Share

Bab 61

Penulis: Nuruz Zahri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-09 13:17:23

Rantai cahaya tersebut terus-menerus melilit tubuh horus seperti ular yang menjerat mangsanya, horus tersebut meraung dengan sangat keras sampai akhirnya tubuhnya hancur berkeping-keping. “Tidak menarik, apa yang mereka takutkan dari monster ini sehingga menyuruhku untuk menyelesaikannya, aku bahkan belum menggunakan kekuatan terbaikku”, ujar Frans sambil memperlihatkan ekspresi kecewa. “Hei Will cepat selesaikan, kita harus mencari kerabat raja, katanya mereka bersembunyi disekitaran hutan ini akibat diserang monster itu, aku membutuhkan kekuatan matamu”, ujar Frans sambil melihat kearah William yang masih melawan menidos lord tepat berada didepannya.

William menoleh kearah Frans dan berkata “Huft, baiklah-baiklah sebenarnya aku tidak ingin menggunakannya karena banyak sekali menguras stamina tapi apa boleh buat karena kita terburu-buru, Kekuatan Keluarga: Deadly Stealth”, William kemudian menghilang dari hadapan monster tersebut dan tiba-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 62

    Setelah menemukan mereka William kemudian berkata “Aku sudah menemukannya, tapi hanya ada dua orang, ada seorang gadis kecil setidaknya berumur 6 tahun dan yang satunya wanita yang sedang terluka parah dia terlihat seperti pengawal dan diserang setidaknya oleh 4 ekor menidos, jarak mereka setidaknya 600 meter dari kita, apakah itu kerabat raja?”, “Aku juga tidak tau, ayahku hanya berkata untuk menyelamatkan kerabat raja, lebih baik kita menuju kesana segera untuk memastikannya”, ujar Frans lalu dia bergegas terbang menuju arah yang diberitahukan oleh William, “Hei tunggu aku, Kekuatan Keluarga:Langkah Cepat”, Kemudian William mengejar Frans sambil berlari diantara pohon-pohon.“Nona anda harus terus bersembunyi disana jangan pernah keluar dari balik pohon tersebut aku sudah memasang pelindung untuk menghalau monster dari sana”, ujar seorang wanita yang sedang terluka sambil menancapkan pedangnya ditanah, “Tidak Melisa, aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 63

    “Benar, aku adalah keponakan paman Klaus, namaku Lusia Dolly, saat kami sedang beristirahat disini, tiba-tiba kami diserang oleh dua monster yang sangat besar, prajurit yang bersamaku sekitar 30 orang dan semuanya tewas yang tersisa hanya Melisa, dia adalah pengawal pribadiku”, ujar gadis kecil tersebut sambil terus menangis. Kemudian Frans berkata “Sebaiknya kita harus cepat menuju ibukota kerajaan untuk merawatnya”, “Tapi semua kendaraan kami telah dihancurkan oleh monster tersebut”, ujar Lusia sambil menatap Frans, “Tenang saja, aku punya kendaraan sendiri, ini lebih cepat dibanding apapun”.Lalu Frans kemudian berkata “Zen datanglah kesini”, tiba-tiba awan menjadi mendung diikuti sambaran petir dimana-mana, setelah itu sebuah petir menyambar kearah mereka dengan sekilas, tiba-tiba muncul dihadapan mereka seekor naga ular yang sangat besar, bahkan 10 kali lebih besar dari menidos lord, Lusia yang kaget melihat nag

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 64

    Bangsawan tingkat atas bisa memanggil hewan sihir ketika mereka memasuki akademi sihir, disana mereka akan diajarkan cara membuat kontrak dan menjinakkan hewan sihir yang mereka panggil, jika mereka gagal membuat kontrak dengan hewan sihir tersebut maka mereka akan diserang oleh hewan sihir itu sendiri. Saat ini naga yang dipanggil oleh Frans tiba-tiba berkata “Tuanku tumben sekali anda memanggilku, apakah ada musuh yang sulit anda bunuh, aku akan melenyapkan dengan sangat cepat”, “Maaf Zen, tidak ada musuh disini, aku membutuhkanmu untuk membawa kami menuju Holylight segera untuk memberika pertolongan pertama pada wanita ini” ujar Frans sambil menunjuk kearah Melisa yang sedang pingsan, “Huft kukira ada pertarungan seru, padahal aku sudah lama tidak bertarung dengan sepenuh tenaga”, ujar naga tersebut sambil memperlihatkan ekspresi murung.Frans kemudian mengelus kepala naga tersebut sambil berkata “Maaf Zen, lain kali aku akan meman

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 65

    William yang sedang terbang dengan rhupels tidak lama sampai di Hurian, kemudian dia mampir kesemua toko yang menarik baginya dan membeli banyak sekali oleh-oleh, saat sedang sibuk memilih berbagai aksesoris disebuah toko untuk Jessica dan Urria tiba-tiba William teringat sesuatu dan berkata “Oh iya, hampir saja aku lupa untuk mampir ketoko Louis”, setelah dia membeli beberapa aksesoris lalu dia menuju kesebuah toko yang terdapat bacaan diatasnya “Toko Louis”, saat masuk kedalam toko William langsung disambut oleh seorang pria tua bersetelan jas rapi sambil mengusap kedua tangannya dengan tersenyum dan berkata kepada William “Halo Tuan William Hawk, lama tidak bertemu, ada yang bisa saya bantu”.William kemudian berkata “Aku ingin anda membuat pakaian berburu sepertiku, tapi untuk seorang gadis berumur 11 tahun dengan bahan terbaik yang anda miliki”, kemudian Louis berkata “Baik Tuan, tapi untuk bahan terbaik saat ini harg

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 66

    “Jack siapkan air panas, aku ingin mandi dan melepas lelah sebentar sebelum mereka bangun”, ujar William sambil meregangkan pundaknya. “Baik Tuan, saya juga akan meminta pelayan untuk membuat minuman dan makanan untuk anda, silahkan anda tunggu diruang kerja anda Tuan, saya akan memanggil beberapa pelayan”, ujar Jack sambil membawa barang dan kemudian pergi. Saat ingin pergi keruangan kerjanya, William mampir sebentar kekamar Jessica, saat membuka pintu dia melihat Urria dan Jessica sedang tertidur lelap kemudian dia menutup pintu lagi dan pergi keruangan kerjanya sambil bergumam “Mereka sangat mirip ketika tidur, lebih baik aku tidak mengganggu mereka”. Disisi lain istana kerajaan yang berada di Holylight saat ini sangat heboh karena raja sangat cemas tentang keadaan keponakannya, “Apakah kalian belum mendapat kabar dari Frans Thomas?”, ujar raja sambil duduk di singgasananya dengan wajah panik.“Maaf yang mulia, be

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 67

    Setelah Zen pergi, Frans kemudian pergi untuk menuju keruangan raja dan melewati beberapa penjaga yang membungkuk memberinya hormat, saat ingin masuk kedalam ruangan raja dia bertemu beberapa wanita yang berkata “Halo Tuan Frans, anda sangat tampan seperti biasanya”, kemudian Frans membalas mereka dengan sebuah senyumam yang membuat mereka ingin meleleh seperti lilin panas dan kemudian dia pergi masuk keruangan raja, “Oh tidak, lihatlah senyuman sedingin es itu, andai saja dia mau menikahiku, aku akan memberikannya banyak keturunan”, ujar seorang wanita yang sedang melihat Frans masuk kedalam ruangan raja. Saat berada diruangan raja Frans kemudian berkata sambil membungkuk “Saya sudah menyelesaikan tugas yang anda minta”, “Sudahlah tidak perlu sungkan denganku, disini tidak ada orang lain selain kita”, ujar raja Klaus sambil tertawa, setelah itu raja kembali berkata “Jadi apa menurutmu ini ada sangkut-pautnya dengan sebuah surat

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 68

    Frans kemudian berkata “Diana sudah kukatakan kita tidak perlu membahas masalah ini lagi, aku sangat mencintaimu dan tidak ingin menikah lagi, sebaiknya kamu istirahat lagi untuk menjaga kesehatanmu, aku akan membuatkanmu minum tunggugalah sebentar”, saat Frans ingin pergi tiba-tiba Diana menarik tangannya lalu berkata “Kumohon Frans dengarkanlah aku sekali saja, karena aku juga sangat mencintaimu aku ingin kamu menikah lagi”, saat Frans berbalik dia melihat Diana yang sedang menangis kemudian Frans duduk kembali diatas tempat tidur sambil mengusap air mata yang ada di pipi Diana dengan tangannya, Diana kemudian kembali berkata “Aku kasihan kepadamu yang selalu dihina oleh keluargamu, aku juga sangat mengutuk diriku ini yang tidak bisa melahirkan lagi”, “Tidak apa sayang, aku tidak pernah mendengar perkataan mereka, saat kamu melahirkan Elisa dan Elise nyawamu bahkan sangat terancam, aku tidak ingin itu terjadi lagi”, ujar Frans sambil

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • The Story Of Henry Thomas   Bab 69

    Saat mendengar jawaban William, tiba-tiba Urria tertawa sambil berkata “Sudah, sudah, aku hanya menggodamu saja, mana mungkin suamiku tercinta yang juga seorang anak dari keluarga Hawk mencuri barang orang lain”, saat mereka sibuk berbincang tiba-tiba terdengar suara ketukan lalu terdengar sebuah panggilan “Papa, mama, apakah kalian sudah siap?”, lalu Urria keluar untuk membuka pintu dan dilihatnya Jessica yang memakai gaun panjang berwarna putih cerah, kemudian dia berkata “Wah kamu cantik sekali sayang, apakah kamu suka dengan gaunnya?”, “Aku suka sekali mama”, ujar Jessica sambil tersenyum. “Putriku kemarilah sebentar, papa punya hadiah untukmu”, ujar William sambil mengambil sebuah kotak yang ada disebuah laci, lalu Jessica menuju kearah William dan setelah itu William berkata “Sekarang tutup matamu dulu putriku”, kemudian Jessica menutup matanya dan beberapa saat kemudian William kembali berkata “Nah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18

Bab terbaru

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 258

    Kemudian orang tersebut berkata “Aku hanya tahu sedikit tentang sekte itu karena aku hanya bawahan saja, tapi aku pernah mendengar bahwa markas kami tersebar dimana-mana bahkan disemua Kerajaan yang ada dibenua Kylum, tapi untuk di Kerajaan Bright markas terbesar ada di lembah Svenus tepatnya dibawah tanah yang terdapat reruntuhan kuno, untuk masuk kesana kalian harus mengucapkan salam”, “Kenapa berhenti? Apa salam yang harus di ucapkan?”, tanya Killer yang berjongkok melihat orang tersebut, “Aku tidak akan mengatakannya sampai kalian berjanji untuk melepaskanku dari sini, aku berjanji untuk hidup secara normal setelah keluar dari sini”, jawab orang tersebut, kemudian Killer melihat kearah Frans dan berkata “Bagaimana Tuan Besar?”, “Terserah kalian saja”, jawab Frans dengan tatapan dingin, setelah itu Killer kembali berkata kepada orang itu “Baiklah katakan”, “Salamnya adalah “Dunia kekosongan milik

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 257

    Beberapa saat kemudian Jacob datang bersama satu orang laki-laki berbadan besar yang membawa parang ditangannya dan kepala seperti Horus, lalu disamping ada seorang wanita yang membawa sabit besar dipunggungnya, lalu terlihat banyak jatihan dilengan bagian kirinya dan kepalanya terlihat seperti Menidos, setelah sampai dihadapan Frans, mereka langsung membungkuk dan berkata “Apa perintah anda Tuan Besar?”, “Maaf sudah memanggil kalian diwaktu istirahat sehabis bertugas, aku ingin kalian bermain dengannya”, jawab Frans sambil menunjuk kearah orang yang sedang dirantai, kemudian pria yang memakai kepada Horus berkata “Tidak masalah Tuan Besar, saya juga sedang bosan tidak melakukan apa-apa”, lalu wanita yang membawa sabit berkata sambil menunjuk kearah kepalanya “Lagipula kami sudah mendapat hiasan dari sana Tuan Besar, kami siap untuk misi berikutnya”, setelah itu mereka berdua berdiri dan langsung menghampiri orang yang sedang dir

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 256

    Saat Henry ingin membuka pintu, pintu sudah terbuka duluan lalu masuk Zelona yang berkata “Oh halo Henry, pestanya sudah hampir dimulai bergabung kesana, para gadis impianmu sudah ada disana, oh iya dimana Charles, tumben kamu tidak bersamanya”, “Halo juga bibi Zelona, Charles tadi pergi kesuatu tempat bersama kakek Jason dan pelayan pribadinya, tapi aku tidak tahu dia pergi kemana”, jawab Henry, “Oh benarkah? sepertinya bibi juga harus menemui pelayan pribadinya itu”, jawab Zelona, “Charles sangat menyukai mereka bibi, aku yakin bibi juga akan menyukai mereka, aku pergi dulu ya bibi, aku tidak ingin waktu bibi bersama ibu”, jawab Henry yang tersenyum, “Baik Henry, bersenang-senanglah”, jawab Zelona yang mencium pipi Henry, kemudian Henry pergi keluar dari ruangan tersebut. setelah Henry pergi, Zelona menghampiri Diana yang masih tersenyum, “Ada apa Diana? Kamu terlihat bahagia sekali”, ujar Zelona dengan heran,

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 255

    Setelah Charles pergi, Henry bertanya dengan penasaran “Charles mau kemana ayah?”, “Lebih baik kamu bertanya kepadanya langsung nanti saat dipesta”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baiklah ayah, apakah ayah tahu dimana ibu? Aku ingin menemuinya sebentar?”, tanya Henry lagi, “Mungkin dia sedang berada diruangannya untuk bersiap-siap”, jawab Frans, “Baiklah ayah, aku ingin pergi dulu, apa ayah tidak pergi?”, jawab sambil bertanya, “Ayah masih ada urusan sebentar Henry, kamu duluan saja”, jawab Frans sambil tersenyum, “Baik ayah, sebaiknya ayah tidak terlalu lama, atau akan dimarahi ibu lagi”, balas Henry sambil menunjuk kearah botol wine yang ada dimeja Frans, “Oh iya Henry tolong rahasiakan ini, jika ibu bertanya bilang saja ayah masih ada pekerjaan”, balas Frans sambil memohon, “Tenang saja ayah, aku akan merahasiakannya, aku pergi dulu ya”, jawab Henry yang mengacungkan jempol

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 254

    Charles yang saat ini sedang asik mengobrol bersama Gavilla dipanggil oleh seorang pelayan yang berkata dari balik pintu “Tuan Charles sudah waktunya”, “Baiklah”, jawab Charles dari dalam, kemudian dia berkata kepada Gavi dan Gavilla “Ayo kita pergi dulu, nanti kita akan berbincang lagi, oh iya mamaku juga disini, aku ingin kalian berkenalan dengannya nanti”, “Baik Tuan Charles, saya dan Gavi senang sekali berbincang dengan anda, kami akan membantu anda dengan segala yang kami punya”, jawab Gavilla sambil tersenyum, kemudian Gavi juga tersenyum sambil mengangguk-ngangguk, “Iya, mohon bantuannya mulai dari sekarang, ayo kita pergi dulu, aku penasaran dengan misi yang akan diberikan oleh paman Frans”, ujar Charles kemudian pergi keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Gavi dan Gavilla. Setelah Charles keluar dia bertemu dengan Henry yang sedang berjalan bersama Paul dan Nana, kemudian Charles mendekati Henry dan berbisik &l

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 253

    Setelah Henry mendengar ucapan mereka, Henry berkata sambil memegang bahu mereka berdua “Baiklah, aku dengan senang hati menerima kalian berdua, mohon bantuannya dari sekarang dan dimasa depan”, “Terima kasih, Tuan Muda, terima kasih, akhirnya keinginan kami terwujud”, ujar Paul sambil mengusap sedikit air matanya, “Kami berjanji akan melayani Tuan Muda dengan setulus hati, terima kasih Tuan Muda sudah menerima kami”, ujar Nana yang mengusap air matanya juga, kemudian Jacob menghampiri mereka dan memberikan masing-masing gelas yang berisi air bening, kemudian Jacob berkata kepada Henry sambil memberikan jarum, “Ini Tuan Muda silahkan teteskan darah anda kegelas mereka untuk membuat kontrak”, lalu Henry menusuk ibu jarinya dan meneteskan darah pada gelas Paul dan Nana. Kemudian Paul dan Nana langsung meminum air dari gelas tersebut, setelah mereka meminumnya tiba-tiba tubuh mereka mengeluarkan aura yang sangat kuat sampai membuat dingin

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 252

    Disisi lain, Henry yang masuk kedalam ruangan bersama Jacob dikejutkan oleh Paul dan Nana yang sudah berdiri disana sambil tersenyum kepada, “Kalian? Bukankah Paul dan Nana?”, tanya Henry sambil menunjuk kearah Paul dan Nana, “Benar Tuan Muda, terima kasih karena telah mengingat nama kami”, jawab Paul sambil menundukkan kepalanya, “Apakah kalian yang akan menjadi pelayanku?”, tanya Henry lagi dengan penasaran, “Benar Tuan Muda, kami sangat ingin menjadi pelayan Tuan Muda”, jawab Paul sambil tersenyum, “Bukankah kalian berkata ingin melayani seseorang yang pernah membantu kalian untuk membalas kebaikannya?”, tanya Henry lagi, “Benar sekali Tuan Muda, orang tersebut adalah anda”, jawab Paul sambil tersenyum lagi, “Hah aku? aku tidak ingat pernah bertemu kalian selain disini”, jawab Henry sambil melihat kearah Paul dan Nana, kemudian Paul menghampiri Henry lalu menyerahkan sebuah koin emas dan berkata &

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 251

    Setelah mendengar penjelasan Gavilla, Charles kemudian berkata “Aku tidak pernah mempermasalahkan tentang sikap pelayan, jadi kamu tidak perlu memikirkannya, aku turut perihatin dengan kehidupan yang telah kalian alami, untuk sekarang kalian tidak perlu memikirkan hal tersebut, aku membenci mereka yang lemah dan menyukai mereka yang kuat, aku bisa merasakan aura dari diri kalian sangat kuat, mungkin kekuatan kalian lebih kuat dariku, jadi aku sangat menyukai kalian, dan aku sangat ingin kalian menjadi pelayanku, aku hanya tinggal dengan mamaku saja, mamaku adalah orang yang sangat baik jadi kalian tidak perlu takut untuk tinggal dengan kami”, setelah mendengar penjelasan Charles, tiba-tiba Gavi menangis terisak-isak, “Kamu kenapa? Apakah aku menyakiti perasaanmu dengan perkataanku?” tanya Charles, Gavilla kemudian menjawab sambil tersenyum “Maafkan Gavi Tuan Charles, dia tidak bisa bicara, dia hanya sangat senang karena baru kali ada seorang majikan yan

  • The Story Of Henry Thomas   Bab 250

    Setelah sampai diruangan, Jason kemudian berkata “Gavi, Gavilla bukalah pakaian kalian dan perlihatkan itu”, kemudian Gavi dan Gavilla membuka baju mereka, lalu terlihat sebuah permata biru tertancap di tengah dada Gavi, dan permata merah ditengah dada Gavilla, setelah melihat batu permata tersebut, Charles bertanya dengan penasaran “Batu apa itu?”, “Itu adalah batu sihir Tuan Charles”, jawab Jason, “Batu sihir itu apa? Aku baru dengar”, tanya Charles dengan heran sambil memeringkan kepala, setelah itu Jason mulai menjelaskan “Batu sihir adalah sebuah batu yang didalamnya terdapat aliran celestial, batu sendiri tercipta oleh alam dan hanya bisa ditemukan di goa atau reruntuhan kuno, batu sihir berguna untuk memberikan energi celestial kepada pemakainya, akan tetapi nyawa sebagai taruhannya jika batu sihir tidak bisa bersatu dengan pemakainya, jika berhasil bersatu maka pemakainya akan mendapat evolusi dari energi sihir”, se

DMCA.com Protection Status