"Groar!"Ular piton raksasa kembali menyemburkan api. Surya buru-buru mundur, menghindari serangan ular piton. Namun, ular piton raksasa tampaknya tidak mau melepaskan Surya begitu saja. Tubuhnya bergerak dengan cepat untuk mengejar Surya.Surya terbang di udara, terus melayang mengelilingi desa. Sementara itu, ular piton raksasa juga terus mengelilingi desa. Setiap kali ular piton mendekati Surya, ia menyemburkan api, berusaha membakar Surya. Surya hanya bisa terus mundur dengan cepat.Meskipun Surya terus menghindar, api itu tetap saja mengenai pakaiannya, membuat puluhan lubang besar dan kecil di pakaian Surya dalam sekejap."Groar!"Ular piton kembali menyemburkan api. Surya mundur dengan cepat, sampai beberapa meter di luar jangkauan semburan api. Namun, ketika Surya berdiri di udara sambil berpikir bahwa dia sudah berhasil menghindari serangan ular piton raksasa itu, tiba-tiba api keluar dari mulut ular piton, memanjang lebih dari sepuluh meter, menelan Surya dalam sekejap.Ular
Alcott pernah berkata bahwa energi yang meluap dari lingkaran sihir utama ke lingkaran sihir sekunder tidak akan melebihi sepersepuluh dari total energi lingkaran sihir utama. Ini berarti tingkat kesulitan lingkaran sihir utama bisa jadi lima puluh kali lebih tinggi daripada lingkaran sihir sekunder.Kekuatan ular piton merah itu sudah sangat besar. Jika ada makhluk yang kekuatannya lima puluh kali lipat lebih besar darinya, Surya tidak tahu bagaimana dia bisa mengalahkannya.Namun, karena sudah sampai sejauh ini, Surya tidak memiliki jalan untuk mundur. Dia hanya bisa terus maju. Kali ini, Surya bisa dengan jelas merasakan ruang yang dia lalui semakin menyempit, menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.Keadaan ini membuktikan bahwa ruang lingkaran sihir ini adalah ruang spiral. Tidak sampai dua puluh menit kemudian, Surya akhirnya melihat cahaya terang di depan matanya. Dia pun melangkah masuk ke dalam ruang lingkaran sihir sekunder besar kelima.Langit biru yang cerah, serta pad
Ratusan serigala tampak menggila ketika mencium bau darah di udara. Serigala-serigala yang mengelilingi Surya dengan cepat berlari menyerangnya. Saat berada beberapa meter dari Surya, beberapa ekor serigala melompat dari tanah, membuka mulut dengan taring yang tajam, siap menggigit Surya.Pada saat itu, Surya tidak membuat gerakan apa pun, hanya ada kilatan dingin yang terlihat di matanya. Serigala yang melompat di udara tiba-tiba membeku di tempat dalam sekejap seiring dengan angin kencang yang menderu. Semua serigala di tanah juga berhenti bergerak.Detik berikutnya, tornado besar terbentuk dengan Surya sebagai pusatnya. Tornado ini membungkus kawanan serigala, berputar dengan cepat, membuat mereka bertabrakan di udara hingga membentuk bola besar.Surya melompat ke udara, membalikkan tangan kanannya untuk mengeluarkan Pedang Petir. Dia berdiri di atas bola serigala itu, lalu mengayunkan pedangnya berkali-kali.Segera setelah itu, Surya menyarungkan pedangnya. Tiba-tiba, suara ledakan
Kemudian, Surya segera terbang turun ke tanah dengan tidak sabar. Begitu dia menyentuh tanah, Lawne muncul dengan pedang hitam di tangannya, lalu menusuk ke arah dada Surya. Surya dengan cepat menggunakan tangan kirinya untuk menahan pedang hitam Lawne. Sementara itu, tangan kanannya yang memegang Pedang Petir, menebas ke arah Lawne.Dalam sekejap, Lawne menghilang tanpa jejak dengan senyuman di wajahnya. Surya terdiam selama dua detik, kemudian menyimpan Pedang Petir di tangannya. Dia mulai berjalan dengan cepat melintasi padang rumput, sambil mencari mata lingkaran sihir.Pada saat ini, semua serigala yang sudah mati berubah menjadi debu, melayang naik ke udara. Kemudian, mereka kembali membentuk wujud serigala. Dalam sekejap, ratusan kawanan serigala hidup kembali.Surya hanya menoleh sebentar, lalu melanjutkan perjalanannya. Setelah dua langkah, dia tiba-tiba berbalik, mengangkat Pedang Petir untuk menangkis. Suara dentingan keras terdengar ketika pedang Lawne menghantam Pedang Pet
"Kamulah yang bodoh!"Lawne mundur beberapa langkah, lalu menghilang kembali. Surya menarik napas dalam-dalam, melihat serigala yang baru saja terpotong menjadi dua olehnya tadi. Sekarang serigala itu sudah hancur menjadi serpihan, kemudian kembali menyatu di udara. Dalam sekejap, seekor serigala hidup kembali!Saat melihat pemandangan ini, Surya merasa bosan. Dia berbalik untuk melangkah pergi. Namun, setelah mengambil beberapa langkah, langkah Surya tiba-tiba terhenti. Dia berbalik untuk menatap serigala itu.Kata-kata Lawne tadi kembali bergema di telinganya. Surya langsung menyadari bahwa Lawne bukanlah musuhnya. Sebaliknya, dia sedang membantunya. Lawne hanya menjalankan perintah dari Senior Zony. Dia juga berharap Surya bisa melewati ujian ini."Kamu, lihatlah pedangku!"Pada saat ini, Lawne muncul dari kanan. Surya mengangkat pedangnya untuk menahan serangan Lawne. Mereka saling menatap, lalu Surya dengan lembut berkata, "Terima kasih."Ekspresi terkejut melintas di mata Lawne.
"Kali ini, apakah dia bisa lulus ujian akan tergantung pada kekuatan dan takdirnya."...Berdiri di atas lingkaran sihir utama, Surya melangkah beberapa langkah ke depan. Tiba-tiba, sebuah ruang medan muncul. Surya menyadari bahwa dia sedang melayang di udara. Di atasnya ada matahari yang menyilaukan, sementara di bawahnya ada lautan luas yang tak berujung."Lautan?"Surya yang merasa bingung bergumam pada dirinya sendiri, "Apakah ruang medan ini akan membuatku berhadapan dengan monster laut?"Monster laut adalah makhluk yang sangat kuat. Sebelumnya, Surya pernah melihat monster laut di Negara Kamber. Jika bukan karena identitasnya sebagai seorang kultivator Klan Naga, serta karena monster laut itu menghormatinya, Surya tidak yakin dia bisa mengalahkan monster laut itu.Pada saat ini, pusaran besar terbentuk di permukaan laut. Segera, seorang wanita cair terbang keluar dari air laut, berdiri di udara, lalu menatap Surya dari ketinggian.Wanita cair itu berkata, "Surya, akhirnya kita be
Kematian Adam memang adalah kesalahannya sendiri. Namun, wanita cair itu tidak akan berhenti sampai di sini. Dia bahkan mencoba menantang lagi. Di hadapan situasi seperti itu, Surya tidak memiliki pilihan selain berhadapan dengan wanita cair itu.Wanita cair itu menatap Surya yang memancarkan niat membunuh dengan wajah yang tampak berubah muram. Dia berujar dengan marah, "Kamu sudah membunuh Adam. Sekarang, kamu bahkan nggak mau melepaskanku?""Kamu sendiri yang memilih jalan ini. Berhenti bicara omong kosong, matilah!"Surya melompat ke udara, serangan pedangnya ditujukan ke arah wanita cair itu. Namun, wanita cair itu tiba-tiba mengayunkan tangannya dengan kuat. Dalam sekejap, sebuah gelombang laut yang menjulang tinggi langsung menelan serangan pedang Surya."Hahaha!"Wanita cair itu mendongakkan kepalanya sambil tertawa keras, lalu berkata, "Surya, kamu sudah terpengaruh oleh pikiran jahat. Kali ini, kamu juga akan mati!""Acard, keluarlah!"Wanita cair itu berteriak dengan marah.
Sebuah kilatan cahaya putih besar berkelebat di dasar laut. Dalam sekejap mata, cahaya itu menyebar ribuan meter, membuat monster laut Acard yang semula tersembunyi di dalam air juga meledak menjadi beberapa potongan, lalu tenggelam ke dasar laut."Acard!"Wanita cair itu berteriak. Kedua tangannya tiba-tiba berubah menjadi seperti dahan pohon yang merentang ke arah Surya. Dalam sekejap, kedua tangannya memeluk erat Surya. Wanita cair menggunakan kekuatannya untuk menarik Surya ke arahnya dengan cepat."Kamu sudah membunuh Adam, sekarang kamu juga membunuh Acard. Aku akan bertarung denganmu. Aku akan mati bersamamu!"Wanita cair itu mengunci tubuh Surya, membawa Surya menuju awan badai di langit bersama-sama.Pada saat ini, karena Acard sudah mati, tornado air juga langsung lenyap. Wanita cair itu membawa Surya terbang ke dalam awan badai di atas. Tiba-tiba, terdengar sudah gemuruh yang keras dari dalam awan badai.Sambaran petir menyambar Surya dan wanita cair itu. Hujan deras turun,
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di