Share

The Weakest Prince
The Weakest Prince
Author: nafelixz_

Bab 1

Author: nafelixz_
last update Last Updated: 2021-05-29 15:18:20

Suara gemuruh berbunyi di atas langit yang gelap gulita. Seluruh kerajaan diselimuti dengan hawa dingin dan penuh ketegangan. Di sebuah aula besar Istana Ratu, terlihat seorang pemuda yang sedang mendekap sang Ibunda yang baru saja mengembuskan napas terakhirnya di pelukannya. Pemuda itu adalah Pangeran kedua dari Kerajaan Mamertino yang bernama Alzio de Mamertino. Di belakangnya ada seorang pemuda lainnya yang tampak lebih tua darinya yang tak lain adalah kakaknya sendiri. Dia menatapi pemuda yang sedang mendekap Ibunya tersebut dengan mata penuh kebencian.

“Kenapa Kakak tega melakukan hal seperti ini?” lirih Alzio dengan penuh kesedihan. Sang adik menatap lekat mata kakak satu-satunya itu dengan penuh rasa kekecewaan. Kenapa kakak yang sangat ia hormati melakukan hal seperti ini?

“Keluargamu pantas mendapatkannya,” ucap sang kakak dengan ekspresi dingin di wajahnya. Dengan sigap sang kakak mengacungkan pedang yang sudah bersimbah darah ke arah leher Alzio. Dia menatap tajam sang adik dengan tatapan yang sama seperti sebelumnya. Dengan tatapan pasrah dan berlinang air mata Alzio sudah siap dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Terima kasih sudah menjadi adikku selama ini.” Tanpa belas kasih sang kakak langsung memenggal kepala adik laki-lakinya tersebut. Di sinilah kisah sang Pangeran Kedua berakhir dengan begitu tragis.

Brak!!!

Di sisi lain, seorang pemuda lainnya baru saja melemparkan buku novel yang ia baca ke lantai begitu saja. Novelnya berjudul 'Cinta Sejati' yang bercerita tentang percintaan antara Pangeran Pertama dengan tunangan Pangeran Kedua.

“Sialan, kenapa endingnya berakhir seperti itu?!” gerutu pemuda bernama Kamal dengan penuh kekesalan. Dia sangat tidak puas dengan ending novel yang baru saja ia baca. Padahal itu adalah sebuah novel romansa yang seharusnya berakhir dengan hal yang manis, tetapi ini malah berakhir tragis seperti ini.

Kamal adalah seorang anak lelaki yang saat ini menduduki bangku kelas XII di SMA unggul di kota. Dia dikenal oleh para guru sebagai anak yang berprestasi dan berkepribadian baik. Namun, tak disangka, ternyata Kamal sebenarnya adalah pemimpin dari kumpulan anak-anak nakal di kotanya.

Kamal pun mengambil smartphone yang ada di dekatnya begitu mendengar ada pesan yang masuk. Di pesan itu terlihat seperti kumpulan anak-anak nakal yang sedang mempermainkan seseorang pria dan menyuruh Kamal untuk datang ke sana.

“Baguslah, aku butuh hal seperti ini untuk meredakan kekesalanku,” gumam Kamal sambil tersenyum. Dia pun bergegas bangkit dari tempat tidurnya untuk segera pergi menuju tempat yang tertera di dalam pesan tersebut. Sebelum pergi, dia melihat ke arah rak buku yang ada di kamarnya.

‘Mungkin aku akan membawa satu novel agar tidak bosan nantinya,’ batin Kamal.

Sesampainya di tempat yang dijanjikan, Kamal sudah disuguhi oleh pemandangan yang amat tidak sedap dipandang. Orang yang tadi ada di foto itu sudah memiliki banyak memar di wajahnya. Kamal menatap dengan wajah datarnya ke arah anak-anak yang sudah memukuli orang tadi.

“Padahal jangan sampai babak belur begini,” ujar Kamal sambil menghela napasnya. Dia pun menatap ke arah seorang lelaki yang sudah babak belur itu. Mengangkat wajahnya dan memandanginya dengan aura penuh ancaman. Sebelumnya orang itu sudah mengganggu teman-teman Kamal, bahkan sampai membuat salah satunya masuk ke rumah sakit. Karena itu mereka ingin membalasnya.

“Sepertinya kau sudah cari masalah dengan orang yang salah,” ucap Kamal sambil tersenyum sinis. Kamal pun menyuruh salah satu bawahannya untuk membawa pergi orang itu. Tadinya dia ingin sedikit menghajarnya tetapi karena orang itu sudah babak belur dia sudah tidak punya keinginan seperti itu. Dengan berjalan diiringi oleh para anak buahnya, Kamal pun membuka novel yang ia bawa tadi. Salah satu anak buah terdekatnya heran sempat-sempatnya Kamal membawa novel di situasi seperti ini.

Saat sedang berjalan, Kamal secara tak sengaja berpapasan dengan seorang gadis yang tengah terburu-buru melewati mereka. Gadis itu tak sengaja menabrak Kamal sehingga novel yang tengah ia baca terjatuh. Melihat hal itu para anak buah Kamal langsung menatap sinis ke arah gadis itu. “Ma-maafkan aku!” teriak gadis itu dengan suara yang gemetaran. Dia langsung mengambil novel yang terjatuh tadi dan memberikannya kepada Kamal.

Sambil tersenyum Kamal menerima novel tersebut. Dia pun mengatakan itu bukanlah masalah besar. Tak sengaja gadis itu melihat judul novel yang dibawa Kamal.

“Eh? Kenangan Manis di Musim Panas?” ucap gadis itu spontan. Kamal pun bertanya apa dia tau novel itu. Gadis itu menjawab iya, dia sangat menyukai isi novel tersebut. Kamal menjadi tertarik dengan gadis itu dan menanyakan namanya.

“Namaku Mia,” ucap gadis itu sambil tersenyum.

Begitulah pertemuan pertama Kamal dengan gadis yang sudah mencuri hatinya tersebut. Tak disangka, semakin lama mereka semakin dekat. Kamal yang mengetahui kalau Mia satu sekolah dengannya sering menghampiri ke kelasnya. Rumor pun mulai bertebaran di sana-sini.

Hingga tiba saat Kamal sudah membulatkan tekadnya untuk menyatakan perasaannya kepada Mia. Sepulang sekolah, mereka berdua bertemu di taman dan di situlah Kamal menyatakan perasaannya. Mia yang terkejut walaupun sebenarnya senang mendengar hal itu meminta waktu untuk menjawabnya. Dia berjanji akan menjawabnya besok di sini dan waktu yang sama. Kamal menantikan saat itu.

Keesokan harinya, di kelas Mia beredar gosip kalau Kamal sedang berpacaran dengan seorang gadis. Mia mengatakan kepada salah satu temannya kalau Kamal baru saja menyatakan perasaannya kepadanya. Mendengar hal itu, temannya itu terkejut. Dia mengatakan kepada Mia kalau Kamal itu sebenarnya pasti hanya mempermainkannya. Kamal dikenal sebagai seorang playboy yang suka mendekati banyak wanita.

Seketika pikiran Mia menjadi kosong mendengar hal itu. Dia tidak bisa percaya kalau Kamal hanya mempermainkannya. Tapi tiba-tiba dia teringat dengan sosok Ayahnya yang dulu selingkuh dan meninggalkan keluarganya. Sekali lagi, Mia menjadi tidak percaya kepada laki-laki. Karena sudah termakan gosip dan kenangan di masa lalu,  Mia mulai membenci Kamal tanpa sebab.

Saat pulang, ia menghampiri Kamal yang sedang berkumpul dengan anak buahnya. Melihat Mia datang, Kamal dalam lubuk hatinya yang paling dalam sangat gugup. Namun, bukan sebuah jawaban yang ia dapat malah sebuah cacian dan makian yang ia dapatkan.

“Kau laki-laki brengsek! Mendekatiku hanya untuk mempermainkanku, ini sebabnya aku benci laki-laki ... Kuharap kau mati sebagai orang yang sangat baik!”

Saat itu pula Mia langsung pergi begitu saja meninggalkan tempat tersebut. Kamal terdiam sejenak mendengar cacian yang lontarkan Mia barusan. Wajahnya langsung berubah menjadi penuh amarah. Dengan suasana hati yang buruk ia bergegas pulang.

Sesampainya di rumah, pelayan di rumahnya menyambutnya dan bilang kalau Ayahnya akan pulang sebentar lagi. Tidak peduli dengan hal itu, Kamal langsung menuju ke kamarnya. Terhanyut dalam perasaan kesal, sedih, dan marah menjadi satu tak lama kemudian Kamal mulai tertidur.

Keesokan harinya, keanehan mulai terjadi di sekitar Kamal. Saat membuka mata ia merasa asing dengan suasana di kamarnya dan ia juga merasa tubuhnya sedikit berbeda. Ia pun bangkit dari tempat tidurnya. Saat tak sengaja melewati sebuah cermin, ia terkejut begitu melihat sosok yang ada di pantulan cermin tersebut. Seorang pria berwajah cantik berambut pirang dengan mata berwarna biru seperti lautan.

‘Si-siapa pria cantik yang terlihat lugu itu?!’ batin Kamal dengan penuh kepanikan.

Ia pun mendekat ke arah cermin, memastikan secara rinci yang ternyata pria cantik yang ada di hadapannya itu ternyata adalah dirinya sendiri. Mengetahui hal itu, Kamal berkali-kali mencubit wajahnya agar ia bisa terbangun dari mimpi ini. Namun ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan. Dari luar kamar terdengar suara ketukan pintu.

Tok-tok!

Kamal langsung waspada dan menoleh ke arah pintu tersebut.

“Yang Mulia, apakah Anda sudah bangun?” ucap orang yang ada di luar tersebut. Kamal sedikit kebingungan begitu mendengar apa yang baru diucapkan oleh orang itu.

‘Yang Mulia? Aku?’ batin Kamal.

Orang yang ada di luar itu langsung membuka pintu kamar Kamal. Seorang pria dengan rambut perak dan mata berwarna abu-abu memasuki kamarnya. Ketika ia melihat Kamal sedang berdiri di depan cermin, ia sedikit heran.

“Ternyata Anda sudah bangun, kenapa tidak menjawab saya,” ucap pria itu sambil mendekat ke arah Kamal. Secara tidak sengaja Kamal malah berteriak.

“Hah? Si-siapa kau? Kakek dari mana kau?!” teriak Kamal sampai terdengar oleh seluruh pelayan lainnya. Pria itu menatap Kamal dengan tatapan khawatir.

“Apa yang terjadi? Apakah Anda sakit, Yang Mulia Alzio?” ucapnya sambil memeriksa tubuh Kamal. Mendengar pria itu menyebutkan nama Alzio, Kamal merasa tak asing dengan nama tersebut.

“Alzio? Siapa itu?” ucapnya spontan. Seluruh pelayan yang ada disana langsung dilanda kehebohan. Terutama pria berambut perak tersebut dia terlihat sangat panik. Tampaknya ia adalah pelayan pribadi pemilik tubuh yang sedang dirasuki oleh Kamal.

“Cepat panggil Dokter Kerajaan! Sepertinya Yang Mulia sakit parah!” teriak pria itu memerintah pelayan yang ada di sana. Tanpa diberikan kesempatan untuk mencerna situasi yang terjadi di depannya, Kamal dipaksa untuk berbaring dan diperiksa oleh seorang dokter.

“Sepertinya tidak ada masalah besar, mungkin beliau hanya gugup sebelum perayaan kedewasaannya dimulai besok,” ucap dokter yang baru saja memeriksa Kamal. Seluruh pelayan yang ada disana langsung merasa lega.

Akhirnya perlahan Kamal mulai memahami apa yang terjadi. Sekarang ini ia ada di dalam tubuh Alzio de Mamertino, seorang Pangeran dari Kerajaan Mamertino. Tokoh pendukung dari novel yang ia baca belum lama ini yang berjudul 'Cinta Sejati', yang artinya sekarang ia sedang berada di dalam dunia novel.

“Ah ini sangat menyebalkan,” gerutu Kamal. Di endingnya Alzio mati secara mengenaskan di tangan kakaknya sendiri. Mengetahui kenyataan kalau sekarang ia menjadi Alzio, ia benar-benar merasa kesal. Alzio di dalam novel dikenal sebagai Pangeran yang murah hati dan baik. Ia adalah Pangeran yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tetapi lemah dalam bela diri. Karena itu ia dijuluki sebagai Pangeran Terlemah.

‘Ah, yang benar saja ... Kenapa aku harus masuk ke novel ini dari sekian banyaknya novel yang kubaca? Ini adalah satu-satunya novel yang paling kubenci,’ batin Kamal penuh kekesalan.

Di sinilah perjalanan Kamal sebagai Pangeran Alzio de Mamertino untuk merubah ending dari novel tersebut dimulai.

-tbc.

Related chapters

  • The Weakest Prince   Bab 2

    Kamal yang saat ini telah menjadi Alzio mulai mencerna situasi yang ada di sini. Agar lebih mudah, mulai sekarang kita akan memanggil Kamal sebagai Alzio.Terlihat si pelayan pribadi dengan wajah khawatirnya berdiri di samping kasurnya. Para pelayan wanita pun berdiri di sudut kamar memperhatikan pangeran mereka dengan raut wajah serupa dengan pelayan pribadi. Tak lama kemudian terdengar sebuah suara hentakkan kaki yang menuju ke arah kamar tersebut.“Zio!” teriak seorang wanita paruh baya yang langsung memeluk Alzio.‘E-eh? Si-siapa wanita ini?’ batin Alzio penuh tanda tanya.Wanita itu memiliki rambut hitam dan mata biru yang sama persis dengan milik Alzio. Siapa lagi kalau bukan ibu kandung Alzio, Ratu saat ini—Adelaide. Ia memandangi a

    Last Updated : 2021-05-29
  • The Weakest Prince   Bab 3

    Esok hari adalah hari yang sangat ditunggu oleh Alzio. Karena ia akan segera bertemu dengan Charlotte secara langsung. Seorang wanita cantik yang digambarkan memiliki rambut berwarna cokelat panjang dengan matanya yang cerah berwarna oranye sebagai ciri khas keluarga Count Lancdress.“Kira-kira dia bakal secantik apa, ya?” gumam Alzio.Sambil menanti hari esok yang menegangkan, Alzio pun memutuskan untuk tidur. Ia pun perlahan mulai menutup matanya. Namun, beberapa menit kemudian ia kembali membuka matanya. Merasa kesal, ia mulai menutup kembali matanya. Akan tetapi, hal yang sama terulang kembali.‘A-Aku tidak bisa tidur!’ batin Alzio kesal.Ini adalah kebiasaan Alzio saat ia masih hidup menjadi Kamal. Ia selalu ti

    Last Updated : 2021-05-29
  • The Weakest Prince   Bab 4

    “Alzio?”Suara yang berat dan sedikit serak memanggil Alzio. Ia adalah pemimpin keluarga Marquis Pholea yakni paman Alzio–Ellio Pholea. Seorang penyihir agung di masa ini. Diusia mudanya ia berhasil membuat sebuah alat komunikasi dari sihir, ia dikatakan sebagai orang yang menjabat gelar sebagai penyihir agung di usianya yang masih sangat muda dalam sejarah.Keluarga Pholea dikenal dengan ciri khasnya mata berwarna biru serta rambut berwarna hitam. Setiap keturunan keluarga Pholea juga dikenal memiliki 'mana' dalam jumlah yang besar. Bahkan dalam kasus yang sedikit spesial ada yang memiliki 'mana' yang istimewa.‘Orang ini ... pasti Ellio Pholea. Dari perawakannya yang mirip Ibu, sudah jelas itu dia,’ batin Alzio.“

    Last Updated : 2021-05-31
  • The Weakest Prince   Bab 5

    Sudah seminggu berlalu sejak Alzio meminta kepada Haniel untuk mengajarkan cara berpedang. Kemampuan Alzio semakin hari semakin meningkat. Karena latihan besar-besaran yang ia lakukan bulan lalu, hal itu membuat kekuatan fisik Alzio meningkat secara drastis. Siapa sangka tubuh lemah yang terlihat akan jatuh jika terkena sekali pukulan itu bisa menjadi tubuh yang sangat kuat seperti sekarang ini.Haniel yang memperhatikan perkembangan kemampuan berpedang Alzio merasa kalau ia sudah semakin hebat. Sekarang, rumor kalau Alzio adalah Pangeran Terlemah perlahan telah memudar. Bahkan, seringkali Alzio tidak sengaja mengucapkan kata-kata kasar di depan para pelayan. Hal itu membuat citranya semakin menurun. Seperti yang terjadi di bawah ini.“Sialan, teh ini panas sekali!” ucap Alzio yang tak sengaja mengumpat.Pelayan yang menyajikan teh tersebut terkejut menganga mendengar Alzio mengatakan kata-kata kasar seperti itu.“Ah, maksudku ... aduh

    Last Updated : 2021-05-31
  • The Weakest Prince   Bab 6

    Anak lelaki itu masih saja memandangi Alzio dengan begitu lekat sambil memasang wajah polosnya.“Apa maksudmu? Bukannya sebaliknya, kau yang menabrakku, hm?” tanya Alzio sambil mendekatkan wajahnya dengan tatapan mengancam.Anak itu mulai berkeringat dingin dan wajah polosnya seketika berubah menjadi wajah panik. Namun, tiba-tiba saja, ia sengaja menjatuhkan dirinya ke tanah. Alzio yang melihat itu terdiam sejenak.“Ahh! Kakak ini tiba-tiba mendorongku! Huaa,” teriak anak lelaki tersebut yang seketika menarik perhatian banyak orang.Orang-orang yang berada di sana mulai memandangi mereka. Alzio masih bingung dengan apa yang dilakukan oleh anak ini. Sementara itu, Haniel di belakang sudah mulai panik dan merasa tidak tenang.“Sekarang apa sih yang kau lakukan?” tanya Alzio heran.Anak itu tiba-tiba menangis yang membuat semua orang semakin gaduh. Ia mengatakan kalau Alzio baru saja menatapnya dengan wajah yang sa

    Last Updated : 2021-06-02
  • The Weakest Prince   Bab 7

    Wajah Eras mulai memerah karena sudah tersulut emosi. Terlihat kemarahan yang sangat besar di wajahnya. Namun, ia tetap mencoba untuk tenang dan menahan amarahnya.“Baiklah, kalau begitu kita lupakan saja kejadian hari ini,” pinta Eras sambil memasang senyuman yang dibuat-buat.Ia pun lekas pergi meninggalkan mereka. Namun, tidak semudah itu untuknya pergi. Alzio menepuk pundaknya dari belakang. Eras yang dibuat bingung pun menoleh ke belakang. Tepat pada saat itu pula, Alzio menampar wajahnya menggunakan punggung tangannya. Hal itu membuat Haniel semakin panik dan para anak kembar itu malah makin terkagum-kagum.“Ha-ha, masa Kakak mau pergi begitu saja?” ejek Alzio sambil tertawa kecil.

    Last Updated : 2021-06-03
  • The Weakest Prince   Bab 8

    Saat dalam perjalanan untuk kembali ke istana. Haniel mulai mengintimidasi Alzio dan menanyakan apa tujuan sebenarnya ia pergi ke Ibukota.“Jadi, apa sebenarnya tujuan Anda datang ke sini?” tanya Haniel sambil memberi tatapan tajam ke arah Alzio.Alzio memasang wajah panik dan mengeluarkan keringat dingin di seluruh wajahnya.“I-Itu ... hmm, aku memang berniat untuk melihat-lihat pedang 'kan? Tapi karena dua anak kembar itu mengganggu jadinya seperti itu 'kan,” dalih Alzio beralasan.Haniel menatap Alzio dengan wajah tak percaya, ia menaikkan kedua alisnya dan memancarkan sorot mata curiga seolah tidak percaya dengan alasan Alzio barusan.“Pokoknya Anda jangan sampai membuat masalah lagi, itu bisa merepotkan Yang Mulia Ratu,” ujar Haniel sambil menghela napasnya.“Baik, baik. Aku mengerti,” jawab Alzio deng

    Last Updated : 2021-06-04
  • The Weakest Prince   Bab 9

    Saat baru memasuki bar tersebut, langsung tercium aroma alkohol dimana-mana. Banyak orang yang sedang mabuk. Banyak pula para wanita yang berpakaian kurang senonoh untuk dilihat oleh anak di bawah umur. Seorang wanita dengan pakaian sopan menghampiri Alzio, ketika ia tahu Alzio memasuki bar ini.“Apa ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya wanita tersebut.“Ah, uh ... aku kemari sedang mencari seseorang,” jawab Alzio sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.“Ouw, saya baru pertama kali melihat Anda, seperti apakah tipe kesukaan Anda? Atau mungkin Anda mengetahui namanya?” tanya wanita itu lagi.“Yah, aku baru saja datang ke daerah ini,” jawab Alzio.

    Last Updated : 2021-06-06

Latest chapter

  • The Weakest Prince   Bab 14

    “Apakah sudah saatnya untukku pulang?”Dengan nada santai kata-kata itu dikeluarkan dari mulut pamannya Alzio–Marquis Ellio. Pria itu langsung menutup buku yang ia baca tadi dan meletakkan kembali ke dalam rak.“Kita sudah harus kembali, pasukanku akan melindungi Anda selama di perjalanan,” jelas Aesar.Ellio pun menurut begitu saja dan lekas pergi bersama Aesar. Mereka berdua pun pamit ke Alzio karena mereka akan segera meninggalkan istana sebentar lagi. Mereka berdua meninggalkan perpustakaan dan menyisakan Alzio seorang diri. Walau dibilang sendiri, sebenarnya masih ada seorang pengawas perpustakaan di dalam sana.Karena sudah begitu penasaran dengan dunia in

  • The Weakest Prince   Bab 13

    Alzio yang langsung pergi mengunjungi Eras di dalam tahanan sedikit berdebat dengan Haniel selama menuju ke sana. Sebenarnya, Haniel sangat marah kepada Eras dan berniat untuk menebas Eras pada saat itu juga, tetapi karena perintah yang diberikan oleh Alzio sesaat sebelum ia kehilangan kesadarannya membuat Haniel menahan amarah di dalam dirinya. Haniel sangat tidak setuju akan keputusan Alzio. Ia tidak terima bila Eras hanya mendapatkan hukuman ringan saja. Padahal ia sudah melukai Alzio yang merupakan pangeran kerajaan ini.Alzio pun meminta Haniel untuk tenang. Ia tahu kalau keputusannya itu pasti tidak akan mudah diterima begitu saja. Namun, Ayahanda Alzio sudah menyetujuinya dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada Alzio. Jadi, keputusan yang dibuat oleh Alzio tidak bisa diganggu gugat. Tetap saja, Haniel tidak suka dengan keputusannya. Menurutnya, Alzio terlalu lembek, mudah memaa

  • The Weakest Prince   Bab 12

    “Kurasa kau harus mengadakan sebuah sidang.”Kata-kata dari sang ayah berhasil membuat Alzio terdiam. Ia tidak habis pikir, kenapa masalahnya malah jadi serumit ini?“A-Ayah, menurutku itu tidak perlu,” tolak Alzio secara halus.“Apa maksudmu? Orang itu sudah melukai anggota keluarga kerajaan, dia pantas untuk diberi hukuman yang berat!" ketus Ayahanda Alzio.Alzio yang tidak ingin masalah ini semakin memanjang mulai memutar otaknya. Ia mulai memikirkan bagaimana cara agar bisa terlepas dari semua ini.‘Padahal 'kan yang terluka aku, kenapa dia yang heboh sih?’ batin Alzio.

  • The Weakest Prince   Bab 11

    Di pagi harinya, sebelum Alzio pergi mengunjungi Eras yang saat ini sedang ditahan.Ia bangun di pagi-pagi buta untuk memikirkan langkah selanjutnya. Alurnya secara perlahan mulai menjauh dari cerita novel aslinya. Mengapa Eras menyerang Alzio di tempat ramai seperti itu? Bahkan, Aesar dan Eras sudah bertemu lebih cepat dari cerita aslinya, tetapi dengan keadaan yang sangat berbeda.Sekarang ini, yang ada di pikiran Alzio adalah untuk membebaskan Eras secepatnya. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi pada saat itu. Mengingat Eras sendiri tidak menyadari akan tindakan yang ia lakukan pada saat itu.‘Apa itu semacam sihir? Di dunia ini pastinya ada sihir seperti itu,’ pikir Alzio menerka-nerka.Ketika Alzio di kehidupan sebelumnya, ia tidak terlalu ingat tentang sihir di novel 'Cinta Sejati' yang ia baca. Karena isi novel itu hanya fokus bercerita tentang hal romantis yang terjadi kepada Charlotte dan Aesar di belakang Alz

  • The Weakest Prince   Bab 10

    Kita kembali ke beberapa saat yang lalu. Saat sedang dalam perjalanan ke bar ini Alzio menjelaskan sesuatu kepada Haniel. Ia sangat ingin membuat pasukan kesatrianya sendiri seperti kakaknya karena menurutnya itu adalah hal yang keren.Ia pun mengatakan kalau orang yang akan ia temui adalah salah satu dari calon kesatria tersebut dan orang itu adalah Eras. Orang yang kemarin ribut dengan Alzio. Haniel juga mengatakan kepada Alzio bahwa ia merasakan sesuatu dari Eras. Karena sudah menggeluti bidang ini selama bertahun-tahun, Haniel bisa langsung tahu yang mana orang yang sudah berjuang keras dan yang mana orang yang berbakat. Menurutnya, Alzio adalah salah satu orang berbakat yang selalu menyembunyikan kemampuannya selama ini.***Kembali

  • The Weakest Prince   Bab 9

    Saat baru memasuki bar tersebut, langsung tercium aroma alkohol dimana-mana. Banyak orang yang sedang mabuk. Banyak pula para wanita yang berpakaian kurang senonoh untuk dilihat oleh anak di bawah umur. Seorang wanita dengan pakaian sopan menghampiri Alzio, ketika ia tahu Alzio memasuki bar ini.“Apa ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya wanita tersebut.“Ah, uh ... aku kemari sedang mencari seseorang,” jawab Alzio sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.“Ouw, saya baru pertama kali melihat Anda, seperti apakah tipe kesukaan Anda? Atau mungkin Anda mengetahui namanya?” tanya wanita itu lagi.“Yah, aku baru saja datang ke daerah ini,” jawab Alzio.

  • The Weakest Prince   Bab 8

    Saat dalam perjalanan untuk kembali ke istana. Haniel mulai mengintimidasi Alzio dan menanyakan apa tujuan sebenarnya ia pergi ke Ibukota.“Jadi, apa sebenarnya tujuan Anda datang ke sini?” tanya Haniel sambil memberi tatapan tajam ke arah Alzio.Alzio memasang wajah panik dan mengeluarkan keringat dingin di seluruh wajahnya.“I-Itu ... hmm, aku memang berniat untuk melihat-lihat pedang 'kan? Tapi karena dua anak kembar itu mengganggu jadinya seperti itu 'kan,” dalih Alzio beralasan.Haniel menatap Alzio dengan wajah tak percaya, ia menaikkan kedua alisnya dan memancarkan sorot mata curiga seolah tidak percaya dengan alasan Alzio barusan.“Pokoknya Anda jangan sampai membuat masalah lagi, itu bisa merepotkan Yang Mulia Ratu,” ujar Haniel sambil menghela napasnya.“Baik, baik. Aku mengerti,” jawab Alzio deng

  • The Weakest Prince   Bab 7

    Wajah Eras mulai memerah karena sudah tersulut emosi. Terlihat kemarahan yang sangat besar di wajahnya. Namun, ia tetap mencoba untuk tenang dan menahan amarahnya.“Baiklah, kalau begitu kita lupakan saja kejadian hari ini,” pinta Eras sambil memasang senyuman yang dibuat-buat.Ia pun lekas pergi meninggalkan mereka. Namun, tidak semudah itu untuknya pergi. Alzio menepuk pundaknya dari belakang. Eras yang dibuat bingung pun menoleh ke belakang. Tepat pada saat itu pula, Alzio menampar wajahnya menggunakan punggung tangannya. Hal itu membuat Haniel semakin panik dan para anak kembar itu malah makin terkagum-kagum.“Ha-ha, masa Kakak mau pergi begitu saja?” ejek Alzio sambil tertawa kecil.

  • The Weakest Prince   Bab 6

    Anak lelaki itu masih saja memandangi Alzio dengan begitu lekat sambil memasang wajah polosnya.“Apa maksudmu? Bukannya sebaliknya, kau yang menabrakku, hm?” tanya Alzio sambil mendekatkan wajahnya dengan tatapan mengancam.Anak itu mulai berkeringat dingin dan wajah polosnya seketika berubah menjadi wajah panik. Namun, tiba-tiba saja, ia sengaja menjatuhkan dirinya ke tanah. Alzio yang melihat itu terdiam sejenak.“Ahh! Kakak ini tiba-tiba mendorongku! Huaa,” teriak anak lelaki tersebut yang seketika menarik perhatian banyak orang.Orang-orang yang berada di sana mulai memandangi mereka. Alzio masih bingung dengan apa yang dilakukan oleh anak ini. Sementara itu, Haniel di belakang sudah mulai panik dan merasa tidak tenang.“Sekarang apa sih yang kau lakukan?” tanya Alzio heran.Anak itu tiba-tiba menangis yang membuat semua orang semakin gaduh. Ia mengatakan kalau Alzio baru saja menatapnya dengan wajah yang sa

DMCA.com Protection Status