Share

Chapter 11(emosi)

Author: Suzy Wiryanty
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Rendra berjalan sambil merangkul sayang bahu Ory. Dia melihat sepertinya Ory masih shock atas tuduhan Celine yang mengatakan bahwa dia sudah menjadi cabe nya Bima. Sementara Rendra sendiri juga tengah pusing akan permintaan absurd mamanya. Bayangkan saja mamanya memintanya untuk segera menikahi Ory setelah Dewa resmi melakukan pembatalan pernikahan mereka berdua. Ingatannya kembali pada kejadian dua hari lalu di rumah mamanya.

Flashback On

"Rendra kamu tau kan, sampai usiamu sedewasa ini mama tidak pernah meminta apapun dari kamu? Nah untuk kali ini aja mama memohon pada mu, untuk mengabulkan satu saja permintaan Mama. Rupanya di tua bangka itu sudah merubah surat wasiatnya tanpa setahu mama. Dia sudah mengalihkan semua harta dan asset-asset berharganya hanya untuk si berandal cilik itu. Dan mama tidak rela si Dewa yang bakal mendapat durian runtuh dengan cuma-cuma. Enak banget dia udah mendapatkan Ory masih bonus hartanya pula. Lebih baik kamu saja yang menggantikan Dewa menjadi suaminya. Lagipula kamu juga suka pada Ory kan? Kamu anak mama Rendra, mama tahu segala tingkah lakumu. Lagi pula tadi Bu Mita bilang sepertinya Dewa akan segera mengajukan pembatalan pernikahan dengan Ory. Kamu mau kalau Ory dimiliki laki-laki lain. Yakin ikhlas?"

Flash back off

Rendra kembali memandangi sosok cantik yang berada dalam rangkulan lengan kekarnya. Dia akui dia telah jatuh cinta pada detik pertama saat melihat gadis cantik ini diapartemennya. Masalahnya sebelum perasaannya itu berkembang lebih jauh, dia sudah dihadapkan pada kenyataan bahwa orang yang cintainya itu sudah menjadi milik orang lain. Lagi pula mencintai wanita yang hampir separuh umurnya itu terkesan seperti pedophilia bukan?

"Kita sudah sampai di mobil Non. Mau sampai kapan kau bengong begitu?" Rendra menjentik pelan kening mulus Ory.

"Eh oh maaf Kak, Ory melamun. Hehehehe.."

Ory cuma terkekeh kecil segera masuk ke mobil. Rendra yang penasaran dengan permintaan ibunya mencoba untuk mengorek rahasia hati Ory tentang siapa laki-laki yang sekiranya disukainya saat ini. Karena jujur dia merasa Ory sangat gampang untuk dekat dengan para laki-laki. Untuk itu Rendra ingin mendengar dari mulut Ory sendiri siapa laki-laki yang dicintainya, yah minimal menarik hatinyalah.

Ory selama ini terlihat cukup dekat dengan Bima yang nota bene adalah atasannya bahkan juga dengan Raven yang baru saja beberapa minggu dikenalnya. Masalahnya kedekatan Ory dengan kedua lelaki tampan itu amat. sangat. tidak. disukainya.

"Non. Saya boleh bertanya sesuatu padamu. Tapi jawab yang jujur ya?" Ory hanya menganggukkan kepalanya.

"Apakah Non mencintai Dewa?" Rendra melihat dahi Ory mengerut seperti sedang berfikir keras. Ekspresi wajahnya yang begitu serius tampak begitu menggemaskan.

"Ory tidak tahu, Kak."

"Kenapa Non tidak tahu?"

"Karena Ory tidak tahu cinta itu apa kak?"

Kepolosan kata-kata Ory yang dibarengi dengan kerucutan seksi bibir ranumnya membuat sesuatu yang sedari tadi berusaha diredamnya mendadak mengancam menggeliat bangun.

"Begini, cinta itu adalah perasaan yang sangat menyenangkan. Yang bisa membuat kita tersenyum tanpa sebab atau bergembira hanya mendengar namanya saja. Kita juga menjadi sangat bahagia bila saling bersentuhan atau sekedar menunjukan rasa sayang dengan cara seperti ini," Rendra mengecup mata Ory, dahinya, ujung hidungnya, dan juga bila rasa itu semakin dalam seperti ini," Rendra kemudian mengelus bibir atas dan bawah Ory dengan ibu jarinya. Merasakan kelembaban dan kelembutan teksturnya. Untuk kemudian dia melahap bibir merah itu, melumat kemanisannya habis-habisan, mengobrak abrik aroma manis lidahnya, membelitnya dan menghisapnya dalam-dalam. Rendra seperti merasakan surga ternyata juga ada didunia.

Ory yang kehabisan nafas mencoba mendorong dada kekar Rendra yang sepertinya sia-sia, karena tidak bisa bergeser sedikitpun. Saat Ory mulai memukul-mukul panik dadanya, baru Rendra tersadar dan segera melepaskan belitan lidahnya dari Ory yang sudah terengah -engah kehabisan nafas.

"Seperti itulah wujudnya perasaan cinta itu, Non. Sekarang Non faham artinya." Rendra berbicara dengan nafas masih memburu terkait dengan hasratnya yang tiba-tiba terbangkitkan.

"Apakah cinta itu bisa dibagi pada beberapa orang da—"

"Tidak!!"

Rendra langsung menjawab cepat.

"Cinta itu hanya boleh diberikan pada satu orang. Tidak boleh ada orang kedua, ketiga dan seterusnya. Cinta itu harus setia."

Rendra menekankan semua kata-katanya dengan nada satu oktaf lebih tinggi, seolah-olah dia tidak rela bila cinta Ory akan terbagi.

"Kalau cinta itu tidak boleh dibagi seperti yang kakak katakan, kenapa kakak berbagi ciuman dan pelukan dengan beberapa wanita di club. Mas Dewa, Mas Bima dan Mas Bayu juga membagi ciuman dengan lebih dari satu wanita. Ory malah melihat kakak dan mas-mas semua meraba-raba para wanita yang berpakaian kurang bahan itu di club."

Shittt!! Ternyata Ory sempat melihat kelakuan liar mereka semua saat di club. Bisa dipastikan saat ini Ory yang masih begitu polos pasti menjadi kebingungan dengan pernyataan definisi arti cinta yang dikatakannya tadi.

"Begini Non, laki-laki dewasa itu mempunyai kebutuhan khusus, dan bagi mereka yang belum menikah, kebutuhan khusus itu hanya bisa didapat dengan cara mencari kesenangan dengan para wanita yang memang menjual hal itu kepada semua laki-laki. Ingat Non pada. semua. laki-laki. Jadi tidak ada kesetiaan disitu lebih tepatnya tidak. ada. cinta. Hanya murni seperti simbiosis mutualisme, yaitu suatu keadaan yang saling menguntungkan. Laki-laki butuh kesenangan dan para wanita-wanita itu butuh uang. Faham Non?" Rendra dengan wajah agak memerah menjelaskan secara implisit kepada Ory.

"Begitu? Karena belum menikah jadi mencari kesenangan disana? Kalau begitu Ory kalau sudah dewasa dan mempunyai kebutuhan khusus juga boleh mencarinya kesana?" Mampus!!! Rendra memaki dalam hati. Bocah ini cukup cerdas juga ternyata.

"Tidak boleh!! Sampai kapanpun Saya tidak akan mengizinkan Non menginjakkan kaki disana." Gigi Rendra saling beradu membayangkan Ory sebagai salah satu pengunjung dan menikmati euphoria disana. Dia sungguh tidak rela!

"Non kapan ke club? Dan sama siapa kesananya?"

"Bulan lalu kayaknya Kak, sama Intan. Waktu itu Intan nyariin Mas Bima karena ibunya sakit dan Intan kebingungan karena waktu nelepon Mas Bima malah nggak diangkat-angkat. Rupanya ada salah satu teman Mas Bima yang bilang ketemu Mas Bima di club. Yah udah Ory dan Intan menyusul kesana.

"Non tidak boleh lagi kesana untuk seterusnya, faham Non?" Rendra sangat tidak suka Ory menjadi fantasi seksual para lelaki hidung belang disana, istimewa ukuran dada Ory yang berukuran extra pasti menjadi santapan lahir batin para pemilik hormon testoteron disana. Kembali Ory hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Ayo pasang seat beltnya sekarang, kita segera pulang. Bik Asih pasti sudah menyiapkan masakan istimewa buat kita."

Tidak berapa lama kemudian, mobil sport hitam itupun meluncur mulus melewati parkiran. Sepasang mata tajam yang melihat kejadian itu sedari tadi, tampak begitu emosi saat mengingat betapa sahabatnya sendiri mencumbui istrinya dengan penuh nafsu membara. Dan sepertinya istri ciliknya itupun tidak merasa keberatan menerima kemesraan tingkat tinggi Rendra tadi.

Baiklah Ory, kamu sudah salah bila berniat selingkuh dariku. Aku akan pastikan, kamu akan menyesal sudah memberikan kemanisan bibirmu pada pria lain yang seharusnya menjadi milikku. Oke, boleh saja pria itu lah yang mendapatkan ciuman pertamamu, selama semua sisanya hanya akan menjadi milikku, Aku tidak merasa terlalu keberatan. Tunggu saja pembalasanku, Jalang kecil! Kita lihat apa kah kamu masih bisa berjalan setelah kunikmati semalaman. Just wait n see!! Senyum smrik nya yang mengerikan tersungging sempurna.

Related chapters

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 12(hari baru)

    Hari ini Ory gembira sekali. Dia sudah menerima ijazah SMU nya. Akhirnya setelah menjadi yatim piatu diusianya yang ke delapan belas tahun tepat dihari ini, dia berhasil juga menamatkan SMUnya dengan sukses. Mengingat kemasa lalu, saat terakhir dia merayakan ultah bersama ayahnya adalah saat usianya yang ke enam belas tahun. Tiup lilin, kado istimewa biasanya telah dipersiapkan oleh ayahnya dari jauh-jauh hari. Ultah ketujuh belasnya mulai suram, ayahnya telah pergi meninggalkannya dan menjadikannya anak yatim piatu. Ibu tirinya bahkan sudah menikahkannya dua minggu kemudian dengan Dewa demi menghindari tanggung jawab untuk membesarkannya. Time flies, rasanya baru saja dia menikah dengan Dewa dan ternyata sudah setahun juga pernikahan ecek-eceknya. Bagaimana tidak disebut ecek-ecek, statusnya saja punya suami. Padahal tinggal saja berjauhan, bahkan hubungan mereka berdua seperti orang yang tidak saling mengenal. Dewa pun sama se

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 13(rencana jahat)

    Hingar bingar suara musik yang memekakkan telinga menyambut kedatangan dua remaja cantik itu di Exodus. Intan memakai mini dress sexy berwarna hitam yang memperlihatkan punggung mulusnya. Sedangkan Ory mengenakan flare mini skirt berwarna putih dengan lengan mulusnya yang terbuka dibagian pangkal lengannya. Pendeknya gaunnya semakin memperjelas jenjangnya kaki mulus Ory. Kedua remaja itu tidak menyadari bahwa hampir seluruh pengunjung pria di club ini memandang Ory dengan mulut berliur. Ory dan Intan terus berjalan menuju kursi-kursi yang disediakan disudut ruangan. Mata Ory membulat seketika saat melihat orang-orang yang dikenalnya bertingkah begitu mesum didepan matanya. Dewa suami ecek-eceknya tampak sedang melumat ganas bibir wanita kurang yang tampak sedang meremas-remas selangkangannya, Rendra kakak tirinya tampak sedang memeluk mesra wanita seksi yang sekarang terlihat sedang menggerayangi tubuh kekarnya, Bima juga menciumi lengan

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 14(ternoda)

    Dewa sudah mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan Ory. Masih segar dalam ingatannya, kata-kata ibunya saat ia ingin sesegera mungkin melakukan pembatalan pernikahan. Ibunya seperti berusaha menunda-nunda terealisasinya pembatalan tersebut. Setiap kali ia ingin membahasnya, ibunya selalu bilang sabar dulu, dan menunggu hingga bulan depan. Sampai akhirnya setahun sudah pembatalan pernikahan itu tertunda. Puncaknya adalah minggu lalu, saat ia sudah benar-benar akan menemui Bima untuk melengkapi dokumen pembatalan. Tetapi kembali gagal saat ibunya menangis dan mengajukan satu persyaratan buatnya. Yaitu dirinya harus segera memberinya cucu. Waktu itu dirinya langsung mengiyakan. Apa sih susahnya menghamili Ory? Tinggal menyemburkan benih saja, pasti akan melendung itu perut si gadis abege. Suara bel yang berbunyi nyaring pada pukul 11.30 WIB, seketika menghadirkan smirk di wajah dingin Dewa. Finally

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 15(kesabaran)

    Seminggu telah berlalu sejak peristiwa pemaksaan Dewa pada Ory. Mungkin bagi Dewa hal tersebut sangatlah biasa, mengingat predikatnya sebagai playboy mesum akut. Tapi bagi Ory hal itu menjadikannya begitu trauma. Sejak hari nahas itu, Ory menjadi begitu sensitif dengan sentuhan. Dia menjadi tidak nyaman dengan yang namanya skinship. Bahkan untuk bersalaman saja rasanya ia enggan. Begitu juga dengan tatapan. Ory begitu ketakutan dengan tatapan pria yang sifatnya intens ataupun intimate. Bila para wanita biasanya akan sangat tersanjung bila ditatap dengan spesial, sebaliknya, Ory refleks ingin melarikan diri. Trauma yang ditimbulkan akibat malam itu sangat membekas di hatinya. Hari ini hari libur. Itu artinya Ory bisa menghabiskan adalah waktunya dengan Intan untuk hang out atau sekedar jalan-jalan di mall. Ory membuka lemari. Entah kenapa hari ini ia ingin mempraktekkan make up ala korean style yang bar

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 16 (menjalani hari demi hari)

    "Gue sih cuman mau ngingetin lo ya Ry, kalo gue nggak mau bahan materialnya lo ganti sama yang abal-abal, gue mau semuanya harus yang ada label SNI dan sesuai SOP yang kita sepakati bersama. Mungkin dengan begitu biaya produksi kita akan sedikit mengalami kenaikan, tapi itu kan worth it, sebanding dengan hasil yang kita inginkan. Lo mau gegara kita sunat-sunat itu biaya material dan operasional and then jembatan itu ambruk dikarenakan faktor human error yang ujung-ujung nya kita semua bakal gol dan masuk hotel prodeo?" Rendra mulai memakai kaca mata bacanya sambil membalik-balikkan draft proposal penawaran harga yang besok akan segera diberikan pada client. "Ya itu kan cuma sekedar usul doang kali Ren, karena gue lihat penghematan biaya produksi jadi begitu jauh berbeda dan cukup significant itung-itungannya. Cuma yaitu resikonya sih, seperti yang lo bilang. Takut hasil akhir

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 17(permufakatan jahat)

    Akhirnya Ory terpaksa ikut juga masuk kedalam mobil Dewa. Setelah Mama Mita yang menelepon Ory secara langsung langsung dan mengatakan ingin bertemu dengannya. Walau bagaimana pun juga Mama Mita adalah mertuanya, dan dia tidak mau disebut sebagai menantu durhaka. Ory sempat mengingat kehebohan yang tadi terjadi dirumah Fahry. Mereka semua kaget saat tahu bahwa Ory adalah istri sah Dewa. Cuma Radja yang diam saja karena memang dia sudah tahu semua kisah hidup Ory dari sumber yang paling terpercaya, yaitu ayahnya sendiri. Rendra sempat tersinggung saat tahu bahwa ayahnya Radja adalah wali resmi Ory yang legal secara hukum. Apalagi Radja sudah mendaftarkan Ory sebagai mahasiswi di universitas milik ayahnya. Dia seolah-olah merasa tidak dianggap sebagai kakak Ory. Radja merasa Rendra memiliki rasa dengan gadis yang disebutnya sebagai adiknya itu, walau Rendra berusaha keras membantahnya. Tapi dia juga laki-laki, sesama lelaki pasti akan tau arti tata

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 18(mematangkan rencana)

    "Jadi Ory sekarang sudah tamat SMU ya? Bulan depan sudah jadi mahasiswi dong ya, sayang?" Mama Mita mencubit gemas pipi mulus Ory. Semakin dipandang wajah Ory semakin mengingatkannya pada sosok cantik teman masa kecilnya dulu, yang telah merelakan satu ginjalnya demi kelangsungan hidupnya, sehingga dia masih bisa hidup sampai sekarang."Oh ya Ma, tadi kata mama ada yang mau mama bicarakan dengan Ory. Mama mau bicara apa Ma?" Kata-kata Ory membuat Mita mengembalikan ingatannya yang tadi sempat mengembara kemasa lalu."Begini Sayang, waktu di Venesia mama bertemu dengan Wina, ibu tiri kamu. Dan Wina meminta agar pembatalan pernikahanmu dengan Dewa segera dilaksanakan. Mama hanya mau memastikan saja, apakah kamu sudah mantap ingin melakukan pembatalan pernikahan? Sebenarnya mama berat sekali melakukan itu sayang, karena mama sudah pernah berjanji pada orang tuamu dulu untuk menjaga kamu setelah mereka berdua tidak ada lagi didunia ini. Apalag

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 19(cemburu)

    Ory berlari-lari kecil bersama Mbak Clara sambil membawa berkas-berkas dokumen yang menjadi MOU antara perusahaan Rajawali Putra Persada milik Raven, dengan Graha Indah Nusantara. Sebagai notaris yang menangani semua masalah legal diperusahaan Raven, menjadikan Bima harus selalu ikut dalam setiap penandatanganan dokumen kerjasama perusahaan Raven dengan perusahaan rekanannya. Dan sebagai akibat dari cutinya Bima yang sedang menghadiri pemakaman nenek tercintanya di Medan, membuat Mbak Clara dan Ory sebagai asisten pribadinya yang jadi kelimpungan.Baru saja mereka berdua masuk ke dalam mobil Mang Tisna dengan nafas ngos-ngosan karena berlari-lari, Rini salah seorang admin langsung memanggil Clara untuk menemui client yang baru saja tiba. Mau tidak mau tinggal Ory seorang yang akan mewakili paralegal dari kantor Bima. Karena tidak mungkin mereka meninggalkan kantor kosong dan membiarkan client menunggu berjam-jam.Berhubun

Latest chapter

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 53(extra part)

    "Bar, kamu kapan sih menikah Nak? Mama sudah kepengen sekali menggendong cucu dari kamu. Michellia aja anaknya sudah mau dua. Masa kamu kalah sama adikmu, Bar? Umur kamu juga udah tiga puluh tahun, lho. Mama kadang heran, papamu itu dulu, pacarnya di setiap sudut kota ada. Di setiap tikungan rumah juga ada. Lah kamu, umur segini juga pacarannya cuma satu kali. Perempuan di dunia ini tidak semuanya sama seperti Diandra, Bar. Nggak semua nya materialiatis. Atau kamu mama jodohin mau?" Ory yang sudah putus asa ketika melihat anak sulungnya masih betah melajang diusianya yang ke tiga puluh, mulai berpikir untuk menjodohkan anaknya dengan salah satu anak dari sahabat-sahabatnya. Akbar yang hanya pernah pacaran sekali saja dengan Diandra Sasmita, teman sekampusnya selama tiga tahun. Dan ternyata pada tahun ketiga itulah, Diandra tiba-tiba meminta putus dari Akbar, dan menikah dengan seorang duda seusia ayahnya karena faktor harta. Semenjak itu Akbar merasa kalau wanita itu

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 52(jadi ayah/end)

    Dewa akui dia bukanlah orang yang baik-baik amat. Dosanya masih bleberan ke mana-mana. Ibadah pun sekedarnya saja. Dalam doa rasa-rasanya dia tidak pernah meminta apa-apa. Tapi saat ini, untuk pertama kalinya, dia sungguh-sungguh berdoa kepada yang Maha Kuasa, untuk keselamatan istri dan anaknya. Untuk pertama kalinya juga, dia bisa merasakan bagaimana seseorang bisa mencintai orang lain, melebihi cintanya pada diri sendiri.Dewa mulai membaca ayat kursi satu kali, surat al-A'raf ayat 54 dan surat Al-Falaq satu kali. Tidak lama kemudian Ory pun sampai pada bukaan terakhir dan mulai mengejan."Ahhhhhh! Ya Allah!" Ory mulai mengejan sekuat tenaga. Rasa sakitnya bahkan sampai membuatnya tidak malu lagi untuk menjerit sekuat-kuatnya."Ayo mulai lagi, tarik napas, mulai!" Dokter Ajeng memberi aba-aba." Ya Allah, sakit ya Allah!" Di tengah perjuangannya melahirkan anaknya ini, tiba-tiba Ory terbayang i

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 51(epilog)

    Ory mengaduh kesakitan saat hendak meraih remote tv di kamarnya. Sebenarnya dari dini hari tadi, perutnya terus saja berkontraksi. Tetapi Ory tidak menganggapnya serius, karena dokter kandungannya mengatakan kemungkinan besar ia baru akan melahirkan satu minggu lagi. Ory mengira rasa mulas di perutnya itu adalah akibat dari memakan rujak yang pedas semalam."Auchh... sshhh..."Namun semakin lama, kontraksi mulasnya makin konstan ritmenya. Ory merasa dia mulai berkeringat dingin. Saat ini tidak ada seorang pun di rumah, karena kedua mertuanya tengah menjenguk eyang Dewa yang sedang sakit. Pembantu rumah tangga dan Mang Jaja, supirnya, tengah berbelanja kebutuhan rumah tangga ke supermaket. Dewa pada jam seperti ini tentu saja masih di kantor. Bahkan Satpam di depan rumah pun tadi pagi meminta izin pulang, karena anaknya menjadi korban tabrak lari saat akan berangkat ke sekolah. Dan saat ini sang Satpam tengah mengurus anaknya di rumah sakit

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 50(pengakuan cinta)

    Malam pergantian tahun akan segera berganti dalam hitungan menit. Raven sengaja membuat perayaan old and new dengan seluruh staff karyawan maupun buruh pemetik teh hariannya. Dia ingin semakin mengakrabkan diri antara dirinya sebagai pemilik perkebunan dengan semua pekerjanya yang berasal dari segala lapisan. Suara musik, tawa riuh, berbagai macam makanan dan minuman tumpah ruah dalam kemeriahan pesta. Ory yang akhir-akhir ini begitu mudah lelah karena perut besarnya, menghempaskan pinggulnya di sebuah ayunan yang khusus dibuatkan Raven untuknya. Ada dua ayunan di sana. Satu milik Ibell dan satu lagi miliknya. Tiba -tiba Ory melihat satu bayangan gelap tampak di belakangnya. Ory kaget dan menoleh cepat sambil bersiap-siap lari. Horror juga malam-malam di tempat sepi begini."Ry....Ory, jangan takut. Ini Mas Ry." Dewa langsung menangkap lengan Ory saat melihat kaki Ory sudah menekuk, siap untuk berl

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 49(bertemu)

    BUGH! BUGH! KRAKKKK!Suara daging yang saling bertumbukan dan tulang patah, terdengar di seantero ruangan. Ruang tamu yang tadinya rapi sekarang lebih menyerupai kapal pecah. Raven yang sudah babak belur dan berdarah-darah ternyata tidak menyerah begitu saja dihajar oleh Dewa. Mereka berdua saling bergumul dan bergelut dengan amarah menggila."Udah! Udah lo bedua! Udah gue bilang! Pada mau mati lo bedua? Fine, gue sih nggak masalah. Asal lo-lo bedua duelnya jangan di depan mata gue. Gue nggak mau repot jadi saksi kematian lo bedua!" Bima dengan napas terengah-engah, berusaha menahan laju tubuh Dewa yang ingin terus menerjang ke depan.Butuh dua orang satpam ditambah Bayu dan Rendra untuk menahan laju tubuh Dewa, yang hari ini seperti mendapat kekuatan ekstra. Dewa mengamuk seperti orang gila akibat kemarahannya.Sedangkan Bayu dan Rendra juga berusaha sekuat tenaga, menahan tubuh Raven ya

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 48(pergi!)

    Delapan bulan kemudian.Hingar bingar alunan musik remix terdengar di salah satu club elit ibukota. Para pengunjungnya bergoyang seksi-seks panas bersama. Mereka menghilangkan kepenatan dan kejenuhan setelah seharian bekerja. Di salah satu ruang VVIP, tampak Dewa dan kawan-kawannya tengah duduk santai menikmati serunya suasana. Di saat teman-temannya mengobrol hebohnya, Dewa duduk acuh sembari memainkan ponselnya. Bima yang penasaran mencoba mengintip apa yang sedari tadi dipandangi Dewa di ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri. Bima meringis setelah mengetahui apa objek yang membuat sahabatnya ini tenggelam dalam dunianya sendiri. Ternyata sedari tadi Dewa terus memandangi galeri photo yang kesemuanya adalah wajah close up

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 47(bukti nyata)

    Ory baru saja menyelesaikan makan siangnya dibantu oleh Bik Asih, saat pintu ruang rawat inapnya terbuka. Dua orang yang sangat dikenalnya muncul. Ya, sepertinya Dewa datang dengan membawa bukti hidup yang semalam dikatakannya. Dewa berdiri tegak di depannya dengan Celine yang menggelendotinya seperti seekor anak koala."Ory... Mas ma-""Cukup, Mas. Mas tidak perlu melanjutkan kata-kata Mas lagi. Ory sudah mengerti dan menyetujui apapun keinginan Mas sekarang. Ory juga akan menunjuk Pak Firman sebagai kuasa hukum Ory. Jadi kita berdua tidak perlu lagi saling bertemu di persidangan. Besok pagi, Bik Asih akan mengambil barang-barang pribadi Ory dari rumah Mas. Ory akan pastikan semua akan berjalan seperti yang Mas inginkan. Kalau tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Ory ingin istirahat sekarang. Kalau mau keluar jangan lupa pintunya ditutup lagi ya, Mas. Selamat siang Mbak Celine Mas Dewa."Ory pun segera memaling

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 46(keterpaksaan)

    Pintu UGD yang terbuka tiba-tiba mengejutkan Dewa dan Rendra. Mereka berdua bergegas menyambut kedatangan dokter yang menunjukkan air muka resah."Bagaimana keadaan istri saya, Dokter? Apakah ada luka dalam serius yang dialaminya? Tadi kepalanya mengeluarkan banyak sekali darah!"Dengan suara terbata-bata Dewa yang cemas luar biasa langsung mendatangi dokter yang menangani istrinya."Pasien kehilangan banyak darah akibat benturan keras di kepala dan tulang bahu yang bergeser. Selebihnya hanya luka-luka luar akibat bergesekan dengan aspal. Saat ini pasien membutuhkan transfusi darah golongan AB yang agak langka. Sementara stok darah golongan AB di rumah sakit ini dan PMI kebetulan juga dalam keadaan kosong. Apakah ada keluarga pasien yang memiliki golongan darah sama yang bisa menjadi pendonor untuk pasien?""Kedua orang tuanya sudah meninggal dan kebetulan pasien ini anak tunggal. Golongan darah kami sekel

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 45(menyesal!)

    "Mas, apa Mas sungguh-sungguh mencintai Ory?" Dewa mengernyitkan keningnya mendengar istrinya menanyakan hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipertanyakan lagi. Bahkan cicak di dinding dan Tobi si ikan arwana yang seumur hidupnya di aquarium pun tahu, kalau ia cinta mati dengan istri ciliknya ini."Pertanyaan macam apa itu Ry? Mulut Mas bahkan sampai pegel terus menerus bilang kalau Mas cinta sama kamu.""Tapi mengapa Mas tidak pernah mengatakannya di depan orang lain? Kenapa Mas selalu menghindar kalau ditanya oleh teman-teman Mas, apakah Mas mencintai Ory? Mas gengsi dan tidak mau mengakui mencintai Ory di depan orang lain dan cuma mau mengatakannya saat berdua dengan Ory? begitu?" Suara Ory mulai bergelombang karena Dewa seolah-olah malu kalau diketah

DMCA.com Protection Status