Jada tersenyum, lalu bertanya, "Bukankah dia ikut denganmu untuk mencari uang?""Memang benar. Tapi, sebenarnya aku nggak tahu banyak tentang dia," kata Carmen.Jada mengerutkan keningnya. "Kok bisa?""Ada pepatah di negara kami yang mengatakan kalau hubungan antar sepupu yang berbeda nama keluarga nggak sedekat itu. Meski kami berdua ini sepupuan, kami sudah lama nggak berhubungan satu sama lain. Kali ini, entah dari mana dia tahu kalau aku akan pergi ke negara ini. Tiba-tiba saja, dia menghubungiku. Katanya, dia ingin ikut denganku. Sebenarnya, aku sendiri juga nggak tahu apa pekerjaannya," bisik Carmen.Jada terdiam selama beberapa saat sebelum perlahan bertanya, "Apa sebenarnya yang ingin kamu sampaikan?""Aku juga nggak tahu. Aku hanya mendengar kalau sekarang dia membunuh orang tanpa ampun. Jadi, aku agak takut," kata Carmen dengan wajah tidak berdaya.Jada tersenyum. Setelah beberapa saat, dia pun berkata, "Nggak usah khawatir. Sekarang dia menjadi bawahan Nona. Nggak peduli ber
"Aku siap kapan pun," jawab Surya acuh tak acuh sambil merokok.Monza melirik ke belakang melalui spion, merasa sangat iri.Mereka selalu bersikap penuh hormat dan berhati-hati di hadapan Stav.Bahkan saat Brodi masih ada pun, situasinya selalu seperti itu.Jangankan lagi merokok di dalam mobil Stav, mereka juga harus memperhatikan nada bicara mereka saat bicara dengan Stav.Hanya saja, kepala departemen yang baru datang ini bisa merokok kapan saja dan di mana saja. Dia bisa berbicara dengan santai, seolah tidak peduli dengan apa pun.Namun, Stav tampak tidak mempermasalahkan hal ini. Dia selalu bersikap ramah pada Surya.Namun, saat Monza memikirkan pencapaian Surya, yang sudah menorehkan berbagai macam prestasi yang mencengangkan meski baru beberapa hari berada di sini, Surya memang hebat.Monza hanya bisa menahan rasa irinya.Stav melanjutkan, "Kamu baru saja datang ke sini, jadi kamu mungkin belum mengerti. Sekarang aku akan menjelaskannya secara lebih detail supaya kamu bisa memah
"Itu fitnah! Siapa yang mau menculikmu?" teriak pria lain sambil menyentuh pistol di pinggangnya.Wajah Surya berubah muram. Dia berkata dengan nada dingin, "Singkirkan tanganmu. Kalau nggak, jangan salahkan aku karena bersikap kasar."Pria itu langsung menjadi marah. Dia berteriak, "Kamu pikir kamu siapa? Apa kamu punya hak bicara di sini?"Tatapan Surya menjadi dingin. Dia hendak melangkah maju, tapi Stav melambaikan tangannya.Surya pun mendengus dingin, lalu kembali berdiri diam.Pada saat ini, Stav berkata, "Evren, semua orang juga punya senjata, nggak perlu menggunakannya untuk mengancam. Menurutku, kalau kamu berani melakukan sesuatu, kamu harus berani mengakuinya, bukan begitu?"Pria yang bernama Evren Corin itu mendengus dingin, menurunkan tangannya, lalu berujar, "Kalau aku yang melakukannya, aku pasti akan mengakuinya. Apa menurutmu Pasukan Aliansi Libero akan takut pada Pasukan Penjaga Perbatasan Karn?""Nona Stav, kalau pasukan Keluarga Remi mau menculikmu, apakah kami mas
Kekuatan energi spiritual yang besar sekali lagi memicu ledakan suara yang keras.Namun, Surya hanya tersenyum dingin. Dia menghantam Cais, lalu pada saat yang sama menusukkan pedangnya ke tulang rusuk Cais dengan punggung tangannya. Tusukan yang tajam mengenai pinggang Cais.Tabrakan ini sangat tidak terduga sehingga keduanya hampir berada dalam kontak langsung. Serangan kapak Cais pun gagal.Terlebih lagi, serangan Surya yang menembus tulang rusuk Cais ini dilakukan dengan tangan terbalik dari sisi tubuhnya.Dengan tingkat penyamaran yang sangat tinggi, saat Cais merasakan serangan pedang yang menakutkan, sudah terlambat baginya untuk menghindar.Dalam keadaan darurat, Cais berteriak keras, segera meningkatkan seluruh energi spiritualnya untuk membentuk api pelindung, lalu melompat mundur dengan cepat.Namun, meski begitu, pedang Surya masih berhasil menusuk menembus pinggang Cais, membuat darah segar terus mengalir.Kedua serangan Surya ini sangat licik, kejam dan juga tak terduga.
Surya tiba-tiba tertawa keras.Di atas pedang panjang di tangannya, ada nyala api energi spiritual yang membumbung tinggi. Ledakan tekanan energi spiritual yang menakutkan muncul dari tubuhnya.Tekanan energi spiritual yang menakutkan berpusat pada Surya, lalu menyebar ke segala arah.Angin kencang yang dihasilkan oleh tiga tekanan energi spiritual segera hancur oleh tekanan energi spiritual Surya yang menakutkan, membentuk aliran energi roh yang bergejolak menuju langit.Tiga orang yang menyerang Surya dengan ganas tiba-tiba merasakan tekanan yang besar.Mereka merasa seperti terjebak dalam lumpur. Mereka menjadi sangat sulit untuk bergerak.Saat ini, mereka benar-benar dibuat terkejut."Alam Spiritual tahap puncak?"Harus diketahui bahwa Alam Spiritual tahap puncak sudah berada dekat dengan kekuatan tingkat suci. Hal ini sangat menakutkan.Ekspresi Evren, Helki dan Nania juga tampak berubah.Kemungkinan besar, mereka bertiga bukanlah tandingan kultivator yang sudah berada di Alam Spi
Tidak ada dari mereka yang berani untuk mengambil risiko ini. Harus diketahui bahwa pasukan pemerintah Baruma selalu mengawasi mereka.Setelah memikirkan hal ini, ekspresi ketiga orang itu akhirnya melunak.Namun, mereka juga tidak berani bicara sembarangan di hadapan Stav.Bagaimanapun juga, kekuatan Surya sudah terlihat jelas di sini. Meski dia tidak membunuh mereka, mereka juga tidak akan bisa menahannya kalau dia menghajar mereka. Surya benar-benar tak terkalahkan.Melihat ketiganya terdiam, Stav tahu bahwa tujuannya sudah tercapai. Kemudian, dia berkata dengan nada dingin, "Hari ini hanya peringatan saja. Kalau aku mengetahui ada di antara kalian yang terkait dengan masalah ini, aku akan menggunakan cara yang sama untuk membalasnya."Setelah Stav selesai berbicara, dia berbalik pergi dengan langkah besar.Surya menyingkirkan pedangnya, menatap wajah ketiga orang itu, mendengus dingin, lalu mengikuti Stav pergi.Di atas lereng bukit, Evren dan yang lainnya tampak sangat marah. Mere
Surya berbaring di kamar sebentar, lalu merasa bahwa dia perlu menghubungi Leonard.Karena sekarang Surya tidak hanya mengejar harta negara, tapi juga berencana menyelamatkan masyarakat Aerovia yang ada di sini.Hal ini adalah tugas besar. Jika dia tidak berkomunikasi dengan Leonard, mungkin akan ada masalah yang muncul.Bagaimanapun juga, dia sekarang sedang ada di luar negeri. Hal ini bisa dengan mudah memicu insiden internasional.Setelah merenung sejenak, Surya bangkit, lalu melepaskan gelombang kejut mental dari tubuhnya.Semua perangkat pemantauan di dalam ruangan mati total.Setelah mendengus dingin, Surya mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Leonard.Setelah beberapa saat, panggilan tersambung. Surya pun mengungkapkan maksudnya.Namun, suara canggung Leonard datang dari sisi lain telepon, "Surya, aku sudah menunggu telepon darimu. Tapi sekarang, Pak Dwi dari Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural sudah mengambil alih urusanmu. Kamu akan diberi nama sandi P
Surya mengerutkan kening sambil bertanya, "Bukankah kamu bilang ingin bertemu denganku? Katakan saja padaku kalau ada yang mau dikatakan."Carmen masih tidak berbicara, masih menunjukkan penampilan lemahnya.Namun, kali ini Stav tersenyum sembari berkata, "Surya, aku mendengar dari sepupumu kalau kalian nggak akrab satu sama lain sebelum datang ke sini.""Iya. Aku hanya mendengar dia mau ke sini. Jadi, aku mau datang juga untuk melihat apakah ada peluang untuk mendapatkan uang atau nggak," jawab Surya dengan tenang.Stav mengangguk, lalu berkata perlahan, "Kamu ada tugas sore ini. Kita akan pergi ke kawasan industri Deka. Deka bilang ada orang yang nggak patuh di sana. Pergilah ke sana, lalu bunuh beberapa dari mereka sebagai peringatan bagi yang lain.""Oke, kapan kita akan pergi?" tanya Surya tanpa ragu.Stav tersenyum sembari berujar, "Bersiaplah, kita akan berangkat sebentar lagi."Surya mengangguk.Namun, pada saat ini Carmen tiba-tiba berdiri, lalu menatap Surya dengan ekspresi p
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di