Gunung Talt adalah gunung berapi aktif, tetapi belum meletus selama ratusan tahun. Klan Manusia Duyung berasal dari danau besar di puncak Gunung Talt dan melewati sungai menuju kota Galser di bawahnya.Terdapat lorong dimensi menuju Dunia Manusia Duyung di danau besar puncak gunung. Justru karena lorong inilah, Klan Manusia Duyung muncul di dunia ini. Saat itu, Senior Zony pernah memasuki dunia Klan Manusia Duyung dan menempatkan kaldron delapan naga di sana.Terlebih lagi, Senior Zony memiliki perjanjian dengan Ram, penguasa Dunia Manusia Duyung. Selama kaldron delapan naga ada di Dunia Manusia Duyung, maka manusia duyung bisa datang ke dunia ini melalui lorong dimensi. Namun, jika suatu hari, seseorang datang dari Dunia Manusia untuk mengambil kaldron delapan naga ....Pada saat itu, lorong dimensi antara dunia ini dan Dunia Manusia Duyung akan ditutup. Tidak akan ada interaksi lebih lanjut antara kedua dunia tersebut.Pria tua itu berkata, "Surya, Dunia Manusia Duyung itu sangat ber
"Baik!"Surya meraih tangan pria tua itu. Dalam sekejap, pria tua itu kembali mengerahkan kekuatannya, sementara Surya juga mengerahkan kekuatan untuk menahan kekuatan pria tua itu. Namun, tak lama kemudian, pria tua itu mengerahkan kekuatan ke arah lain, menarik Surya kembali, lalu melemparkannya ke tanah dengan keras."Bagus sekali, tapi masih kurang sedikit. Hanya saja, kita sudah nggak punya waktu. Kalau kita nggak pergi sekarang, kemungkinan besar manusia duyung akan datang mencari kita. Pada saat itu terjadi, kalau sejumlah besar manusia duyung datang ke dunia ini, dunia ini mungkin akan menghadapi bencana."Surya bangkit berdiri dari tanah sambil berkata, "Jadi, meskipun aku nggak pergi, Senior pasti akan tetap pergi, 'kan?""Benar. Baiklah, sekarang dengarkan baik-baik. Aku akan mengajarimu pengalamanku dalam hal bergulat. Pertama, segera cari titik tetap. Kedua, kamu harus belajar melawan dengan menggunakan kekuatan yang berlawanan arah dari kekuatan lawanmu. Ketiga, hadapi se
Pria tua itu menjelaskan, "Senior Zony pernah membuat perjanjian dengan Yang Mulia Ram, penguasa Dunia Manusia Duyung. Ketika seseorang dari Dunia Manusia datang ke Dunia Manusia Duyung lagi, perjanjian mereka akan otomatis berlaku.""Perjanjian?""Perjanjian apa?""Kalau kita berhasil melewati sembilan rintangan, Yang Mulia Ram akan mengembalikan kaldron delapan naga pada kita. Pada saat itu, kita bisa kembali dengan selamat ke Dunia Manusia.""Bagaimana kalau kita nggak berhasil?"Pria tua itu menoleh menatap Surya dengan penuh makna, lalu berujar, "Kalau kita nggak berhasil, kita akan selamanya tinggal di sini."Surya melihat sekeliling, menyadari bahwa pemandangan di wilayah air ini sangat indah. Kemudian, dia bertanya dengan bingung, "Tempat ini terlihat sangat indah, apakah benar ada bahaya?""Surya, ingatlah, di balik keindahan selalu tersembunyi bahaya yang nggak diketahui. Makin indah sesuatu yang kita lihat, makin kita harus berhati-hati. Jangan sampai teperdaya oleh penampil
Dengan demikian, mereka bisa menoleransi tindakan Surya. Setelah mendengar kata-kata pria tua itu, Surya tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajahnya. Namun, dia merasa geli di dalam hatinya. Bagaimanapun juga, apa yang disebut toleransi dari Huggins ini hanya ada jika dirinya sama sekali tidak bersalah. Jika dia bersalah, Huggins tentu tidak akan memaafkannya.Seperti yang dikatakan pria tua itu, Klan Manusia Duyung berpikiran sempit, memiliki sifat yang licik dan juga kejam. Oleh karena itu, Surya diam-diam memutuskan untuk menghindari konfrontasi dengan manusia duyung sejauh mungkin di wilayah air ini. Dia juga tidak boleh memercayai mereka sedikit pun.Di Danau Besar Galser, Klan Manusia Duyung pertama-tama tampak menyerah, lalu tiba-tiba menyerangnya. Peristiwa itu masih sangat jelas di benak Surya. Perubahan sikap yang begitu besar dalam waktu yang sangat singkat, bahkan manusia pun akan kesulitan melakukannya.Orang yang sikapnya terlalu mudah berubah akan kehilangan kepercaya
"Kamu!"Mata Huggins terbelalak. Dia tidak pernah menyangka bahwa pria tua yang terlihat kurus dan lemah itu, ternyata begitu kuat. Kemudian, Huggins menatap ke arah Pulkai dengan tatapan dingin, lalu memarahinya dengan bahasa Klan Manusia Duyung.Saat ini, Pulkai sudah terluka parah. Dia hanya membalas dengan beberapa kata. Huggins mengumpat dengan marah, "Pulkai, dasar kamu nggak berguna. Kamu sungguh mengecewakanku!"Para penjaga membawa Pulkai pergi. Huggins tersenyum simpul, lalu berkata, "Meskipun kalian sudah mengalahkan Pulkai, kalian jangan terlalu senang dulu. Ingat, kekuatan Pulkai adalah yang paling lemah di antara ketiga penjahat. Kekuatan dua orang lainnya masing-masing sepuluh kali lebih besar dari Pulkai."Tak lama kemudian, penjaga membawa keluar penjahat kedua, yang ukurannya lebih besar dari Pulkai. Wajahnya tampak menyeramkan, serta ada sebuah luka panjang di wajah bagian kirinya."Nors, mangsamu sudah datang."Penjahat yang bernama Nors itu menatap Huggins sejenak,
"Byron, gunakan seluruh kekuatanmu. Ingat, nggak perlu menahan diri.""Aku mengerti."Byron terdiam beberapa saat, mengambil tongkat sihir dari penjaga, lalu menatap Surya dan pria tua itu sambil berkata, "Kalian, majulah bersama-sama."Surya mengambil dua langkah ke depan dengan Pedang Petir di tangan, lalu berujar, "Lawanmu adalah aku. Kalau kamu ingin melawan orang di belakangku, kalahkan aku terlebih dahulu.""Hehe, kalau begitu aku nggak akan sungkan."Byron mengangkat tongkat sihir di tangannya, lalu menunjuk ke arah Surya. Dalam sekejap, kilatan ungu melesat keluar dari tongkat, menuju ke arah Surya. Pada saat itu, Surya juga tidak menghindar, langsung mengayunkan Pedang Petir-nya, menebas ke arah Byron.Kekuatan penghancur yang membungkus serangan energi pedang menuju Byron. Byron menarik kembali tongkat sihirnya, mengucapkan mantra, lalu memunculkan perisai ungu di depannya. Serangan energi pedang menghantam perisai, langsung membuatnya hancur. Namun, sisa serangannya tetap be
Huggins memelototi pria tua itu sembari berujar, "Aku bilang, Byron nggak akan mengkhianatiku. Karena ... sama seperti Okam, dia adalah muridku.""Apa? Kamu!" Pria tua itu terkejut. Sebaliknya, Huggins menunjukkan ekspresi ganas saat berkata, "Kalian sudah membunuh Okam, kalian harus membayar harga atas tindakan kalian hari ini!""Tapi kami datang ke sini sesuai dengan kesepakatan antara Senior Zony dan Yang Mulia Ram. Menurut kesepakatan, kalian nggak bisa menyakiti kami.""Hahaha, aku nggak menyakiti kalian. Sesuai kesepakatan, kalian harus melewati sembilan rintangan untuk bisa mengambil kaldron delapan naga. Sekarang, ini adalah rintangan pertama yang harus kalian hadapi. Hanya saja, kalian nggak akan pernah bisa melewatinya, kalian akan tinggal di sini!""Hahaha!"Setelah mengatakan ini, Huggins tertawa keras. Pria tua itu berkata, "Sepertinya aku sudah meremehkan sifat Klan Manusia Duyung."Surya berbalik untuk menatap pria tua itu sembari bertanya, "Senior, apa yang harus kita l
Pada saat itu, Surya berbalik ke arah pria tua itu dan Huggins, lalu berkata, "Kalian segera menyingkirlah. Biar aku saja yang menghadapinya!"Pria tua itu dan Huggins menyingkir ke samping. Pria tua itu bertanya, "Bisakah kamu mengurusnya sendiri?""Jangan khawatir, serahkan saja padaku."Byron berujar dengan marah, "Karena kamu membiarkan mereka melarikan diri, aku akan membunuhmu terlebih dulu!"Byron mengayunkan tongkat sihirnya, membuat sebuah kilatan listrik ungu turun lagi. Surya langsung menahan dengan kedua tangannya. Sarung Tangan Cahaya tiba-tiba menjadi sangat terang. Namun, seiring dengan makin banyak kekuatan cahaya yang diserap dan diubah, tubuh Surya juga segera mencapai batasannya.Surya bisa dengan jelas merasakan bahwa energi dalam tubuhnya sudah meluas hingga hampir membuatnya meledak. Detik berikutnya, dua inkarnasi terbang keluar dari tubuh Surya, mengendalikan dua bentuk naga besar, menuju ke arah lingkaran sihir Byron.Byron mengangkat tongkat sihir di tangannya
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di