Share

Bab 55

Penulis: Nuruz Zahri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kemudian Urria bergegas masuk dan memeluk Jessica lalu berkata “Sayang bukalah tudungmu dulu, kamu membuat putri kita ketakutan”, kemudian William membuka tudungnya dan berkata “Jangan takut putriku sayang, ini papa”, saat melihat William Jessica berkata “Apa yang papa lakukan dengan pakaian seperti itu, papa menakutiku saja”. William yang mendengar perkataan Jessica kemudian tertawa dan membalas “Putriku ini pakaian yang papa gunakan saat menjalankan tugas, maaf telah menakutimu”, kemudian Jessica membalas “Tapi pakaiannya berbeda dengan yang kulihat bersama mama tadi saat berkeliling rumah”, “Itu pakaian lama papa sayang, dan hanya menjadi pajangan sekarang, papa sudah tidak menggunakannya lagi, oh iya kenapa kamu berteriak tadi, apa ada yang mengganggumu ?” ujar William sambil mengelus kepala Jessica.

Jessica kemudian berkata “Maafkan aku papa sudah menyebutmu pencuri, tadi saat aku tertidur tiba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 56

    Jessica kemudian berkata sambil menatap Urria dengan penuh kekaguman “Wah papa hebat sekali, aku berharap bisa menjadi seperti papa agar bisa menolong orang yang sedang diserang monster”, Urria kemudian tersenyum dan berkata “Tentu saja kamu bisa sayang, sebentar lagi kamu akan bisa memasuki akademi keluarga kita disana kamu akan belajar teknik dasar perburuan dan belajar cara mengalahkan monster pada titik lemahnya”, Jessica kemudian tersenyum gembira sambil memeluk erat Urria. Sementara itu William sedang menunggangi ruphelsnya menuju kesebuah hutan yang berada disekitaran perbatasan Hurian dan Holylight, lalu dia berhenti disebuah pohon kemudian turun dari ruphels menuju kebatang pohon tersebut lalu menempelkan lambang yang ada ditangannya dan berkata “Terbukalah”.Saat itu tiba-tiba pohon batang pohon terbuka menjadi sebuah pintu, kemudian William masuk kedalam dan melihat sebuah kotak yang memiliki sebuah surat diatasnya yang bertulisk

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 57

    Frans kemudian berkata “Beruntung sekali kamu sudah memiliki seseorang yang akan mewarisi bakatmu dan Urria, sedangkan aku hanya memiliki putri kembar yang mewarisi kekuatan Diana yaitu penyembuhan dan tidak sedikitpun memiliki kekuatan milikku”, saat melihat Frans bercerita dengan wajah sedih kemudian William berkata “Hei Frans, apa kau lupa apa yang kuberitahu padamu, disana ada anak yang bisa mengeluarkan sihir namanya adalah Henry, dia juga berteman baik dengan Jessica putri yang baru kami adopsi”, saat mendengar perkataan William kemudian Frans menepuk dahi dengan telapak tangannya dan berkata “Oh iya benar juga, aku hampir saja lupa setelah misi ini aku akan main kesana dan melihat anak yang bernama Henry ini”. Kemudian Frans melanjutkan “Baiklah sebaiknya kita fokus terhadap misi kita dulu, ayahku memberi tugas ini karena ada seorang kerabat raja sedang diserang dilembah svenus dan raja memberi tau ayahku hanya aku yang bisa menyelesaikan misinya”. William kemudian be

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 58

    Saat William menuju kearah suara tersebut dia melihat seorang anak berambut perak sedang bermain-main dengan seekor horus menidos sembari dia tertawa dan terus menggunakan kekuatan sihir untuk menyerang monster itu. “Hei, hei, hei ayolah monster jelek aku sudah datang jauh-jauh kemari karena kudengar disini monsternya sangat kuat, tapi hanyalah monster seperti ini yang kudapatkan, dasar sampah, terima ini Kekuatan Cahaya: Rantai Emas”. William yang sedang memantau dari atas pohon terkejut melihat seekor horus dipermainkan oleh anak seusianya lalu dia bergumam didalam hatinya “Bukankah itu sihir, dia ini pasti bangsawan kelas atas, tetapi kenapa seorang bangsawan kelas atas ada disini, bukankah mereka tidak akan mau pergi kehutan seorang diri tanpa seorang pengawal?”. Ketika William sedang bergelut dengan pikirannya tiba-tiba terdengar suara “Lalu kamu yang berada disana, apakah kamu ingin turun atau ingin kuledakkan dirimu bersama pohon itu sekaligus?”, William yang mendenga

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 59

    Frans kemudian tertawa dan berkata “Haha, itulah yang kucari jika tidak kekuatan yang baru saja aku kembangkan tidak akan pernah bisa di uji coba, oh iya siapa namamu, namaku Frans Thomas, kamu bisa memanggilku Frans”, “Tapi anda bangsawan kelas atas aku tidak bisa memanggilmu begitu” ujar William sambil terheran, “Tidak masalah anggap saja kita ini teman, dan kamu boleh memanggilku begitu”, lalu William berkata “Baiklah, namaku William Hawk, kamu boleh memanggilku Will”, “Nah begitu dong, kan jadinya enak didengar dari pada kita bersikap formal” ujar Frans sambil menepuk-nepuk punggung William sembari tertawa. “Kamu pasti bisa melihat sarang monster itu dimanakan, kudengar keluarga Hawk punya mata yang sangat hebat”.William kemudian menjawab “Iya bisa, tetapi aku hanya bisa sebentar, jika aku menggunakannya terlalu lama maka aku tidak akan bisa melihat untuk sementara waktu karena aku baru saja be

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 60

    William kemudian menjawab “Kemampuanku hanya sebatas penguatan anggota tubuh, tidak sepertimu yang bisa menghabisi seluruh monster sekali tebasan itu yang bisa dikatakan hebat, ngomong-ngomong apakah kamu tidak malasah berteman dengan bangsawan tingah menengah sepertiku, itu akan memperburuk reputasimu”, “Mungkin menurutmu aku ini sama dengan bangsawan tingkat atas yang lainnya, tapi mereka semua bagiku hanyalah sampah yang bisa menggunakan kekuasaan keluarganya untuk menindas yang berada dibawahnya, jika bisa aku tidak ingin berada diantar golongan mereka itu”, ujar Frans sambil melihat kearah langit. William yang terkejut dengan apa yang dikatakan Frans kemudian berkata “Baiklah aku akan membantumu mulai sekarang, tapi kita perlu sebuah markas untuk bisa bertemu dan menyimpan barang kita disana”.Frans kemudian berkata sambil menoleh kebelakang pohon yang sedang mereka sandari “Menurutku pohon ini sangat cocok, aku akan meminta bant

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 61

    Rantai cahaya tersebut terus-menerus melilit tubuh horus seperti ular yang menjerat mangsanya, horus tersebut meraung dengan sangat keras sampai akhirnya tubuhnya hancur berkeping-keping. “Tidak menarik, apa yang mereka takutkan dari monster ini sehingga menyuruhku untuk menyelesaikannya, aku bahkan belum menggunakan kekuatan terbaikku”, ujar Frans sambil memperlihatkan ekspresi kecewa. “Hei Will cepat selesaikan, kita harus mencari kerabat raja, katanya mereka bersembunyi disekitaran hutan ini akibat diserang monster itu, aku membutuhkan kekuatan matamu”, ujar Frans sambil melihat kearah William yang masih melawan menidos lord tepat berada didepannya.William menoleh kearah Frans dan berkata “Huft, baiklah-baiklah sebenarnya aku tidak ingin menggunakannya karena banyak sekali menguras stamina tapi apa boleh buat karena kita terburu-buru, Kekuatan Keluarga: Deadly Stealth”, William kemudian menghilang dari hadapan monster tersebut dan tiba-

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 62

    Setelah menemukan mereka William kemudian berkata “Aku sudah menemukannya, tapi hanya ada dua orang, ada seorang gadis kecil setidaknya berumur 6 tahun dan yang satunya wanita yang sedang terluka parah dia terlihat seperti pengawal dan diserang setidaknya oleh 4 ekor menidos, jarak mereka setidaknya 600 meter dari kita, apakah itu kerabat raja?”, “Aku juga tidak tau, ayahku hanya berkata untuk menyelamatkan kerabat raja, lebih baik kita menuju kesana segera untuk memastikannya”, ujar Frans lalu dia bergegas terbang menuju arah yang diberitahukan oleh William, “Hei tunggu aku, Kekuatan Keluarga:Langkah Cepat”, Kemudian William mengejar Frans sambil berlari diantara pohon-pohon.“Nona anda harus terus bersembunyi disana jangan pernah keluar dari balik pohon tersebut aku sudah memasang pelindung untuk menghalau monster dari sana”, ujar seorang wanita yang sedang terluka sambil menancapkan pedangnya ditanah, “Tidak Melisa, aku

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 63

    “Benar, aku adalah keponakan paman Klaus, namaku Lusia Dolly, saat kami sedang beristirahat disini, tiba-tiba kami diserang oleh dua monster yang sangat besar, prajurit yang bersamaku sekitar 30 orang dan semuanya tewas yang tersisa hanya Melisa, dia adalah pengawal pribadiku”, ujar gadis kecil tersebut sambil terus menangis. Kemudian Frans berkata “Sebaiknya kita harus cepat menuju ibukota kerajaan untuk merawatnya”, “Tapi semua kendaraan kami telah dihancurkan oleh monster tersebut”, ujar Lusia sambil menatap Frans, “Tenang saja, aku punya kendaraan sendiri, ini lebih cepat dibanding apapun”.Lalu Frans kemudian berkata “Zen datanglah kesini”, tiba-tiba awan menjadi mendung diikuti sambaran petir dimana-mana, setelah itu sebuah petir menyambar kearah mereka dengan sekilas, tiba-tiba muncul dihadapan mereka seekor naga ular yang sangat besar, bahkan 10 kali lebih besar dari menidos lord, Lusia yang kaget melihat nag

Bab terbaru

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 258

    Kemudian orang tersebut berkata “Aku hanya tahu sedikit tentang sekte itu karena aku hanya bawahan saja, tapi aku pernah mendengar bahwa markas kami tersebar dimana-mana bahkan disemua Kerajaan yang ada dibenua Kylum, tapi untuk di Kerajaan Bright markas terbesar ada di lembah Svenus tepatnya dibawah tanah yang terdapat reruntuhan kuno, untuk masuk kesana kalian harus mengucapkan salam”, “Kenapa berhenti? Apa salam yang harus di ucapkan?”, tanya Killer yang berjongkok melihat orang tersebut, “Aku tidak akan mengatakannya sampai kalian berjanji untuk melepaskanku dari sini, aku berjanji untuk hidup secara normal setelah keluar dari sini”, jawab orang tersebut, kemudian Killer melihat kearah Frans dan berkata “Bagaimana Tuan Besar?”, “Terserah kalian saja”, jawab Frans dengan tatapan dingin, setelah itu Killer kembali berkata kepada orang itu “Baiklah katakan”, “Salamnya adalah “Dunia kekosongan milik

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 257

    Beberapa saat kemudian Jacob datang bersama satu orang laki-laki berbadan besar yang membawa parang ditangannya dan kepala seperti Horus, lalu disamping ada seorang wanita yang membawa sabit besar dipunggungnya, lalu terlihat banyak jatihan dilengan bagian kirinya dan kepalanya terlihat seperti Menidos, setelah sampai dihadapan Frans, mereka langsung membungkuk dan berkata “Apa perintah anda Tuan Besar?”, “Maaf sudah memanggil kalian diwaktu istirahat sehabis bertugas, aku ingin kalian bermain dengannya”, jawab Frans sambil menunjuk kearah orang yang sedang dirantai, kemudian pria yang memakai kepada Horus berkata “Tidak masalah Tuan Besar, saya juga sedang bosan tidak melakukan apa-apa”, lalu wanita yang membawa sabit berkata sambil menunjuk kearah kepalanya “Lagipula kami sudah mendapat hiasan dari sana Tuan Besar, kami siap untuk misi berikutnya”, setelah itu mereka berdua berdiri dan langsung menghampiri orang yang sedang dir

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 256

    Saat Henry ingin membuka pintu, pintu sudah terbuka duluan lalu masuk Zelona yang berkata “Oh halo Henry, pestanya sudah hampir dimulai bergabung kesana, para gadis impianmu sudah ada disana, oh iya dimana Charles, tumben kamu tidak bersamanya”, “Halo juga bibi Zelona, Charles tadi pergi kesuatu tempat bersama kakek Jason dan pelayan pribadinya, tapi aku tidak tahu dia pergi kemana”, jawab Henry, “Oh benarkah? sepertinya bibi juga harus menemui pelayan pribadinya itu”, jawab Zelona, “Charles sangat menyukai mereka bibi, aku yakin bibi juga akan menyukai mereka, aku pergi dulu ya bibi, aku tidak ingin waktu bibi bersama ibu”, jawab Henry yang tersenyum, “Baik Henry, bersenang-senanglah”, jawab Zelona yang mencium pipi Henry, kemudian Henry pergi keluar dari ruangan tersebut. setelah Henry pergi, Zelona menghampiri Diana yang masih tersenyum, “Ada apa Diana? Kamu terlihat bahagia sekali”, ujar Zelona dengan heran,

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 255

    Setelah Charles pergi, Henry bertanya dengan penasaran “Charles mau kemana ayah?”, “Lebih baik kamu bertanya kepadanya langsung nanti saat dipesta”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baiklah ayah, apakah ayah tahu dimana ibu? Aku ingin menemuinya sebentar?”, tanya Henry lagi, “Mungkin dia sedang berada diruangannya untuk bersiap-siap”, jawab Frans, “Baiklah ayah, aku ingin pergi dulu, apa ayah tidak pergi?”, jawab sambil bertanya, “Ayah masih ada urusan sebentar Henry, kamu duluan saja”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baik ayah, sebaiknya ayah tidak terlalu lama, atau akan dimarahi ibu lagi”, balas Henry sambil menunjuk kearah botol wine yang ada dimeja Frans, “Oh iya Henry tolong rahasiakan ini, jika ibu bertanya bilang saja ayah masih ada pekerjaan”, balas Frans sambil memohon, “Tenang saja ayah, aku akan merahasiakannya, aku pergi dulu ya”, jawab Henry yang mengacungkan jempol

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 254

    Charles yang saat ini sedang asik mengobrol bersama Gavilla dipanggil oleh seorang pelayan yang berkata dari balik pintu “Tuan Charles sudah waktunya”, “Baiklah”, jawab Charles dari dalam, kemudian dia berkata kepada Gavi dan Gavilla “Ayo kita pergi dulu, nanti kita akan berbincang lagi, oh iya mamaku juga disini, aku ingin kalian berkenalan dengannya nanti”, “Baik Tuan Charles, saya dan Gavi senang sekali berbincang dengan anda, kami akan membantu anda dengan segala yang kami punya”, jawab Gavilla sambil tersenyum, kemudian Gavi juga tersenyum sambil mengangguk-ngangguk, “Iya, mohon bantuannya mulai dari sekarang, ayo kita pergi dulu, aku penasaran dengan misi yang akan diberikan oleh paman Frans”, ujar Charles kemudian pergi keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Gavi dan Gavilla. Setelah Charles keluar dia bertemu dengan Henry yang sedang berjalan bersama Paul dan Nana, kemudian Charles mendekati Henry dan berbisik &l

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 253

    Setelah Henry mendengar ucapan mereka, Henry berkata sambil memegang bahu mereka berdua “Baiklah, aku dengan senang hati menerima kalian berdua, mohon bantuannya dari sekarang dan dimasa depan”, “Terima kasih, Tuan Muda, terima kasih, akhirnya keinginan kami terwujud”, ujar Paul sambil mengusap sedikit air matanya, “Kami berjanji akan melayani Tuan Muda dengan setulus hati, terima kasih Tuan Muda sudah menerima kami”, ujar Nana yang mengusap air matanya juga, kemudian Jacob menghampiri mereka dan memberikan masing-masing gelas yang berisi air bening, kemudian Jacob berkata kepada Henry sambil memberikan jarum, “Ini Tuan Muda silahkan teteskan darah anda kegelas mereka untuk membuat kontrak”, lalu Henry menusuk ibu jarinya dan meneteskan darah pada gelas Paul dan Nana. Kemudian Paul dan Nana langsung meminum air dari gelas tersebut, setelah mereka meminumnya tiba-tiba tubuh mereka mengeluarkan aura yang sangat kuat sampai membuat dingin

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 252

    Disisi lain, Henry yang masuk kedalam ruangan bersama Jacob dikejutkan oleh Paul dan Nana yang sudah berdiri disana sambil tersenyum kepada, “Kalian? Bukankah Paul dan Nana?”, tanya Henry sambil menunjuk kearah Paul dan Nana, “Benar Tuan Muda, terima kasih karena telah mengingat nama kami”, jawab Paul sambil menundukkan kepalanya, “Apakah kalian yang akan menjadi pelayanku?”, tanya Henry lagi dengan penasaran, “Benar Tuan Muda, kami sangat ingin menjadi pelayan Tuan Muda”, jawab Paul sambil tersenyum, “Bukankah kalian berkata ingin melayani seseorang yang pernah membantu kalian untuk membalas kebaikannya?”, tanya Henry lagi, “Benar sekali Tuan Muda, orang tersebut adalah anda”, jawab Paul sambil tersenyum lagi, “Hah aku? aku tidak ingat pernah bertemu kalian selain disini”, jawab Henry sambil melihat kearah Paul dan Nana, kemudian Paul menghampiri Henry lalu menyerahkan sebuah koin emas dan berkata &

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 251

    Setelah mendengar penjelasan Gavilla, Charles kemudian berkata “Aku tidak pernah mempermasalahkan tentang sikap pelayan, jadi kamu tidak perlu memikirkannya, aku turut perihatin dengan kehidupan yang telah kalian alami, untuk sekarang kalian tidak perlu memikirkan hal tersebut, aku membenci mereka yang lemah dan menyukai mereka yang kuat, aku bisa merasakan aura dari diri kalian sangat kuat, mungkin kekuatan kalian lebih kuat dariku, jadi aku sangat menyukai kalian, dan aku sangat ingin kalian menjadi pelayanku, aku hanya tinggal dengan mamaku saja, mamaku adalah orang yang sangat baik jadi kalian tidak perlu takut untuk tinggal dengan kami”, setelah mendengar penjelasan Charles, tiba-tiba Gavi menangis terisak-isak, “Kamu kenapa? Apakah aku menyakiti perasaanmu dengan perkataanku?” tanya Charles, Gavilla kemudian menjawab sambil tersenyum “Maafkan Gavi Tuan Charles, dia tidak bisa bicara, dia hanya sangat senang karena baru kali ada seorang majikan yan

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 250

    Setelah sampai diruangan, Jason kemudian berkata “Gavi, Gavilla bukalah pakaian kalian dan perlihatkan itu”, kemudian Gavi dan Gavilla membuka baju mereka, lalu terlihat sebuah permata biru tertancap di tengah dada Gavi, dan permata merah ditengah dada Gavilla, setelah melihat batu permata tersebut, Charles bertanya dengan penasaran “Batu apa itu?”, “Itu adalah batu sihir Tuan Charles”, jawab Jason, “Batu sihir itu apa? Aku baru dengar”, tanya Charles dengan heran sambil memeringkan kepala, setelah itu Jason mulai menjelaskan “Batu sihir adalah sebuah batu yang didalamnya terdapat aliran celestial, batu sendiri tercipta oleh alam dan hanya bisa ditemukan di goa atau reruntuhan kuno, batu sihir berguna untuk memberikan energi celestial kepada pemakainya, akan tetapi nyawa sebagai taruhannya jika batu sihir tidak bisa bersatu dengan pemakainya, jika berhasil bersatu maka pemakainya akan mendapat evolusi dari energi sihir”, se

DMCA.com Protection Status