Setelah itu Ria berkata sambil membalas pandangan Tia “Apa kamu ingat saat dia memotong pohon besar yang akan menimpa seorang warga Arcania saat terjadi badai disana”, Tia kemudian membalas dengan tegas “Bagaimana aku bisa lupa dengan hal itu kak, kak Tio membelah pohon itu menjadi potongan kecil hanya dengan sekali tebasan, aku bahkan tidak melihat dia menganyunkan pedangnya, yang kulihat saat itu hanya dia memasukkan pedang panjang dengan bilah kecil yang selalu dia gunakan kedalam sarungnya, lalu pohon tersebut tiba-tiba berubah jadi potongan kecil”, “Hahaha kamu benar, semua yang melihat hal itu hanya terdiam tanpa kata-kata termasuk ayah dan ibu, sejak saat itu dia jadi sangat populer di Arcania sampai membuat Mori iri dan mematahkan pedang tersebut dengan tangannya” jawab Ria sambil tertawa, “Iya benar kakak, tapi Tuan Frans langsung memberikan kak Tio pedang yang sama akan tetapi pedang itu berwarna merah menyala dan tidak bisa dipata
Tiba-tiba Gauce mulai mendekati Frida dan mencium bau disekitar tubuh Frida, setelah itu dia berkata dengan heran “Hmm baumu unik sekali, mirip seperti kak Ria tapi terasa agak berbeda”, tidak lama itu langsung sebuah pukulan mengenai kepala Gauce yang membuatnya berteriak, “Aduh sakit”, lalu Gauce menoleh kearah Tia dan berkata “Apa yang kamu lakukan Tia, itu sakit sekali, kamu memukul kepalaku dengan sekuat tenaga, jika orang biasa pasti kepalanya sudah hancur sekarang”, lalu Tia membalas sambil melihat Guace yang mengusap-usap kepalanya yang barusan dipukul “Apa yang kamu lakukan itu tidak sopan, kami mirip seperti menidos saat mengendus mangsanya, aku hanya menjinakkanmu saja”, saat melihat Gauce dan Tia sedang berdebat, Frida tiba-tiba tertawa kecil dan berkata “Tuan Gauce dan Nona Tia, kalian serasi sekali, aku akan berdoa kepada tuhan semoga kalian selalu bersama selamanya”, setelah itu Frida menoleh kearah Gauce dan
Setelah mendengar perkataan Karl, tiba-tiba tubuh Tia bergetar hebat kemudian Tia berkata kepada Gauce “Gauce, aku tidak tahan lagi”, “Iya,iya baiklah, tapi ingat harus menyisakan beberapa untuk penelitian kak Ria”, jawab Guace sambil tersenyum, “Apa yang kalian bisikkan, apa kalian tidak mendengarku? Cepat berikan pelayan wanita itu, aku janji tidak kasar dengannya”, ujar Karl yang terus melirik tubuh Tia, setelah itu Tia maju mendekati Karl dan sampai tepat didepannya, “Tenang saja, aku pasti tidak akan kasar kepadamu”, ujar Karl yang ingin meraba tubuh Tia dengan tangan, sebelum tangan Karl sampai memegang tubuh Tia, tiba-tiba dia sudah melihat kedua tangannya sudah putus dan terjatuh dilantai, Karl kemudian berteriak sangat keras yang membuat Tia langsung menendang wajahnya dengan sangat keras sampai membuatnya terlempar ketembok, “Dasar sampah”, ujar Tia yang memegang kedua belatinya sambil melihat kearah Karl, “
Tidak berapa lama setelah berjalan mereka sampai dibawah, pemandangan disana sangat mengerikan sampai-sampai membuat Gauce membuang mukanya, disana terdapat banyak sekali pelayan wanita yang dirantai tanpa busana, mereka semua memiliki bekas cambukkan dan sayatan senjata tajam disetiap tubuh mereka, tiba-tiba Tia menangis dan berkata sambil memeluk Gauce, “Gauce apa ini? Apa yang telah mereka lakukan sampai-sampai disiksa begitu kejam seperti ini? Apa mereka pencuri? Apa mereka pembunuh seperti kita? Dosa apa yang telah mereka lakukan? Ini terlalu kejam Gauce meskipun aku tidak berhak berkata seperti itu karena aku seorang pembunuh, tapi mereka hanya menjadi pelayan untuk melayani Tuan mereka, tapi kenapa? Kenapa? Kenapa bisa disiksa seperti ini Gauce? Beritahu aku Gauce, tolong beritahu aku, apakah ini memang sudah tradisi untuk setiap pelayan agar bisa disiksa majikannya? Gauce tolong beritahu aku, mengapa dunia ini terlalu kejam untuk pelayan seperti mereka? Apakah salah me
Tiba-tiba Ria langsung memeluk Mara dan berkata “Sudah, tidak apa-apa, kami sudah menangani mereka, kamu juga tidak perlu khawatir dengan lukanya, aku sudah mematikan indra perasa sakitmu, tapi jangan khawatir jika lukanya sudah sembuh indra perasa itu akan kembali dengan sendirinya”, “Terima kasih Nona, baru kali ini saya tidak merasa sakit setelah pertama kali bekerja disini”, jawab Mara sambil tersenyum, setelah itu Mara bertanya dengan heran “Maaf Nona, apakah Nona dan Tuan yang menolong saya pertama kali ada disini juga? Saya ingin berterima kasih mereka”, “Dia ada disini tapi untuk saat ini kamu belum bisa menemuinya, oh iya perkenalkan namaku Ria lalu gadis ini adalah asistenku Frida, dan orang yang menolongmu saat itu adalah adikku Tia dan kekasihnya Gauce, dia sangat tertekan melihat keadaan kalian dibawah sana dan terus menangis jadi aku menyuruh Gauce untuk menenangkannya didalam kereta kuda”, setelah itu Ria kembali berkata
Tiba-tiba terdengar suara dari luar ruangan “Jangan ganggu anggota baru kami dasar Hestia si wanita sadis”, semua orang yang ada diruangan menoleh kearah suara tersebut lalu terlihat seorang wanita dengan balutan perban ditangannya dan membawa masing-masing satu pedang panjang dipinggang sampingnya, “Hah, apa kamu bilang, Saki si wanita barbar”, jawab pelayan Mori yang bernama Hestia, “Urusanmu kan sudah selesai disini, cepat pergi sana”, ujar Saki sambil tersenyum, “Itu bukan urusanmu berapa lama aku disini”, jawab Hestia dengan kesal, “Sudah, sudah, kalian ini setiap bertemu pasti bertengkar”, ujar Ria yang berdiri melihat Hestia dan Saki sedang bertengkar, “Maaf Nona Ria, tapi saya tidak tahan dengan bau darah disekitar tubuh wanita sadis ini”, ujar Saki yang menunjuk kearah Hestia, “Saya juga tidak tahan dengan bau hewan yang keluar dari tubuh wanita barbar ini Nona Ria”, ujar Hestia yang menunju
Setelah itu Jason berkata “Maaf jika aku mengagetkanmu Ria, dimana para serangga?”, “Oh mereka kami ikat diruangan sebelah, serangga yang bernama Karl itu tangan dan kakinya sudah dipotong oleh Tia, jadi tidak mungkin dia akan pergi keluar, jadi aku tidak mengikatnya”, jawab Ria sambil menunjuk ruangan disebelah, setelah itu Jason berkata dengan tatapan dingin “Bagus, cepat ikuti aku kesana”, lalu Jason pergi menuju keruang sebelah bersama Ria dan Frida yang mengikutinya. Saat sampai disana Jason masuk lalu melihat seluruh anggota keluarga Brutus yang sudah diikat tangan dan kaki, tapi tiba-tiba seorang anak laki berumur 15 tahun membentak Jason “Hei pak tua apa yang kamu lakukan kepada kami, lihatlah kalian juga sudah menyiksa ayahku, aku akan melaporkan hal ini kepada teman-teman ayahku”, “Aku tidak punya urusan denganmu”, ujar Jason yang langsung meninju wajah pria tersebut dan seketika itu kepalanya hancur berkeping-kep
Setelah acara tersebut selesai, Klaus berpamitan untuk pulang, dia berkata sambil menghela nafas “Sayang sekali aku masih banyak pekerjaan, padahal aku ingin menginap disini bersama kalian”, “Sudah pulang sana, nanti kerajaan bisa dicuri oleh orang jika kamu tidak sana”, ujar Zelona sambil tertawa, “Iya, iya, titip Bella dan Claudia ya, aku pamit dulu”, ujar Klaus kemudian dia pergi naik kereta kuda, setelah itu mereka semua masuk kembali kedalam rumah, karena sudah malam mereka pergi kekamarnya masing-masing, Charles kemudian berkata “Mama aku tidur bersama Henry ya, mama harus tidur sendiri malam ini”, “Mana mungkin mama sendiri, kan ada bibi Diana disini”, jawab Zelona sambil memeluk Diana, lalu Zelona berkata kepada Frans “Frans hari ini Diana milikku, awas saja jika kamu menganggu obrolan wanita kami”, “Iya aku mengerti, tenang saja aku tidak akan menganggu”, jawab Frans sambil tersenyum, lalu m
3 Tahun berlalu setelah Henry dan Charles berlatih bersama-sama dibawah bimbingan Ninia, mereka sudah bisa menguasi teknik pedang rapier hanya dalam 3 tahun, hari ini mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan perjalan mereka menuju Arcania, “Henry cepatlah, kita akan segera pergi sebentar lagi”, ujar Charles yang membuka pintu kamar Henry, “Iya sebentar, aku ingin membawa hadiah untuk kak Jessica”, jawab Henry sambil memasukkan sebuah kotak kedalam tasnya, setelah itu dia pergi berjalan menuju kearah Charles. Mereka kemudian pergi bersama-sama menuju keluar rumah, setelah sampai disana semua orang sudah menunggu mereka, lalu Victoria maju dengan dua orang pelayan yang membawa jubah putih lengkap dengan topeng, setelah itu dia menyuruh pelayan memakaikan jubah dan topeng tersebut kepada Henry dan Charles, Victoria kemudian berkata “Ini adalah hadiah dari kami semua untuk kalian berdua, kalian tahu butuh 3 tahun untuk membuat jubah yang sangat sempurna s