Namun, siapa sangka pada akhirnya dia yang dibuat terkejut. Sepertinya orang itu juga mempunyai kekuatan pikiran yang hebat.Hanya saja, sekarang yang ada di pikirannya bukan lagi tentang misi itu.Pemikiran bahwa dia akan mati di tangan pimpinan selalu menghantui dirinya, membuatnya gelisah.Moris, pimpinannya itu, selalu bertindak dengan kejam, bahkan terhadap bawahannya juga.Sementara dirinya, yang memiliki nama sandi Prajurit Gantung, adalah orang kepercayaan Moris yang tahu terlalu banyak.Dengan kepribadian Moris, cepat atau lambat dia juga pasti akan disingkirkan.Tidak ada seorang pun yang ingin mati, tidak terkecuali dirinya.Theodore menyalakan sebatang rokok sambil menarik napas dalam-dalam. Dia merasa sudah waktunya untuk dia memikirkan dirinya sendiri.Sementara itu, di kastil Hans.Hans dan Weiner baru saja menyelesaikan makan siang mewah yang nikmat.Tepat ketika mereka memegang segelas anggur setelah makan, lalu hendak meminumnya, seseorang masuk dengan langkah berat.
Surya mengerutkan kening, mundur dua langkah, lalu berkata perlahan, "Aku hanya ingin melihat pemandangan laut, nggak bisa ya membiarkanku tenang?"Saat ini, Surya sudah bisa mengetahui bahwa Billy sepertinya sedang mengejar Delvi.Antusiasme Delvi terhadapnya membuat Billy terus mencari masalah dengan dirinya. Surya sudah muak dengan orang-orang seperti ini.Bukan dia yang berinisiatif untuk memulai percakapan dengan Delvi. Mungkin memang ada masalah dengan otak pemuda ini.Namun, karena mereka adalah rekan senegara yang sama-sama berada di luar negeri, Surya benar-benar tidak ingin berselisih dengan mereka. Jadi, dia menahan diri dan tidak mengatakan apa-apa.Hanya saja, kata-kata Surya terdengar sangat menyebalkan di telinga Billy, membuat Billy yang terlihat bersikap tidak masuk akal.Billy juga merupakan pewaris perusahaan bernilai triliunan di Aerovia. Dia tentu saja tidak bisa menoleransi sedikit pun ada orang yang bersikap seperti ini padanya.Billy menunjuk ke arah Surya sambi
Damon berkata dengan nada serius, "Aku Damon Siswoyo, dia Billy Irfandi. Apa yang bisa kami bantu?"Pada saat ini, dua pria berjas itu mengeluarkan kartu identitas mereka, lalu melambaikannya di depan Damon dan Billy.Salah satu dari mereka berkata dengan nada dingin, "Kami dari Komisi Anti Korupsi. Kalian dicurigai melakukan suap. Ikutlah dengan kami sekarang untuk penyelidikan lebih lanjut.""Apa yang kamu bicarakan? Lelucon apa ini?" teriak Billy secara langsung.Ekspresi Damon sedikit berubah, lalu dia segera berkata, "Aku rasa kalian mungkin sudah melakukan kesalahan. Ini nggak mungkin terjadi. Terlebih lagi, kami memiliki hubungan yang baik dengan anggota parlemen Bradley dan Pak Hans. Jangan sampai ada kesalahpahaman.""Nggak ada kesalahpahaman. Kami sudah memegang bukti tentang kalian. Sekarang menyerahlah, jangan melawan. Kalau nggak, kami akan menembak."Setelah pria berjas itu mengatakan ini, beberapa petugas polisi di belakangnya segera mengeluarkan pistol, lalu mengarahkan
"Minggir kalian semua." Delvi langsung mengutuk dengan marah. Kedua pengawal itu tidak punya pilihan selain menyingkir.Surya menyerahkan ponselnya. Delvi mengambilnya, lalu langsung menghubungi sebuah nomor. Dia menempelkan ponsel ke telinganya, menunggu panggilan dijawab dengan cemas.Surya berjalan ke samping dalam diam. Hal ini adalah masalah keluarga, dia tidak ingin terlibat.Tak lama kemudian, Delvi menyelesaikan panggilannya. Dia menghampiri Surya dengan ekspresi putus asa, lalu menyerahkan ponsel pada Surya sambil berujar, "Terima kasih.""Sama-sama." Surya memandang Delvi yang tampak ketakutan dan frustrasi, lalu sedikit menghela napas.Pada saat ini, Delvi sedang berjalan turun di bawah perlindungan para pengawalnya.Surya tiba-tiba berteriak secara impulsif."Aku tinggal di Hotel Mahkota. Kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa datang menemuiku!"Tidak tahu apakah Delvi mendengar kata-kata Surya ini atau tidak, dia hanya meninggalkan geladak dengan langkah cepat.Surya menggele
Pada saat ini, pengacara muda tersebut berujar, "Nona Delvi, jangan terlalu khawatir. Kami akan mencari cara untuk menghubungi penanggung jawab kasus ini. Tapi hal terpenting bagimu sekarang adalah menyiapkan uang. Baik itu untuk jaminan atau denda, jumlah uang yang diperlukan mungkin akan sangat besar.""Aku akan melakukannya, tolong kalian berdua membantuku. Aku bisa membayar, nggak peduli berapa pun biayanya," balas Delvi dengan nada hampir memohon.Kedua pengacara itu berdiri, lalu pengacara berjanggut berkata, "Jangan khawatir, sebagai pengacaramu, kami pasti akan melakukan yang terbaik."Delvi ikut berdiri. Dia secara pribadi mengantarkan kepergian dua pengacara itu, lalu kembali meringkuk dengan lemah di sofa.Delvi belum pernah merasa begitu tidak berdaya sebelumnya.Setelah kedua pengacara itu meninggalkan hotel, mereka pergi dengan mobil.Di dalam mobil, pengacara berjanggut itu mengemudi, lalu berkata sambil tersenyum, "Kita seharusnya bisa menghasilkan banyak uang kali ini,
Tidak ada mantra, tidak ada segel mantra, bahkan tidak ada gelombang energi spiritual sama sekali. Bola guntur melesat dari telapak tangan Surya tanpa peringatan apa pun, lalu mengenai Jeff secara langsung. Dalam sekejap, Jeff sudah berubah menjadi abu di lantai.Bandero tampak terkejut, dia segera berdiri. Tubuhnya gemuknya terbakar dengan nyala api energi spiritual. Dia menatap Surya dengan ganas sambil memegang sebuah palu perang di tangannya.Surya hanya tersenyum simpul, duduk kembali sambil memandang Bandero, lalu mulai merokok.Bandero menunjukkan ekspresi yang ganas, tapi sebenarnya merasa sangat panik dalam hati.Jeff adalah seorang ahli teknik sihir Alam Spiritual. Namun, dia bisa terbunuh begitu saja.Terlebih lagi, orang ini bisa mengeluarkan mantra yang jelas-jelas adalah mantra tingkat menengah tanpa peringatan apa pun. Kekuatannya sangat menakutkan.Bandero yang menunjukkan ekspresi ganas memiliki banyak pertimbangan di benaknya. Namun, pada akhirnya dia tidak bisa mengu
Namun, kalau mereka melakukan ini, perusahaan mereka pasti akan hancur. Sebagai pimpinan perusahaan, Dominic tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.Setelah berpikir sejenak, Dominic berkata dengan nada serius, "Pak, beri kami waktu untuk memikirkannya. Kalian juga bisa berbicara dengan pengadilan. Jaminan ini terlalu tinggi.""Selain itu, kami perlu menemui Billy dan Damon sesegera mungkin," kata Radeva.Sergei mengangguk sambil berkata, "Kami akan berusaha sebaik mungkin. Tapi menurut hukum di sini, kalian mungkin nggak akan bisa menemui mereka sebelum persidangan."Setelah mengatakan itu, kedua pengacara itu bangkit, lalu berjalan keluar. Dominic memberi isyarat pada Radeva untuk mengantar kepergian mereka.Radeva mengantar mereka berdua ke pintu, kembali duduk di sofa, lalu berkata dengan marah, "Apa-apaan ini? Mereka meminta 10 triliun semudah itu. Apa mereka pikir kita ini pencetak uang?"Pada saat ini, Dominic mulai mondar-mandir di ruang tamu sambil mengerutkan kening, tapi
Mendengar itu, Dominic sedikit mengernyit. Sementara itu, Radeva bertanya, "Delvi, apa pekerjaannya? Apa statusnya di sini?"Delvi menggelengkan kepalanya, lalu menjawab, "Aku nggak begitu jelas. Aku baru bertemu dengannya dua kali.""Haih, dia juga bukan tokoh lokal yang penting. Apa gunanya dia?" Radeva menggelengkan kepalanya sambil terus merokok.Dominic juga mengerutkan kening dan berkata, "Di luar, jangan mudah percaya dengan perkataan orang lain. Apa kamu nggak lihat bagaimana kakakmu dan Billy tertipu?"Ketika mendengar ini, Delvi hanya bisa menutup mulutnya.Namun, dalam pikirannya, dia selalu memiliki perasaan aneh, tapi dia tidak bisa menjelaskannya dengan jelas....Keesokan paginya.Bandero menunggu di luar kediaman Hans pagi-pagi sekali.Setelah mendapatkan pemberitahuan dari kepala pelayan, Bandero baru diantar oleh penjaga pintu untuk masuk ke ruang tamu di dalam kastil.Pada saat ini, Hans baru saja selesai sarapan dan sedang meminum kopi hitam. Begitu Bandero masuk, d
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di