"Benar, ada banyak kultivator yang tahu rahasia kaldron naga. Meskipun beberapa dari mereka meninggal dalam perjalanan mencari kaldron naga, ada juga orang pintar yang bersembunyi.""Orang-orang pintar ini sudah mengamati secara diam-diam. Selama mereka menemukan orang yang mendapatkan kaldron naga, mereka pasti akan merebutnya. Jadi, kalau kamu nggak punya kekuatan yang mumpuni, walaupun kamu berhasil mendapatkan kaldron naga, kaldron itu nggak akan bisa jadi milikmu."Surya terdiam. Bagaimanapun, ada banyak kultivator di dunia. Meskipun Surya sangat kuat, dia tahu betul masih ada banyak kultivator terpencil di dunia. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, itu bukan berarti bahwa mereka pasti lebih lemah dari Surya. Jika orang-orang ini benar-benar muncul untuk mendapatkan kaldron naga, khawatirnya Surya juga tidak akan bisa mendapatkan kaldron naga.Pria tua itu berkata, "Dunia ini adalah dunia di mana yang kuat akan selalu memangsa yang lemah. Selama kamu memiliki sesuatu yang
Setelah mendengar ini, Surya tiba-tiba berhenti, menggertakkan gigi, kembali menatap pria tua itu dan menahan amarah di dalam hatinya. Dia berbalik dan berjalan kembali, kemudian berkata, "Senior, aku mohon, tolong beri tahu aku di mana kaldron delapan naga itu.""Kamu ingin tahu keberadaan kaldron delapan naga? Baiklah, tunggu sebentar."Surya menunggu sebentar. Saat itu, umpan yang di permukaan air bergerak. Pria tua itu meraih pancingnya dengan kuat dan menarik ikan mas seberat lima sampai enam kilogram keluar dari air.Ikan mas itu jatuh di atas permukaan es, ekor ikannya terus bergerak dan membentur es dengan suara keras. Pria tua itu duduk di sana, seolah-olah tidak terburu-buru untuk membunuh ikan itu. Sebaliknya, dia menatap Surya seraya berkata, "Cepat ambil ikannya. Selama kamu bisa mengambil ikannya, aku akan memberitahumu keberadaan kaldron delapan naga.""Baik, Senior. Kamu yang mengatakannya. Kalau begitu, jangan salahkan aku."Surya berjalan menuju ikan mas, membungkuk d
Hal tersebut membuktikan bahwa kapak yang baru saja dipukul oleh pria tua itu, menggunakan seluruh kekuatannya. Pria tua itu terlihat berambut putih dan setidaknya berusia 80 tahun. Tidak disangka dia bisa membelah kayu menjadi dua hanya dengan satu tebasan kapak."Sekarang, kamu nggak akan marah padaku lagi, 'kan?""Nggak, nggak akan. Aku tahu itu karena kemampuanku sendiri yang masih kurang."Pada saat ini, semua kebencian di hati Surya menghilang. Surya tidak tahu mengapa seorang pria tua berusia di atas 80 tahun bisa membelah kayu menjadi dua dengan kapak. Namun, faktanya ada tepat di hadapannya. Pria tua ini melakukannya dan membuktikan bahwa dia punya metodenya sendiri.Surya menyadari bahwa tidak mudah untuk menemukan kaldron delapan naga. Karena pria tua itu bersedia membantunya, seharusnya tidak ada masalah. Setengah bulan berikutnya, Surya berlatih memotong kayu setiap hari. Baru setengah bulan kemudian Surya memukul keras menggunakan kapaknya dan akhirnya berhasil membelah k
Surya menghabiskan waktu satu jam untuk membuat pancing, lalu melemparkannya ke dalam air. Tidak lama kemudian, terjadi gerakan di bawah air. Saat umpannya bergerak, Surya menariknya dengan keras, lalu terdengar suara retakan. Ternyata pancing di tangan Surya, patah menjadi dua bagian."Kamu harus melakukan sesuatu dengan hati-hati. Kalau nggak, masalah apa pun nggak akan bisa berhasil."Surya sekali lagi pergi mencari bahan untuk membuat pancing. Kali ini, dia menghabiskan waktu seharian untuk membuat pancing. Ketika melihat lagi, di luar sudah gelap dan Surya tidak terburu-buru pergi memancing. Sebaliknya, dia duduk bersila di dalam kamar, memejamkan mata dan mengatur pernapasannya.Ketika pria tua itu kembali, dia melihat Surya sedang duduk di sana dengan kaki bersilang. Pria tua itu tidak terlihat panik sama sekali, dia hanya mengangguk dan merasa sangat bahagia di dalam hatinya. Keesokan paginya, Surya mengikuti pria tua itu pergi memancing di Danau Es Burlant.Kali ini Surya menu
Pria itu menjawab dengan berlinang air mata, "Ya, banjir bandang itu memang disebabkan oleh Klan Manusia Duyung. Manusia duyung punya temperamen yang garang dan mereka sangat ingin memonopoli wilayah ini.""Haih."Saat berbicara, pria tua itu menghela napas panjang, kemudian dia tampak tenggelam dalam ingatannya lagi. Pria tua itu terdiam beberapa saat dan berkata, "Kalau aku tahu tentang rahasia Klan Manusia Duyung sebelumnya, aku pikir orang-orang di kota Galser ini nggak akan mati. Jenny juga nggak akan mati.""Sayangnya, sudah terlambat untuk mengatakan apa pun sekarang. Jenny nggak akan pernah kembali dan aku nggak akan pernah meninggalkan Galser lagi."Surya sangat memahami pria tua itu. Bagaimanapun, banjir bandang tahun itu sudah menjadi simpul di dalam hati pria tua itu. Terlepas dari apakah pria tua itu atau Klan Manusia Duyung yang menyebabkan banjir bandang, pada akhirnya sebagian besar orang di kota kecil Galser menjadi korban dan seluruh kota kecil ini terendam air. Rasa
"Apa?"Setelah mendengar perkataan pria tua itu, Surya sangat terkejut dan segera bertanya, "Senior, kamu ingin aku pergi ke Danau Besar Galser dan membantumu mengambil Jenny kembali dari tangan Klan Manusia Duyung?""Ya, itulah maksudku."Mendengar ini, Surya menyahut dengan marah, "Tapi masalah ini nggak ada hubungannya dengan kaldron delapan naga. Bukankah ini berarti kamu mempersulitku?"Pria tua itu tidak menjawab secara langsung. Sebaliknya, setelah hening beberapa saat, dia menoleh untuk melihat salju tebal yang turun di luar rumah kayu, lalu menjawab, "Kalau kamu merasa dipersulit, kamu boleh pergi. Aku nggak akan pernah menghentikanmu.""Ingatlah, kapanpun kamu pergi, aku nggak akan menghentikanmu. Karena aku nggak memohon padamu.""Baiklah."Surya tidak membantah dan langsung menyetujui permintaan pria tua itu. Lagi pula, setelah lebih dari sebulan mengenal, Surya sudah memahami karakter pria tua itu. Selama pria tua itu memutuskan sesuatu, dia tidak akan pernah mengubahnya.
Jenazah Jenny berada di sebuah markas organisasi kota kecil jauh di dalam Danau Besar Galser. Karena manusia duyung berenang sangat cepat, jika ingin mengeluarkan jenazah Jenny dari dasar danau, maka harus membunuh semua manusia duyung.Untungnya, ada satu karakteristik yang tidak dapat diubah dari Klan Manusia Duyung, yaitu karakter mereka yang suka bertarung. Selama musuh muncul, mereka pasti akan mendekat. Pada saat itu, selama manusia bisa menggunakan medan yang menguntungkan, manusia duyung pasti bisa dibunuh satu per satu.Pria tua itu mengajari Surya beberapa gerakan sederhana menggunakan trisula duyung dan Surya langsung mempelajarinya dengan cepat.Setelah gelap, pria tua itu membawa Surya ke Danau Galser yang permukaannya ditutupi lebat. Kemudian dia menggali lubang es dengan paksa seraya berkata, "Sudah cukup, silakan turun.""Ya."Surya mengangguk ke arah pria tua itu, lalu melompat ke dalam danau dan menyelam di bawah air. Surya segera melepaskan aura naganya. Sekarang, Su
Namun, pada saat ini, suara keras dari pintu besi muncul di depan dan di belakang markas organisasi. Pintu besi ini menghalangi dua pintu keluar markas organisasi. Kemudian, dari lubang di atas, manusia duyung bergegas masuk ke dalam markas organisasi. Mereka yang bergegas masuk satu per satu ke dalam markas organisasi segera menghindari Surya.Dalam waktu singkat, lebih dari puluhan manusia duyung bergegas masuk ke dalam markas organisasi. Puluhan manusia duyung ini mengepung Surya di tengah, mengarahkan trisula duyung mereka ke Surya dan bersiap untuk serangan terakhir.Bibir salah satu manusia duyung bergerak, tidak tahu apa yang ia katakan. Dalam sekejap, lebih dari puluhan manusia duyung itu mengangkat trisula duyung mereka pada saat yang sama dan hendak menikam Surya. Secara bersamaan, Surya merapalkan mantra dan aliran cahaya warna-warni muncul di atas kepalanya. Surya membuka Perlindungan Dewa Naga.Detik berikutnya, lebih dari puluhan trisula duyung menghantam Perlindungan Dew
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di