Soo jung kembali ke ruangannya saat Soo jung masuk kedalam ruangannya dia melihat Min ji duduk disana
"Hey!!! Kim Min ji kembalilah ke ruangan mu apakah ruangan ku lebih menarik dari pada ruangan mu" Min ji tersenyum
"Aku rasa begitu" jawab Min ji
"Cih... dasar anak ini" gumam Soo jung
"Kau tau saat aku memindahkan bunga tadi aku melihat sebuah kartu di bunga itu" kata Min ji menyerahkan kartu nya pada Soo jung
"Kau saja yang membacanya" tolak Soo jung
"Baiklah" jawab Min ji
~Bunga yang indah hanya untuk wanita terindah dari penggemar rahasia mu~ baca Min ji
"Tiba-tiba aku merinding mendengarnya" kata Soo jung sambil memegang lehernya
"Hahaha... aku rasa dia orang yang romantis"
"Romantis kata mu secara tidak langsung dia ingin membunuh ku dengan meletakkan bunga itu di sini"
"Ayolah Soo jung aku rasa dia tidak tau kalau kau alergi dengan bunga carnation, aku yakin dia memilih bunga itu karena makna dari bunga itu" Soo jung tertawa datar dan berkata
"Hentikan Min ji aku sama sekali tidak tertarik"
"Dasar anak ini" kata Min ji menepuk bahu Soo jung
"Hey!!! Jung Soo jung bisa kah sekali saja kau memanggil ku Eonni"
"Hentikan omong kosong mu aku tidak ingin memiliki Eonni seperti mu bahkan dalam mimpi sekalipun" kata Soo jung
"Cih... dasar anak ini dimana rasa hormat mu kepada orang yang lebih tua" Soo jung hanya tertawa
Sebenarnya Min ji lebih tua 2 tahun dari Soo jung itu karena saat Soo jung duduk di bangku SMP dia berhasil memecahkan soal ujian anak kelas 9 dan pihak sekolah memutuskan untuk memindahkannya ke kelas 9 pada saat sekolah Soo jung mengadakan tes IQ mereka terkejut melihat hasil tes Soo jung.Soo jung memiliki IQ 140 namun pada saat dia duduk di bangku SMA orang tuanya melarangnya untuk pindah kelas dengan Alasan mereka tidak ingin Soo jung terbebani oleh pelajaran yang ada di sekolah walau pun pihak sekolah menyayangkan keputusan orang tua Soo jung namun Saat di bangku kuliah Soo jung berhasil Lulus dengan nilai terbaik dan hal itu membuat banyak rumah sakit yang memintanya untuk bekerja pada mereka dan banyak juga universitas yang menawarkan beasiswa untuknya namun Soo jung menolaknya dan lebih memilih bekerja di Seoul national university hospital.
*** *** ***
Soo jung melihat seorang kakek sedang duduk di ruang tunggu dengan wajah yang sangat muram kakek itu menggunakan baju pasien Soo jung segera menghampirinya
"Kek apa yang sedang kakek lakukan di sini?" tanya Soo jung sambil duduk di samping kakek itu
"Aku sedang menunggu anak ku Dokter,dia berjanji pada ku dia akan menjengukku hari ini tapi ini sudah sore dan dia tak kunjung datang" kata kakek itu dengan raut wajah yang muram
"Mungkin anak mu sedang sibuk kek"
"Aku tidak yakin,aku rasa dia tidak ingin melihat ku lagi"
"Kakek kau tidak boleh mengatakan hal seperti itu,mungkin saja anak mu benar-benar sibuk sehingga dia belum sempat untuk menjenguk mu" kata Soo jung sambil meraih tangan kakek itu
"Dokter bahkan cucuku pun tidak pernah melihat ku" kata kakek itu
"Bagaimana kalau aku yang menemani mu kek"
"Apakah kau bersungguh-sungguh Dokter?" tanya kakek itu dengan mata yang berbinar
"Ya tentu saja"
"Lalu bagaimana dengan tugas mu"
"Kakek tenang saja aku sudah selesai dengan tugas ku dan ini adalah waktu istirahat ku,jadi aku bisa menemani kakek"
"Seandainya saja cucuku sebaik dirimu aku tidak akan kesepian"
"Kalau begitu kakek boleh menganggap ku sebagai cucu kakek,lagi pula aku juga sudah sangat lama tidak bertemu dengan kakek ku"
"Terimakasih Dokter"
"Kalau begitu kakek boleh memanggil ku Soo jung"
"Baiklah Dokter Soo jung,kau boleh memanggil ku kakek Ahn"
"Ayo kek aku akan membawa kakek ke taman" kata Soo jung.Soo jung meminta seorang perawat untuk mengambilkan kursi roda lalu Soo jung membawa kakek Ahn ke taman dari kejauhan seorang pria dengan baju pasien terus memperhatikan Soo jung pria itu tersenyum melihat kebaikan Soo jung.
Soo jung dan kakek Ahn berkeliling taman
"Dokter Soo jung..."
"Kakek kau boleh memanggil ku Soo jung tanpa kata Dokter"
"Baiklah Soo jung"
"Nah itu terdengar lebih baik"
Soo jung dan Kakek Ahn banyak bercerita kakek Ahn menceritakan masa mudanya pada Soo jung hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6:30
"Kakek sekarang sudah waktu nya untuk kembali"
"Baiklah" jawab kakek Ahn Soo jung membantu kakek Ahn untuk kembali ke kamarnya
"Terimakasih karena telah menemani ku Soo jung"
"Kakek tidak perlu berterimakasih aku senang menemani kakek" jawab Soo jung sambil tersenyum
"Baiklah kek,sekarang waktunya kakek untuk istirahat dan jangan lupa untuk meminum obat kakek secara teratur agar kakek segera pulih" Kakek Ahn hanya menganggukkan kepalanya setelah itu Soo jung meninggalkan Kakek Ahn.
Saat Soo jung keluar dari ruangan kakek Ahn tiba-tiba Dong won menghampiri Soo jung
"Selamat sore Dokter Jung" sapa Dong won Soo jung hanya menganggukkan kepalanya
"Apakah kau akan pulang sekarang Dokter Jung?" tanya Dong won
"Tidak" jawab Soo jung dengan ekspresi datar
"Ah... begitu" kata Dong won menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Ehm... mau kah kau menemaniku untuk makan malam?" tanya Dong won penuh harap
"Maaf tapi aku sangat sibuk sekarang"
"Bagaimana dengan lain waktu" Soo jung menghela nafasnya dan menatap Dong won dengan tatapan sedingin Es
"Aku tidak bisa" jawab Soo jung tegas
"Ayolah Dokter Jung sekali saja"
"Maaf Dokter Park bisa kah kau berhenti mengganggu ku.Aku benar-benar sibuk sekarang" kata Soo jung setelah itu Soo jung mempercepat langkahnya meninggalkan Dong won
"Gadis ini benar-benar membuat ku penasaran" gumam Dong won.Soo jung kembali ke ruangannya saat Soo jung masuk kedalam ruangannya dia melihat Min ji duduk disana
"Hey!!! Kim Min ji kembalilah ke ruangan mu apakah ruangan ku lebih menarik dari pada ruangan mu" Min ji tersenyum
"Aku rasa begitu" jawab Min ji
"Cih... dasar anak ini" gumam Soo jung
"Kau tau saat aku memindahkan bunga tadi aku melihat sebuah kartu di bunga itu" kata Min ji menyerahkan kartu nya pada Soo jung
"Kau saja yang membacanya" tolak Soo jung
"Baiklah" jawab Min ji
~Bunga yang indah hanya untuk wanita terindah dari penggemar rahasia mu~ baca Min ji
"Tiba-tiba aku merinding mendengarnya" kata Soo jung sambil memegang lehernya
"Hahaha... aku rasa dia orang yang romantis"
"Romantis kata mu secara tidak langsung dia ingin membunuh ku dengan meletakkan bunga itu di sini"
"Ayolah Soo jung aku rasa dia tidak tau kalau kau alergi dengan bunga carnation, aku yakin dia memilih bunga itu karena makna dari bunga itu" Soo jung tertawa datar dan berkata
"Hentikan Min ji aku sama sekali tidak tertarik"
"Dasar anak ini" kata Min ji menepuk bahu Soo jung
"Hey!!! Jung Soo jung bisa kah sekali saja kau memanggil ku Eonni"
"Hentikan omong kosong mu aku tidak ingin memiliki Eonni seperti mu bahkan dalam mimpi sekalipun" kata Soo jung
"Cih... dasar anak ini dimana rasa hormat mu kepada orang yang lebih tua" Soo jung hanya tertawa
Sebenarnya Min ji lebih tua 2 tahun dari Soo jung itu karena saat Soo jung duduk di bangku SMP dia berhasil memecahkan soal ujian anak kelas 9 dan pihak sekolah memutuskan untuk memindahkannya ke kelas 9 pada saat sekolah Soo jung mengadakan tes IQ mereka terkejut melihat hasil tes Soo jung.Soo jung memiliki IQ 140 namun pada saat dia duduk di bangku SMA orang tuanya melarangnya untuk pindah kelas dengan Alasan mereka tidak ingin Soo jung terbebani oleh pelajaran yang ada di sekolah walau pun pihak sekolah menyayangkan keputusan orang tua Soo jung namun Saat di bangku kuliah Soo jung berhasil Lulus dengan nilai terbaik dan hal itu membuat banyak rumah sakit yang memintanya untuk bekerja pada mereka dan banyak juga universitas yang menawarkan beasiswa untuknya namun Soo jung menolaknya dan lebih memilih bekerja di Seoul national university hospital.
*** *** ***
Soo jung melihat seorang kakek sedang duduk di ruang tunggu dengan wajah yang sangat muram kakek itu menggunakan baju pasien Soo jung segera menghampirinya
"Kek apa yang sedang kakek lakukan di sini?" tanya Soo jung sambil duduk di samping kakek itu
"Aku sedang menunggu anak ku Dokter,dia berjanji pada ku dia akan menjengukku hari ini tapi ini sudah sore dan dia tak kunjung datang" kata kakek itu dengan raut wajah yang muram
"Mungkin anak mu sedang sibuk kek"
"Aku tidak yakin,aku rasa dia tidak ingin melihat ku lagi"
"Kakek kau tidak boleh mengatakan hal seperti itu,mungkin saja anak mu benar-benar sibuk sehingga dia belum sempat untuk menjenguk mu" kata Soo jung sambil meraih tangan kakek itu
"Dokter bahkan cucuku pun tidak pernah melihat ku" kata kakek itu
"Bagaimana kalau aku yang menemani mu kek"
"Apakah kau bersungguh-sungguh Dokter?" tanya kakek itu dengan mata yang berbinar
"Ya tentu saja"
"Lalu bagaimana dengan tugas mu"
"Kakek tenang saja aku sudah selesai dengan tugas ku dan ini adalah waktu istirahat ku,jadi aku bisa menemani kakek"
"Seandainya saja cucuku sebaik dirimu aku tidak akan kesepian"
"Kalau begitu kakek boleh menganggap ku sebagai cucu kakek,lagi pula aku juga sudah sangat lama tidak bertemu dengan kakek ku"
"Terimakasih Dokter"
"Kalau begitu kakek boleh memanggil ku Soo jung"
"Baiklah Dokter Soo jung,kau boleh memanggil ku kakek Ahn"
"Ayo kek aku akan membawa kakek ke taman" kata Soo jung.Soo jung meminta seorang perawat untuk mengambilkan kursi roda lalu Soo jung membawa kakek Ahn ke taman dari kejauhan seorang pria dengan baju pasien terus memperhatikan Soo jung pria itu tersenyum melihat kebaikan Soo jung.
Soo jung dan kakek Ahn berkeliling taman
"Dokter Soo jung..."
"Kakek kau boleh memanggil ku Soo jung tanpa kata Dokter"
"Baiklah Soo jung"
"Nah itu terdengar lebih baik"
Soo jung dan Kakek Ahn banyak bercerita kakek Ahn menceritakan masa mudanya pada Soo jung hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6:30
"Kakek sekarang sudah waktu nya untuk kembali"
"Baiklah" jawab kakek Ahn Soo jung membantu kakek Ahn untuk kembali ke kamarnya
"Terimakasih karena telah menemani ku Soo jung"
"Kakek tidak perlu berterimakasih aku senang menemani kakek" jawab Soo jung sambil tersenyum
"Baiklah kek,sekarang waktunya kakek untuk istirahat dan jangan lupa untuk meminum obat kakek secara teratur agar kakek segera pulih" Kakek Ahn hanya menganggukkan kepalanya setelah itu Soo jung meninggalkan Kakek Ahn.
Saat Soo jung keluar dari ruangan kakek Ahn tiba-tiba Dong won menghampiri Soo jung
"Selamat sore Dokter Jung" sapa Dong won Soo jung hanya menganggukkan kepalanya
"Apakah kau akan pulang sekarang Dokter Jung?" tanya Dong won
"Tidak" jawab Soo jung dengan ekspresi datar
"Ah... begitu" kata Dong won menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Ehm... mau kah kau menemaniku untuk makan malam?" tanya Dong won penuh harap
"Maaf tapi aku sangat sibuk sekarang"
"Bagaimana dengan lain waktu" Soo jung menghela nafasnya dan menatap Dong won dengan tatapan sedingin Es
"Aku tidak bisa" jawab Soo jung tegas
"Ayolah Dokter Jung sekali saja"
"Maaf Dokter Park bisa kah kau berhenti mengganggu ku.Aku benar-benar sibuk sekarang" kata Soo jung setelah itu Soo jung mempercepat langkahnya meninggalkan Dong won
"Gadis ini benar-benar membuat ku penasaran" gumam Dong won.
Min ji melihat Soo jung berjalan dengan cepat "Hey!!! Jung Soo jung" panggil Min ji, Soo jung mengabaikan panggilan Min ji dan terus berjalan Min ji segera mengejar Soo jung karena dia merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya Min ji melihat melihat Soo jung masuk ke ruangannya. Min ji masuk ke ruangan Soo jung dan melihat Soo jung duduk di kursinya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya Min ji menghampiri Soo jung dan mengelus bahunya dengan lembut "Apa yang terjadi?" tanya Min ji, Soo jung mengusap wajahnya lalu menatap Min ji sambil menggelengkan kepalanya "Ayolah ceritakan pada ku" "Aku hanya sedikit kesal" jawab Soo jung "Siapa yang membuat mu kesal?, pasien, perawat atau petugas lain?" tanya Min ji penasaran "Aku kesal dengan Dokter Park, dia terus saja mengganggu ku" "Hahaha..." seketika tawa Min ji lepas "Te
Soo jung meraih ponselnya dan melihat ada panggilan video call "Hello Mommy" kata Soo jung dengan manja "Hy honey bagaimana kabar mu hari ini sayang" "Baik. sangat baik" jawab Soo jung dengan senyum yang merekah "I miss you so much honey" kata ibu Soo jung "Aku juga merindukan ibu" jawab Soo jung "Sayang kapan kau akan melihat Ayah dan Ibu kenapa belakangan ini kau jarang memberi kabar kepada kami" "Maafkan aku bu belakangan ini aku sangat sibuk" "Sesibuk itukah?. Sampai kau tidak sempat memeberi kabar" "Ibu aku benar-benar minta maaf aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi" "Jika kau benar-benar merasa bersalah kau harus mengunjungi kami" "Ibu Korea dan California itu bukan jarak yang dekat" "Ah... baiklah...baiklah... kau menang" jawab Ibu Soo jung Soo jung tersenyum "Ibu dimana Ayah" "Ayahmu sedang ada rapat di kantor" "Apakah ibu sendirian di rumah?"
Ji hoon dan Soo jung duduk di taman rumah sakit. "Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanya Soo jung "Jadi begini sebenarnya aku ingin meminta bantuan mu" "Bantuan apa?" "Kerena besok aku sudah boleh pulang, nenek memintaku untuk membawa mu makan malam bersamanya" kata Ji hoon dengan hati-hati "Aku tidak mau" jawab Soo jung ketus "Ah... sudah ku duga" batin Ji hoon "Ku mohon bantulah aku, sekali ini saja aku tidak ingin membuat nenek ku kecewa" "Itu bukan urusan ku, aku sudah membantu mu dan itu untuk pertama dan yang terakhir" "Ayolah apa yang harus ku katakan pada nenek ku, jika aku tidak datang bersama mu" "Kau bisa mengatakan pada nenek mu yang sebenarnya" "Setelah aku mengatakannya dia akan membunuh ku dan jika aku mati kau lah orang yang akan aku hantui" "Aku tidak perduli" "Wah... kau ini apakah aku perlu berlutut agar kau mau membantu ku?" tanya Ji hoon sedikit kesal
Jam sudah menunjukkan pukul 6:30 waktunya untuk Soo jung pulang Soo jung mengemasi barang-barangnya Min ji masuk kedalam "Soo jung aku rasa ada pasien yang ingin bertemu dengan mu" "Siapa? kenapa kau tidak menyuruhnya masuk" tanya Soo jung "Ah... aku fikir tadi kau sedang memeriksa pasein, dia pria yang mengalami kecelakaan kemarin" Soo jung mengerutkan dahinya "Apakah dia tidak menyerah juga" gumam Soo jung "Apa yang barusan kau katakan? " "Ah... tidak apa-apa, baiklah aku harus pulang sekarang Mike sudah menunggu ku" "Hahaha... ayolah Soo jung, berhentilah memikirkan Mikemu itu kau harus mulai memiliki kekasih" "Terimakasih karena sudah mengingatkan ku, tapi bagaimana dengan kekasihmu sendiri?. sejauh ini aku juga tidak pernah melihatmu berkencan dan yang kau lakukan hanyalah menggangguku" kata Soo jung "Hey!!! Jung Soo jung. kekasihku saat ini sedang sibuk dengan tugasnya" "Ya... ya... ya... aku harap
Saat diperjalanan menuju apartemen Soo jung tidak banyak berbicara karena Soo jung merasa tidak nyaman "Soo jung apakah kau baik-baik saja?" tanya Nenek Kang "Aku baik-baik saja nek" jawab Soo jung sambil tersenyum "Syukurlah" jawab Nenek Kang, beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen Soo jung "Terimakasih karena sudah mengantarku nek" kata Soo jung. Nenek Kang hanya menganggukkan kepalanya setelah itu Soo jung naik ke apartemennya "Hah... sungguh hari yang melelahkan" gumam Soo jung sambil duduk di sofa ruang tamu. Soo jung menyandarkan tubuhnya dan wajahnya tampak sangat lelah Mike datang menghampiri Soo jung dan duduk di sampingnya "Hai... Mike apakah kau sudah makan" kata Soo jung sambik mengelus Mike "Aku benar-benar sangat lelah hari ini" kata Soo jung, lalu dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi Soo jung berbaring di tempat tidurnya. Saat Soo jung mulai tert
Soo jung menatap Ji hoon dengan tatapan mematikan, yang membuat Ji hoon salah tingkah "Apa yang ingin kau katakan, jika kau datang kesini hanya untuk mengganggu ku, maka lebih baik kau pergi" kata Soo jung dengan dingin "Bisakah kau berbicara santai sedikit" "Tidak bisa" "Astaga gadis ini benar-benar bisa membuat ku gila" kata Ji hoon di dalam hatinya "Lebih baik kau langsung mengatakannya" Soo jung bangkit dan kembali ke kursinya Ji hoon mengikuti Soo jung dan duduk di depan Soo jung "Baiklah, Aku ingin meminta maaf padamu karena aku sudah menyusahkanmu" "Kau tidak perlu meminta maaf padaku, lebih baik kau meminta maaf kepada nenek mu karena kau telah menipunya" kata Soo jung dengan santai Ji hoon mengepalkan tangannya "Dokter Jung. apakah seorang Dokter bisa mengatakan hal seperti itu? "tanya Ji hoon dengan senyum terpaksa "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Apakah aku salah?" "Wah... kau ini ternya
Soo jung menatap Dong won dan berkata "Maaf aku tidak menyukaimu dan aku tidak akan berkencan dengan mu" jawab Soo jung tegas "Tidak bisakah kau memikirkannya terlebih dahulu" tanya Dong won "Tidak.bukannya aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa aku sama sekali tidak tertarik denganmu" "Tapi apa salahnya jika mencoba" "Park Dong won maaf aku tidak bisa dan aku minta padamu jangan memaksaku" kata Soo jung bangkit dari temapat duduknya "Tidak bisakah kau memberiku satu kesempatan aku berjanji tidak akan menyakitimu dan mengecewakanmu" "Maaf tapi jika bukan aku yang akan tersakiti ataupun kecewa melainkan dirimu sendiri menjalin sebuah hubungan itu bukanlah hal yang mudah dan untukmu aku yakin kau akan menemukan wanita yang lebih baik dari ku" "Tapi Soo jung... " "Mengertilah Dong won" kata Soo jung setelah itu Soo jung meni
hoon mengemudikan mobilnya dengan hati-hati beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen Soo jung "Apakah benar kau tinggal di sini?" tanya Ji hoon Soo jung hanya diam lalu Ji hoon melihat Soo jung yang duduk di sampingnya "Hei... Dokter Jung" panggil Ji hoon tetapi tidak ada jawaban dari Soo jung Ji hoon hanya mendengar suara nafas Soo jung yang teratur lalu Ji hoon mendekat kearah Soo jung dan melihat Soo jung tertidur dengan pulas "Wah... wanita ini benar-benar membuatku gila" Ji hoon terus menatap Soo jung "Dia terlihat sangat manis jika sedang tidur sangat berbeda jika dia bangun" gumam Ji hoon sambil tersenyum Ji hoon terus memperhatikan Soo jung tiba-tiba ponsel Soo jung berdering Soo jung terbangun dari tidurnya Soo jung memperhatikan sekelilingnya dan melihat Ji hoon duduk di sampingnya "Kau sudah bangun?" tanya Ji hoon "Berapa lama aku tertidur?" "Hm... hampir 2jam" jawab Ji hoon santai "Kenapa kau tidak
"Bagaimana, Apakah kau berhasil menemukan ibu Ji hoon" Tanya Seo won "Maaf tuan kami kehilangan jejak beliau" "Bagaimana bisa, HAH!!!" kata Soe won sambil membanting map yang berada di tangannya "Maafkan kami tuan, kami akan kembali mencarinya" "Aku ingin begitu kalian menemukannya, bawa dia kehadapanku dengan cara apapun. dan jika kalian gagal, kalian akan tahu sendiri akibatnya" Kata Seo won dengan sorot mata yang tajam "Baik tuan kami mengerti" kata pengawal itu setelah memberi hormat sang Pengawal pergi meninggalkan Seo won "Aku tidak menyangka, kau akan berhasil mengelabui anak buahku Bibi" kata Seo won sambil mengepalkan tangannya. Ponsel Seo won berdering pertanda panggilan masuk Seo won segera mengambil ponselnya dari dalam saku jasnya "Ada apa kau menghubungiku" Tanya Seo won pada seseorang di seberang sana "...." "Baiklah, sampai bertemu nanti malam" jawab Seo won memutuskan sambungan telfon dan
"Kau sangat beruntung Krystal" kata Anna yang saat ini sedang berbaring di samping Soo jung, Soo jung menoleh kearah Anna dan menatapnya"Beruntung?" tanya Soo jung"Ya... kau sangat beruntung karena memiliki seorang kakak seperti Jessica Seonbaenim, karena dia sangat menyayangimu""Hem... benarkah?, tapi terkadang aku juga sering bertengkar dengannya dan kau tahu terkadang dia juga sangat menyebalkan" kata Soo jung"Jujur saja Aku iri padamu, karena selain kau mempunyai seorang kakak yang baik orang tuamu juga sangat menyayangimu dan memperhatikanmu, tidak seperti orang tuaku" kata Anna sambil menatap langit-langit kamar Soo jung"Anna setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, dan roda kehidupan itu berputar mungkin saat ini aku lebih beruntung dari pada dirimu, tapi kita juga tidak tahu dimasa depan mungkin kau bisa lebih beruntung dariku" terang Soo jung"Huft... semoga saja itu benar terjadi""Itu pasti akan terj
Soo yeon menatap punggung sang adik yang sedang berjalan menuju kamarnya, lalu pandangan Soo yeon tertuju pada Anna yang masih berdiri di dekat sofa tempat Soo yeon berdiri"Kemarilah Anna" kata Soo yeon, Anna mendekat kearah Soo yeon dengan sedikit keraguan, Soo yeon tersenyum dan meraih tangan Anna untuk duduk di sampingnya"Kau tidak perlu takut padaku" kata Soo yeon"Ah... Maafkan aku Senior""Anna bukankah aku pernah mengatakan padamu kalau kau boleh memanggilku Kakak, jika kau masih memanggilku Senior aku akan benar–benar marah padamu""Maaf...Sen....K...Kak" kata Anna sedikit gugup, Ya walaupun Anna adalah teman dekat Soo jung dia jarang bertemu dengan Soo yeon karena kegiatan Soo yeon yang padat dan Anna hanya bertemu beberapa kali dengan Soo yeon yang membuatnya sedikit canggung, terlebih lagi Soo yeon juga adalah salah satu Aktris yang sangat terkena
Soo jung sedang berada di sebuah ruangan tempat dia dan teman-temannya biasa berlatih"Krystal ini sudah waktunya untuk kembali" kata Anna salah satu teman Soo jung"Kalian di luan saja aku masih ingin berlatih" jawab Soo jung"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu" kata Anna, Soo jung menganggukkan kepalanya, Anna beserta kedua teman Soo jung yang lain pergi meninggalkan Soo jung di dalam ruangan itu sendiri, Soo jung kembali berlatih, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22:30 kst Soo jung duduk dilantai sambil meminum air mineral yang berada di dekatnya tiba-tiba ponsel Soo jung berdering pertanda panggilan masuk Soo jung melihat nama sang kakak tertera di sana"Ya... kak" jawab Soo jung"Kau dimana?" tanya Soo yeon dari seberang sana"Aku ada di ruang latihan""Jung Soo jung cepat pulang ini sudah larut malam" teriak Soo yeon"Baiklah... baiklah aku segera pulang lagi pula Kakak tidak perlu berteriak" jawab So
Soo jung sedang bersiap-siap untuk pergi menemui salah satu hair style yang biasa membantu Soo jung untuk mengecat rambut atau sekedar menata rambutnya, Soo jung mengenakan celana jeans yang di padukan dengan kaos putih dengan lengan yang berwarna hitam untuk sepatu Soo jung lebih memilih mengenakan sepatu kets berwarna putih "Ibu aku pergi dulu" kata Soo jung sambil mencium pipi sang ibu "Baiklah hati-hati dijalan" "Okay..." jawab Soo jung singkat "Oh ya dimana Kakak mu?" "Dia sedang bersiap-siap" "Apakah kalian akan pergi bersama?" tanya Man wol "Iya, bu" jawab Soo yeon yang mucul dari belakang sang ibu "Baiklah hati-hati di jalan dan jangan pulang terlalu malam" "Baik bu" jawab Soo yeon sambil mencium pipi sang ibu. Soo jung dan Soo yeon berjalalan menuju garasi mobil yang terletak di samping rumah mereka, Soo jung dan Soo yeon memilih mengendarai Chevrolet C7 "Soo jung kau yang menyetir
"Jadi informasi apa yang bisa ku dapatkan darimu?" tanya Seo won pada Yu jin, Yu jin memberikan sebuah map kepada Seo won, Seo won membuka map itu dan mulai membacanya dengan teliti "Dia adalah salah satu dokter di rumah sakit universitas nasional Seoul" "Apakah dia kekasih Ji hoon?" tanya Chang min "Ya... dia adalah kekasih Ji hoon" "Wah... akhirnya dia memiliki kekasih juga, aku kira selam ini dia adalah seorang Gay dan kekasihnya adalah Chang min ternyata aku salah" kata Seo won "Dia tidak mungkin seorang Gay, justru aku menghawatirkan jika yang Gay adalah dirimu" cibir Yu jin "Ternyata kau juga bisa berkata kasar" kata Seo won sambil mendekati Yu jin "Aku bukan seorang Gay, dan jika kau tidak yakin kita bisa membuktikan kehebatanku di ranjang sekarang juga" kata Seo won sambil membelai rambut Yu jin "Cih... jauhkan tangan kotormu dariku" "Hahaha... Yu jin... Yu jin, kau akan menyesal karena telah menol
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam dari bandara akhirnya Soo jung tiba di rumah orangtuanya yang terletak di Los Angeles California "Ah... rasanya sudah lama sekali aku tidak pulang" kata Soo jung saat turun dari mobil "Kau memang sudah lama tidak pulang Krystal dan ini sudah hampir satu tahun kau tidak pulang" jawab Lucy, Soo jung hanya tersenyum lalu masuk ke dalam rumah untuk mencari Ibunya saat Soo jung berjalan ke dapur Soo jung melihat Ibunya sedang memasak, Soo jung berjalan perlahan lalu memeluk sang ibu dari belakang "Aku sangat merindukan ibu" kata Soo jung sambil memeluk ibunya dengan erat "Soo jung kau membuat Ibu terkejut" kata Kang Man wol sambil berbalik menatap putri bungsunya "Sorry mom" jawab Soo jung sambil tersenyum lalu kembali memeluk ibunya "Ibu juga sangat merindukanmu" kata Man wol membalas pelukan Soo jung, Man wol mengurai pelukan mereka lalu menatap Soo jung "Dasar anak nakal, ke
"Kau pasti berbohongkan, aku tidak percaya Jika paman Yoon hee adalah ayahmu" "Jika kau tidak percaya kau bisa memastikannya" kata Seo won sambil tersenyum. Ponsel Yu jin berdering pertanda panggilan masuk dan disana tertera nama Lee Yoon hee "Hallo Yu jin, apakah kau sudah bertemu dengan Seo won?"tanya Yoon hee "Ya... aku sudah bertemu dengannya" "Paman yakin kau pasti terkejut dengan semua ini" "Ya... aku sedikit terkejut" "Hahaha... maafkan paman karena tidak memberi tahumu dari awal, tapi kau tidak perlu khawatir Seo won akan membantumu mendapatkan Ji hoon" "Baiklah paman aku mengerti" kata Yu jin setelah itu Yu jin mematikan ponselnya "Bagaimana apakah sekarang kau sudah percaya denganku?" tanya Seo won "Wah... aku benar-benar tidak menyangka ternyata sifat licikmu itu berasal dari Ayahmu" "Hahaha... buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya Yu jin" "Baiklah j
Soo jung dan Ji hoon duduk di sebuah bangku taman "Sebenarnya apa yang terjadi sehingga kau harus menemui orang tuamu?" tanya Ji hoon memulai perbincangan mereka "Aku juga tidak tahu,kakak ku menelfoku dan mengatakan aku harus segera pulang untuk menemui mereka" "Sepertinya sangat serius" "Entahlah aku berharap mereka baik-baik saja" "Aku yakin mereka akan baik-baik saja" kata Ji hoon, Soo jung hanya menganggukkan kepalanya "Sepertinya aku harus menemanimu" kata Ji hoon "Itu tidak perlu Ji hoon, jika kau pergi denganku bagaimana dengan pekerjaanmu" "Aku bisa meminta Chang min untuk mengerjakannya" "Itu sama saja dengan kau melalaikan tugasmu" "Tapi Soo jung kau lebih penting dari pada pekerjaanku" kata Ji hoon sambil menggenggam tangan Soo jung "Ayolah Ji hoon aku tidak ingin berdebat denganmu" "Baiklah...baiklah..." jawab Ji hoon pasrah, Soo jung tersenyum dan mengelus pipi Ji hoon