Saat William hendak masuk kedalam rumah dia melihat Jessica sudah berdiri di dalam bersama Urria dan berkata “Papa aku sudah siap, ayo kita pergi”, “Oh bagus sekali, papa baru saja ingin memanggilmu, baiklah ayo pergi”, ujar William sambil mengandeng tangan Jessica, lalu Urria berkata “Aku akan mengantar kalian kedepan”. Saat mereka sampai disana Frans kemudian berkata “Halo Urria bagaimana kabarmu, mainlah kerumah sesekali, Diana sudah lama ingin bertemu denganmu dia selalu memberitahukan-nya padaku”, “Hmph aku juga sangat ingin menemui-nya, tapi keadaanku sekarang tidak memungkinkan untuk pergi terlalu jauh, setelah melahirkan nanti aku pasti akan menemui-nya” ujar Urria sambil mengelus perutnya. “Oh baiklah, aku akan memberitahu-nya nanti, ngomong-ngomong aku melihat wajah baru disini”, ujar William sambil melirik kearah Jessica yang sedang melihat kearah Zen, dan sangat kelihatan dia ingin menaiki-nya. Lalu
Ketika tiba diluar yayasan, Nyonya Seira melihat satu pasangan suami istri dan seorang wanita yang sudah berada di halaman yayasan, lalu Nyonya Seira menyapa mereka “Halo Nona Rins”, “Halo Tuan dan Nona Rose”, “Halo juga Nyonya Seira” ujar mereka semua, “Tidak enak kita mengobrol disini, ayo mari masuk dulu kedalam”, saat mereka ingin menuju kedalam tiba-tiba terdengar gemuruh petir di atas langit sekita itu juga mereka menoleh dan melihat seekor naga yang di samping nya terbang seekor ruphels menuju kearah yayasan. “Hah hewan sihir? Hei Nyonya apa bangsawan kelas atas ingin mengadopsi anak disini, yang benar saja!” ujar seorang wanita. “Sudah-sudah, nanti akan kujelaskan didalam lebih baik kita sambut mereka dulu”, ujar Nyonya Seira. “Zen kembalilah dulu, aku akan terbang menggunakan sihirku menuju kesana, halaman itu tidak akan cukup untuk menampung tubuhmu, ini terimalah sebagai permintaan maafku&
Saat melihat kejadian tersebut William kemudian berkata “Dasar kamu ini kakak, dia ini berbeda dari bangsawan kelas atas yang kamu kenal, untung saja ini Frans jika ini bangsawan kelas atas lain, mereka pasti akan memenggal kepalamu itu disini juga”, tiba-tiba terdengar suara panggilan tidak jauh dari sana “Hei kalian apakah tidak ingin masuk kedalam?”, suara tersebut berasal dari Nyonya Seira yang sedang melambai sambil memanggil mereka. “Iya Nyonya kami akan segera menyusul kesana, putriku kamu ingin bertemu dengan adik-adikmu kan, silahkan temui mereka, papa ingin berbicara dengan Nyonya Seira dulu”, ujar William membalas melambai sambil melirik Jessica “Baik papa, aku akan menemui mereka, aku pergi dulu ya”, ujar Jessica kemudian meninggalkan William, lalu William, Frans, dan Irria segera pergi bersama munuju ke dalam sebuah ruang khusus di yayasan tersebut. Sesampai nya disana mereka kemudian di hidangkan minuman oleh Nina lalu me
Setelah mendengar perkataan Nyonya Seira Frans tersenyum kemudian berkata “Saya mengerti maksud anda Nyonya, tapi semua yang anda bilang tadi sudah saya pikirkan secara matang, dan saya memiliki solusi nya akan tetapi cara ini hanya bisa di pakai oleh seseorang yang mempunyai aliran celestial, oleh karena itu saya menunggu seorang anak yang mempunyai aliran celestial untuk saya adopsi meskipun itu mustahil, anda tau sendiri tidak ada seorang anak pun yang di buang oleh orang tua yang mempunyai aliran celestial, mungkin ini adalah hadiah dari tuhan atas doa saya selama ini.” Setelah mendengar pernyataan Frans, Nyonya Seira tersenyum lalu berkata “Baiklah, mungkin itu saja yang dapat saya sampai kan kepada anda semua, ayo kita temui anak-anak yang akan anda adopsi dan silahkan kalian memulai perkenalan diri, saya akan siapkan ruangan khusus untuk anda semua” ujar Nyonya Seira kemudian dia berdiri dan berkata kepada Nina yang ada disamping nya “Nina tolong
Disaat mereka sedang bercanda gurau, tiba-tiba ada panggilan dari arah belakang mereka “Kakak”, di saat mereka menoleh terlihat dua orang gadis kecil yang mirip satu dan yang lain nya, “Hah itu siapa kak Jess, apa itu kenalan mu”, ujar Elena, “Oh mereka adalah anak nya teman papa ku, mereka pasti rindu padaku, ayo sini adik kecil”, ujar Jessica sambil membuka tangan nya dan siap memeluk mereka. Akan tetapi melewati Jessica dan langsung memeluk Henry dan kemudian mereka berkata “Ayo kakak kita pulang kerumah, ibu sudah menunggu di rumah dia ingin bertemu dengan kakak”, Henry yang kaget kemudian berkata “Eh ada apa ini, aku tidak mengenal kalian, tapi kenapa kalian mengenal diriku”, “Aku tau kamu kakak, di antara semua yang berada disini hanya kamu yang memiliki bau yang sangat wangi”, ujar Elisa, kemudian Henry bergumam dalam hati nya “Aku ingat tidak memakai wangi-wangian, lalu apa yang dia bilang wangi&rd
Saat ini ruangan yang di masuki Richard ada dua orang yang sudah menunggu nya, lalu dia berkata dengan gugup “Halo Tuan dan Nona, nama saya Richard senang bertemu dengan anda”, lalu tiba-tiba Nona Tusty Rose berlajan kearah nya dan langsung memeluk Richard sambil berkata “Senang juga bertemu dengan mu nak, kamu sangat sopan dan juga memiliki bakat yang cocok untuk keluarga kami”, Richard yang kebingungan kemudian bergumam dalam hati nya “Eh ada apa ini, kenapa Nona ini tiba-tiba memeluk diriku”, tidak lama setelah itu Tuan Harris berkata “Tusty kamu membuat nya takut, sudah ayo kita perkenalkan diri kita”, “Oh iya maaf, aku sangat senang bertemu dengan nya”, ujar Nona Tusty sambil melepaskan pelukan nya. “Maafkan atas tindakan istriku nak, perkenalkan namaku Harris Rose dan ini istriku Tusty Rose, kami berasal dari bangsawan kelas menengah dan keluarga kami memiliki warisan ilmu pedang, jika seseorang merawisi kekuata
Setelah mendengar perkataan Richard, Tusty kemudian kembali berkata “Itu tidak benar sayang, harapan kami adalah memiliki seorang anak yang tertarik dengan ilmu pedang dan kamu memiliki nya, kami tidak akan memaksamu untuk menjadi kesatria seperti kami, itu adalah pilihanmu sendiri, bahkan kamu bisa menjadi seorang petualang yang berjalan kesana kemari untuk mengasah teknik nya, jadi apa kamu ingin menjadi anak kami?”, setelah itu Richard melihat kearah dua tersebut dan dia melihat dari mata mereka yang penuh harapan kepada nya lalu dia berkata “Mungkin aku tidak bisa menjadi yang terbaik untuk kalian, tapi aku akan berusaha untuk membuat kalian bangga dengan menggunakan nama keluarga Rose, aku bersedia menjadi anak kalian Tuan dan Nona Rose”, Setelah itu tiba-tiba Harris dan Tusty memeluk Richard, lalu Tusty berkata sambil menangis “Terima kasih anakku telah menuruti permintaan wanita yang egois ini, aku berjanji padamu untuk menjadi ibu yang baik, dan
Saat itu juga Irria berkata “Seperti kamu salah mengira dirimu itu tidak berbakat, hal yang selalu aku yakini adalah sesuatu kesukaan terhadap hal-hal tertentu adalah yang disebut bakat, jika orang tersebut mempunyai hal yang dia sukai, dia pasti memiliki bakat di disana, hal itu juga berlaku padamu”, “Tapi Nona, aku hanya menjadi beban untuk mereka bahkan aku hanya terdiam ketakukan ketika melihat seekor monster”, ujar Elena sambil mengusap air mata nya. Sambil menghela nafas Irria berkata “Elena setiap orang itu berbeda-beda, kamu tidak boleh selalu merendahkan dirimu, mungkin benar kamu ketakukan ketika melihat seekor monster, tetapi hal itu sangat mudah di atasi jika kamu mau belajar untuk menekan rasa takutmu, mungkin para temanmu itu sudah di lahirkan untuk memiliki kelebihan untuk tidak takut terhadap monster, tapi aku yakin kamu memiliki kelebihan yang hanya dimiliki oleh dirimu sendiri, yang bahkan mungkin aku tidak memiliki nya”, “
Saat Henry melihat mereka berdua, dia melihat kemiripan yang sangat banyak tidak sedikitpun terlihat perbedaan mulai dari rambut panjang berwarna perak, mata yang biru seperti langit, dan baju yang seragam. Tapi saat Henry melihat-lihat kedua gadis kecil tersebut dia menemukan satu perbedaan yaitu letak simbol keluarga mereka yang berbentuk seperti bulan sabit dan ada 3 bintang di atas nya, simbol Elisa berada di tangan sebelah kanan, dan Elise berada di sebelah kiri. Saat itu juga Frans berkata “Ternyata kamu sangat pintar Henry, kamu bisa menemukan perbedaan mereka berdua dengan cepat”, “Eh bagaimana anda bisa tau Tuan, apa anda mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran?”, ujar Henry dengan heran. “Tidak, tidak aku tidak mempunyai kemampuan itu, aku hanya membaca aliran celestialmu untuk mengetahui apa yang sedang kamu lakukan”, ujar Frans, lalu Henry membalas “Bagaimana cara melakukan hal tersebut Tuan, apakah itu sulit untuk dilakukan&rd