Ini membuat Surya merasa sangat putus asa. Namun, pada saat itu seorang manusia bayangan muncul dari kegelapan, diikuti oleh yang kedua, serta yang ketiga. Dalam waktu kurang dari setengah menit, ada puluhan manusia bayangan yang keluar dari kegelapan.Pada saat yang sama, terdengar langkah kaki yang datang dari belakang. Surya menoleh ke belakang, dari kegelapan di belakang juga muncul puluhan manusia bayangan. Sekarang, Surya dikelilingi oleh manusia bayangan dari depan dan belakang, tidak ada jalan keluar sama sekali.Pada detik berikutnya, semua manusia bayangan mulai bergerak, menuju ke arah Surya dengan cepat. Surya sudah melihat kekuatan para manusia bayangan tersebut sebelumnya. Sekarang, saat melihat para manusia bayangan itu datang mendekat, Surya merasa marah hingga hampir pingsan. Dia bangkit dari tanah sambil meraung penuh amarah, mengambil Pedang Petir, lalu menyerang tanpa henti.Serangan-serangan energi pedang yang membawa kekuatan penghancur datang dengan cepat. Namun,
Surya tiba-tiba sadar bahwa kekuatan cahaya dan penghancur sebenarnya adalah dua kekuatan berbeda. Dia telah mengabaikan hal ini tadi. Meskipun kekuatan cahaya dan penghancur adalah kekuatan aturan ruang tengah, keduanya adalah dua kekuatan yang benar-benar berbeda.Jika keduanya adalah kekuatan yang berbeda, yang mereka wakili adalah kekuatan aturan ruang tengah yang berbeda.Di mana ada terang, di situ ada kegelapan. Di mana ada kebaikan, di situ ada kejahatan.Setelah memahami hal ini, aliran hangat mengalir di sekitar tubuh Surya. Dia langsung meminjam kekuatan cahaya dari tanda kepala naga. Kekuatan cahaya yang hangat dengan cepat membuat tubuh Surya memancarkan cahaya putih. Seiring dengan kilauan cahaya yang makin terang, para manusia bayangan yang datang menyerang juga segera terbunuh oleh cahaya putih.Cahaya putih memiliki daya tembus yang sangat kuat. Hampir seketika itu, cahaya putih ini bisa membunuh kedua puluh lebih manusia bayangan yang menyerang dari kedua sisi, mengub
Surya berjalan masuk ke dalam gua di sisi kiri. Pada awalnya, gua itu sangat sempit, tapi setelah dia berjalan beberapa saat, tiba-tiba gua ini terasa sangat luas. Sebuah ruangan batu yang besar muncul di depan Surya. Di atas ruangan batu, ada pita cahaya hijau muda yang melayang di udara. Di atas permukaan tanah di dalam ruangan batu, ada beberapa bayangan hitam bulat.Bayangan-bayangan hitam bulat itu terus bergerak di tanah, terus saling bertabrakan. Bahkan beberapa bayangan tampak merambat ke dinding. Ruangan batu ini adalah ujung gua di sisi kiri. Di sini, tidak ada yang lainnya selain bayangan."Senior, apa yang harus kita lakukan sekarang?""Maaf, sepertinya aku salah mengingatnya."Bajingan sialan!Surya mengeluh dalam hati. Ketika dia hendak berbalik untuk pergi, tiba-tiba sebuah bayangan hitam besar mendekatinya. Dari dalam bayangan itu, sebuah tangan hitam terulur meraih kedua kaki Surya dengan kuat.Kemudian, bayangan itu berada di bawah Surya. Tiba-tiba, ruang di bawah kak
Seiring dengan kilauan mutiara yang semakin terang, sebuah pusaran perak terbentuk di antara beberapa manusia bayangan ini. Kemudian, manusia bayangan raksasa yang tingginya lebih dari tiga meter muncul. Manusia bayangan raksasa itu mengayunkan tongkat di tangannya sambil mengucapkan mantra. Dalam seketika, seberkas cahaya perak melesat menuju ke arah Surya."Groar!"Pada saat itu, naga besar meluncur ke depan, langsung bertabrakan dengan seberkas cahaya perak. Dua energi tersebut saling berbenturan. Akhirnya, bayangan naga besar menabrak pita cahaya hijau muda yang terbang di atas gua. Hanya ada suara dentuman yang terdengar saat pita cahaya hijau muda itu hancur berkeping-keping.Seluruh gua seketika menjadi gelap, hanya menyisakan banyak serpihan cahaya hijau muda yang berserakan di tanah. Di tempat yang disinari oleh serpihan cahaya hijau muda ini, Surya tidak lagi melihat manusia bayangan abu-abu. Bahkan lumpur hitam di tanah juga lenyap tak berbekas.Hal ini membuat Surya merasa
Surya buru-buru menghindari pedang itu, lalu mengeluarkan trisula perunggu dan menghadapinya secara langsung. Melihat pedang itu terbang ke arahnya, Surya langsung mengayunkan trisula perunggunya ke arah pedang itu, lalu terdengar suara berdentang yang keras dan aura spiritual yang kuat itu menekan pedangnya.Namun, hanya beberapa detik kemudian, pedang yang tergantung di udara bergetar hebat kembali, lalu pedang itu terbang menuju Surya. Melihat hal ini, Surya buru-buru melepaskannya dan menghindar, kemudian dia mengambil trisula perunggu itu lagi dan menebasnya."Tang!""Krak!"Kali ini, Surya menggunakan trisula perunggunya untuk menghantamkan pedang itu langsung ke tanah. Pedang itu memantul dua kali ke tanah, terbang lagi menuju Surya.Surya menghindar, bilah pedang yang tajam menggores sisi kiri wajah Surya. Tiba-tiba, Surya merasa kesal dalam hatinya. Sebelum manusia bayangan itu bisa mengambil tindakan, Surya sudah ditusuk oleh salah satu pedangnya. Hal ini merupakan suatu peng
Pada saat ini, manusia bayangan yang duduk bersila di atas ranjang batu berkata, "Karena kamu ingin melawanku, maka kamu harus mengalahkan mereka terlebih dahulu. Selama kamu punya kekuatan yang cukup, aku bisa bertarung denganmu."Surya menatap manusia bayangan yang duduk bersila di atas ranjang dan menjawab dengan nada dingin, "Kamu bukan manusia bayangan atau bisa dibilang, kamu itu bukan manusia bayangan yang sebenarnya.""Apa maksudmu?""Manusia bayangan nggak bisa berbicara bahasa di dunia ini, jadi kamu bukan manusia bayangan, kamu adalah Mosa Darmani!"Saat nama "Mosa Darmani" keluar, Surya melihat manusia bayangan yang sedang duduk bersila di atas ranjang batu dengan mata tertutup itu membuka matanya, lalu menatap Surya dengan niat membunuh di matanya.Meski dia berhenti berbicara, ketiga sosok manusia bayangan di depannya tampak menggila dan bergegas menuju Surya. Pada saat ini, Surya tahu bahwa dia tidak punya pilihan selain mundur beberapa langkah. Pada saat yang sama, inka
"Aku sudah menerima orang lain dan orang yang aku terima adalah aku yang lain. Ini adalah sesuatu yang dia nggak ketahui. Dia selalu menganggap aku orang yang egois. Awalnya, dia ingin menahanku dalam dimensi itu, tapi sekarang, semuanya membuktikan kalau dia salah."Surya melompat turun dari dinding batu, menatap Mosa yang sedang berbicara pada dirinya sendiri, mengerutkan kening dan berkata, "Sebenarnya siapa orang yang kamu ajak bicara?""Haha, apa kamu nggak mengerti?" cibir Mosa. Senyuman di wajahnya mengeras, lalu dia melanjutkan ucapannya, "Tanpa dia, memangnya kamu bisa memasuki Gua Ajaib Coster dan datang ke sini?"Mendengar ini, mata Surya berbinar dan menyahut, "Kamu bilang, kamu yang lain, Mosa yang lain?""Nggak, ini bukan aku yang lain, tapi aku yang berada di sisi terang. Sekarang, aku yang kamu lihat adalah aku yang berada di sisi gelap. Tepatnya, Mosa membagi dia dan bayangannya menjadi dua entitas. Dia adalah dia dan bayangannya adalah bayangannya. Aku adalah bayangan
Aura naga yang ganas terus mengoyak tubuh Surya. Dalam sekejap mata, Surya menderita ratusan luka di tubuhnya. Saat badai masih berlanjut, Surya menderita luka luar dan luka dalam, serta menjadi sangat lemah. Surya tidak dapat lagi menopang dirinya sendiri dan jatuh ke tanah.Namun, badai terus berlanjut, pakaian bagian atas Surya terkoyak oleh badai. Melihat Surya akan terkoyak oleh badai aura naga yang dahsyat. Saat ini, kaldron satu naga terbang di atas kepala Surya dan memancarkan cahaya keemasan dari kaldron tersebut.Detik berikutnya, cahaya keemasan menyelimuti Surya. Tidak peduli seberapa dahsyatnya badai aura naga di luar, ia tidak dapat menembus cahaya keemasan dan menyebabkan kerusakan pada tubuh Surya. Aura naga yang ditundukkan di kaldron satu naga terus-menerus dikerahkan ke dalam cahaya keemasan, lalu menuju tubuh Surya dan aura naga itu mulai menyehatkan tubuh Surya.Seiring berjalannya waktu, aura naga yang ganas secara bertahap diserap dan diubah, kemudian badai perla
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di