***
Dikampus Julie bertemu dengan Rendy,Laki-laki yang selalu mengharap akan Julie bisa menerima cintanya.
"Ehk,Rendy apa kabar?"ucap Julie gugup dia hanya basa-basi.
"Jul ,bukan nya ini sudah tiga bulan saat aku menyatakan kalau aku menyukaimu,sekarang aku menagih janjimu!"ucap Rendy yakin.
Karena Julie sendiri yang menjanjikan meminta waktu pada Rendy untuk menerima cintanya.
Dengan gugup Julie pun dan menolak Rendy karena Julie merasa bukan Rendy lah dihatinya melainkan Radit yang tidak tahu bahwa Julie telah diam-diam mencintanya.Begitu pula dengan Radit tapi Radit takut kalau Julie hanya kasihan padanya pikir Radit karena Julie hanya sekedar tanggung jawab dan membantunya.
Sementara itu dirumah Radit,Ibu Radit sedang berbincang-bincang dengan Radit kalau Radit akan segera menikah dengan anak teman Ibunya.
Radit menolak mentah usulan Ibunya,karena Radit hanya mau menikah dengan wanita yang ia pilih sendiri."Ma,jaman apa ini?lagian Radit hanya mau menikah saat Radit sudah nemuin wanita yang pas untuk Radit Ma!"ucap Radit tegas.
Radit memang benar-benar sudah mencintai Julie,tapi Radit tidak tahu,salahnya Radit tidak meminta alamat Rumah Julie di Jakarta itu.
Malam itu Julie susah untuk tidur dia memikirkan Radit yang jauh darinya.Ada rasa sesak didadanya ingin sekali dia menghubungi Radit tapi Julie menjaga gengsinya.***
Dengan kejadian dikampus Julie yang menolak Rendy menjadi murka dia merasa kalau Julie hanya mempermainkan perasaannya.Julie diculik,Julie berada digudang yang jauh dari kota dengan tangan yang diikat. Julie berteriak seadanya karena mulutnya juga dilakban oleh orang yang tidak dia kenal.
Rendy masuk kedalam,dia terkejut melihat Rendy yang masuk kedalam ruangan ituJulie langsung memohon-mohon agar dilepaskan oleh Rendy.Rendy melepaskan lakban yang menutupi mulut Julie.
Julie memohon -mohon lagi supaya dilepaskan oleh Rendy.Julie takut sangat teramat takut karena Rendy bukan yang dia kenal lagi,dia terlihat sangar yang menakutkan membuat Julie hanya mampu menangis dan menangis.
Rendy meninggalkan Julie sendiri didalam gudang.Julie berfikir sesuatu dia harus cepat keluar dari tempat itu Julie berusaha keras membukakan ikatan yang ada ditangannya.
Setelah terbuka dia berlari sejauh mungkin dia kekantor polisi untuk melaporkan Rendy yang telah menculiknya.
Julie pun langsung kembali kerumahnya tapi dia merahasiakan kejadian itu ke Ayahnya.
Julie kekampus lebih hati-hati karena dia tak mau kecolongan lagi.
Julie hanya menceritakan pada sahabatnya Rahel.
"Jul,seharusnya eloh jangan ngampus dulu lah paling tidak tunggu Rendy tertangkap polisi dulu "ucap Rahel datar
"Mau gimana lagi Hel,aku juga pengen libur
dulu tapi pelajaran aku sudah banyak bolong Hel,"jelas Julie pada Rahel.Dirumah,Julie dipaksa untuk ikut kepuncak karena mereka mau Dey bertemu calon suaminya.
Lagi-lagi Julie bersih kukuh menolaknya tapi Julie tak mampu karena papanya memohon terpaksa Julie ikut Ayahnya itu.
Dipuncak keluarga calon suami Julie telah menunggu mereka.Julie sedikit penyasaran karena calon suaminya tidak ikut alasannya lagi sibuk.
"Baguslah "pikir Julie karena tak harus bertemu secepat itu karena dia jiga masih memikirkan Rendy yang sekarang menjadi buron.
"Calon mantu kita cantik banget ya pa, pasti anak kita senang banget punya istri secantik kamu nak"ucap tante Sarah memuji Julie didepan suaminya.Hari sudah gelap mereka pun pulang "Pa,aku ga ngerti deh pemikiran Papa anaknya saja gak ikut tadi,terlihat banget kalau papa yang ngebet.....!"ketus Julie berjalan kesal menuju kamarnya.
Sementara di villa Vino baru datang
"Oh,dit senang banget pasti kamu punya istri kayak Julie Vin, sudah cantik, mandiri lagi"ujar Mama pada Vino yang bersemangat.
"Udah deh Ma,Vino gak mau dijodohkan sama Julie. Lagi pula Vino sudah punya calon kok Ma,dan nanti pasti Vino kenalin."ucap Vino kesal.
"pokoknya mama ga mau selain Cleo titik....!"ucap mama mendengus
Vino menghela napas panjang karena kesal ulah mamanya yang selalu bersih keras ingin menjodohkannya dengan Julie menantu pilihannya Mamanya.
Di lain sisi Julie sangat terpuruk dia memberanikan diri untuk menghubungi Radit.
"Dit,angkat dong ponselnya......!"lirih Julie"Tuhan kalau Radit adalah laki-laki yang engkau kirimkan kepadaku tolong tegur dia agar dia mau mengangkat teleponku"batin Dey dan mencoba menekan nomor diponselnya.
"Ehm,,, mungkin kita ga jodoh"ucap Julie lesuh meletakkan ponselnya dimeja nakas didekat tempat tidurnya.
Tiba-tiba ponselnya berdering cepat-cepat dia meraih ponselnya lalu ia mengangkatnya dengan penuh semangat.
"Ada Jul, tadi gue ke toilet"ucap Radit dari seberang sana.
"Ehm,gak apa aku cuma Kepengen ngobrol saja,kamu ada waktu kan? atau kamu lagi sibuk,ya sudah matikan saja ya!"ucap Julie terburu-buru dan langsung mematikan ponselnya itu .
Radit berpikir sejenak kalau Julie tidak mungkin menyukainya bahkan mencintainya.Julie hanya menganggap dia adalah sebagai tanggungjawabnya sewaktu Julie menabraknya.
Julie menghempaskan tubuh nya diatas tempat ridur empuknnya.Dia kecewa memgapa Radit tidak menjawab atau mengulang menghubunginya kembali.
Dua insan ini sangat kalut jika mereka mengungkapkan perasaannya akan membuat mereka menjadi jauh satu sama lainnya. Satu minggu berlalu Radit memutuskan untuk pergi ke Jakarta dia pergi kekampus Julie karena Julie hanya itu alamat Julie yang ia tahu.Terlihat dia memarkirkan mobilnya didekat mobil mini coper kuning Julie. karena Radit begitu hafal BG mobil Julie.
"Radit!",bisik Julie membuat Rahel menoleh karena berada di sampingnya.
Radit langsung mendekap tubuh ramping Julie tanpa kata Julie membalas pelukannya.Ada durasi disana Rahel melihat dengan mata besarnya. Laki-laki inilah yang selalu disebut oleh sahabatnya saat mereka berbicara.
Radit melepaskan pelukannya dan mencium kening Julie.
"Aku kangen sama kamu Julie"bisik Radit bibirnya menyentuh telinga Julie.Julie menoleh dan tersenyum.
"Sama Dit,aku juga kangen sama kamu tapi....!"ucap Lirih Julie tertatih"Tapi apa?"
"Sebentar lagi aku akan tunangan sama Vino Dit,jadi simpan saja rasa kangenmu itu karena akhir-akhir ini Papaku sakit-sakitan
Dit," ucap Julie ada sesal dalam raut wajahnya.Radit kecewa dengan ucapan Julie barusan.
"Julie, ini lah yang aku takutkan karena ini aku takut untuk menemui kamu,kamu tidak memiliki perasaan yang sama seperti aku"ucap Radit tersenyum sedih dan berlalu meninggalkan Julie dan membanting pintu mobilnya dan pergi dari pandangan Julie.
"Bukan itu Dit,ini demi Papa,perusahaan akan bangkrut kalau aku tidak mau menikah dengan anak temennya itu Dit"lirih Julie. Ingin rasanya Julie menyusul mengejar Radit tapi dia tidak boleh egois,mungkin ini lah yang terbaik.Rahel menghampiri Julie dan merangkul Julie yang menangis pilu kehilangan orang yang dia cintai karena lebih memilih baktinya pada orangtuanya.
"eloh harus kuat Jul, mungkin Radit itu bukan jodoh kamu, paling tidak demi orangtua eloh Jul"ujar Rahel memberi dukungan pada sahabatnya itu.
Sementara Radit selalu menolak dan menolak dan tak mau melihat wajah calon istrinya.
"Ma,tolong dong Ma aku gak mau melihat dan bertemu sama menantu pilihan Mama itu"ketus Radit dan berlalu pergi meninggalkan Mamanya.Pagi-pagi benar Radit tengah siap-siap dia berencana ke airport dia mau mengikuti bisnis keluarga papanya.Paling tidak,dia tak harus mengikuti keinginan Mamanya.
Sedangkan Julie setelah wisuda Julie melamar disebuah Rumah sakit ternama dikotanya.Dia juga sudah melupakan perjodohan yang selalu merasuki fikirannya.karena pihak calon suaminya selalu mengulur-ulur waktu.
Suatu ketika keluarga Radit memenuhi undangan Radit juga ada disana.Kemudian keluarga Dey juga bukan kebetulan memang mereka keluarga pembisnis."Ehk ,jeng Sarah apa kabar?"sapa Mama dey."Baik jeng gimana kabarnya ?"jawab tante Sarah seraya bertanya pada mama Dey.
"Dey,tidak ikut karena dia dinas malam hari ini jeng ,"jelas mama Dey."Oh,berarti menantu saya nanti adalah seorang dokter ya"ucap tante Sarah sumringah.Seraya memanggil Radit.
"Oh,ini anak kamu jeng tambah ganteng ya terakhir umur kamu lima tahun loh Dit, tante ketemu kamu gimana nih Dit,kapan kamu meresmikan anak Tante jadi istri kamu?"ucap mama Dey panjang lebar
Radit tersenyum kaku menanggapi ucapan mama Dey.
"iya,ya jeng coba anak kita ketemu aja dulu baru mereka mau terusin atau nggak masalahnya anak saya itu memang tidak punya pacar jeng"ucap mama DeyAcara diner masih berlangsung tapi Radit meminta ijin untuk kembali ke Villanya terlebih dahulu.Dijalan Radit menelusuri jalanan ibu kota.ingin Rasanya ia menemui Dey tapi dia tidak tahu alamat rumah Dey,dan nomor ponselnya juga sudah terhapus.
Tapi pikir Radit mungkin Julie sudah menikah atas perjodohann nya itu.Tapi disatu sisi Radit ingin menemui Julie. Bersambung...***Terlihat Radit masih menelusuri jalanan kota,karena tergolong agak jauh, dia harus kembali ke Villa yang ada dipuncak karena Radit dan Mamanya itu lebih senang menginap di Villanya dari pada harus menginap dihotel karena itu adalah Peninggalan Eyangnya dari Ibunya.Lagi pula dia besok akan kembali ke Singapur,karena Radit tinggal di Singapur dia hanya pulang ke indonesia bila ada urusan saja.Memang hubungannya dengan Ayahnya sudah membaik, dia lebih memilih untuk tinggal dekat Ayahnya karena dia berantusias belajar bisnis dengan Ayahnya itu.Sementara Julie berfikir kalau papanya masih bertemu dengan relasinya.Dia berfikir mana mungkin ada orang dirumah sekarang Julie masih didalam mobil memang jalanan memang sudah sepih tapi Julie tetap santai memang ini sudah kebiasaannya kurang lebih sudah satu tahun lamanya Julie menjadi dokter umum di rumah sakit disalah satu dikota itu.
Dengan kejadian semalam Julie menjadi takut karena bagaimana dia bisa mempertanggungjawabkan ke suaminya kelak karena ia sudah tidak suci lagi.Dia membereskan semua keadaannya setelah membersihkan diri dia pergi meninggalkan Radit yang nyawanya belum terkumpul itu.Tapi Radit merangkulnya dari belakang"Dit,lepasin aku.Aku udah kotor dit,aku takut jika aku..."ucap Julie panik.Radit menyeka air mata Julie,dan memeluknya."Aku akan segera menikahi kamu Jul,kamu jangan takut,tidak akan terjadi apa-apa dengan kamu"ucap Radit menenangkan Julie.Julie menyentuh luka dibagian perut Radit yang sudah mengering itu."Gak Dit,kamu gak tahu bagaimana Papa aku,dia selalu konsisten mengenai janjinya dengan sahabatnya itu jika aku akan dinikahi oleh anaknya kelak dit"ucap Julie menghindar."Tapi,bagaimana kalau benih cintaku itu tumbuh dirahimm
***Hari itu Julie memutuskan untuk pergi ke Bandung lagi pula dia masih menyimpan alamat Radit.Dia membuka kotak ukuran standar yang ada disudut kamarnya itu.Julie memilah-milah kertas yang tersusun rapih didalam kotak itu ada photonya bersama Radit yang terlihat masih lugu membuat dia tersenyum konyol memandang photo lawas itu.Julie membulatkan dirinya karena calon suaminya yang sudah meninggalkannya dia berupaya sebaiknya agar dia cepat untuk bertemu dengan Radit Segera.Dia pamit kepada Ayahnya dan mengambil cuti selama satu atau dua mingguan.Dia ingin fokus menemui Radit.Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali itulah prinsipnya saat itu.Julie melajukan mobil mini coper kuningnya saat ia menabrak Radit dulu.Dia sangat beran
***Julie merasa sangat hancur dan sakit dia merasa sangat sakit hati."Mengapa sesakit itu rasanya,berarti Radit sudah Tuhan berikan kepadaku hanya saja aku tidak sepeka itu menanggapinya.Aku sangat menyesal seandainya saja bisa ku putar waktu aku akan memperbaikinya"Ucap Julie Lirih.Dia masuk ke dalam Bar yang berada didaerah itu.Julie seperti orang yang patah semangat, dia memesan minumannya. Dia benar-benar kalut dengan buah cintanya yang hancur itu.Hingga Julie setengah mabuk dengan linangan air matanya itu tak henti-henti mengalir terus.Dia sangat frutasi akan hubungannya yang tak sempurnah itu.Dia merasa sudah cukup tenang dia melangkah oleng karena ia ingin keluar dari Bar itu.Hingga ia terjatuh dipelukan pria yang minum disana.Melihat Julie yang mabuk membuat pria itu ingin mencari kesempatan untuk mengerjainya.Julie berusaha untu
***Mereka terbangun karena mendengar suara ponsel Radit yang berdering.Radit cepat-cepat meraih ponsel dimeja nakas ada Video call dari Dey.Ironis sekali kisah cinta Radit ini dia baru menikmati kebersamaannya dengan Julie dan dia juga terpikir bagaimana dengan Dey nanti kalau tahu dirinya dengan Julie sudah menyatu di dalam cinta mereka semalam dan pagi menjelang siang itu.Radit mengangkat teleponnya."Hallo dit,kamu dimana?kamu tidak kerja ya hari ini?Memang sih hari ini tidak ada pertemuan"Ucap Dey ditelepon seraya bertanya pada Radit."Hari ini aku tidak masuk,buat semua laporan hari ini dan bawa pulang kerumahmu nanti aku ambil"Ucap Radit serius pada Dey."Oh,iya baiklah sayang,aku mencintaimu sampai bertemu nanti ya!"Ucap Dey mematikan teleponnya.Terlihat sekali raut di wajah Radit yang ragu itu membuat Julie menerka Radit telah salah karena te
***Julie ke puskesmas dengan biasanya karena memang sudah menjadi aktifitasnya itu.Julie merasa sangat beruntung ditugaskan didesa ini karena dia bisa menutupi keadaannya yang sekarang.Tapi sebenarnya dia juga merasa agak takut karena daerah yang ia tempati itu tidak jauh dari daerah Radit karena Julie tinggal di salah satu Desa dan itu tidak jauh dari kediaman Radit.Akan tetapi Julie selalu mengoptimalkan untuk dia pergi kerumah sakit untuk mengambil obat-obatan atau alat medisnya yang bila sudah habis.Sabtu ini Julie mau tidak mau harus mengambil obat itu sendiri karena suster yang bertugas membantunya tidak dapat membantunya lagi karena tengah cuti sebab Suster itu mau menikah dikediaman Suaminya di Bogor.Oleh karena itu Julie masih menunggu suster pengganti untuk Ratih yang membantunya mengambil obat dan membantunya di balai pengobatan didesa tersebut.I
***Julie kembali pinsan saat dia berada diparkiran rumah sakit itu untung saja Radit masih mengawasinya dari jauh Radit berlari menghampirinya dengan sigap dia memapah tubuh Julie itu dan berteriak sambil menggendong tubuh ramping walau sedang berbadan dua itu kedalam rumah sakit.Julie mendapat pertolongan dan dirawat dirumah sakit tersebut. Radit juga menitipkan Julie pada suster jaga dan memberi uang agar dapat bersedia menjaga Julie disana.Setelah itu Radit menyusul Dey keatas untung saja antrinya cukup padat sehingga Radit masih bisa menemani Dey untuk periksa."Mas kamu dari tadi ke mana sih Mas?"ucap Dey sedikit kesal.Radit Mencari Alasan dia bertemu dengan temannya Tadi di parkiran mobil jadi Radit mengobrol dengan temannya itu.Giliran Julie pun diperiksa Radit memang antusias sekali menemani istrinya untuk memeriksakan janin yang dikandung oleh istrinya itu.Tapi pemikirannya
***Julie harus pulang karena dia sudah diperiksa oleh Dokter. Terlihat Julie menelusuri koridor rumah sakit.Dia berjalan menuju parkiran mobilnya tapi Radit menahannya kembali terlihat mereka berdua duduk di cafe yang ada dirumah sakit tersebut. Mereka berdua terlihat berbicara sangat serius."Aku mohon Dit, tolong tinggalkan aku.Aku rasa kita tidak perlu bertemu lagi Dit.Aku sudah ikhlas dengan semua ini lagipula kau sudah bahagia bersama Dey dan sebentar lagi juga kamu akan mempunyai anak darinya" ucap Julie serius pada Radit."Mana mungkin aku bisa melupakanmu Jul, kamu itu lagi mengandung anakku buah cinta kita.Tolong jangan larang aku untuk melindungimu dan menjagamu! "Pinta Radit Pada Julie serius.Mereka berdua meninggalkan Rumah Sakit tersebut. Radit masuk ke dalam mobilnya dan Julie juga masuk ke dalam mobilnya sendiri.Tapi sebelum itu Radit meminta alamat dan dan nomor ponsel terbaru Julie saat itu &n
Jika ingin melupakan lupakanlah jangan beri celah ingatanmu untuk memikirkannya.Karena itu hanya akan membuat hatimu sakit saja nanti.Mencintai itu sangat menyakitkan jika perasaannya tak tertuju padanya.Inilah yang dirasakan oleh Julie dokter muda itu.Seakan tiada Kata lagi untuk bertemu, untuk apa bertemu jika harus berpisah. Sungguh menyakitkan hubungan yang tiada ujungnya.Mencintai seseorang bukan berarti harus memilikinya karena semua Cinta memiliki tuannya sendiri. Masa lalunya yang begitu menyakitkan.Tiada kata-kata yang paling menyakitkan dari kepura-puraan bersandiwara menipu diri sendiri itulah yang dilakukan oleh Julie Dokter cantik yang rupawan itu.Selama ini dia tidak bahagia karena itu dia melakukan hal buruk mengenai dirinya sendiri. Tak perlu waktu lama baginya dia pun sudah di perbolehkan untuk pulang oleh dokter yang menanganinya
***Di rumah sakit Julie membantu dokter yang menangani pasiennya yang pendarahan itu.Julie sangat mendalami wanita yang ditolongnya itu dia melahirkan anaknya melalui secar. Dia menatap miris seakan mengingat anaknya kembali sehingga butiran bening terjatuh dari kedua matanya."Dokter baik-baik saja?" ucap Dokter yang sudah selesai membantu pasien itu. Julie tersenyum lalu meletakkan bayi itu ke dalam kotak inkubator.Wajar saja Julie mengingat kembali kenangan pahit itu. Walau beberapa jam dia bersama anaknya.Julie tidak tahu entah bagaimana wujud tampan anaknya itu.Sekilas Julie sangat lelah dalam lamunannya itu. Bagaimana tidak dia sebenarnya dia tidak merelakan anaknya untuk tinggal bersama dengan Radit laki-laki yang sangat dia cintai
"Maaf Dit. Aku tidak bisa menikah denganmu. Kamu tidak boleh egois untuk Dey Dit." Ucap Julie dengan tegas."Tapi. Aku masih mencintai kamu Jul, dan aku berharap sampai kau menjadi milikku nanti" Ucap Radit meyakinkan Julie."Maaf Dit. Tapi aku benar-benar tidak bisa bersamamu lagi.Walau jauh dilubuk hatiku memang masih sangat mencintai kamu karena itu aku mempertahankan anak ini paling tidak dengan anak ini aku bisa melupakanmu selamanya"ucap Julie Tertatih bergumam dalam hatinya.“Aku tidak bisa Dit!” Ucap Julie tegas menutupi hatinya itu."Baiklah. kalau itu memang sudah keputusanm. Aku bisa apa tapi Izinkan Aku untuk tetap bersama anakku!" pinta Radit dengan tulus pada Julie."Ketika kamu ingin bersama dengan anakmu itu akan menyakiti Dey, Dit.Dan aku tidak mau itu. Karena aku juga seorang wanita" ucap Lirih
Masih di rumah sakit Radit tak kuasa melihat keadaan Dey istrinya itu Ingin rasanya ia memaki dirinya sendiri. Mungkin ini adalah teguran untuknya yang telah meninggalkan Julie waktu itu.Sekarang Radit tidak tahu lagi harus berbuat apa harapannya telah hancur karena Dey tidak bisa lagi memberikan anak untuknya.Di tambah lagi dia ingin memberitahu Dey kalau dia memiliki anak selain dari dirinya mungkin pemikiran Radit.Dey akan mengakhiri hidupnya nanti kalau sampai mengetahuinya nanti.Radit masih berusaha untuk ikhlas dengan ini semua agar dia bisa memberikan support untuk Dey nanti di dalam ruangan jika siuman nanti.Radit sangat menyesal mengapa dia tidak menjemput Dey tadi kalau saja dia menjemput Dey hal ini tidak mungkin terjadi pada Dey dan calon anaknya itu.Radit setia untuk menunggui Dey hingga ia menyuruh mertuanya untuk pulang saja agar dia bisa meneman
***"Tidak ada yang berbeda suster Nina hanya saja disini masih terbilang Awam kita hanya melayani saja dengan baik. Semoga kita cocok ya untuk bekerja sama di desa ini"ucap Julie ramah."Semoga saja saya bisa betah disini karena tempat ini masih asing bagi saya dokter"ucap Suster itu lagi."Awalnya saya juga ragu berada di tempat ini setelah itu saya menyikapi setiap orang yang berinteraksi dengan saya mereka semua baik dan sopan. Dan memperlakukan saya dengan baik dan semoga kamu betah ya di sini.Kalau ada apa-apa kamu bisa bertanya dan meminta tolong pada saya ya! "ucap Julie dengan ramah tak ada canggung dengannya dia terlalu baik sebagai dokter ke susternya."Dan semoga ya dokter"ucap suster Nina ramah.Mereka bekerja dengan baik tak ada canggung di antara mereka sepertinya mereka sudah kenal sejak lama dan mereka juga sama-sama cekatan.Membuat suster Nina menjadi akrab denga
***Julie harus pulang karena dia sudah diperiksa oleh Dokter. Terlihat Julie menelusuri koridor rumah sakit.Dia berjalan menuju parkiran mobilnya tapi Radit menahannya kembali terlihat mereka berdua duduk di cafe yang ada dirumah sakit tersebut. Mereka berdua terlihat berbicara sangat serius."Aku mohon Dit, tolong tinggalkan aku.Aku rasa kita tidak perlu bertemu lagi Dit.Aku sudah ikhlas dengan semua ini lagipula kau sudah bahagia bersama Dey dan sebentar lagi juga kamu akan mempunyai anak darinya" ucap Julie serius pada Radit."Mana mungkin aku bisa melupakanmu Jul, kamu itu lagi mengandung anakku buah cinta kita.Tolong jangan larang aku untuk melindungimu dan menjagamu! "Pinta Radit Pada Julie serius.Mereka berdua meninggalkan Rumah Sakit tersebut. Radit masuk ke dalam mobilnya dan Julie juga masuk ke dalam mobilnya sendiri.Tapi sebelum itu Radit meminta alamat dan dan nomor ponsel terbaru Julie saat itu &n
***Julie kembali pinsan saat dia berada diparkiran rumah sakit itu untung saja Radit masih mengawasinya dari jauh Radit berlari menghampirinya dengan sigap dia memapah tubuh Julie itu dan berteriak sambil menggendong tubuh ramping walau sedang berbadan dua itu kedalam rumah sakit.Julie mendapat pertolongan dan dirawat dirumah sakit tersebut. Radit juga menitipkan Julie pada suster jaga dan memberi uang agar dapat bersedia menjaga Julie disana.Setelah itu Radit menyusul Dey keatas untung saja antrinya cukup padat sehingga Radit masih bisa menemani Dey untuk periksa."Mas kamu dari tadi ke mana sih Mas?"ucap Dey sedikit kesal.Radit Mencari Alasan dia bertemu dengan temannya Tadi di parkiran mobil jadi Radit mengobrol dengan temannya itu.Giliran Julie pun diperiksa Radit memang antusias sekali menemani istrinya untuk memeriksakan janin yang dikandung oleh istrinya itu.Tapi pemikirannya
***Julie ke puskesmas dengan biasanya karena memang sudah menjadi aktifitasnya itu.Julie merasa sangat beruntung ditugaskan didesa ini karena dia bisa menutupi keadaannya yang sekarang.Tapi sebenarnya dia juga merasa agak takut karena daerah yang ia tempati itu tidak jauh dari daerah Radit karena Julie tinggal di salah satu Desa dan itu tidak jauh dari kediaman Radit.Akan tetapi Julie selalu mengoptimalkan untuk dia pergi kerumah sakit untuk mengambil obat-obatan atau alat medisnya yang bila sudah habis.Sabtu ini Julie mau tidak mau harus mengambil obat itu sendiri karena suster yang bertugas membantunya tidak dapat membantunya lagi karena tengah cuti sebab Suster itu mau menikah dikediaman Suaminya di Bogor.Oleh karena itu Julie masih menunggu suster pengganti untuk Ratih yang membantunya mengambil obat dan membantunya di balai pengobatan didesa tersebut.I
***Mereka terbangun karena mendengar suara ponsel Radit yang berdering.Radit cepat-cepat meraih ponsel dimeja nakas ada Video call dari Dey.Ironis sekali kisah cinta Radit ini dia baru menikmati kebersamaannya dengan Julie dan dia juga terpikir bagaimana dengan Dey nanti kalau tahu dirinya dengan Julie sudah menyatu di dalam cinta mereka semalam dan pagi menjelang siang itu.Radit mengangkat teleponnya."Hallo dit,kamu dimana?kamu tidak kerja ya hari ini?Memang sih hari ini tidak ada pertemuan"Ucap Dey ditelepon seraya bertanya pada Radit."Hari ini aku tidak masuk,buat semua laporan hari ini dan bawa pulang kerumahmu nanti aku ambil"Ucap Radit serius pada Dey."Oh,iya baiklah sayang,aku mencintaimu sampai bertemu nanti ya!"Ucap Dey mematikan teleponnya.Terlihat sekali raut di wajah Radit yang ragu itu membuat Julie menerka Radit telah salah karena te