Beranda / Romansa / The Wedding Agreement / Perhatian Banget Sih Kamu

Share

Perhatian Banget Sih Kamu

last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-01 12:08:02

Bella terbangun entah pukul berapa. Matanya mengedipkan beberapa kali untuk menyesuaikan keadaan lampu ruangan yang saat itu sudah menyala terang di seluruh penjuru ruangan. Setelah itu Bella mengedarkan pandangan dan mendapati Kristan yang saat ini sedang duduk di sampingnya sedang mengerjakan pekerjaan dengan laptopnya. Pakaian Kristan pun sudah berganti dengan kaos dan celana bahan pendek. 

Aku jadi bertanya-tanya sendiri, jadi Kristan seharian ini menunggunya di kamar dan tidak pergi bekerja. Sebegitu berharganya kah dirinya sampai Kristan rela menunggu Bella seharian di rumah? Tapi mengapa setiap hari kelakuannya selalu saja bikin miris saja. Apa itu yang sisi lain dari Kristan terkadang baik terkadang bisa jahat juga.

Setelah makan dan minum obat tadi, Bella merasakan kantuk yang sangat parah dan itu membuat Bella tidak bisa bertahan untuk melakukan apa-apa lagi, Bella menyerah dan memilih untuk pergi tidur saja.

"Kamu sudah bangun? Bagaimana kondisim

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Wedding Agreement   Licik Kamu Ya

    Bella merenggangkan kedua tangan dan kaki yang terasa kaku setelah tidur panjangnya semalaman lalu membuka mata dan melihat ke sekeliling kamar namun tidak mendapati Kristan ada di dalam kamar itu. Bella pun terduduk di tempat tidur lalu beranjak ke kamar mandi untuk mandi lalu memakai pakaian untuk bekerja. Setelahnya Bella beribadah sendiri dan memoles wajahnya senatural mungkin. Tidak perlu make up berlebihan demi tampil cantik. Orang pasti akan suka dengan tampilan sederhana dan terkesan ramah. Daripada memakai make up berlebih. Setelah puas dengan dandanan singkatnya, Bella keluar dari kamar dan turun untuk melihat apakah Kristan sudah berada di meja makan atau malah Kristan sudah pergi bekerja. Sesampainya di ruang keluarga ruangan itu sepi tidak ada orang sama sekali sampai seorang pelayan wanita melewati Bella yang berdiri diam di sana. "Eh aku mau tanya kamu tau dimana tuan Kristan?" "Tuan Kristan sedang berada di dapur nona."

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • The Wedding Agreement   Kedatangan Xavier Ke Ruangan Bella

    Sudah kesekian kalinya Bella mengeluh tentang sikap yang dilakukan oleh Kristan pada dirinya. Terkadang Bella sudah teramat jenuh dengan kelakuan Kristan yang bisa dibilang sangat menyebalkan itu. Tapi mau bagaimana lagi, Bella tidak bisa melakukan apa-apa selain menjalani takdir hidup ini.Bella kembali masuk ke dalam kamarnya lalu mengganti blouse yang sudah di sobek oleh Kristan sewaktu mereka bercumbu.'Aish ada ya laki-laki macam dia yang bisa-bisanya selalu membuat kesal. Aku harus mengganti pakaian dulu sebelum pergi bekerja.' gerutu Bella dalam hati. Dengan berat hati Bella mencari pakaian yang senada dengan celana yang sudah Bella pakai sebelumnya lalu memakainya dengan cepat.Kristan masuk ke dalam kamar dalam diam saat Bella memakai blouse. Bella tidak tau kalau saat Bella memakai Kristan sudah ada di dalam kamarnya. Saat berbalik, Bella pun menjerit kaget begitu Kristan memperhatikannya dan sekarang berdiri dengan melipat tangan di dada.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • The Wedding Agreement   Celaka

    Xavier melangkah maju mendekati Bella yang saat itu sedang melihatnya sedangkan Bella tidak melakukan apa-apa karna Bella ingin tahu apa yang Xavier lakukan padanya. Memang tidak waras, seharusnya Bella mengusir Xavier untuk pergi dari sini tapi Bella malah memberikan ruang untuk Xavier di dalamnya. Xavier jadi leluasa dalam bertindak. Heran, apa yang terjadi dalam benak Bella sebenarnya. Apa yang Bella inginkan? "Apa yang kamu mau lakukan Xavier? Ini sangat tidak lucu. Bagaimana jika orang lain tahu dan tiba-tiba saja Kristan datang ke kantor ini. Oh tidak! lebih tepatnya masuk ke dalam ruangan ini lalu memergoki kita sedang berdua di dalam ruangan yang tertutup. Habislah aku. Aku tidak mau itu terjadi. Bisa fatal akibatnya. Hidupku saja sudah kacau untuk saat ini. Jangan kamu tambah kacau dengan sikap gilamu itu." Bella memundurkan kursinya untuk bergerak menjauh dan itu secepet Bella b

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-04
  • The Wedding Agreement   Ajakan Paksa Xavier

    "Bella ... Bella kamu ada di dalam?" tanya seseorang yang Bella sangat kenal itu adalah suara Kristan. "Celaka bagaimana ini?" tanya Bella dalam hati. "Xavier bagaimana ini, kamu harus bersembunyi, tidak mungkin aku memberitahu dia kalau kamu ada di dalam ruangan yang sama denganku. Bisa habis aku di beri hukuman. Kamu tahu kan Kristan bukan orang yang sembarangan. Ia tidak akan mungkin membiarkan aku bersama dengan laki-laki lain. Ia akan membunuhku kalau itu terjadi." Bella mengusap wajahnya dengan kasar diiringi dengan nafas yang naik turun seolah Bella habis berlari. Ia berubah panik. Ia harus mencegah semuanya agar Kristan tidak mengetahui tentang Xavier. Keinginan Bella, Xavier juga seharusnya panik melihat situasi yang terjadi. Namun parahnya, Xavier malah mencoba menggoda Bella dengan tawanya yang menggema di seluruh ruangan. Tidak hanya itu, kunci yang Xavier pegang malah dia mainkan seolah ini adalah sebuah permainan seru. "Hei aku panik, ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • The Wedding Agreement   Siapa Dia?

    Perjalanan yang Bella kira hanya memakan waktu sebentar. Ternyata perjalanan itu terasa begitu lama dan itu membuat Bella memilih untuk tertidur di dalam mobil.Setelah merasa puas, Bella pun terbangun dan membuka mata untuk melihat dimanakah Bella sekarang. Ternyata mobil itu baru saja berhenti di area parkiran."Sudah bangun? Kita sudah sampai. Kelihatannya tidur kamu nyenyak sekali.""Kita ada dimana? Kok kayaknya aku dengar ada bunyi suara ombak ya.""Sebentar lagi kamu pasti tau kalau kamu turun.""Aku lapar.""Kalau gitu kita bisa makan di sana sembari duduk-duduk di pinggiran. Kamu pasti suka."Bella heran sendiri, kenapa Bella malah terjebak sama Xavier, laki-laki yang sudah lama tidak Bella temui dan benci karna dulu pernah menyukai dia tapi Xavier tidak sekali pun menanggapi perasaannya.Bella bertanya-tanya dalam hati, tidak seharusnya Bella begini kan. Seharusnya Bella sekarang bekerja di kantor da

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • The Wedding Agreement   Telat

    Baru saja Kristan duduk di kursi ruangan setelah pergi melihat Bella, sebuah langkah kaki terdengar setelah seseorang menutup pintu ruangannya. Kristan melihat Drew, sahabatnya itu datang dengan muka berseri-seri."Bisa nggak sih kalau masuk itu ketuk pintu dulu. Kebiasaan yang tidak sopan, secara di dalam ruangan ini ada orangnya. Untung aku nggak lagi sibuk. Coba kalau aku sibuk. Habis riwayat kamu itu. Kamu tau kan Kristan kalau sudah marah, jangan harap mengenal nama Kristan lagi sebagai sahabat.""Halah, gitu aja pake sok formal. Kayak siapa aja sama aku. Sok banget jadi orang kaya kamu itu ya."Drew masuk dengan santainya dengan tangan membawa dua botol yang Kristan ketahui itu adalah sejenis vodka yang biasa Drew minum ketika Kristan datang ke unitnya.Drew menaruh dua botol vodka di atas meja lalu duduk menyadarkan tubuhnya di kursi sembari menaruh tangannya di lengan kursi dan salah satu kaki yang menyilang.Matanya menatap tajam sahabat b

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • The Wedding Agreement   Jalani Hukuman

    Jalani hukuman? Sudah Bella duga itu yang selalu ada di dalam pikiran Kristan jika ada yang tidak sesuai sama apa yang Kristan inginkan. Apa memang menjadi seorang istri Kristan harus mengalami kayak gini. Hukuman yang selalu saja memberatkan.Setibanya Bella di rumah, Bella langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Saat melangkah masuk tadi, Bella tidak melihat ada Kristan dimana pun. Sudah dipastikan Kristan pasti ada di kamarnya.Sebelum membuka pintu, debar jantung pun yang Bella rasa begitu berdebar dengan kencangnya. Apa yang akan Kristan lakukan sama dia. Bella tidak bisa berharap banyak selain Kristan memberi kebebasan sama dia. Namun sepertinya itu tidaklah mungkin. Mengingat bagaimana sikap Kristan selama ini sama Bella. Bella tidak yakin hal itu akan menghilang.Pertama kali yang terlihat dari bola matanya, kamar itu kosong. Tidak ada Kristan di sana. Lalu dimanakah dia? Bella masuk ke dalam kamar dengan mata memandang awas setiap sudut kamar. Na

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • The Wedding Agreement   Tamparan Keras

    Kristan kamu tau nggak setelah kepergian kedua orangtuaku. Aku merasa bisa sangat terpuruk. Di saat aku membutuhkan seseorang yang seharusnya ada, memberiku semangat, memberiku kasih sayang dan memberiku apa arti makna hidup. Semua itu tidak aku dapati di saat umurku masih sangat muda. Aku begitu tidak nyaman dengan situasi yang terjadi di sekitarku waktu itu. Melihat orang lain dipenuhi kasih sayang yang setiap harinya selalu bersama-sama sementara aku malah tidak mendapatinya. Mereka selalu tersenyum karna kehadiran kedua orangtuanya sementara aku, aku tidak mendapatkan kebutuhan itu. Menangis adalah jalan satu-satunya yang aku lakukan demi mengurangi rasa sakit yang ada. Bagaimana pun aku merasa cengeng setiap detik aku lewati. Masa-masa puberku adalah hal yang teramat sulit aku jalani. Pencarian jati diri, melalui kehidupan dari waktu ke waktu dan yang pasti aku tidak bisa mengendalikan diri harus apa yang pada akhirnya, aku berubah menjadi pendiam, tidak punya teman dan yang pa

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09

Bab terbaru

  • The Wedding Agreement   Extra Part

    Bella menyesap cappucino latte yang sudah Firly belikan untuknya tadi pagi saat Bella masuk ke dalam ruangannya. Firly bergegas menghampiri setelah tahu Bella datang pagi itu. Karna Bella ingin meminum cappucino itu, ia pun menyuruh Firly untuk membelikannya. Rasa pahit dan manis bercampir menjadi satu membuat kenikmatan tersendiri.Sembari meminum cappucino, matanya melihat laporan perusahaan yang sudah sedari tadi ada di depannya. Meja kerjanya sudah berantakan sejak tadi karna sudah terlalu fokus dengan laporan yang menyita waktu. Makanya ia biarkan saja semuanya berantakan. Tak peduli dengan tatapan orang lain yang melihat betapa buruknya ruang kerjanya. Laptop menyala, berkas dimana-mana dan kertas-kertas yang sudah dicoret-coret berhamburan sampai ke lantai. Ia memang gila kerja. Terserah saja orang lain bilang apa, ia tidak pernah mau peduli.

  • The Wedding Agreement   Kemesraan Kami

    "Kita mau kemana Kristan?" tanya Bella yang saat ini matanya di tutup dengan sehelai kain. Bella jadi tidak bisa melihat kemana-mana karna matanya sudah berubah menjadi gelap. Kristan mengajaknya entah kemana tanpa memberitahu dan Bella terpaksa mengikutinya. Habisnya laki-laki itu merengek tanpa batas seperti anak kecil yang tidak mau di tolak begitu saja. Alhasil Bella harus mengalah dan menerima permintaannya. Dari mulai masuk ke dalam mobil sampai keluar mobil, matanya sudah tertutup oleh kain. Ingin sekali Bella bertanya kemana mereka akan pergi karna pikirannya selalu dihantui rasa penasaran tapi Kristan hanya bilang tunggu saja, sebentar lagi atau kita akan mendapatkan waktu yang berharga. Makanya Bella tidak tahu apa-apa sampai sekarang. "Tunggu sebentar lagi ya, kita akan tiba sesuai keinginanku." Sepulangnya dari pulau Bangka itu Kristan jadi berubah lebih romantis. Ia tidak lagi berkata ketus atau dingin kepada Bella. Malah sekarang ucapannya

  • The Wedding Agreement   Kejahilan Kristan

    Bella membuka mata begitu terasa hari sudah pagi. Seperti biasanya, jika hari sudah menjelang pagi tanpa pemberitahuan apa pun, mata Bella pasti langsung terbuka. Instingnya mengatakan begitu, begitu mata itu terbuka, matanya menatap satu arah yang ia lihat pertama kali adalah seorang laki-laki tampan yang Bella ketahui adalah suaminya yaitu Kristan yang saat ini sedang tertidur di hadapannya. Matanya terpejam dengan hembusan nafas yang teratur. Bella ingin bergerak bangun namun saat mengetahui tempat yang Bella tempati saat itu begitu sempit. Hal itu tidak akan mudah untuknya bisa melewati hal itu. Ia harus bergerak lebih keras agar ia bisa keluar dari sova ini. Apalagi sekarang Kristan sedang memeluknya. Jadi ia tidak akan bisa melewati dengan tenang. Bella heran, kenapa ia bisa tertidur dengan Kristan di sova sesempit ini dan itu berlangsung sampai pagi. Keinginan untuk pergi cepat-cepat dari pelukan Kristan lebih dari apa yang ia pikirkan. Tak ingin

  • The Wedding Agreement   Aku Mencarimu Sayang

    Kebersamaan Bella bersama Xavier di pantai itu tidak berlangsung lama karna sebuah panggilan nama Bella yang terdengar begitu lantang. Suara khas dari seseorang membuat keduanya serempak untuk melihat laki-laki yang Bella tau bahwa dia adalah suami sahnya.Bella bertanya dalam hati mengapa dia mendatangi Bella sampai ke sini, apakah tidak cukup puas kemarin sudah menyakitinya sampai begitu dalam. Tidak cukupkah surat gugatan cerai yang di berikan padanya. Dia hanya cukup menunggu dan semuanya selesai. Kenapa harus melihatnya di sini?Kristan mendekat lalu menggenggam tangan Bella untuk pergi dari sana. Ketidaksukaan Kristan terlihat begitu jelas ketika melihat Bella bersama dengan laki-laki lain di sini. Namun tidak bisa menyurutkan tekad Bella untuk menepis tangan itu dan memberikan peringatan bahwa Bella memang istrinya tapi bukan begini perlakuannya pada seorang istri dan mungkin sebentar lagi mereka akan berpisah."Ikut aku!" bentak Kristan pada Bella. Sorot

  • The Wedding Agreement   Aku Suka Hari Ini

    Bella menyusuri pantai yang dibilang banyak orang sangatlah indah. Kaki telanjangnya melangkah di atas pasir selangkah demi selangkah sampai Bella merasa lelah lalu Bella memilih untuk duduk di tepi pantai yang kering tanpa alas apa-apa. Matanya memandang ke lautan lepas dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus saat itu. Membuat rambut yang tergerai itu berterbangan dan gaun pantai yang dia gunakan juga bergerak terkena angin pantai. Betapa Bella merindukan saat ini dimana tidak ada orang mengganggu dan juga hanya di temani sepi yang bisa membuat Bella lebih tenang dan damai. Tak lama kemudian seseorang mendekati Bella dan duduk di sampingnya tanpa menghiraukan keterkejutan Bella. Dia terlihat santai dan menikmati suasana yang terasa saat itu. "Kamu tau sulit sekali mencari jadwal penerbangan supaya bisa bertemu kamu di sini." "Kamu kenapa ke sini? Bukannya kamu masih bekerja di perusahaanku dan juga mengurus gugatan ceraiku?" "Aku sudah di putus kerja

  • The Wedding Agreement   Surat Gugatan Cerai

    "Nggak! Dia udah kabur.""Apa?! Wah serius kamu? Demi apa? Jangan bercanda Kristan? Dia kabur kemana? Jangan bilang sama laki-laki brengsek itu."Sialan.Kristan akui saat ini dia merasa sedang patah hati dan hal itu membuat sisi kewarasannya hilang untuk sementara. Otaknya tidak bisa berpikir dan mencerna dengan baik. Semuanya blank begitu saja. Terasa begitu buntu. Biasanya Kristan bisa langsung bertindak secepat mungkin jika ada suatu masalah yang sedang terjadi. Ini malah tidak bisa bertindak sama sekali yang membuat emosi memenuhi hati dan kepalanya.Seharusnya Kristan mencari Bella dan bicara berdua layaknya orang dewasa lalu menemukan solusi terbaik agar pernikahan mereka baik-baik saja dan kembali berjalan normal tapi mengapa dia hanya berdiri di dalam ruangannya tanpa bergerak mencari Bella saat ini?ini sangatlah aneh.Kristan memandang pemandangan kota pagi itu dengan tatapan kosong. Matanya melihat ke depan namun bayang-bayang akan Bella

  • The Wedding Agreement   Ketidakberdayaan

    Biantara duduk di kursi ruangan Bella dengan pandangan mata lurus ke depan dimana Kristan berdiri di depannya. Mereka sama-sama memandang dengan pemikiran masing-masing tapi Kristan tidak setajam Biantara, Kristan memilih untuk memandang biasa saja dan terlihat acuh. Kristan tidak ingin menguasai pembicaraan ini karna Kristan tau bahwa dia yang salah.Biantara belum mau mengatakan apa-apa sebelum Kristan berkata lebih dahulu sampai Kristan akhirnya menyerah dengan situasi kikuk yang terjadi. Kristan memulai percakapan lebih dulu dengan memandang datar Biantara lalu memulai dengan sebuah senyum kaku. Ini dia lakukan agar Biantara tidak terlalu cemas. Tanpa sadar Biantara sebenarnya terlihat begitu cemas. Ketara sekali dari guratan di dahi laki-laki tua itu namun Biantara samarkan dengan mata tajam yang tidak beralih pada Kristan."Maaf Kakek, permasalahan rumah tanggaku tidak seharusnya membuat Kakek terbebani, aku sudah meminimalisir supaya permasalahan ini tidak

  • The Wedding Agreement   Kepergian Bella

    Dengan kaki jenjangnya Bella melangkah ke pintu jendela lalu menyibak tirai yang menutupi kamar dimana nanti Bella akan tinggali untuk sementara waktu sampai perceraian yang diinginkan Bella tiba. Bella sudah memberitahu Xavier untuk segera mengurus perceraiannya. Semoga kasus perceraian ini tidak memakan proses yang lama.Ponselnya tak lama berdering kemudian, Bella merogoh ke dalam saku jas yang Bella pakai hari itu supaya Bella merasa hangat setelah berpergian kurang lebih beberapa jam yang lalu.Setelah berhubungan suami istri dengan Kristan, Bella sudah merasa yakin untuk meninggalkan Kristan detik itu juga. Bella memutuskan untuk menghindarinya dan menjauh untuk beberapa waktu sembari menunggu keputusan persidangan cerai nantinya."Lo udah sampai belum? Gimana perjalanan lo? Lo nggak apa-apa kan?" Firly bertanya dengan suara berbisik supaya ucapannya tidak terdengar oleh orang lain."Gue udah sampai tujuan Ly, lo tenang aja. Vila yang lo maksu

  • The Wedding Agreement   Kejujuranku Pada Kristan

    Tepat di bulan Mei dan saat ini pukul 7 malam. Bella mencatat dengan jelas waktu terpahit dimana kehidupannya akan berubah. Jelas saja statusnya akan berubah sebentar lagi jika Kristan menyetujui permintaannya. Permintaan yang tidak pernah Bella bayangkan sebelumnya. Bella akan berakhir dengan status janda.Bella berdiri di tengah-tengah kamar untuk menjelaskan maksud yang Bella rasakan pada Kristan. Kristan yang sudah berdiri tak jauh di depannya sedang menunggu apa yang akan Bella katakan malam ini. Tidak pernah Bella merasakan kesulitan untuk memulai pembicaraan, entah apa yang akan dikatakan Kristan nanti. Meskipun sulit untuk Bella tapi mau tidak mau Bella harus melakukannya."Aku mau bercerai," ucap Bella dengan tegas.Kristan tidak menjawab, mungkin belum, Kristan masih menunggu ucapan Bella yang lainnya sebelum dia menjawab ucapannya dengan tegas. Kristan menyipitkan matanya memperlihatkan betapa aura menakutkan begitu terpancar dari wajah Kristan saat i

DMCA.com Protection Status