Share

Hamil

Mendengar kata darah, Aisyah sampai speechless dengan tatapan kosong. Ekspresi wajahnya tak lagi senang, tapi kini menjadi redup bagaikan langit mendung.

Darah yang mengalir di balik celananya, semakin lama semakin terus mengalir tanpa henti. Tak pernah Aisyah melihat darah sebanyak itu, kecuali ketika haid nya tembus.

Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?

Malam semakin menanjak, hujan semakin deras di ikuti dengan angin kencang. Bahkan, sesekali akan terdengar suara petir yang memekik telinga. Hanya sedikit orang yang akan bertahan dengan guyuran air hujan pada malam hari, mungkin kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menedu atau pun tidur di dalam rumah.

Maka berbanding terbalik dengan Aisyah, tak sedikit pun dia bergeming dari tempatnya. Pakaiannya basah kuyup, bibirnya pucat, tubuhnya sudah mulai menggigil, walaupun begitu. Seolah dia tetap tak merasakan kedinginan sama sekali.

Tatapannya masing sama, dengan tatapan kosong Aisyah menatap Arkan.

Tak jauh berbeda d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status