“Benar, aku adalah keponakan paman Klaus, namaku Lusia Dolly, saat kami sedang beristirahat disini, tiba-tiba kami diserang oleh dua monster yang sangat besar, prajurit yang bersamaku sekitar 30 orang dan semuanya tewas yang tersisa hanya Melisa, dia adalah pengawal pribadiku”, ujar gadis kecil tersebut sambil terus menangis. Kemudian Frans berkata “Sebaiknya kita harus cepat menuju ibukota kerajaan untuk merawatnya”, “Tapi semua kendaraan kami telah dihancurkan oleh monster tersebut”, ujar Lusia sambil menatap Frans, “Tenang saja, aku punya kendaraan sendiri, ini lebih cepat dibanding apapun”.
Lalu Frans kemudian berkata “Zen datanglah kesini”, tiba-tiba awan menjadi mendung diikuti sambaran petir dimana-mana, setelah itu sebuah petir menyambar kearah mereka dengan sekilas, tiba-tiba muncul dihadapan mereka seekor naga ular yang sangat besar, bahkan 10 kali lebih besar dari menidos lord, Lusia yang kaget melihat nag
Bangsawan tingkat atas bisa memanggil hewan sihir ketika mereka memasuki akademi sihir, disana mereka akan diajarkan cara membuat kontrak dan menjinakkan hewan sihir yang mereka panggil, jika mereka gagal membuat kontrak dengan hewan sihir tersebut maka mereka akan diserang oleh hewan sihir itu sendiri. Saat ini naga yang dipanggil oleh Frans tiba-tiba berkata “Tuanku tumben sekali anda memanggilku, apakah ada musuh yang sulit anda bunuh, aku akan melenyapkan dengan sangat cepat”, “Maaf Zen, tidak ada musuh disini, aku membutuhkanmu untuk membawa kami menuju Holylight segera untuk memberika pertolongan pertama pada wanita ini” ujar Frans sambil menunjuk kearah Melisa yang sedang pingsan, “Huft kukira ada pertarungan seru, padahal aku sudah lama tidak bertarung dengan sepenuh tenaga”, ujar naga tersebut sambil memperlihatkan ekspresi murung.Frans kemudian mengelus kepala naga tersebut sambil berkata “Maaf Zen, lain kali aku akan meman
William yang sedang terbang dengan rhupels tidak lama sampai di Hurian, kemudian dia mampir kesemua toko yang menarik baginya dan membeli banyak sekali oleh-oleh, saat sedang sibuk memilih berbagai aksesoris disebuah toko untuk Jessica dan Urria tiba-tiba William teringat sesuatu dan berkata “Oh iya, hampir saja aku lupa untuk mampir ketoko Louis”, setelah dia membeli beberapa aksesoris lalu dia menuju kesebuah toko yang terdapat bacaan diatasnya “Toko Louis”, saat masuk kedalam toko William langsung disambut oleh seorang pria tua bersetelan jas rapi sambil mengusap kedua tangannya dengan tersenyum dan berkata kepada William “Halo Tuan William Hawk, lama tidak bertemu, ada yang bisa saya bantu”.William kemudian berkata “Aku ingin anda membuat pakaian berburu sepertiku, tapi untuk seorang gadis berumur 11 tahun dengan bahan terbaik yang anda miliki”, kemudian Louis berkata “Baik Tuan, tapi untuk bahan terbaik saat ini harg
“Jack siapkan air panas, aku ingin mandi dan melepas lelah sebentar sebelum mereka bangun”, ujar William sambil meregangkan pundaknya. “Baik Tuan, saya juga akan meminta pelayan untuk membuat minuman dan makanan untuk anda, silahkan anda tunggu diruang kerja anda Tuan, saya akan memanggil beberapa pelayan”, ujar Jack sambil membawa barang dan kemudian pergi. Saat ingin pergi keruangan kerjanya, William mampir sebentar kekamar Jessica, saat membuka pintu dia melihat Urria dan Jessica sedang tertidur lelap kemudian dia menutup pintu lagi dan pergi keruangan kerjanya sambil bergumam “Mereka sangat mirip ketika tidur, lebih baik aku tidak mengganggu mereka”. Disisi lain istana kerajaan yang berada di Holylight saat ini sangat heboh karena raja sangat cemas tentang keadaan keponakannya, “Apakah kalian belum mendapat kabar dari Frans Thomas?”, ujar raja sambil duduk di singgasananya dengan wajah panik.“Maaf yang mulia, be
Setelah Zen pergi, Frans kemudian pergi untuk menuju keruangan raja dan melewati beberapa penjaga yang membungkuk memberinya hormat, saat ingin masuk kedalam ruangan raja dia bertemu beberapa wanita yang berkata “Halo Tuan Frans, anda sangat tampan seperti biasanya”, kemudian Frans membalas mereka dengan sebuah senyumam yang membuat mereka ingin meleleh seperti lilin panas dan kemudian dia pergi masuk keruangan raja, “Oh tidak, lihatlah senyuman sedingin es itu, andai saja dia mau menikahiku, aku akan memberikannya banyak keturunan”, ujar seorang wanita yang sedang melihat Frans masuk kedalam ruangan raja. Saat berada diruangan raja Frans kemudian berkata sambil membungkuk “Saya sudah menyelesaikan tugas yang anda minta”, “Sudahlah tidak perlu sungkan denganku, disini tidak ada orang lain selain kita”, ujar raja Klaus sambil tertawa, setelah itu raja kembali berkata “Jadi apa menurutmu ini ada sangkut-pautnya dengan sebuah surat
Frans kemudian berkata “Diana sudah kukatakan kita tidak perlu membahas masalah ini lagi, aku sangat mencintaimu dan tidak ingin menikah lagi, sebaiknya kamu istirahat lagi untuk menjaga kesehatanmu, aku akan membuatkanmu minum tunggugalah sebentar”, saat Frans ingin pergi tiba-tiba Diana menarik tangannya lalu berkata “Kumohon Frans dengarkanlah aku sekali saja, karena aku juga sangat mencintaimu aku ingin kamu menikah lagi”, saat Frans berbalik dia melihat Diana yang sedang menangis kemudian Frans duduk kembali diatas tempat tidur sambil mengusap air mata yang ada di pipi Diana dengan tangannya, Diana kemudian kembali berkata “Aku kasihan kepadamu yang selalu dihina oleh keluargamu, aku juga sangat mengutuk diriku ini yang tidak bisa melahirkan lagi”, “Tidak apa sayang, aku tidak pernah mendengar perkataan mereka, saat kamu melahirkan Elisa dan Elise nyawamu bahkan sangat terancam, aku tidak ingin itu terjadi lagi”, ujar Frans sambil
Saat mendengar jawaban William, tiba-tiba Urria tertawa sambil berkata “Sudah, sudah, aku hanya menggodamu saja, mana mungkin suamiku tercinta yang juga seorang anak dari keluarga Hawk mencuri barang orang lain”, saat mereka sibuk berbincang tiba-tiba terdengar suara ketukan lalu terdengar sebuah panggilan “Papa, mama, apakah kalian sudah siap?”, lalu Urria keluar untuk membuka pintu dan dilihatnya Jessica yang memakai gaun panjang berwarna putih cerah, kemudian dia berkata “Wah kamu cantik sekali sayang, apakah kamu suka dengan gaunnya?”, “Aku suka sekali mama”, ujar Jessica sambil tersenyum. “Putriku kemarilah sebentar, papa punya hadiah untukmu”, ujar William sambil mengambil sebuah kotak yang ada disebuah laci, lalu Jessica menuju kearah William dan setelah itu William berkata “Sekarang tutup matamu dulu putriku”, kemudian Jessica menutup matanya dan beberapa saat kemudian William kembali berkata “Nah
Kemudian Jeni kembali berkata “Aku juga ingat saat itu, kak Will adalah seorang pemalas, bahkan dia sering membolos selama jam pelajaran berlangsung, tapi sikapnya tiba-tiba berubah setelah kakak ipar masuk ke akademi, dia tiba-tiba menjadi anak yang rajin sekali dan tidak pernah membolos lagi”, Setelah mendengar ucapan Jeni, William membalas sambil tergagap “Hei, hei sudahlah, berhenti menggodaku”, “Hehe, lihatlah wajah itu, itukan wajahmu sewaktu menyatakan cinta pada kakak ipar saat di akademi dulu”, ujar Jeni yang tertawa sambil menutup sedikit mulut dengan jari tangannya. Urria yang melihat Jessica kebingungan dengan pertengkaran kakak-beradik tersebut lalu berbisik pada Jessica “Tidak perlu takut putriku sayang, ini sudah biasa terjadi diantara mereka, mereka tidak benar-benar bertengkar, itu hanya sebatas bercanda diantara mereka”, lalu Jessica membalas berbisik kepada Urria “Wah mama sangat hebat, pasti banyak yang suka k
Saat mendengar perkataan Jessica, tiba-tiba Nyonya Jill menangis dan memeluk-nya sambil berkata “Kamu mengingatkanku kepada adik laki-laki dulu semasa dia masih hidup, apa yang kamu ucapkan persis seperti apa yang dia ucapkan dulu kepadaku, saat itu kami hanya anak yatim piatu yang dibuang oleh orang tua kami, dia anak yang ceria dan alasanku masih hidup sampai sekarang adalah karena-nya juga, saat itu kami diserang oleh seekor monster saat mencari makanan dihutan, saat monster itu ingin menyerangku, dia melempari monster tersebut lalu monster itu mengejar-nya, akan tetapi disana ada jurang, monster itu menerkam adikku dan masuk kedalam jurang tersebut”, Jessica yang mendengar cerita Nyonya Jill kemudian ikut menangis sambil berkata “Nek, jangan menangis lagi, aku janji aku membunuh semua monster jahat itu”, Nyonya Jill kemudian mengusap air mata Jessica lalu dia berkata “Maafkan aku sayang sudah membuatmu menangis, ini terimalah gelang buatan adikku, a