"Radit Lu harus ikut. Ini pertandingan berkelas Dit. Enggak banget deh kalau Lu enggak sampai ikut Dit. Tim basket masih butuh kapten kayak Lu!" ucap Vino panjang lebar menasihati sahabatnya itu.Namun, Radit acuh tak acuh menanggapi ucapan dari Vino."Vin, asal Lu tahu ya! gue sudah capek dengan ini. Lagian kan, ada Elga yang akan gantiin posisi gue, gue nggak mau kalau soal ini saja gue berurusan terus sama dia Vin!" Radit menghempaskan bolanya ke lantai."Dit, mending Lu ikut gue latihan ntar besok Dit,kita harus bangkit. Problem Lu cuma satu Lu nggak percaya dengan kenyataan!" ketus Vino meninggikan suaranya suaranya."Vin, Lu nggak pernah tahu punya orang tua yang tinggal berjauhan dan gue merasa sendiri terus.Gue berpikir untuk apa gue jadi orang yang populer di kampus tapi kepribadian gue berantakan!" keluh Radit pada sahabatnya itu.
Apa yang kau tahu tahu tentang sebuah tanggung jawab Berani berbuat berani pula untuk bertanggung jawab." Temen Mbak lagi ditangani oleh dokter. Ini dompet dan ponselnya. Tolong hubungi keluarganya!" ucap suster tersebut panjang lebar dan Julie pun langsung membuka isi dompetnya ia melirik KTP."Namanya Aditya Hermawan" ucap Julie dalam hatinya.Suster itu pun berlalu pergi terlihat Julie mengotak ngatik ponsel Radit."Mungkin ini nomor ponsel mamanya" ucap Julie bergumam.Julie pun langsung menghubungi nomor tersebut." Halo Sayang, kenapa Mama kan udah transfer uang sampai 2 bulan. Dah ya sayang Mama lagi sibuk!" ucap Mama Radit yang langsung mematikan ponselnya itu.Julie pun mematikan ponselnya."Aduh gimana nih? apa yang mesti aku lakuin? mamanya saja Sibuk banget sampai-sampai aku nggak ada kesempatan untuk ngomong!"ucap Julie yang menampakan waja
Di luar Julie masih tetap bertahan menunggui Radit suster yang baru keluar dari kamar Radit mengeluh dengan suster yang lainnya."cowok yang ada di kamar 305 itu nggak mau makan kak. Aku sudah mencoba meminta dia untuk makan. Pasti kali ini aku kena marah lagi sama suster kepala" ucap Suster itu mengeluh dengan rekan nya.Julie hanya mendengar ocehan suster itu yang melewatinya."Dit, kamu harus makan. Gimana mau sembuh jika dia tidak mau makan!" ucap Julie bergumam.Dia masih berada di luar kamar pria itu.Dia tidak mampu untuk menunjukkan wajahnya karena dia tidak mau menjadi Makian laki-laki itu.Pagi itu suster kembali mengantarkan sarapan untuk Radit.Julie meyakinkan dirinya untuk masuk ke dalam kamar Radit.Radit hanya Acuh Tak Acuh mengawasi Julie."Ngapain lagi sih loh datang ke si
Beberapa waktu kemudian Radit pun terbangun dari tidurnya ia seakan tersentak melihat Julie yang berada di sampingnya." Elu itu memang cewek yang aneh ya!" ucap Radit tersentak kaget karena dia terkejut melihat Julie berada yang disampingnya. Sedangkan Julie justru ia tersenyum simpul melihat Wajah ketus Radit terhadapnya." Kapan eloh nyampenya? Giliran dibutuhin saja eloh nggak ada,sekarang gue lagi gak butuh eloh nongol disini!"ucap Radit mendengus dia memimikkan wajah kasarnya."Aku baru sampai Dit, sekarang kamu kan sudah bangun, gimana kalau kita keluar kamar saja!" tawar Julie pada Radit dengan wajahnya yang begitu ceria seakan dia sudah akrab dengan laki-laki itu."Gue nggak mau, kalau eloh mau keluar ya eloh saja yang keluar!gue nggak, tiba-tiba mood gue hilang karena ada loh!"ucap Radit Ketus.Dia meninggika
Sesampai di rumah Radit dia turun dengan dibantu oleh Julie dan juga satpam rumah Radit. Tiga hari berlalu Julie harus mondar-mandir antara Bandung dan Jakarta."Gimana kalau loh tinggal di sini saja kan enggak terlalu banyak waktu eloh mesti bolak-balik!"tawar Radit pada Julie.Julie pun menyetujuinya ia langsung pulang ke Jakarta untuk meminta izin dan cuti kuliah untuk sementara waktu.Tidak lama baginya dalam satu hari itu dia pun kembali ke rumah Radit. Terlihat laki-laki itu tengah siap-siap untuk pergi ke kampusnya dia berpakaian rapi layaknya seorang mahasiswa."Kamu mau ke mana?" tanya Julie terbatah."Gue mau kuliah kan loh sendiri yang bilang gue harus bisa dengan keadaan gue sendiri ya sudah sekarang gue akan pergi ke kampus dengan menggunakan sekrup" ucap Radit
Ponsel Radit berdering sesegera Radit melirik lalu mengangkatnya ternyata yang menelepon itu adalah Elga harga mengajak Radit ke diskotik."Dit kalau nggak halo eloh tidak sampai datang Berarti benar kalau cuman cowok pecundang!!"ucap Elga sembari mematikan ponselnya itu.Radit Tengah siap-siap di kamar Radit sengaja diam-diam pergi tanpa memberi tahu ke semua orang yang ada di rumahnya.Bahkan Julie tidak mengetahui Radit pergi dari rumahnya itu. Namun hingga sampai malam tiba Radit belum kunjung pulang Julie memutuskan untuk menghubungi Vino sahabat Radit.Akan tetapi Vino juga tidak tahu di mana keberadaan Radit berada Julie menyuruh Vino untuk datang ke rumah Radit.Mereka berdua pergi mencari Radit."Julie,gimana kalau kita ke diskotik saja!" ucap Vino memberi masukan Seraya menstater mobil
Seperti Apa hubungan itu sebenarnya hubungan itu adalah saling terikat satu sama lainnya walau jarak dan waktu telah memisahkan antara kita.Tapi ini adalah hati Biarkanlah hati yang berbicara karena hati tidak bisa untuk berdusta.Ternyata Julie dan Radit saling membutuhkan tapi Radit tidak mampu karena ia masih saja menginginkan Tika untuk kembali padanya.Terlihat Radit menghubungi sahabatnya Vella ada di Jakarta."Vel, sepertinya gue punya feeling ke Julie tapi gue sudah banyak nyusain dia Vel!"ucap Radit ditelepon."Gue cuman berharap kalau eloh harus tahu kalau Julie itu benar-benar tulus menolong eloh. Ya Itu kan di luar kendali loh kalau loh bisa suka sama dia. Ya secara dia yang nabrak eloh kan wajar kalau kalau dia merasa bersalah dan baik pada loh" ucap Vella di telepon."Thanks ya Vel" ucap Radit mematikan ponselnya.
Julie dan Vino pun pamit pulang dari rumah Radit. Karena Vino tidak ingin jika ayah Julie akan menunggu terlalu lama walau sebenarnya ia ingin sekali mengajak Julie sekedar berjalan-jalan.Mereka berada di dalam mobil sebenarnya Julie masih enggan untuk pulang, dia ingin sedikit lebih lama lagi di rumah Radit walau Radit selalu jutek bahkan Angkuh terhadapnya.Tapi dia sudah mempunyai feeling terhadap pria itu yang membuat dia mampu untuk meredam rasa kecewanya ketika Radit selalu Angkuh berbicara padanya, mungkin cinta bisa merubah segalanya."Jul,kamu lihat tidak tampang Radit saat melihat kita tadi.Pasti Radit pikir kita memiliki hubungan!" seru Vino yang tetap konsentrasi menyetir mobilnya itu.Julie tersenyum simpul menanggapi ucapan Vino."Vin, terkadang aku ini bingung deh sama Radit. Sebenar
Jika ingin melupakan lupakanlah jangan beri celah ingatanmu untuk memikirkannya.Karena itu hanya akan membuat hatimu sakit saja nanti.Mencintai itu sangat menyakitkan jika perasaannya tak tertuju padanya.Inilah yang dirasakan oleh Julie dokter muda itu.Seakan tiada Kata lagi untuk bertemu, untuk apa bertemu jika harus berpisah. Sungguh menyakitkan hubungan yang tiada ujungnya.Mencintai seseorang bukan berarti harus memilikinya karena semua Cinta memiliki tuannya sendiri. Masa lalunya yang begitu menyakitkan.Tiada kata-kata yang paling menyakitkan dari kepura-puraan bersandiwara menipu diri sendiri itulah yang dilakukan oleh Julie Dokter cantik yang rupawan itu.Selama ini dia tidak bahagia karena itu dia melakukan hal buruk mengenai dirinya sendiri. Tak perlu waktu lama baginya dia pun sudah di perbolehkan untuk pulang oleh dokter yang menanganinya
***Di rumah sakit Julie membantu dokter yang menangani pasiennya yang pendarahan itu.Julie sangat mendalami wanita yang ditolongnya itu dia melahirkan anaknya melalui secar. Dia menatap miris seakan mengingat anaknya kembali sehingga butiran bening terjatuh dari kedua matanya."Dokter baik-baik saja?" ucap Dokter yang sudah selesai membantu pasien itu. Julie tersenyum lalu meletakkan bayi itu ke dalam kotak inkubator.Wajar saja Julie mengingat kembali kenangan pahit itu. Walau beberapa jam dia bersama anaknya.Julie tidak tahu entah bagaimana wujud tampan anaknya itu.Sekilas Julie sangat lelah dalam lamunannya itu. Bagaimana tidak dia sebenarnya dia tidak merelakan anaknya untuk tinggal bersama dengan Radit laki-laki yang sangat dia cintai
"Maaf Dit. Aku tidak bisa menikah denganmu. Kamu tidak boleh egois untuk Dey Dit." Ucap Julie dengan tegas."Tapi. Aku masih mencintai kamu Jul, dan aku berharap sampai kau menjadi milikku nanti" Ucap Radit meyakinkan Julie."Maaf Dit. Tapi aku benar-benar tidak bisa bersamamu lagi.Walau jauh dilubuk hatiku memang masih sangat mencintai kamu karena itu aku mempertahankan anak ini paling tidak dengan anak ini aku bisa melupakanmu selamanya"ucap Julie Tertatih bergumam dalam hatinya.“Aku tidak bisa Dit!” Ucap Julie tegas menutupi hatinya itu."Baiklah. kalau itu memang sudah keputusanm. Aku bisa apa tapi Izinkan Aku untuk tetap bersama anakku!" pinta Radit dengan tulus pada Julie."Ketika kamu ingin bersama dengan anakmu itu akan menyakiti Dey, Dit.Dan aku tidak mau itu. Karena aku juga seorang wanita" ucap Lirih
Masih di rumah sakit Radit tak kuasa melihat keadaan Dey istrinya itu Ingin rasanya ia memaki dirinya sendiri. Mungkin ini adalah teguran untuknya yang telah meninggalkan Julie waktu itu.Sekarang Radit tidak tahu lagi harus berbuat apa harapannya telah hancur karena Dey tidak bisa lagi memberikan anak untuknya.Di tambah lagi dia ingin memberitahu Dey kalau dia memiliki anak selain dari dirinya mungkin pemikiran Radit.Dey akan mengakhiri hidupnya nanti kalau sampai mengetahuinya nanti.Radit masih berusaha untuk ikhlas dengan ini semua agar dia bisa memberikan support untuk Dey nanti di dalam ruangan jika siuman nanti.Radit sangat menyesal mengapa dia tidak menjemput Dey tadi kalau saja dia menjemput Dey hal ini tidak mungkin terjadi pada Dey dan calon anaknya itu.Radit setia untuk menunggui Dey hingga ia menyuruh mertuanya untuk pulang saja agar dia bisa meneman
***"Tidak ada yang berbeda suster Nina hanya saja disini masih terbilang Awam kita hanya melayani saja dengan baik. Semoga kita cocok ya untuk bekerja sama di desa ini"ucap Julie ramah."Semoga saja saya bisa betah disini karena tempat ini masih asing bagi saya dokter"ucap Suster itu lagi."Awalnya saya juga ragu berada di tempat ini setelah itu saya menyikapi setiap orang yang berinteraksi dengan saya mereka semua baik dan sopan. Dan memperlakukan saya dengan baik dan semoga kamu betah ya di sini.Kalau ada apa-apa kamu bisa bertanya dan meminta tolong pada saya ya! "ucap Julie dengan ramah tak ada canggung dengannya dia terlalu baik sebagai dokter ke susternya."Dan semoga ya dokter"ucap suster Nina ramah.Mereka bekerja dengan baik tak ada canggung di antara mereka sepertinya mereka sudah kenal sejak lama dan mereka juga sama-sama cekatan.Membuat suster Nina menjadi akrab denga
***Julie harus pulang karena dia sudah diperiksa oleh Dokter. Terlihat Julie menelusuri koridor rumah sakit.Dia berjalan menuju parkiran mobilnya tapi Radit menahannya kembali terlihat mereka berdua duduk di cafe yang ada dirumah sakit tersebut. Mereka berdua terlihat berbicara sangat serius."Aku mohon Dit, tolong tinggalkan aku.Aku rasa kita tidak perlu bertemu lagi Dit.Aku sudah ikhlas dengan semua ini lagipula kau sudah bahagia bersama Dey dan sebentar lagi juga kamu akan mempunyai anak darinya" ucap Julie serius pada Radit."Mana mungkin aku bisa melupakanmu Jul, kamu itu lagi mengandung anakku buah cinta kita.Tolong jangan larang aku untuk melindungimu dan menjagamu! "Pinta Radit Pada Julie serius.Mereka berdua meninggalkan Rumah Sakit tersebut. Radit masuk ke dalam mobilnya dan Julie juga masuk ke dalam mobilnya sendiri.Tapi sebelum itu Radit meminta alamat dan dan nomor ponsel terbaru Julie saat itu &n
***Julie kembali pinsan saat dia berada diparkiran rumah sakit itu untung saja Radit masih mengawasinya dari jauh Radit berlari menghampirinya dengan sigap dia memapah tubuh Julie itu dan berteriak sambil menggendong tubuh ramping walau sedang berbadan dua itu kedalam rumah sakit.Julie mendapat pertolongan dan dirawat dirumah sakit tersebut. Radit juga menitipkan Julie pada suster jaga dan memberi uang agar dapat bersedia menjaga Julie disana.Setelah itu Radit menyusul Dey keatas untung saja antrinya cukup padat sehingga Radit masih bisa menemani Dey untuk periksa."Mas kamu dari tadi ke mana sih Mas?"ucap Dey sedikit kesal.Radit Mencari Alasan dia bertemu dengan temannya Tadi di parkiran mobil jadi Radit mengobrol dengan temannya itu.Giliran Julie pun diperiksa Radit memang antusias sekali menemani istrinya untuk memeriksakan janin yang dikandung oleh istrinya itu.Tapi pemikirannya
***Julie ke puskesmas dengan biasanya karena memang sudah menjadi aktifitasnya itu.Julie merasa sangat beruntung ditugaskan didesa ini karena dia bisa menutupi keadaannya yang sekarang.Tapi sebenarnya dia juga merasa agak takut karena daerah yang ia tempati itu tidak jauh dari daerah Radit karena Julie tinggal di salah satu Desa dan itu tidak jauh dari kediaman Radit.Akan tetapi Julie selalu mengoptimalkan untuk dia pergi kerumah sakit untuk mengambil obat-obatan atau alat medisnya yang bila sudah habis.Sabtu ini Julie mau tidak mau harus mengambil obat itu sendiri karena suster yang bertugas membantunya tidak dapat membantunya lagi karena tengah cuti sebab Suster itu mau menikah dikediaman Suaminya di Bogor.Oleh karena itu Julie masih menunggu suster pengganti untuk Ratih yang membantunya mengambil obat dan membantunya di balai pengobatan didesa tersebut.I
***Mereka terbangun karena mendengar suara ponsel Radit yang berdering.Radit cepat-cepat meraih ponsel dimeja nakas ada Video call dari Dey.Ironis sekali kisah cinta Radit ini dia baru menikmati kebersamaannya dengan Julie dan dia juga terpikir bagaimana dengan Dey nanti kalau tahu dirinya dengan Julie sudah menyatu di dalam cinta mereka semalam dan pagi menjelang siang itu.Radit mengangkat teleponnya."Hallo dit,kamu dimana?kamu tidak kerja ya hari ini?Memang sih hari ini tidak ada pertemuan"Ucap Dey ditelepon seraya bertanya pada Radit."Hari ini aku tidak masuk,buat semua laporan hari ini dan bawa pulang kerumahmu nanti aku ambil"Ucap Radit serius pada Dey."Oh,iya baiklah sayang,aku mencintaimu sampai bertemu nanti ya!"Ucap Dey mematikan teleponnya.Terlihat sekali raut di wajah Radit yang ragu itu membuat Julie menerka Radit telah salah karena te