Menghadapi serigala salju, Surya buru-buru mengelak dan menghindari serangannya. Ketika dia menstabilkan tubuhnya dan melihat lagi, serigala salju itu bergegas ke arahnya dari kedua sisi pada saat yang bersamaan.Serigala salju itu melompat dan bergegas menuju Surya. Surya mengelak lagi dan menghindari serigala salju itu. Menghadapi kedua serigala salju itu, Surya merasa bingung dalam hatinya. Ketika terdengar suara gemerisik di belakangnya, serigala salju baru saja berputar di belakangnya."Roar!"Ketiga serigala salju itu menyerang pada saat yang bersamaan. Surya melangkah sedikit dan melompat menggunakan kekuatan. Tubuh Surya berada di udara ketika sebuah pohon besar di sebelahnya bergerak dan merentangkan dahannya untuk menampar punggung Surya dan sontak menjatuhkannya dari udara."Argh!"Punggungnya terasa sakit dan dia terjatuh di atas hamparan salju. Surya membalik tangan kanannya, kemudian Pedang Petir muncul di tangannya. Dia melihat sekeliling ke arah serigala salju, menggert
"Roar!"Pada saat ini, seekor serigala salju terbang menuju Surya. Surya mengayunkan Pedang Petir di tangannya dan menebasnya dengan satu serangan. Namun, pada saat itu, sebatang pohon berayun ke arah Surya dan langsung menerbangkan Surya menjauh. Selain itu, saat ini serigala salju tidak bergegas mengepung Surya lagi. Mata mereka tertuju pada Surya dan dipenuhi sorot ketakutan.Tidak lama kemudian, sembilan serigala salju menyebar dengan cepat dan kembali ke kedalaman hutan. Surya bangkit dari tanah dengan susah payah. Kejadian tadi membuat tangan Surya mati rasa. Dia menggertakkan giginya sambil berkata, "Apa yang kamu lakukan?"Pada saat ini, sosok berjubah hitam dan berambut putih muncul dari hutan. Meskipun dia berjalan sangat lambat, kecepatannya sangat cepat. Bayangan hitam itu melintas dan dia berada di depan Surya dalam sekejap mata.Pria berjubah hitam itu langsung mengeluarkan botol porselen putih dari lengan bajunya, menyerahkannya kepada Surya seraya berkata, "Ambillah, in
Pada saat ini, umpan di atas lubang es bergerak. Pria tua itu menariknya dengan kuat dan berteriak sambil tersenyum, "Aku dapat, ayo!"Tali pancingnya langsung meregang dan detik berikutnya, pria tua itu berlutut sambil memukul es dengan keras. Pria tua itu tersenyum tipis, kemudian berkata, "Nggak semudah itu untuk melarikan diri!"Pria tua itu berdiri dari tanah, memegang pancing di tangannya, lalu menariknya dengan kuat. Tiba-tiba, seekor ikan besar terbang keluar dari air dan menghantam es dengan keras."Plak!""Plak!"Ikan besar itu terus mengibaskan ekornya dan menghantam es dengan suara keras. Setelah ikan besar itu mengibaskan ekornya beberapa kali, muncul retakan pada es yang tebal. Melihat hal ini, Surya tampak terkejut seraya bergumam, "Ini ... kekuatan ikan ini bukankah terlalu besar?"Surya menyadari bahwa ikan ini memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari ikan biasa. Namun, ia terlihat seperti ikan mas biasa."Hehe."Pria tua itu mengeluarkan belati dari tangannya, ber
Pria tua itu mencari kapak di dalam rumah kayu dan meminta Surya pergi ke belakang rumah kayu untuk memotong kayu bakar kering, agar bisa digunakan untuk memasak ikan nanti. Surya mengambil kapak dan pergi ke belakang rumah kayu itu, kemudian menemukan tumpukan kayu yang tertumpuk rapi.Surya mengambil sebatang kayu, meletakkannya di atas tunggul pohon, lalu memukulnya menggunakan kapak dengan kuat. Namun, ketika kapak itu mengenai kayu, kapak itu terpental. Surya melepaskan tangannya dalam situasi yang tidak terduga dan kapak itu jatuh ke salju di dekatnya."Ini ...."Surya melirik kayu itu, mengambil kapak, kemudian mengamati kayu itu dengan cermat. Surya menyadari bahwa kapak yang dia gunakan tadi, tidak membelah kayu, bahkan kayunya tidak retak.Adegan ini sontak mengejutkan Surya. Lagi pula, ketika Surya membelah kayu tadi, dia menggunakan banyak tenaga. Logikanya, kayu itu seharusnya terbelah menjadi dua, tetapi kayunya justru tidak berubah sama sekali.Surya mengambil kayu di ta
"Benar, ada banyak kultivator yang tahu rahasia kaldron naga. Meskipun beberapa dari mereka meninggal dalam perjalanan mencari kaldron naga, ada juga orang pintar yang bersembunyi.""Orang-orang pintar ini sudah mengamati secara diam-diam. Selama mereka menemukan orang yang mendapatkan kaldron naga, mereka pasti akan merebutnya. Jadi, kalau kamu nggak punya kekuatan yang mumpuni, walaupun kamu berhasil mendapatkan kaldron naga, kaldron itu nggak akan bisa jadi milikmu."Surya terdiam. Bagaimanapun, ada banyak kultivator di dunia. Meskipun Surya sangat kuat, dia tahu betul masih ada banyak kultivator terpencil di dunia. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, itu bukan berarti bahwa mereka pasti lebih lemah dari Surya. Jika orang-orang ini benar-benar muncul untuk mendapatkan kaldron naga, khawatirnya Surya juga tidak akan bisa mendapatkan kaldron naga.Pria tua itu berkata, "Dunia ini adalah dunia di mana yang kuat akan selalu memangsa yang lemah. Selama kamu memiliki sesuatu yang
Setelah mendengar ini, Surya tiba-tiba berhenti, menggertakkan gigi, kembali menatap pria tua itu dan menahan amarah di dalam hatinya. Dia berbalik dan berjalan kembali, kemudian berkata, "Senior, aku mohon, tolong beri tahu aku di mana kaldron delapan naga itu.""Kamu ingin tahu keberadaan kaldron delapan naga? Baiklah, tunggu sebentar."Surya menunggu sebentar. Saat itu, umpan yang di permukaan air bergerak. Pria tua itu meraih pancingnya dengan kuat dan menarik ikan mas seberat lima sampai enam kilogram keluar dari air.Ikan mas itu jatuh di atas permukaan es, ekor ikannya terus bergerak dan membentur es dengan suara keras. Pria tua itu duduk di sana, seolah-olah tidak terburu-buru untuk membunuh ikan itu. Sebaliknya, dia menatap Surya seraya berkata, "Cepat ambil ikannya. Selama kamu bisa mengambil ikannya, aku akan memberitahumu keberadaan kaldron delapan naga.""Baik, Senior. Kamu yang mengatakannya. Kalau begitu, jangan salahkan aku."Surya berjalan menuju ikan mas, membungkuk d
Hal tersebut membuktikan bahwa kapak yang baru saja dipukul oleh pria tua itu, menggunakan seluruh kekuatannya. Pria tua itu terlihat berambut putih dan setidaknya berusia 80 tahun. Tidak disangka dia bisa membelah kayu menjadi dua hanya dengan satu tebasan kapak."Sekarang, kamu nggak akan marah padaku lagi, 'kan?""Nggak, nggak akan. Aku tahu itu karena kemampuanku sendiri yang masih kurang."Pada saat ini, semua kebencian di hati Surya menghilang. Surya tidak tahu mengapa seorang pria tua berusia di atas 80 tahun bisa membelah kayu menjadi dua dengan kapak. Namun, faktanya ada tepat di hadapannya. Pria tua ini melakukannya dan membuktikan bahwa dia punya metodenya sendiri.Surya menyadari bahwa tidak mudah untuk menemukan kaldron delapan naga. Karena pria tua itu bersedia membantunya, seharusnya tidak ada masalah. Setengah bulan berikutnya, Surya berlatih memotong kayu setiap hari. Baru setengah bulan kemudian Surya memukul keras menggunakan kapaknya dan akhirnya berhasil membelah k
Surya menghabiskan waktu satu jam untuk membuat pancing, lalu melemparkannya ke dalam air. Tidak lama kemudian, terjadi gerakan di bawah air. Saat umpannya bergerak, Surya menariknya dengan keras, lalu terdengar suara retakan. Ternyata pancing di tangan Surya, patah menjadi dua bagian."Kamu harus melakukan sesuatu dengan hati-hati. Kalau nggak, masalah apa pun nggak akan bisa berhasil."Surya sekali lagi pergi mencari bahan untuk membuat pancing. Kali ini, dia menghabiskan waktu seharian untuk membuat pancing. Ketika melihat lagi, di luar sudah gelap dan Surya tidak terburu-buru pergi memancing. Sebaliknya, dia duduk bersila di dalam kamar, memejamkan mata dan mengatur pernapasannya.Ketika pria tua itu kembali, dia melihat Surya sedang duduk di sana dengan kaki bersilang. Pria tua itu tidak terlihat panik sama sekali, dia hanya mengangguk dan merasa sangat bahagia di dalam hatinya. Keesokan paginya, Surya mengikuti pria tua itu pergi memancing di Danau Es Burlant.Kali ini Surya menu