Share

Ulah Kristan

last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-09 09:14:24

"Sial. Sial. Sial. Kenapa bisa sih aku punya suami kayak Kristan begitu. Aku nggak kira dia itu ternyata tingkat menyebalkannya sangat parah." 

Dari lantai bawah sampai Bella menaiki tangga dan sekarang Bella berada di dalam kamarnya. Tak henti-hentinya Bella menggerutu gara-gara tingkah laku Kristan yang super itu.

Baru saja Bella mau mengambil pakaian kerja Kristan. Suara pintu kamar yang di tutup oleh Kristan terdengar sangat kencang membuat aku terlonjak kaget. 

"Bisa nggak sih kamu tutup pintu pelan sedikit. Bisa-bisa telingalu sakit gara-gara ulah kamu itu."

Kristan tidak menjawab, Kristan lebih memilih masuk ke dalam kamar mandi dan mandi. 

"Bella aku butuh kamu menggosok punggungku." Kristan berteriak dari dalam kamar mandi. 

Apa?! Yang benar saja. Aku sudah rapi dan mau berangkat kerja. Masa ya aku harus menggosok punggungnya. Basah semua pakaianku nantinya.

Daripada Bella berlama-lama di dalam kamar. Lebi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Wedding Agreement   Pertemuan Kembali

    "Hallo siapa ini?"Klik. Telepon itu terputus dan Bella memutar bola mata mendengar seseorang yang sudah mengerjai dia.Bella menaruh tabnya dan menyandarkan tubuhnya di kursi memandang langit-langit ruang kantornya dengan perasaan hampa. Setiap hari yang Bella lakukan adalah ini, merasa pikirannya sudah lelah setelah seharian bekerja. Bella pun menyandarkan tubuhnya di kursi hanya untuk mengistirahatkan pikirannya yang sudah bekerja seharian ini.Bella perlu udara dan Bella pun menghirupnya tanpa henti lalu mengembuskannya perlahan demi perlahan. Sedikit beban hilang. Namun pekerjaannya masih tetap ada.Bella memikul tanggung jawab besar di pundaknya, banyak sekali, karna Bella sekarang sudah menjadi atasan yang tidak main-main, banyak karyawan yang ada di tangannya dan mereka semua mengharapkan akan kinerja mereka dibayar dengan baik.Bella sudah diberi tanggung jawab sejak kecil. Tanpa Bella tau Bella sudah di latih oleh

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-10
  • The Wedding Agreement   Kemarahan Kristan

    Xavier menarik tubuh Bella untuk berdiri dari duduknya lalu menipiskan jarak yang ada agar Xavier bisa merengkuh Bella dengan baik. Tangannya yang satu sudah berada di pinggang Bella sementara tangan yang satu lagi, sudah berada di belakang kepala Bella. Berbeda dengan Xavier, Bella yang tiba-tiba di tarik berdiri membuat Bella terkejut dan langsung menaruh kedua tangannya di depan dada Xavier yang ketika disentuh bisa terasa begitu kencang berdebarnya."Kamu...""Sttt... kita akan memulainya, jadi jangan banyak bicara."Mereka berpandangan satu sama lainnya demi mendalami jiwa dan keinginan mereka masing-masing sebelum memulai aksi yang dikatakan Xavier baru saja.Merasa cukup saling berpandangan, wajah Xavier pun makin lama makin mendekat ke Bella."Hm aku rasa tidak ada yang namanya kecupan selamat datang, kamu salah kalau aku menginginkan hal itu."Bella menjauh dan kembali duduk di kursinya itu. Bella kira Bella tidak akan p

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-11
  • The Wedding Agreement   Keterlaluan

    "Kristan lepaskan, aku kesakitan," suara serak Bella terdengar karna rasa sakit yang Bella terima dan juga tenggorokan yang kering saat itu.Kristan menyipitkan matanya pada Bella. Kini gemuruh emosi terpancar sudah. Apa mungkin Kristan melepasnya begitu saja kalau tidak ada kejelasan sama sekali sama semua yang dilihatnya tadi."Aku nggak akan melepasnya sampai kamu bilang siapa laki-laki itu atau aku akan melenyapkannya malam ini juga. Kamu tidak tau siapa aku kan? Aku akan beritahu."Kristan menaikkan tangannya ke atas untuk memberitahu pada pesuruhnya untuk mengerjakan apa yang akan Kristan lakukan."Riel cari laki-laki yang bersama Bella tadi saat Bella di kantor. Habisi dia sekarang juga atau kamu mau melihat mayatnya Bella?""Tidak! Dia hanya seorang manager Kristan di kantor cabang yang aku punya. Dia ke kantor karna ada urusan dengan masalah yang terjadi di kantor cabang. Dia bukan siapa-siapa Kristan, dia hanya pegawai kantor.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • The Wedding Agreement   Aku Itu Sebenarnya Apa?

    Bella melengguh begitu merasakan hawa dingin menyentuh kulit telanjang Bella pagi itu. Rasa sakit seluruh tubuh Bella rasakan saat Bella mengeliat pagi itu.Ketika ingin beranjak pergi ke kamar mandi. Tangannya menyentuh dada seseorang yang sedang tertidur miring di hadapannya. Bella terkejut dan langsung melihat ke arah Kristan yang sedang tertidur dengan pulasnya di sampingnya. Matanya begitu terpejam dengan rapatnya dan hembusan nafas halus terdengar begitu saja.Jika Kristan sedang tertidur pulas seperti ini sosoknya yang kejam tidak terlihat sama sekali. Malah terlihat seperti laki-laki biasa pada umumnya. jelas saja aku jadi suka mengamati wajahnya yang sedang tertidur begini sampai sebuah gerakan tangan Kristan yang hendak mengusap wajahnya membuat Bella buru-buru memalingkan wajahnya ke arah lain."Jam berapa sekarang?" Tanya Kristan dengan suara khas bangun tidur.Bella melihat jam dan terlihat jam 5 pagi saat itu."Jam 5 pagi."Kri

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13
  • The Wedding Agreement   Bersiap Untuk Pergi

    "Gue kayak bau cium aroma laki-laki di ruangan ini. Setau gue yang masuk ke ruangan lo itu kalau nggak gue ya Vino, manager keuangan. Tapi bau parfum Vino nggak kayak gini deh. Dia itu gue sering cium baunya kayak aroma kopi. Tapi aroma yang gue cium ini lebih ke mint, gue nggak percaya lo masukin laki-laki ke sini?"Firly bertolak pinggang, dia ingin meminta penjelasan atas apa yang terjadi di ruangan Bella saat ini."Gue baru aja masuk tapi lo langsung sidang gue di tempat. Gue capek Ly, lo tau sekarang apa julukan gue di rumah jadi inem pelayan seksi. Sekarang gue butuh istirahat sebentar."Bella duduk di kursi nyamannya dengan membuka sepatu high yang Bella kenakan untuk berjalan dari rumah ke kantor. Sensasi gelitik dari bulu di karpet membuat perasaan Bella lebih baik dan juga Bella bisa bernafas lebih lega sekarang."Gue nggak kira ya Kristan bisa buat lo lemas begini. Wah dia keren juga, hot guy. Berapa ronde lo kemarin sama dia?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15
  • The Wedding Agreement   Bertemu Nathan

    Pesta perayaan malam itu yang Bella kira hanya ada jamuan makan malam biasa dan acara ramah tamah seperti obrolan biasa. Tidak begitu yang Bella dapati. Pesta ini malah lebih meriah. Alunan musik lembut terdengar ke telinga setelah makan malam keluarga."Kamu mau berdansa bersamaku Bella?" Kristan berbisik ke telingaku."Aku tidak bisa berdansa Kristan. Aku paling buruk untuk melakukan dansa.""Kamu itu belum pernah mencobanya. Jadi jangan bilang kalau kamu tidak bisa. Kita akan coba dan aku yakin kamu itu pandai."Kristan mengulurkan tangannya dan Bella yang sempat ragu mau tidak mau mencoba sebisa dia."Perhatikan langkah kakimu dan jangan gugup, itu kunci utamanya. Kamu tau dansa itu tidaklah buruk, kalau kamu bisa dan berniat melakukannya. Semua akan bisa pada akhirnya. Jangan mengeluh dulu karna mengeluh itu hanya untuk menghambat semuanya."Bella mencoba dan sesekali terlihat buruk, kakinya malah menginjak Kristan atau gerakannya

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • The Wedding Agreement   Selalu Tidak Mau Mengalah

    "Jangan pernah mendekati wanita yang sudah jadi milikku Nathan. Carilah wanita lain yang ada diluar sana. Di antara banyaknya wanita aku yakin kamu pasti menemukan satu wanita yang paling berharga untuk kamu kelak."Nathan tertawa akibat kata-kata sinis adik kandungnya itu, Kristan terlihat posesif sekali sama Bella."Kamu lucu Kristan, aku tidak akan mengambil kepemilikkanmu itu. Aku tau memang dia sangat cantik. Makanya kamu memilih dia untuk dijadikan istri. Tapi percayalah aku hanya ingin berkenalan. Tidak lebih dari itu, masa aku punya adik ipar aku belum tau sama sekali tentang dia. Itu sangat lucu bukan.""Terakhir kali aku punya mainan kamu selalu saja merebutnya Nathan." geram Kristan pada Nathan, terlihat sekali rahang kokoh Kristan mengeram sempurna. Bella bisa melihat ada rasa tidak suka yang terpancar dari raut wajah itu. Aku rasa persaingan Adik dan Kakak itu hal yang sudah biasa. Dimana pun itu, mereka akan saling bertengkar memperlihatkan s

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-22
  • The Wedding Agreement   Istirahat

    Bella ingin menentukan sebuah pilihan. Jika Kristan mau mendengar pilihannya, Bella mungkin akan senang dan mengatakan Kristan laki-laki yang mengerti akan wanita. Namun keinginan Bella hanya sekedar angan saja.Bella sudah menjelaskan pada Kristan bahwa Bella ingin lekas tidur karna tubuhnya ingin segera terlelap. Faktanya tidak begitu, setelah mobil kami memasuki mansion Kristan, Kristan langsung membawaku masuk dengan cara memanggulku seperti karung beras. Seketika Bella menjadi menjerit keras akibat perbuatan dari Kristan ini. Yang benar saja perbuatan yang Kristan lakukan sungguh membuatnya kesal setengah mati sampai kami berada di dalam kamar dan Kristan menjatuhkanku ke ranjang kami."Kristan tunggu kamu tidak mungkin melakukan itu kan?""Melakukan apa?""Aku lelah. Tidak bisakah ditunda besok saat aku tidak lelah?""Maaf waktunya tidak tepat untuk kamu meminta persetujuan dariku.""Kamu memang laki-laki tak berperasaan."

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23

Bab terbaru

  • The Wedding Agreement   Extra Part

    Bella menyesap cappucino latte yang sudah Firly belikan untuknya tadi pagi saat Bella masuk ke dalam ruangannya. Firly bergegas menghampiri setelah tahu Bella datang pagi itu. Karna Bella ingin meminum cappucino itu, ia pun menyuruh Firly untuk membelikannya. Rasa pahit dan manis bercampir menjadi satu membuat kenikmatan tersendiri.Sembari meminum cappucino, matanya melihat laporan perusahaan yang sudah sedari tadi ada di depannya. Meja kerjanya sudah berantakan sejak tadi karna sudah terlalu fokus dengan laporan yang menyita waktu. Makanya ia biarkan saja semuanya berantakan. Tak peduli dengan tatapan orang lain yang melihat betapa buruknya ruang kerjanya. Laptop menyala, berkas dimana-mana dan kertas-kertas yang sudah dicoret-coret berhamburan sampai ke lantai. Ia memang gila kerja. Terserah saja orang lain bilang apa, ia tidak pernah mau peduli.

  • The Wedding Agreement   Kemesraan Kami

    "Kita mau kemana Kristan?" tanya Bella yang saat ini matanya di tutup dengan sehelai kain. Bella jadi tidak bisa melihat kemana-mana karna matanya sudah berubah menjadi gelap. Kristan mengajaknya entah kemana tanpa memberitahu dan Bella terpaksa mengikutinya. Habisnya laki-laki itu merengek tanpa batas seperti anak kecil yang tidak mau di tolak begitu saja. Alhasil Bella harus mengalah dan menerima permintaannya. Dari mulai masuk ke dalam mobil sampai keluar mobil, matanya sudah tertutup oleh kain. Ingin sekali Bella bertanya kemana mereka akan pergi karna pikirannya selalu dihantui rasa penasaran tapi Kristan hanya bilang tunggu saja, sebentar lagi atau kita akan mendapatkan waktu yang berharga. Makanya Bella tidak tahu apa-apa sampai sekarang. "Tunggu sebentar lagi ya, kita akan tiba sesuai keinginanku." Sepulangnya dari pulau Bangka itu Kristan jadi berubah lebih romantis. Ia tidak lagi berkata ketus atau dingin kepada Bella. Malah sekarang ucapannya

  • The Wedding Agreement   Kejahilan Kristan

    Bella membuka mata begitu terasa hari sudah pagi. Seperti biasanya, jika hari sudah menjelang pagi tanpa pemberitahuan apa pun, mata Bella pasti langsung terbuka. Instingnya mengatakan begitu, begitu mata itu terbuka, matanya menatap satu arah yang ia lihat pertama kali adalah seorang laki-laki tampan yang Bella ketahui adalah suaminya yaitu Kristan yang saat ini sedang tertidur di hadapannya. Matanya terpejam dengan hembusan nafas yang teratur. Bella ingin bergerak bangun namun saat mengetahui tempat yang Bella tempati saat itu begitu sempit. Hal itu tidak akan mudah untuknya bisa melewati hal itu. Ia harus bergerak lebih keras agar ia bisa keluar dari sova ini. Apalagi sekarang Kristan sedang memeluknya. Jadi ia tidak akan bisa melewati dengan tenang. Bella heran, kenapa ia bisa tertidur dengan Kristan di sova sesempit ini dan itu berlangsung sampai pagi. Keinginan untuk pergi cepat-cepat dari pelukan Kristan lebih dari apa yang ia pikirkan. Tak ingin

  • The Wedding Agreement   Aku Mencarimu Sayang

    Kebersamaan Bella bersama Xavier di pantai itu tidak berlangsung lama karna sebuah panggilan nama Bella yang terdengar begitu lantang. Suara khas dari seseorang membuat keduanya serempak untuk melihat laki-laki yang Bella tau bahwa dia adalah suami sahnya.Bella bertanya dalam hati mengapa dia mendatangi Bella sampai ke sini, apakah tidak cukup puas kemarin sudah menyakitinya sampai begitu dalam. Tidak cukupkah surat gugatan cerai yang di berikan padanya. Dia hanya cukup menunggu dan semuanya selesai. Kenapa harus melihatnya di sini?Kristan mendekat lalu menggenggam tangan Bella untuk pergi dari sana. Ketidaksukaan Kristan terlihat begitu jelas ketika melihat Bella bersama dengan laki-laki lain di sini. Namun tidak bisa menyurutkan tekad Bella untuk menepis tangan itu dan memberikan peringatan bahwa Bella memang istrinya tapi bukan begini perlakuannya pada seorang istri dan mungkin sebentar lagi mereka akan berpisah."Ikut aku!" bentak Kristan pada Bella. Sorot

  • The Wedding Agreement   Aku Suka Hari Ini

    Bella menyusuri pantai yang dibilang banyak orang sangatlah indah. Kaki telanjangnya melangkah di atas pasir selangkah demi selangkah sampai Bella merasa lelah lalu Bella memilih untuk duduk di tepi pantai yang kering tanpa alas apa-apa. Matanya memandang ke lautan lepas dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus saat itu. Membuat rambut yang tergerai itu berterbangan dan gaun pantai yang dia gunakan juga bergerak terkena angin pantai. Betapa Bella merindukan saat ini dimana tidak ada orang mengganggu dan juga hanya di temani sepi yang bisa membuat Bella lebih tenang dan damai. Tak lama kemudian seseorang mendekati Bella dan duduk di sampingnya tanpa menghiraukan keterkejutan Bella. Dia terlihat santai dan menikmati suasana yang terasa saat itu. "Kamu tau sulit sekali mencari jadwal penerbangan supaya bisa bertemu kamu di sini." "Kamu kenapa ke sini? Bukannya kamu masih bekerja di perusahaanku dan juga mengurus gugatan ceraiku?" "Aku sudah di putus kerja

  • The Wedding Agreement   Surat Gugatan Cerai

    "Nggak! Dia udah kabur.""Apa?! Wah serius kamu? Demi apa? Jangan bercanda Kristan? Dia kabur kemana? Jangan bilang sama laki-laki brengsek itu."Sialan.Kristan akui saat ini dia merasa sedang patah hati dan hal itu membuat sisi kewarasannya hilang untuk sementara. Otaknya tidak bisa berpikir dan mencerna dengan baik. Semuanya blank begitu saja. Terasa begitu buntu. Biasanya Kristan bisa langsung bertindak secepat mungkin jika ada suatu masalah yang sedang terjadi. Ini malah tidak bisa bertindak sama sekali yang membuat emosi memenuhi hati dan kepalanya.Seharusnya Kristan mencari Bella dan bicara berdua layaknya orang dewasa lalu menemukan solusi terbaik agar pernikahan mereka baik-baik saja dan kembali berjalan normal tapi mengapa dia hanya berdiri di dalam ruangannya tanpa bergerak mencari Bella saat ini?ini sangatlah aneh.Kristan memandang pemandangan kota pagi itu dengan tatapan kosong. Matanya melihat ke depan namun bayang-bayang akan Bella

  • The Wedding Agreement   Ketidakberdayaan

    Biantara duduk di kursi ruangan Bella dengan pandangan mata lurus ke depan dimana Kristan berdiri di depannya. Mereka sama-sama memandang dengan pemikiran masing-masing tapi Kristan tidak setajam Biantara, Kristan memilih untuk memandang biasa saja dan terlihat acuh. Kristan tidak ingin menguasai pembicaraan ini karna Kristan tau bahwa dia yang salah.Biantara belum mau mengatakan apa-apa sebelum Kristan berkata lebih dahulu sampai Kristan akhirnya menyerah dengan situasi kikuk yang terjadi. Kristan memulai percakapan lebih dulu dengan memandang datar Biantara lalu memulai dengan sebuah senyum kaku. Ini dia lakukan agar Biantara tidak terlalu cemas. Tanpa sadar Biantara sebenarnya terlihat begitu cemas. Ketara sekali dari guratan di dahi laki-laki tua itu namun Biantara samarkan dengan mata tajam yang tidak beralih pada Kristan."Maaf Kakek, permasalahan rumah tanggaku tidak seharusnya membuat Kakek terbebani, aku sudah meminimalisir supaya permasalahan ini tidak

  • The Wedding Agreement   Kepergian Bella

    Dengan kaki jenjangnya Bella melangkah ke pintu jendela lalu menyibak tirai yang menutupi kamar dimana nanti Bella akan tinggali untuk sementara waktu sampai perceraian yang diinginkan Bella tiba. Bella sudah memberitahu Xavier untuk segera mengurus perceraiannya. Semoga kasus perceraian ini tidak memakan proses yang lama.Ponselnya tak lama berdering kemudian, Bella merogoh ke dalam saku jas yang Bella pakai hari itu supaya Bella merasa hangat setelah berpergian kurang lebih beberapa jam yang lalu.Setelah berhubungan suami istri dengan Kristan, Bella sudah merasa yakin untuk meninggalkan Kristan detik itu juga. Bella memutuskan untuk menghindarinya dan menjauh untuk beberapa waktu sembari menunggu keputusan persidangan cerai nantinya."Lo udah sampai belum? Gimana perjalanan lo? Lo nggak apa-apa kan?" Firly bertanya dengan suara berbisik supaya ucapannya tidak terdengar oleh orang lain."Gue udah sampai tujuan Ly, lo tenang aja. Vila yang lo maksu

  • The Wedding Agreement   Kejujuranku Pada Kristan

    Tepat di bulan Mei dan saat ini pukul 7 malam. Bella mencatat dengan jelas waktu terpahit dimana kehidupannya akan berubah. Jelas saja statusnya akan berubah sebentar lagi jika Kristan menyetujui permintaannya. Permintaan yang tidak pernah Bella bayangkan sebelumnya. Bella akan berakhir dengan status janda.Bella berdiri di tengah-tengah kamar untuk menjelaskan maksud yang Bella rasakan pada Kristan. Kristan yang sudah berdiri tak jauh di depannya sedang menunggu apa yang akan Bella katakan malam ini. Tidak pernah Bella merasakan kesulitan untuk memulai pembicaraan, entah apa yang akan dikatakan Kristan nanti. Meskipun sulit untuk Bella tapi mau tidak mau Bella harus melakukannya."Aku mau bercerai," ucap Bella dengan tegas.Kristan tidak menjawab, mungkin belum, Kristan masih menunggu ucapan Bella yang lainnya sebelum dia menjawab ucapannya dengan tegas. Kristan menyipitkan matanya memperlihatkan betapa aura menakutkan begitu terpancar dari wajah Kristan saat i

DMCA.com Protection Status