Ralph melonggarkan dasinya, melengkungkan bibirnya, lalu menjelaskan dengan bangga, "Barney, sepuluh tahun yang lalu, pria ini punya seorang wanita yang dia cintai bernama Annie. Dia sangat menyukai Annie. Belakangan, Annie bunuh diri. Aku selalu tahu yang sebenarnya. Barney ingin sebuah jawaban, jadi aku memberinya jawaban."Surya bertanya dengan ekspresi terkejut di wajahnya, "Kamu bilang apa? Dia benar-benar bunuh diri?"Ralph menjelaskan kembali, "Aku bilang kepadanya kalau orang yang disukai Annie adalah aku, bukan dia. Akhir-akhir ini, aku menolak Annie dan mengucapkan kata-kata kasar padanya. Annie nggak terima dan bunuh diri ....""Pak Surya, kamu tahu, bagi pria dan wanita muda, hubungan adalah hal yang sangat indah. Barney selalu menjaga pemahamannya tentang keindahan, tapi nyatanya, Barney juga ditipu olehku.""Apa kamu berbohong padanya?""Benar," jawab Ralph menunjukkan ekspresi bangga. Saat berbicara tentang wanita, dia terlihat sangat percaya diri dan kemudian berkata, "
Surya mengangguk, menatap tubuh Ralph dan tidak terkejut. Saat ini, ponsel Surya berdering, ada panggilan dari Paolo."Pak Paolo.""Surya, bagus sekali. Selamat karena sudah menyelesaikan tugasmu. Sekarang, bawa Desmon dan pergi secepatnya. Malam ini, akan ada perubahan besar di Grup Greenergy. Dalam beberapa hari, akan ada badai besar di Negara Kamber ....""Selama waktu ini, kamu bisa berdiskusi dengan Tina tentang menetap di Negara Aerovia."Setelah menutup telepon, Surya pergi bersama Desmon. Hari sudah larut ketika mereka kembali ke rumah. Surya duduk bersila di tempat tidur untuk beristirahat, kemudian keesokan paginya, Tina tidak membawakan sarapan. Surya tidak makan dan terus mengatur aura dan pernapasannya.Siang hari, Shakira datang untuk mengajak Surya makan. Di meja makan, Surya melihat mata Tina merah dan kepalanya tertunduk. Surya sudah menebak sebagian besar di dalam hatinya dan memutuskan untuk tidak bertanya apa pun. Dia tetap makan dan minum sendirian untuk sementara
Surya menjawab, "Mungkin nggak ada cinta sejati di dunia ini. Barney dan Annie, mungkin sama-sama keras kepala dan percaya bahwa pilihan mereka benar. Sayangnya, huh, mungkin nggak ada yang benar atau salah.""Hm."Mata Tina memerah, lalu dia menjawab, "Ya, nggak ada yang benar atau salah. Mungkin emosi hanyalah perasaan yang terjadi pada waktu tertentu. Perasaan itu hanya bisa ada di lingkungan dan waktu tertentu. Di luar waktu ini, lingkungan dapat melemahkan perasaan."Setelah berkata demikian, Tina membuka pintu tanpa menunggu jawaban Surya, lalu pergi dengan tenang. Surya menarik napas dalam-dalam dan melihat ke langit-langit. Faktanya, Surya tidak menyalahkan Tina. Tidak banyak perasaan di dunia ini yang bisa melampaui jarak, apalagi Tina adalah gadis yang berbakti.Di malam hari, hujan masih terus mengguyur, seolah tidak ada niat untuk berhenti. Surya membeli beberapa botol bir, lalu dia minum dengan gembira di kamar Desmon.Setelah meminum sebotol bir, wajah Desmon berubah. Dav
Lingkungan sangat sepi. Melalui televisi, Surya beserta yang lainnya mengetahui bahwa Negara Kamber telah mengalami perubahan besar dalam beberapa hari terakhir. Badai reformasi industri farmasi telah melanda seluruh negeri. Karena industri farmasi adalah industri pilar Negara Kamber, reformasi ini mempunyai dampak yang sangat besar terhadap semua lapisan masyarakat.Kejadian ini segera menyebar ke seluruh dunia, bahkan orang-orang dari Federasi Internasional pun mengetahuinya. Di hari kelima, Surya mengira setelah beberapa hari hujan lebat, langit akan cerah. Namun, dia tidak menyangka langit masih diselimuti awan gelap dan hujan deras terus mengguyur.Surya hendak membeli bir dan mabuk dengan Desmon lagi, tetapi sebelum dia turun, Shakira mendatanginya. Shakira menatap Surya dengan serius seraya berkata, "Pak Surya, Pak Paolo ingin menanyakan sesuatu kepadamu.""Pak Paolo? Di mana dia?""Ikuti aku."Shakira membawa Surya ke kamarnya, lalu Surya bertemu Paolo di sini. Saat ini, Paolo
Oleh karena itu, sekarang seseorang perlu menyelam di bawah air untuk membantu memulihkan kabel di bawah air, kemudian kandangnya dapat dibuka dan monster laut tersebut bisa dilepaskan."Utusan Kegelapan lebih kuat dariku. Kenapa kalian nggak menemuinya daripada mencariku?""Utusan punya tugas dan sekarang sudah meninggalkan Negara Kamber. Oleh karena itu, hanya bantuan dari Pak Surya yang bisa menangani masalah ini. Tentu saja, setelah masalah ini selesai, kami juga akan memberikan hadiah yang besar kepada Pak Surya."Surya menjawab, "Aku cuma punya satu permintaan, bantu aku menjaga Tina dan Ibunya. Selama kamu setuju, aku akan pergi.""Baik, nggak masalah."Sore itu, Surya dan Paolo berangkat bersama. Paolo mengantar Surya keluar dari Edmilton dan berkendara sampai ke pantai. Saat berkendara ke Pusat Grup Greenergy di tepi pantai, Paolo langsung meminta para teknisi untuk mengeluarkan struktur kandang besi yang tersembunyi di dalam air.Pola 3D muncul di komputer. Paolo menunjukkan
Ukuran monster laut itu begitu besar hingga Surya tampak seperti seekor semut di depannya, tidak bisa dibandingkan sama sekali. Namun, monster laut itu tampaknya sangat peka terhadap lingkungan air di sekitarnya. Saat Surya muncul, monster laut yang sebelumnya tertidur perlahan-lahan membuka matanya.Saat ia melihat Surya, monster laut itu tiba-tiba bangkit berdiri. Tampaknya ia sangat membenci manusia. Ia terus mengibaskan ekornya, membentur kandang besi, hingga mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.Surya belum pernah melihat makhluk sebesar ini sebelumnya. Sekarang, setelah melihat monster laut itu, Surya merasakan hawa dingin di punggungnya. Dia tertegun sejenak, tidak tahu harus berbuat apa."Bum!""Bum!""Bum!"Pada saat ini, benturan yang keras menyadarkan Surya. Detik berikutnya, Surya tidak lagi ragu-ragu. Dia melihat sekeliling untuk mencari lokasi kabel tersebut dengan cepat. Namun, berdasarkan petunjuknya, kabel seharusnya berada di sudut depan monster laut. Hanya saja
Namun, untuk bisa melepaskan monster laut, kabel harus terhubung kembali terlebih dahulu. Jika tidak, hujan lebat di Edmilton akan terus berlanjut, bahkan bisa menyebabkan banjir di dalam kota. Surya melihat kabel yang jatuh kembali ke dalam lumpur. Ketika dia melihat monster laut itu, dia tiba-tiba menemukan bahwa monster laut itu juga sedang memperhatikannya.Secara logika, dengan ukuran tubuh monster laut yang besar, makanannya seharusnya berupa hewan besar seperti hiu, paus, atau ikan besar sejenisnya. Manusia terlihat sangat kecil di hadapannya, bahkan tidak cukup besar untuk dijadikan makanan pembuka. Namun, sekarang monster laut itu justru sedang menatap Surya dengan tajam, membuat Surya merasa sedikit takut.Bagaimanapun juga, ditatap oleh raksasa sebesar itu pasti membuat siapa pun merasa tidak nyaman. Namun, Surya tidak tahu bagaimana mengungkapkan bahwa dia ingin membantu monster laut itu. Jadi dia hanya bisa berenang dalam diam ke lokasi kabel di bawah, lalu menarik kabel i
Melihat situasi ini, Surya melompat langsung ke punggung monster laut. Monster laut terus mengubah arah embusannya. Namun, karena Surya sudah berada di punggungnya, monster laut itu tidak bisa melakukan serangan yang efektif terhadap Surya.Pada saat ini, Surya melihat monster laut yang ada di bawah kakinya. Tebersit dalam pikirannya keinginan untuk membunuh monster laut ini. Meskipun Surya sebenarnya sedang berusaha menyelamatkannya, monster laut itu justru ingin membunuhnya.Kebodohan seperti itu membuat Surya ingin memukulnya sampai mati. Namun, Surya teringat kesepakatan antara dirinya dan Paolo, sehingga dia menahan kemarahannya. Kemudian, Surya berpikir sejenak. Monster laut ini sudah dijebak di sini oleh orang-orang dari Grup Greenergy, juga telah disiksa entah dengan cara apa. Ia pasti sangat membenci manusia di dalam hatinya.Sekarang, tindakan monster laut ini tidak sepenuhnya bisa disebut salah. Surya merasa lebih memahami situasinya, jadi dia berencana untuk memikirkan cara