Home / Romansa / Tiba-Tiba Menikah! / Rumah Hantu (2)

Share

Rumah Hantu (2)

Author: PHANTOM
last update Last Updated: 2022-06-04 23:00:35

Agar Anna tidak lagi bertemu dengan staf yang menjadi hantu, Edgar menyuruh Anna u untuk menutup mata rapat-rapat, sedangkan dia menuntun Anna berjalan. Edgar melakukan itu karena dia merasa kasihan dengan para staf yang berkostum hantu. Mereka pasti kesakitan setelah dipukuli oleh tas Anna.

"Ed, apa jalan ke luarnya masih jauh?"

Ketakutannya sudah mencapai batas. Anna merasa kalau seluruh badannya merinding hingga membuat jantungnya berdebar sangat kencang. Rumah hantu memang sesuatu yang efektif untuk memacu adrenalin.

Grep!

Langkahnya tertahan, Anna bisa merasakan sebuah tangan yang memegang pergelangan kakinya. Anna sangat takut, padahal dia sudah menutup matanya rapat-rapat seperti yang Edgar perintahkan.

"Ed, kakiku ... ada sesuatu di kakiku!" ucap Anna dengan bibir bergetar. Dia menarik pakaian Edgar agar membantunya terlepas dari tangan yang menahan kakinya.

Melihat ekspresi ketakutan Anna, Edgar nyaris tertawa lepas karenanya. Bagaimana bisa Anna jadi terlihat menggemaska
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tiba-Tiba Menikah!    Jangan Sampai Terjadi Hal Buruk

    "Um ... apa kalian lapar? Sebenarnya aku ingin mencoba menu yang paling terkenal di kafe itu." Grace menunjuk ke sebuah kafe yang didekorasi penuh dengan warna merah muda. Atap kafe itu memiliki bentuk yang unik karena dibuat menyerupai mahkota seorang putri kerajaan. "Ow! Sejujurnya aku sudah lama sekali ingin pergi ke sana. Ada rumor yang mengatakan kalau sepasang kekasih berciuman di balkon kafe itu, cinta mereka akan abadi. Bukankah kita harus mencobanya?" Konyol. Entah siapa yang menyebarkan rumor konyol dan tidak masuk akal itu, namun sepertinya Anna termakan dengan rumor konyol itu. Memangnya kafe itu memiliki sihir? Hingga bisa membuat cinta sepasang kekasih menjadi abadi? Tak ingin menghancurkan hati Anna yang tengah bahagia, Edgar sontak menyetujui ajakan Grace untuk makan di kafe tersebut. Kafe itu sangat ramai oleh para pasangan muda, sepertinya mereka datang karena mendengar rumor konyol itu. "Syukurlah karena masih ada meja yang kosong," ucap Anna. Duduk berpasa

    Last Updated : 2022-06-05
  • Tiba-Tiba Menikah!    Wanita Menjijikkan

    "Lama tidak berjumpa ... Edgar Dominic." Mendengar namanya dipanggil, Edgar sontak menoleh pada wanita yang berdiri di samping pintu toilet pria. Namun, Edgar tidak bisa melihat wajah wanita itu karena terhalang oleh topi yang dia pakai. "Siapa? Apa kau mengenalku?" tanya Edgar yang kebingungan. Venna menyeringai kecil sebelum dia memperlihatkan wajahnya pada Edgar. Begitu topinya dibuka, Venna sontak menatap mata Edgar dengan wajah serius. Deg! Pupilnya membesar, seluruh tubuh Edgar terasa sangat panas dan sakit yang luar biasa. Jantungnya berdetak sangat kencang dan napasnya memburu. Edgar kembali mengingat perasaan menjijikkan yang dia terima saat dilecehkan oleh Venna. Bayang-bayang masa lalu yang sudah mulai terlupakan, akhirnya kembali muncul dalam sekejap mata. Wanita yang melecehkan secara seksual dan membuat Edgar trauma mendalam, kini tengah berdiri di hadapan Edgar dengan wajah seolah tak berdosa. Menjijikkan! Venna mendekati tubuh Edgar yang mematung dan mera

    Last Updated : 2022-06-06
  • Tiba-Tiba Menikah!    Jangan Berbohong!

    Venna tertawa terbahak-bahak, tak habis pikir dengan ucapan Kevin yang bodoh. Memangnya kapan Venna menyetujui Kevin untuk berhenti mendekati Edgar? "Apa kau kira aku akan menuruti perintahmu?" Venna melangkah mendekati Kevin. "Ah! Jika kau tidak ingin aku menyakiti Edgar, bagaimana jika kau menggantikannya? Waktu itu aku belum sempat mencicipi tubuhmu."Tidak masalah siapa pun orangnya, Venna hanya menginginkan seorang pria untuk memenuhi hasratnya. Namun, akan lebih baik jika Venna mendapatkan Edgar yang sudah pernah dia sentuh. Apalagi Venna mendengar dari Kevin bahwa Edgar menjadi sama seperti dirinya yang sadisme, itu tentu akan menjadi kombinasi yang menarik. "Kau memang gila!" Kevin menepis tangan Venna yang hampir menyentuhnya. Daripada terus terlibat dengan Venna, Kevin akhirnya membawa Edgar pergi dari sana. Semua perkataan wanita itu hanya akan membuat Edgar dan dirinya stres. Tidak ada hal baik yang akan terjadi jika berada dekat dengan Venna, yang ada hanyalah membuka

    Last Updated : 2022-06-07
  • Tiba-Tiba Menikah!    Karena Kamu

    Marah! Anna tidak suka jika Edgar memendam masalahnya sendiri. Setiap kali Anna berada dalam masalah, Edgar akan membantu menyelesaikannya. Namun, mengapa Edgar tidak ingin berbagi masalahnya dan membuat Anna membantunya? Bukankah pasangan harus saling membantu dan mempercayai? Ckiiit! Edgar menginjak rem secara tiba-tiba hingga membuat mobil mengeluarkan suara nyaring akibat gesekan ban dengan aspal. "Ed!" teriak Anna. Anna terkejut karena kepalanya hampir membentur dashboard mobil. Tidak memedulikan teriakan Anna, Edgar membenamkan wajahnya di stir mobil seraya memejamkan mata. Bohong kalau dirinya berkata baik-baik saja, nyatanya Edgar sangat terguncang setelah bertemu kembali dengan Venna. Mengapa Venna harus kembali di saat Edgar sudah bahagia bersama Anna? "Aku bertemu wanita itu," lirih Edgar. "Apakah wanita itu memakai floppy hat?"Edgar mengangguk ringan. "Hn, dia adalah wanita yang menculik dan mencabuliku di masa lalu. Namanya Venna."Meskipun Anna baru mengetahui ide

    Last Updated : 2022-06-07
  • Tiba-Tiba Menikah!    Halusinasi

    Suara detak jarum jam terdengar jelas di keheningan malam. Terlihat Anna dan Edgar tengah tertidur pulas di kamar mereka dengan selimut yang menutupi tubuh mereka hingga leher. "Ugh!"Lenguhan terdengar dari mulut Edgar yang masih terlelap dalam tidurnya. Edgar menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, napasnya terengah-engah dan keringat dingin mulai bercucuran. Membuka mata, Edgar meneguk ludahnya dengan susah payah. Edgar bermimpi buruk, mimpi tentang masa lalunya di mana dia dicabuli oleh Venna. Sepertinya pertemuan Edgar dengan Venna benar-benar sebuah bencana! Mimpi buruk yang sudah lama menghilang, tiba-tiba kembali datang menghampiri tidur Edgar. Edgar bangkit dari ranjangnya dengan sangat hati-hati agar tidak membangunkan Anna yang masih tidur. Dengan langkah pelan, Edgar keluar dari kamar dan pergi ke dapur. Gara-gara mimpi buruk itu, Edgar sudah kehilangan rasa kantuknya. Dia juga perlu menenangkan diri dan melupakan mimpi buruk itu dengan bantuan alkohol."Ck! Sial!

    Last Updated : 2022-06-08
  • Tiba-Tiba Menikah!    Ingatan Semalam

    Anna mengerang keras akibat hujaman yang Edgar berikan dengan kasar. Tubuh belakang Anna dipukul dan ditampar tanpa ampun hingga terasa berdenyut nyeri.'Oh Tuhan ... aku sudah tidak kuat,' batin Anna. Berhubungan intim memang bukan masalah untuk Anna, namun kali ini Edgar sangat kasar dan memperlakukannya seperti b*dak s*ks. Bagian bawah Anna sangat perih akibat hujaman dan gesekan yang terus-menerus dia dapatkan. Tak kuasa menahan posisi menungging, Anna ambruk di atas ranjang sembari mempertahankan kesadaran. "Ho! Hanya segini kemampuanmu? Aku bahkan belum keluar!"Hati Anna berkecamuk ketika mendapati Edgar yang masih mabuk dan membayangkan Anna sebagai orang lain. Jika dalam keadaan sadar, apakah Edgar akan menemui Venna dan membalaskan traumanya dengan cara seperti ini? Meskipun Edgar menyebut itu hukuman, namun Anna tidak setuju jika Edgar menghukum Venna dengan menggunakan tubuhnya!Bruk! Tubuh Edgar ambruk di samping tubuh Anna setelah melepas ribuan benihnya, bahkan pusa

    Last Updated : 2022-06-10
  • Tiba-Tiba Menikah!    Kau Terluka?

    Banyak orang jahat di luar sana. Anna bahkan tidak tahu apakah dokter dan perawat di rumah sakit bisa dipercaya! Bagaimana jika mereka tidak bisa menjaga rahasia tentang kondisi Anna yang penuh dengan luka-luka di tubuhnya? Bagaimana jika mereka tahu kalau luka-luka tersebut disebabkan oleh Edgar dan mulai menyebarkan gosip jahat tanpa tahu kebenarannya? "Anna!" Edgar menaikkan suaranya. "Tubuhmu lebih penting daripada apa pun! Siapa yang peduli dengan perkataan orang lain? Meskipun mereka tahu kalau aku seorang sadisme, aku tidak peduli!""Tapi aku peduli, Ed!" tegas Anna yang tak mau kalah dengan Edgar. "Aku takut jika mereka memanfaatkan kelemahanmu untuk berbuat jahat! Dunia itu keras, Ed. Jika dosen cerdas sekaligus penerus perusahaan Dominic diketahui memiliki kelemahan, mereka tidak akan segan untuk menyerangmu!"Kecuali jika Edgar hanya orang biasa yang tidak memiliki kedudukan tinggi, mungkin Edgar tidak akan apa-apa dan pernikahannya dengan Anna akan aman. Memangnya siapa y

    Last Updated : 2022-06-11
  • Tiba-Tiba Menikah!    Mengobati Luka

    "Bu-buka?" gagap Anna, "Ed, kurasa ... aku bisa melakukannya sendiri. Bukankah kau harus pergi mengajar di kampus hari ini?"Sangat memalukan jika Anna harus melepas pakaian agar lukanya diobati oleh Edgar. Meskipun niat Edgar baik, namun tetap saja Anna merasa malu. "Aku berubah pikiran. Lebih baik aku libur mengajar hingga kau sembuh. Mana mungkin aku membiarkan istriku yang sedang terluka sendirian di apartemen."Pekerjaan memang penting, namun kesehatan Anna lebih penting dari pekerjaan. Apalagi Anna terluka akibat dirinya saat sedang mabuk. Sebagai seorang pria dan suami, Edgar harus bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Anna. Tidak ingin berdebat, akhirnya Anna pasrah membuka pakaiannya di hadapan Edgar. Hanya pakaian atas yang Anna lepas, kecuali bra yang masih melekat di tubuhnya. "Kau mempermainkan aku?" Edgar mengerutkan dahi ketika melihat Anna yang tampak malu-malu menutupi tubuh atasnya yang hanya memakai bra. "Lepaskan semuanya! Termasuk celana dan pakaian dalamm

    Last Updated : 2022-06-13

Latest chapter

  • Tiba-Tiba Menikah!    Akhir

    Setelah Grace mengaku pada Anna pada hari itu, Anna memutuskan kontak dengan Grace dan tidak ingin menemuinya lagi. Grace memang teman baiknya, namun Grace sudah mengkhianati Anna dan sudah menyebabkan Anna keguguran secara tidak langsung. Sekarang Anna tengah berlatih berjalan dengan bantuan Edgar. Sudah hampir dua minggu dia melakukannya dan dia sudah bisa berdiri sendiri serta berjalan tiga hingga lima langkah. "Sudah cukup untuk hari ini. Kau melakukannya dengan baik," ucap Edgar seraya mengelus kepala Anna. Satu hari setelah keguguran, Edgar memutuskan untuk mengundurkan diri dari kampus. Dia sudah bukan seorang dosen lagi. Sekarang dia memilih fokus dari jabatannya sebagai direktur dan merawat Anna sendiri di rumah. Ya, lagi pula, pekerjaannya sebagai direktur bisa dikerjakan di rumah dan tanpa harus pergi ke perusahaan. Edgar menggendong Anna dan mendudukannya kembali di kursi roda. "Aku ingin ke kamar," ucap Anna. "Baiklah, Istriku." Sejurus kemudian Edgar mendoron

  • Tiba-Tiba Menikah!    Pengakuan

    Dua minggu telah berlalu ... Wendy yang menyebabkan Anna keguguran dihukum skors selama tiga bulan. Meskipun Edgar belum puas dengan hukuman itu, namun dia tidak bisa menambah hukumannya lagi karena tidak memiliki wewenang di kampus. Anna sudah keluar dari rumah sakit. Namun, dia belum berbicara sedikit pun bak orang yang bisu. Anna pun kehilangan cara berjalannya. Dokter mengatakan jika Anna mengalami hal itu karena terlalu syok dan stress berat. Setiap malam setelah Anna tidur, Edgar minum alkohol hingga mabuk di dapurnya sendirian. Dia menangis tatkala melihat Anna yang seperti boneka hidup. Tak mengatakan apa pun dan tidak bisa berjalan tanpa bantuan suatu alat. Sekarang, Edgar sedang bersama Anna di taman. Dia membawa Anna jalan-jalan menggunakan kursi roda untuk menghirup udara segar. "Anna, bukankah bunganya sangat cantik? Jika aku memetiknya, apa kau mau menerimanya?" ucap Edgar. Anna bergeming. Dia diam saja karena memang tidak ingin mengatakan apa pun. Namun, dalam hat

  • Tiba-Tiba Menikah!    Keguguran

    Selang beberapa waktu, ambulans datang dan membawa Anna ke rumah sakit terdekat. Edgar dan Kevin ikut menemani, tetapi tidak dengan Grace. Padahal Grace adalah teman baik Anna. Anna dilarikan ke ICU karena sedang dalam keadaan darurat. Sudah lama sejak dokter memeriksanya, namun belum ada tanda-tanda dokter yang akan keluar dari ruangan. Setelah menunggu beberapa menit kemudian, akhirnya sang dokter muncul dengan raut wajah yang kurang baik. "Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Edgar segera. "Istri Anda baik-baik saja, namun bayi dalam kandungannya tidak bisa diselamatkan karena benturan yang cukup keras hingga menyebabkan pendarahan.""Maksud Dokter, istri saya keguguran?" Edgar memastikan perkataan sang dokter. "Benar. Saat saya memeriksanya pun, bayi dalam kandungannya sudah sangat lemah."Edgar kehilangan kata-kata, begitu juga dengan Kevin. Mereka syok mendengar berita buruk ini, namun Anna pasti lebih syok dan sedih mendengarnya. "Dok, saya ingin menemui istri saya,"

  • Tiba-Tiba Menikah!    Postingan Di Forum Kampus

    Di forum kampus, ada seseorang tanpa nama yang membongkar rahasia Wendy. Karena hal itu, Wendy menjadi ramai dibicarakan. Tatapan-tatapan intimidasi pun diberikan kepada Wendy setiap kali dia berjalan. Wendy, membuka forum kampus dan membaca postingan tersebut. Judulnya 'Kebohongan Besar Wendy'. Di sana tertulis, 'Wendy hanya orang miskin yang berpura-pura kaya di depan teman-temannya. Dia memakai barang mahal dari hasil meminta paksa kepada ayahnya yang hanya pekerja kantoran. Bahkan, ayahnya sudah dipecat karena perilaku kasarnya terhadap seseorang.'Setelah membaca semuanya, rahang Wendy mengeras dan tangannya mengepal. Dia tahu siapa pelaku yang menyebar rahasianya. Siapa lagi kalau bukan Anna! Dengan hati yang penuh amarah, Wendy sontak mencari keberadaan Anna. Dia tak menyangka jika Anna akan mengkhianatinya seperti itu. Padahal Anna berjanji akan menjaga rahasianya jika dia menuruti semua perintahnya. "Awas kau, ya! Jika aku hancur, kau pun harus hancur, Anna!" geram Wendy.

  • Tiba-Tiba Menikah!    Ada Apa Dengan Temanku?

    Keesokan harinya, Anna menunggu kedatangan Grace di gerbang kampus. Sudah hampir 15 menit dia menunggu, namun Grace belum menampakkan dirinya sama sekali. Ketika Anna sudah bosan menunggu dan hendak pergi, Grace tiba-tiba turun dari taksi langganannya dengan wajah yang tidak bersemangat. Meskipun begitu, Anna tetap menyapanya dengan riang dan berharap jika temannya itu kembali bersemangat. "Grace!" panggil Anna sembari melambaikan tangannya tinggi-tinggi. Grace sempat melihat Anna dalam sepersekian detik, namun segera memalingkan wajah. 'Apa dia tidak melihatku, ya? Mungkin aku harus memanggilnya lagi!' pikir Anna kemudian. "Grace! Aku di sini!" panggil Anna lagi dengan suara tak kalah kencang. Nihil. Grace sama sekali tidak menjawab panggilan Anna seperti biasanya.Saat Grace berjalan melewati Anna, dia tiba-tiba berhenti sejenak dan berbisik, "Jangan ganggu aku. Biarkan aku sendirian hari ini."Setelah mengatakan itu, Grace pun melanjutkan jalannya tanpa menoleh sedikit pun ke

  • Tiba-Tiba Menikah!    Ada Apa Dengan Temanku?

    Di kamarnya, Anna tengah duduk di atas ranjang sembari menatap ponsel yang ada di depannya. Lebih dari 30 menit dia diam seperti itu. Dia ingin menelpon Grace, namun ragu hingga membuatnya berpikir lama. Grace bukan tipikal orang yang memikirkan pelajaran. Jika dia murung maka permasalahannya ada pada kencan yang dia lakukan dengan Kevin. Namun, apa permasalahannya? "Apa kau akan terus seperti itu?" seru Edgar tiba-tiba. Dia risih melihat istrinya yang diam seperti patung selama bermenit-menit. "Apa menurutmu aku harus menelponnya?" Betapa rumitnya seorang wanita. Para pria tidak pernah memikirkan permasalahan orang lain, jadi Edgar bingung harus menjawab apa. "Lakukanlah seperti yang ingin kau lakukan. Tapi menurutku, lebih baik jika kau membiarkan Grace sendiri. Lagi pula, dia pasti akan menelponmu jika ingin bercerita." "Kau benar. Lebih baik aku tidak menelponnya," lirih Anna. Namun, tampaknya pikirannya berubah dalam seketika. "Tapi, aku harus menelponnya!" Anna meraih

  • Tiba-Tiba Menikah!    Anna Menghilang

    Edgar tampak gelisah saat sedang menyetir. Bukannya dia tidak ingin mencegah Anna pergi tadi, namun karena dia pun harus mendinginkan kepalanya dulu agar tidak meledak-ledak. Biasanya jika Anna marah, dia akan pergi ke rumah orang tuanya atau rumah Grace. Berhubung Grace masih belum pulang kuliah, jadi Anna pasti asa di rumah orang tuanya. Menekan bel, Edgar sontak masuk ke dalam rumah orang tua Anna setelah dibukakan pintu. "Anna ... apa dia ada di sini?" ucap Edgar sedikit gusar. Tidak sopan memang jika dia tiba-tiba menanyakan keberadaan istrinya hingga tidak menyapa kedua mertuanya terlebih dahulu. Ya, lagi pula, dia sedang panik sekarang. "Anna sudah pergi sejak 30 menit yang lalu. Apa Nak Edgar tidak berpapasan dengannya di jalan?" lirih Olivia. Shit! Tampaknya Edgar terlambat. Kalau sudah seperti ini, tentu saja dia harus pulang ke apartemennya lagi. Dia takut jika Anna mencari keberadaannya. Tanpa pamit, Edgar pun segera melesat dengan mobilnya menuju arah pulang. Dia m

  • Tiba-Tiba Menikah!    Emosional (2)

    "Loh? Tumben kamu ke sini, Nak," ucap Olivia saat melihat Anna sudah ada di depan rumah. Kepalanya menoleh ke belakang Anna seperti mencari sesuatu. Olivia sendiri sedang merawat kebun kecilnya yang ada di halaman depan, dia tak menyangka jika putrinya akan datang secara tiba-tiba. "Kamu datang sendiri? Ke mana suamimu?" sambung Olivia. Dia tidak melihat Edgar, melainkan seekor anj*ng yang dibawa Anna. Helaan napas pun keluar dari mulut Anna. Dia sedang tidak ingin membicarakan Edgar, emosinya masih belum reda. "Jangan membicarakan dia, Bu. Aku sedang emosional hari ini," ungkap Anna. Untuk seorang wanita yang pernah mengandung bayi, tentu saja Olivia paham dengan situasi Anna. Ibu hamil memang selalu emosional dan perasaannya sensitif. Ya, mungkin saja Anna sedang mengalami hal itu. Ah, Olivia merasa kasihan kepada Edgar karena menjadi korban emosional Anna. "Anna, ayo masuk ke dalam. Kebetulan Ibu masak banyak hari ini, mungkin karena Ibu punya firasat kalau kau akan datang k

  • Tiba-Tiba Menikah!    Emosional

    Mendengar teriakan Anna yang mengeluarkan kata kasar, Edgar sontak terbangun dari tidurnya. Dia juga terkejut karena mobilnya tiba-tiba direm secara mendadak oleh Anna. "Ada apa? Aku baru saja mendengarmu mengumpat," tanya Edgar yang kebingungan. Anna menghela napas panjang. "Itu, ada anj*ing yang berhenti di tengah jalan saat aku menyetir. Untung saja tidak tertabrak."Meskipun Anna yakin kalau dia tidak menabrak seekor anj*ng, namun dia tetap jarus memastikannya dengan mata kepalanya sendiri. Anna keluar dari mobil dan berjalan ke arah depan. Dia melihat seekor anak anj*ng berbulu putih tengah duduk di depan mobilnya. "Sepertinya anj*ing ini lepas dari pemiliknya," ucap Anna setelah menggendong anak anj*ng tersebut dan melihat kalung yang terpasang di lehernya. "Apa kau mau membawanya pulang?" tanya Edgar yang baru turun dari mobil. "Hn, aku akan membawa pulang."Lagi pula, Anna merasa kasihan jika anak anj*ng itu ditinggal begitu saja di jalanan. Untuk sementara waktu, Anna a

DMCA.com Protection Status