"Huff!"Surya menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Baiklah, sekarang kamu juga sudah sampai di rumah. Kalian berdelapan sudah kembali ke rumah masing-masing, aku juga merasa lega. Istirahatlah dengan baik, aku akan pulang dulu. Nanti kalau kamu punya waktu, kita bisa saling berkontak melalui telepon."Setelah berkata demikian, Surya berbalik, hendak pergi. Namun, pada saat itu dia mendengar teriakan Mitch dari belakang, "Tunggu sebentar!"Surya menghentikan langkahnya, berbalik untuk melihat ke arah Mitch. Pada saat itu, Mitch bangkit dari sofa sambil terhuyung, lalu tiba-tiba berlutut di depan Surya."Kapten Mitch, kamu sudah mabuk."Surya hendak mengulurkan tangan untuk membantu Mitch, tapi tangan Mitch sudah meraih kedua tangan Surya. Mitch berkata dengan penuh kesungguhan, "Tunggu sebentar. Surya, sebenarnya aku nggak benar-benar mabuk. Aku benar-benar ingin meminta bantuanmu.""Meminta bantuanku? Apa yang kamu inginkan dariku?""Kamu sudah mabuk sekarang. Bagaimana kalau kita
Surya berkata, "Kapten Mitch, pertama-tama kamu harus tahu kalau pencapaian terbaik dari tim penjelajah di dalam hutan belantara itu hanya mencapai sepuluh kilometer. Meskipun aku meminjamkanmu 2 miliar, membantumu memperbarui perlengkapan tim penjelajah, aku rasa akan sulit bagi kita untuk masuk ke dalam hutan belantara. Mungkin kita bahkan nggak akan bisa mencapai sepuluh kilometer.""Kalau kita nggak bisa menemukan harta karun, bukankah uang 2 miliar ini akan sia-sia? Kemudian, apakah kamu nggak akan merasa lebih bersalah padaku?"Setelah mendengar itu, Kapten Mitch tiba-tiba menatap Surya. Dia tertegun sejenak, lalu berkata dengan penuh semangat, "Nggak akan. Aku jamin kita pasti bisa menemukan kotak tersebut. Sekarang kita hanya kurang satu kesempatan.""Kapten Mitch, di dalam hutan belantara ada banyak hal yang nggak diketahui. Aku nggak tahu dari mana kepercayaan dirimu berasal, tapi kamu harus ingat kalau melawan serangga pengisap darah saja kalian sudah kesulitan."Mitch menat
Surya berbalik, berlutut dan berkata, "Kalau begitu aku akan memberimu kesempatan lagi, Kapten Mitch. Kali ini, aku harap kamu nggak berbohong padaku lagi. Kalau nggak, aku juga nggak akan pernah meminjamkan uang 2 miliar itu padamu lagi.""Tentu saja."Mitch menarik napas dalam-dalam beberapa kali, kemudian berkata, "Sebenarnya, di antara ketujuh orang itu, aku hanya tahu kenapa Winston, Winder, Brilly dan Kerin bertahan, sedangkan alasan kenapa Greene, Avery dan Atte bertahan, aku benar-benar nggak tahu.""Baiklah, sekarang kamu tinggal memberitahuku alasan kenapa Winston, Winder, Brilly dan Kerin bersikeras. Setelah aku mengetahuinya, aku bisa langsung mentransfer uang 2 miliar ke rekening bankmu. Tapi nggak ada perubahan dengan perjanjian yang baru saja kita buat. Begitu menemukan emasnya, kita akan membaginya secara merata.""Baik."Mitch mengangguk penuh semangat, lalu menceritakan alasan mengapa Winston, Winder, Brilly dan Kerin bersikeras untuk menjelajah.Ternyata Winston dulu
Beberapa menit kemudian, ponsel Mitch berdering, lalu sebuah pesan teks muncul. Dalam rekening bank Mitch sudah bertambah sebanyak dua miliar."Terima kasih."Mitch melihat pesan teks itu, matanya memerah dan dia terlihat sangat bersemangat. Surya menjawab, "Sama-sama, istirahatlah dengan baik. Sekarang, aku sudah menjadi investor di Tim Ekspedisi Mitch. Setelah kalian istirahat dengan baik, kami akan menghubungimu dan mendiskusikan rencana eksplorasi selanjutnya."Begitu kembali ke hotel, Surya mulai memikirkan tentang delapan anggota tim ekspedisi. Keinginan Mitch telah terpenuhi. Jika keinginan Winston ingin terpenuhi, Surya mungkin perlu bertanya kepada pemilik perpustakaan tempat Winston bekerja sebelumnya, menyuruhnya untuk membayarkan bonus Winston, kemudian minta maaf dan memperkerjakan Winston kembali.Sebenarnya tidak sulit untuk melakukan hal ini. Sedangkan bagi Winder, wanita yang disukainya sudah menikah. Meski ini merupakan pukulan besar, hal tersebut hampir menjadi hal y
Usai Winder menyelesaikan permainan, meski seluruh wajahnya bengkak karena dipukul, dia tetap berinisiatif berjabat tangan dengan Surya dan mengucapkan terima kasih.Sore harinya, Surya mencari Brilly, lalu keduanya mengobrol tentang kekasih Brilly. Brilly menjawab sambil tersenyum, "Hailey adalah wanita yang suka hidup dengan kekayaan. Ini adalah karakternya dan sulit untuk diubah."Surya menyahut, "Aku nggak tahu apa yang kamu sukai dari wanita seperti itu?"Brilly berkata sambil tersenyum, "Sosok dan kepribadiannya adalah hal yang aku sukai dari dia.""Kamu pasti tahu Hailey adalah wanita yang sombong. Sekalipun kamu benar-benar punya uang untuk diberikan padanya, mungkin suatu saat nanti dia akan meninggalkanmu lagi.""Aku nggak peduli. Impianku saat ini adalah selama dia tinggal bersamaku selama setahun, aku akan merasa puas. Tentu saja, akan lebih baik kalau Hailey tinggal bersamaku lebih lama."Surya berbicara dengan Brilly dan mengingatkannya berulang kali, lalu Surya menemukan
Avery dan Atte saling menatap, kemudian wajah mereka menjadi muram. Avery berkata, "Pak Surya, ini nggak mungkin, karena menurut perhitungan kami, nilai sekotak emas itu memang sekitar 400 miliar. Nggak akan ada selisih yang terlalu besar."Atte mengangguk dan menambahkan, "Ya, jadi kami ingin 80 miliar dan nggak kurang satu sen pun. Kalau nggak, kami juga nggak akan menyerahkan bagian kami."Surya mengerutkan kening sambil menatap mereka berdua dengan keraguan di hatinya. Bagaimanapun, harta karun itu terkubur jauh di dalam Hutan Belantara Waiser. Tempat itu belum terjamah oleh kaki manusia sampai saat ini. Secara teori, tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam harta karun tersebut.Namun, mereka tidak hanya mengetahui bahwa harta karun itu adalah sekotak emas, mereka bahkan mengetahui nilainya. Kenapa mereka bisa mengetahui hal ini secara mendetail?Meskipun Surya sebagai presdir Konsorsium Pelita memiliki kekayaan puluhan triliun, 80 miliar hanyalah angka kecil bagi Surya. Namun, S
Avery berkata, "Pak Surya, kamu benar. Greene memang bukan teman kami."Atte menyahut, "Nggak, Pak Surya, kamu salah. Greene memang teman kami. Bagaimanapun, kami semua adalah anggota tim ekspedisi, tapi nyatanya Greene hanyalah teman kami biasa.""Sekarang, teman biasa nggak berhak untuk mendengar apa yang akan kami bicarakan. Yang ingin kami sampaikan di sini adalah alasan kenapa kami meminta 80 miliar darimu.""Benarkah?"Surya menatap Atte dengan senyuman di wajahnya. Meskipun Atte adalah adik dari keduanya, secara relatif pikiran Atte tampaknya lebih fleksibel. Sepertinya dia ragu-ragu untuk berbicara sekarang. Surya sangat tertarik pada alasan Atte untuk meminta 80 miliar.Atte mengangguk dan berkata, "Tentu saja, rahasia ini nggak bisa diungkapkan begitu saja, jadi kami perlu melihat apa kamu punya modal sebesar itu terlebih dahulu.""Aku ingin tahu, apa kami bisa melihat saldo rekening bankmu?""Tentu saja."Surya mengetahui bahwa Avery dan Atte tidak terlalu memercayainya, mak
Surya berkata dengan ragu, "Apa kamu yakin Kastil Air Waiser yang kamu sebutkan itu benar-benar ada? Apa memang ada harta karun di dalam Kastil Air?"Saat ini, Avery menjawab dengan penuh semangat, "Pak Surya, kami sudah mendapatkan informasi ini. Kalau kamu nggak percaya, kami bisa mengirimkan e-mail tentang informasi ini padamu besok pagi. Kamu bisa membacanya sendiri dan kamu akan tahu apa harta karun tersebut betulan ada atau nggak."Surya mengangguk, kemudian berkata, "Begini lebih baik. Lagi pula, kita belum pernah melihat Kastil Air Waiser, tapi aku penasaran. Kalau kalian tahu tentang masalah ini, bagaimana Mitch dan yang lainnya bisa tahu tentang harta karun yang tersembunyi di Hutan Belantara Waiser?"Atte mengangkat bahu tak berdaya, kemudian menjawab, "Sebenarnya, secara kebetulan, Winston menemukan buku catatan peninggalan peradaban manusia generasi sebelumnya. Di dalamnya memang menyebutkan harta terpendam yang terkubur di Hutan Belantara Waiser, tapi cuma penjelasan sing