***
Terlihat Radit masih menelusuri jalanan kota,karena tergolong agak jauh, dia harus kembali ke Villa yang ada dipuncak karena Radit dan Mamanya itu lebih senang menginap di Villanya dari pada harus menginap dihotel karena itu adalah Peninggalan Eyangnya dari Ibunya.
Lagi pula dia besok akan kembali ke Singapur,karena Radit tinggal di Singapur dia hanya pulang ke indonesia bila ada urusan saja.Memang hubungannya dengan Ayahnya sudah membaik, dia lebih memilih untuk tinggal dekat Ayahnya karena dia berantusias belajar bisnis dengan Ayahnya itu.
Sementara Julie berfikir kalau papanya masih bertemu dengan relasinya.Dia berfikir mana mungkin ada orang dirumah sekarang Julie masih didalam mobil memang jalanan memang sudah sepih tapi Julie tetap santai memang ini sudah kebiasaannya kurang lebih sudah satu tahun lamanya Julie menjadi dokter umum di rumah sakit disalah satu dikota itu.
Tiba-tiba ban mobilnya kempes Julie terpaksa turun untuk memeriksanya. Julie memakai dress membuat mata laki-laki yang melihatnya menjadi nakal.
Julie digoda sejumlah laki-laki yang berfikir kotor.Tapi Julie tetap seperti yang dulu wanita yang tangguh ini yang membuat Radit jatuh cinta padanya.
Segerombol laki-laki itu menghampiri Julie yang gugup.
"kenapa mobil cantik? "ucap salah satu dari gerombolan laki-laki tersebut.
Julie takut mencoba untuk menghindar tapi sayang tangan Julie dicengkram paksa oleh mereka.
Julie berteriak sekuat-kuatnya
dari seberang mobil sport mewah melintas dan menghampiri Julie dan gerombolan laki-laki tersebut.Turunlah laki -laki perparas tampan dan langsung menghampiri Julie.
perkelahian pun terjadi Julie menunduk karena takut laki-laki cukup tangguh berkelahi walau ia hanya sendiri disana tapi salah seorang mengambil sebilah pisau dan menusukkan tepat diperut laki-laki yang menolong Julie itu.Dengan kejadian itu segerombolan laki-laki itu menghindar dan berlalu dari hadapan Julie dan laki- laki itu yang sudah bersimbah darah.
Julie langsung memapah laki-laki yang menolongnya itu."kamu berdarah."ucap Julie gugup.
Julie langsung membawanya kerumah sakit dan meninggalkan mobilnya disana karena ban mobilnya kempes.Dirumah sakit Julie langsung menangani laki- laki yang menolongnya itu,lukanya cukup parah melukai dinding perutnya.Julie sangat merasa bersalah karena dia laki-laki itu terluka.Hari itu Julie tidak pulang dia tetap menjaga laki-laki itu.
Pagi itu sekitar tujuh pagi laki-laki yang menolongnya itu sudah sadar.Julie cepat berlari menuju ruangan dimana laki-laki dirawat.
"Maaf,ini semua salah saya,jika saya lebih hati-hati semua ini tidak akan terjadi."ucap Julie memulai percakapannya,seraya mengecek infusnya.
"Tidak apa-apa, mungkin ini kebetulan saja Jul,,,,!"ucap laki-laki itu pelan.
Julie terbelalak karena Jul ingat panggilan itu panggilan kecil hanya kerabat dan Radit yang tahu nama panggilannya."Kamu?"ucap Julie gusar.
"Aku Radit."ucap Radit pelan
"Ada yang beda dengan wajah dan tubuh kamu dit,dulu kan gak setampan ini."ucap Julie bergurau."Kita kan sudah lama tidak ketemu mungkin dua tahun atau lebih aku gak pernah ketemu kamu,apa lagi kamu,seperti bukan Julie yang menabrak aku dulu,tambah cantik tanpa jeans yang selalu disobek-sobek "ucap Radit memuji akan kecantikan wanita yang tidak bisa hilang dari benaknya.
"argggghh,kamu Dit bisa aja,"ujar Julie memukul Radit
"Auuuu"ucap Radit merintih.
Julie panik."Tapi,boong deh!"goda Radit.
"Kamu sudah menikah sama Vino pilihan Papamu itu Jul?"ucap Radit pelan.
Julie terdiam sejenak,Julie hanya menggelengkan kepalanya.Ada secercah harapan dihati Radit untuknya.
Tapi jauh-jauh dibuang dari benaknya karena Radit pikir Julie sudah ada yang memiliki.
Julie juga demikian berfikir laki-laki setampan ini tidak mungkin belum ada pendampingnya.
"kamu Dit!?"ucap Julie penyasaran."Sudah,dari dulu cewek ini ada dihati aku Jul, "ucap Radit pasti.Julie terdiam dia lesuh mendengar ucapan Radit barusan.
"Dok,Dokter disuruh keruangan Dokter Laras Dok"ucap salah seorang suster rumah sakit tersebut.
Julie pun pergi meninggalkan Radit sendiri.
Sejenak Radit berfikir mengenai hatinya yang masih mencintai Julie wanita yang tidak bisa jauh dari hatinya.
Sore tiba Julie kembali ke kamar Radit,Julie menyuapi Radit dengan penuh perhatian
"Dit,besok kamu sudah bisa pulang kok Dit,"ucap Julie datar seakan tidak rela mereka akan berpisah lagi.
"Jul,kamu gak tanggungjawab lagi kan seperti yang dulu saat kamu menabrak aku.!"ledek Radi.
Julie tersipu malu,"Aku dokter kamu Dit,bukan perawat kamu seperti yang dulu Dit"ucap Julie manja menggit bibir bawahnya membuat Radit ingin mengganti gigitannya dengan bibirnya tapi jauh-jauh diurungkan niatnya.
Keesokan harinya Radit tengah siap-siap untuk pulang kebetulan jatah Libur Julie hari itu.
Julie mengantarnya ke villa,Radit disana benar-benar sepih membuat mereka jadi canggung karena sudah lama tidak bertemu.
"Jul, tunggu sebentar kamu jangan pulang dulu ya,"pinta Radit
Julie tersenyum kaku
Julie memasak makanan untuk Radit,Julie juga melepaskan perban dan menggantinya dengan perban yang baru.
Radit tersenyum"Tidak disangka ya perubahan kamu ini,"ucap Radit pelan."Dit,nanti kamu makan ya! aku juga sudah siapin dua menu tinggal kamu panasin nanti dimikrowet ya Dit. Aku mau pulang dulu!"ujar Julie melangkah keruang tamu.
Radit memeluknya dari belakang sentuhan itu membuat Julie tidak mampu gusar atau menolak pelukan Radit, laki-laki yang memberinya cinta pertamanya itu."Dit,,,,"desah Julie
Radit mencium tengku Julie bertambah tak karuan dan membalik tubuhnya.Dan membalas pelukan Radit dalam dekap mereka menikmatinya.
Radit mendaratkan ciumanya tepat dibibir tipis Julie. Julie membalas dengan seadanya.Radit tahu Julie belum punya pengalaman untuk itu tapi Julie ingin mengimbangi setiap lumatan yang diberikan oleh laki-laki itu.Julie seakan tidak ingin melepaskannya karena dia juga sangat menikmati hal itu.
"Aku mencintai kamu Radit....!"ucap Julie dalam Hati
Radit melepaskan ciumannya dan mencium kening Julie.
"Jangan pergi"Pinta Radit seperti memohon
Julie menginap di villa tersebut dikursi taman Radit kembali memberikan sentuhan di bibir tipis Julie.
"Dit,kita ini gak dosakan Dit,aku masih terikat dengan perjodohan dari Papa ku Dit.Aku sudah berjanji mana mungkin aku menghindarinya."ucap lirih Julie berusaha untuk menghindari Radit.
"Sebenar nya aku juga juga sudah dijodohkan dengan anak teman Mama"
"Kita ini sama ya Dit,tapi aku mencintai kamu Dit.....!"ucap Julie berkaca-kaca
Radit memeluk Julie dengan erat seakan dia tak mau lepas lagi.
Malam tiba mereka makan malam bersama Radit tidur di kamarnya sedangkan Julie tidur dikamar tamu.
Malam itu sekitar jam Dua malam Julie haus dia berjalan menelusuri ruang villa yang gelap mungkin kalau malam Radit memakai seperlunya saja penerang disitu.
Di dapur Julie mengambil satu gelas air dan meminumnya terdengar dikamar Radit yang terbuka pintunya Radit tengah menonton
"kamu belum tidur Dit?"ucap Julie memecahkan kesunyian malam itu
"Belum Jul, aku belum ngantuk,sini temani aku saja nonton"ucap Radit memegang tangan Julie.
Julie duduk bersama Radit dan menemaninya menonton walau Julie tidak suka menonton.Lagi-lagi Radit memberi sentuhan dibibir manis milik wanita itu.Kali tapi ini lebih agresif dia memainkan lidahnya dirongga mulut Julie.Julie sedikit sesak tapi menikmatinya,perlahan tangan Radit menjalar menelusuri tubuh ramping Julie.
Tidak ada perlawanan disana Julie benar-benar terhanyut akan cintanyapergulatan pun terjadi,Julie pasrah memberikah mahkota kesuciannya ke Radit yang belum jadi SuaminyaPagi itu Julie terbangun dari tidurnya Julie terkejut dan menangis tubuhnya hanya berbalut selimut yang menutupi tubuhnya.
Julie berteriak Radit seakan terbelalak disampingnya."Dit,ngapain kita semalam Dit!"ucap Julie gusar dan panik.
bersambung dulu ya....
Dengan kejadian semalam Julie menjadi takut karena bagaimana dia bisa mempertanggungjawabkan ke suaminya kelak karena ia sudah tidak suci lagi.Dia membereskan semua keadaannya setelah membersihkan diri dia pergi meninggalkan Radit yang nyawanya belum terkumpul itu.Tapi Radit merangkulnya dari belakang"Dit,lepasin aku.Aku udah kotor dit,aku takut jika aku..."ucap Julie panik.Radit menyeka air mata Julie,dan memeluknya."Aku akan segera menikahi kamu Jul,kamu jangan takut,tidak akan terjadi apa-apa dengan kamu"ucap Radit menenangkan Julie.Julie menyentuh luka dibagian perut Radit yang sudah mengering itu."Gak Dit,kamu gak tahu bagaimana Papa aku,dia selalu konsisten mengenai janjinya dengan sahabatnya itu jika aku akan dinikahi oleh anaknya kelak dit"ucap Julie menghindar."Tapi,bagaimana kalau benih cintaku itu tumbuh dirahimm
***Hari itu Julie memutuskan untuk pergi ke Bandung lagi pula dia masih menyimpan alamat Radit.Dia membuka kotak ukuran standar yang ada disudut kamarnya itu.Julie memilah-milah kertas yang tersusun rapih didalam kotak itu ada photonya bersama Radit yang terlihat masih lugu membuat dia tersenyum konyol memandang photo lawas itu.Julie membulatkan dirinya karena calon suaminya yang sudah meninggalkannya dia berupaya sebaiknya agar dia cepat untuk bertemu dengan Radit Segera.Dia pamit kepada Ayahnya dan mengambil cuti selama satu atau dua mingguan.Dia ingin fokus menemui Radit.Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali itulah prinsipnya saat itu.Julie melajukan mobil mini coper kuningnya saat ia menabrak Radit dulu.Dia sangat beran
***Julie merasa sangat hancur dan sakit dia merasa sangat sakit hati."Mengapa sesakit itu rasanya,berarti Radit sudah Tuhan berikan kepadaku hanya saja aku tidak sepeka itu menanggapinya.Aku sangat menyesal seandainya saja bisa ku putar waktu aku akan memperbaikinya"Ucap Julie Lirih.Dia masuk ke dalam Bar yang berada didaerah itu.Julie seperti orang yang patah semangat, dia memesan minumannya. Dia benar-benar kalut dengan buah cintanya yang hancur itu.Hingga Julie setengah mabuk dengan linangan air matanya itu tak henti-henti mengalir terus.Dia sangat frutasi akan hubungannya yang tak sempurnah itu.Dia merasa sudah cukup tenang dia melangkah oleng karena ia ingin keluar dari Bar itu.Hingga ia terjatuh dipelukan pria yang minum disana.Melihat Julie yang mabuk membuat pria itu ingin mencari kesempatan untuk mengerjainya.Julie berusaha untu
***Mereka terbangun karena mendengar suara ponsel Radit yang berdering.Radit cepat-cepat meraih ponsel dimeja nakas ada Video call dari Dey.Ironis sekali kisah cinta Radit ini dia baru menikmati kebersamaannya dengan Julie dan dia juga terpikir bagaimana dengan Dey nanti kalau tahu dirinya dengan Julie sudah menyatu di dalam cinta mereka semalam dan pagi menjelang siang itu.Radit mengangkat teleponnya."Hallo dit,kamu dimana?kamu tidak kerja ya hari ini?Memang sih hari ini tidak ada pertemuan"Ucap Dey ditelepon seraya bertanya pada Radit."Hari ini aku tidak masuk,buat semua laporan hari ini dan bawa pulang kerumahmu nanti aku ambil"Ucap Radit serius pada Dey."Oh,iya baiklah sayang,aku mencintaimu sampai bertemu nanti ya!"Ucap Dey mematikan teleponnya.Terlihat sekali raut di wajah Radit yang ragu itu membuat Julie menerka Radit telah salah karena te
***Julie ke puskesmas dengan biasanya karena memang sudah menjadi aktifitasnya itu.Julie merasa sangat beruntung ditugaskan didesa ini karena dia bisa menutupi keadaannya yang sekarang.Tapi sebenarnya dia juga merasa agak takut karena daerah yang ia tempati itu tidak jauh dari daerah Radit karena Julie tinggal di salah satu Desa dan itu tidak jauh dari kediaman Radit.Akan tetapi Julie selalu mengoptimalkan untuk dia pergi kerumah sakit untuk mengambil obat-obatan atau alat medisnya yang bila sudah habis.Sabtu ini Julie mau tidak mau harus mengambil obat itu sendiri karena suster yang bertugas membantunya tidak dapat membantunya lagi karena tengah cuti sebab Suster itu mau menikah dikediaman Suaminya di Bogor.Oleh karena itu Julie masih menunggu suster pengganti untuk Ratih yang membantunya mengambil obat dan membantunya di balai pengobatan didesa tersebut.I
***Julie kembali pinsan saat dia berada diparkiran rumah sakit itu untung saja Radit masih mengawasinya dari jauh Radit berlari menghampirinya dengan sigap dia memapah tubuh Julie itu dan berteriak sambil menggendong tubuh ramping walau sedang berbadan dua itu kedalam rumah sakit.Julie mendapat pertolongan dan dirawat dirumah sakit tersebut. Radit juga menitipkan Julie pada suster jaga dan memberi uang agar dapat bersedia menjaga Julie disana.Setelah itu Radit menyusul Dey keatas untung saja antrinya cukup padat sehingga Radit masih bisa menemani Dey untuk periksa."Mas kamu dari tadi ke mana sih Mas?"ucap Dey sedikit kesal.Radit Mencari Alasan dia bertemu dengan temannya Tadi di parkiran mobil jadi Radit mengobrol dengan temannya itu.Giliran Julie pun diperiksa Radit memang antusias sekali menemani istrinya untuk memeriksakan janin yang dikandung oleh istrinya itu.Tapi pemikirannya
***Julie harus pulang karena dia sudah diperiksa oleh Dokter. Terlihat Julie menelusuri koridor rumah sakit.Dia berjalan menuju parkiran mobilnya tapi Radit menahannya kembali terlihat mereka berdua duduk di cafe yang ada dirumah sakit tersebut. Mereka berdua terlihat berbicara sangat serius."Aku mohon Dit, tolong tinggalkan aku.Aku rasa kita tidak perlu bertemu lagi Dit.Aku sudah ikhlas dengan semua ini lagipula kau sudah bahagia bersama Dey dan sebentar lagi juga kamu akan mempunyai anak darinya" ucap Julie serius pada Radit."Mana mungkin aku bisa melupakanmu Jul, kamu itu lagi mengandung anakku buah cinta kita.Tolong jangan larang aku untuk melindungimu dan menjagamu! "Pinta Radit Pada Julie serius.Mereka berdua meninggalkan Rumah Sakit tersebut. Radit masuk ke dalam mobilnya dan Julie juga masuk ke dalam mobilnya sendiri.Tapi sebelum itu Radit meminta alamat dan dan nomor ponsel terbaru Julie saat itu &n
***"Tidak ada yang berbeda suster Nina hanya saja disini masih terbilang Awam kita hanya melayani saja dengan baik. Semoga kita cocok ya untuk bekerja sama di desa ini"ucap Julie ramah."Semoga saja saya bisa betah disini karena tempat ini masih asing bagi saya dokter"ucap Suster itu lagi."Awalnya saya juga ragu berada di tempat ini setelah itu saya menyikapi setiap orang yang berinteraksi dengan saya mereka semua baik dan sopan. Dan memperlakukan saya dengan baik dan semoga kamu betah ya di sini.Kalau ada apa-apa kamu bisa bertanya dan meminta tolong pada saya ya! "ucap Julie dengan ramah tak ada canggung dengannya dia terlalu baik sebagai dokter ke susternya."Dan semoga ya dokter"ucap suster Nina ramah.Mereka bekerja dengan baik tak ada canggung di antara mereka sepertinya mereka sudah kenal sejak lama dan mereka juga sama-sama cekatan.Membuat suster Nina menjadi akrab denga
Jika ingin melupakan lupakanlah jangan beri celah ingatanmu untuk memikirkannya.Karena itu hanya akan membuat hatimu sakit saja nanti.Mencintai itu sangat menyakitkan jika perasaannya tak tertuju padanya.Inilah yang dirasakan oleh Julie dokter muda itu.Seakan tiada Kata lagi untuk bertemu, untuk apa bertemu jika harus berpisah. Sungguh menyakitkan hubungan yang tiada ujungnya.Mencintai seseorang bukan berarti harus memilikinya karena semua Cinta memiliki tuannya sendiri. Masa lalunya yang begitu menyakitkan.Tiada kata-kata yang paling menyakitkan dari kepura-puraan bersandiwara menipu diri sendiri itulah yang dilakukan oleh Julie Dokter cantik yang rupawan itu.Selama ini dia tidak bahagia karena itu dia melakukan hal buruk mengenai dirinya sendiri. Tak perlu waktu lama baginya dia pun sudah di perbolehkan untuk pulang oleh dokter yang menanganinya
***Di rumah sakit Julie membantu dokter yang menangani pasiennya yang pendarahan itu.Julie sangat mendalami wanita yang ditolongnya itu dia melahirkan anaknya melalui secar. Dia menatap miris seakan mengingat anaknya kembali sehingga butiran bening terjatuh dari kedua matanya."Dokter baik-baik saja?" ucap Dokter yang sudah selesai membantu pasien itu. Julie tersenyum lalu meletakkan bayi itu ke dalam kotak inkubator.Wajar saja Julie mengingat kembali kenangan pahit itu. Walau beberapa jam dia bersama anaknya.Julie tidak tahu entah bagaimana wujud tampan anaknya itu.Sekilas Julie sangat lelah dalam lamunannya itu. Bagaimana tidak dia sebenarnya dia tidak merelakan anaknya untuk tinggal bersama dengan Radit laki-laki yang sangat dia cintai
"Maaf Dit. Aku tidak bisa menikah denganmu. Kamu tidak boleh egois untuk Dey Dit." Ucap Julie dengan tegas."Tapi. Aku masih mencintai kamu Jul, dan aku berharap sampai kau menjadi milikku nanti" Ucap Radit meyakinkan Julie."Maaf Dit. Tapi aku benar-benar tidak bisa bersamamu lagi.Walau jauh dilubuk hatiku memang masih sangat mencintai kamu karena itu aku mempertahankan anak ini paling tidak dengan anak ini aku bisa melupakanmu selamanya"ucap Julie Tertatih bergumam dalam hatinya.“Aku tidak bisa Dit!” Ucap Julie tegas menutupi hatinya itu."Baiklah. kalau itu memang sudah keputusanm. Aku bisa apa tapi Izinkan Aku untuk tetap bersama anakku!" pinta Radit dengan tulus pada Julie."Ketika kamu ingin bersama dengan anakmu itu akan menyakiti Dey, Dit.Dan aku tidak mau itu. Karena aku juga seorang wanita" ucap Lirih
Masih di rumah sakit Radit tak kuasa melihat keadaan Dey istrinya itu Ingin rasanya ia memaki dirinya sendiri. Mungkin ini adalah teguran untuknya yang telah meninggalkan Julie waktu itu.Sekarang Radit tidak tahu lagi harus berbuat apa harapannya telah hancur karena Dey tidak bisa lagi memberikan anak untuknya.Di tambah lagi dia ingin memberitahu Dey kalau dia memiliki anak selain dari dirinya mungkin pemikiran Radit.Dey akan mengakhiri hidupnya nanti kalau sampai mengetahuinya nanti.Radit masih berusaha untuk ikhlas dengan ini semua agar dia bisa memberikan support untuk Dey nanti di dalam ruangan jika siuman nanti.Radit sangat menyesal mengapa dia tidak menjemput Dey tadi kalau saja dia menjemput Dey hal ini tidak mungkin terjadi pada Dey dan calon anaknya itu.Radit setia untuk menunggui Dey hingga ia menyuruh mertuanya untuk pulang saja agar dia bisa meneman
***"Tidak ada yang berbeda suster Nina hanya saja disini masih terbilang Awam kita hanya melayani saja dengan baik. Semoga kita cocok ya untuk bekerja sama di desa ini"ucap Julie ramah."Semoga saja saya bisa betah disini karena tempat ini masih asing bagi saya dokter"ucap Suster itu lagi."Awalnya saya juga ragu berada di tempat ini setelah itu saya menyikapi setiap orang yang berinteraksi dengan saya mereka semua baik dan sopan. Dan memperlakukan saya dengan baik dan semoga kamu betah ya di sini.Kalau ada apa-apa kamu bisa bertanya dan meminta tolong pada saya ya! "ucap Julie dengan ramah tak ada canggung dengannya dia terlalu baik sebagai dokter ke susternya."Dan semoga ya dokter"ucap suster Nina ramah.Mereka bekerja dengan baik tak ada canggung di antara mereka sepertinya mereka sudah kenal sejak lama dan mereka juga sama-sama cekatan.Membuat suster Nina menjadi akrab denga
***Julie harus pulang karena dia sudah diperiksa oleh Dokter. Terlihat Julie menelusuri koridor rumah sakit.Dia berjalan menuju parkiran mobilnya tapi Radit menahannya kembali terlihat mereka berdua duduk di cafe yang ada dirumah sakit tersebut. Mereka berdua terlihat berbicara sangat serius."Aku mohon Dit, tolong tinggalkan aku.Aku rasa kita tidak perlu bertemu lagi Dit.Aku sudah ikhlas dengan semua ini lagipula kau sudah bahagia bersama Dey dan sebentar lagi juga kamu akan mempunyai anak darinya" ucap Julie serius pada Radit."Mana mungkin aku bisa melupakanmu Jul, kamu itu lagi mengandung anakku buah cinta kita.Tolong jangan larang aku untuk melindungimu dan menjagamu! "Pinta Radit Pada Julie serius.Mereka berdua meninggalkan Rumah Sakit tersebut. Radit masuk ke dalam mobilnya dan Julie juga masuk ke dalam mobilnya sendiri.Tapi sebelum itu Radit meminta alamat dan dan nomor ponsel terbaru Julie saat itu &n
***Julie kembali pinsan saat dia berada diparkiran rumah sakit itu untung saja Radit masih mengawasinya dari jauh Radit berlari menghampirinya dengan sigap dia memapah tubuh Julie itu dan berteriak sambil menggendong tubuh ramping walau sedang berbadan dua itu kedalam rumah sakit.Julie mendapat pertolongan dan dirawat dirumah sakit tersebut. Radit juga menitipkan Julie pada suster jaga dan memberi uang agar dapat bersedia menjaga Julie disana.Setelah itu Radit menyusul Dey keatas untung saja antrinya cukup padat sehingga Radit masih bisa menemani Dey untuk periksa."Mas kamu dari tadi ke mana sih Mas?"ucap Dey sedikit kesal.Radit Mencari Alasan dia bertemu dengan temannya Tadi di parkiran mobil jadi Radit mengobrol dengan temannya itu.Giliran Julie pun diperiksa Radit memang antusias sekali menemani istrinya untuk memeriksakan janin yang dikandung oleh istrinya itu.Tapi pemikirannya
***Julie ke puskesmas dengan biasanya karena memang sudah menjadi aktifitasnya itu.Julie merasa sangat beruntung ditugaskan didesa ini karena dia bisa menutupi keadaannya yang sekarang.Tapi sebenarnya dia juga merasa agak takut karena daerah yang ia tempati itu tidak jauh dari daerah Radit karena Julie tinggal di salah satu Desa dan itu tidak jauh dari kediaman Radit.Akan tetapi Julie selalu mengoptimalkan untuk dia pergi kerumah sakit untuk mengambil obat-obatan atau alat medisnya yang bila sudah habis.Sabtu ini Julie mau tidak mau harus mengambil obat itu sendiri karena suster yang bertugas membantunya tidak dapat membantunya lagi karena tengah cuti sebab Suster itu mau menikah dikediaman Suaminya di Bogor.Oleh karena itu Julie masih menunggu suster pengganti untuk Ratih yang membantunya mengambil obat dan membantunya di balai pengobatan didesa tersebut.I
***Mereka terbangun karena mendengar suara ponsel Radit yang berdering.Radit cepat-cepat meraih ponsel dimeja nakas ada Video call dari Dey.Ironis sekali kisah cinta Radit ini dia baru menikmati kebersamaannya dengan Julie dan dia juga terpikir bagaimana dengan Dey nanti kalau tahu dirinya dengan Julie sudah menyatu di dalam cinta mereka semalam dan pagi menjelang siang itu.Radit mengangkat teleponnya."Hallo dit,kamu dimana?kamu tidak kerja ya hari ini?Memang sih hari ini tidak ada pertemuan"Ucap Dey ditelepon seraya bertanya pada Radit."Hari ini aku tidak masuk,buat semua laporan hari ini dan bawa pulang kerumahmu nanti aku ambil"Ucap Radit serius pada Dey."Oh,iya baiklah sayang,aku mencintaimu sampai bertemu nanti ya!"Ucap Dey mematikan teleponnya.Terlihat sekali raut di wajah Radit yang ragu itu membuat Julie menerka Radit telah salah karena te