Penjaga tersebut kemudian berkata dengan wajah senang “Baik Nona Tia apa yang harus kami lakukan?”, “Hmm baiklah, karena aku sedang tidak ingin mengotori tanganku, aku akan memberikan kalian pekerjaan, kalian akan mendapatkan satu koin emas jika kalian berhasil memukulkan bata-bata kewajah pria sialan ini dan membuat bata tersebut pecah”, jawab Tia sambil melihat kearah Dite yang ketakutan dengan tatapan jahat, “Baik Nona Tia kami akan melakukannya”, ujar dua orang penjaga yang semangat sambil melihat kearah kantong yang berisi koin emas yang sangat banyak, setelah itu Tia kembali berkata sambil tersenyum kepada para penjaga “Oh ya aku lupa mengatakan kalau koin yang ada disini sekitar 600 keping, kalian bisa mendapatkan masing-masing 300 keping jika kalian berhasil memukulnya bata kewajah pria itu sebanyak 300 kali, kalian bahkan boleh mengambil benda apa saja yang sangat keras untuk mengantikan bata itu”, setelah mendengarkan p
Saat Tia menoleh, dia melihat Tina yang berlari tergesa-gesa kearahnya, saat Tina sampai disana dia langsung berkata kepada Tia “Tia kumohon lepaskanlah mereka”, “Oh Nona Tina ternyata, sedang apa Nona Tina disini, bukankah Nona Tina tinggal dikota bawah?”, tanya Tia dengan heran, “Aku bersama dengan mereka untuk menghadiri acara pelantikan kak Frans dan Henry, sebenarnya hanya aku dan ayah yang diundang kesana, akan tetapi mereka memaksa ikut kesana”, “Oh pantas saja mereka yang tidak tahu malu dan bertindak seenaknya disini”, jawab Tia dengan tatapan dingin menghadap kearah Perl dan Jimmy yang sedang ketakutan. Setelah itu Tina kembali berkata sambil membantu Gustav yang berdiri karena sedang bersujud kepada Tia “Tia setidaknya bisakah kamu lepaskan ayah karena dia tidak ada salah apa-apa?”, “Tina beraninya kamu meninggalkan kami disini, apa kamu ingin diusir dari rumah”, ujar Perl dengan penuh amarah kepada T
Orang-orang yang ada disana juga membungkuk dan memberi hormat kepada Frans, setelah itu datang Henry yang berlari kearah Tia dan langsung memeluknya, Henry kemudian bertanya “Kamu sedang apa Tia? Apakah kami menganggu kamu yang sedang bersenang-senang”, “Selamat datang Tuan Muda, saya sedang memberi pelajaran kepada orang yang telah menyakiti salah seorang keluarga kita, anda sama sekali tidak menganggu kok”, ujar Tia yang tersenyum kepada Henry sambil menunjuk kearah Frida lalu menunjuk kearah Dite yang sudah terkapar, Henry kemudian menghampiri Frida dan berkata “Kamu siapa? Apakah kamu bekerja dengan Ria?, lalu Frida menjawab sambil membungkuk “Nama saya Frida Tuan Muda, mulai dari sekarang saya bekerja menjadi asisten Nona Ria untuk membantu penelitiannya”, “Oh begitu ya, tapi pipimu merah sekali, aku bisa tahu kalau ini habis dipukul dengan sangat kuat, apa kamu tidak apa-apa?”, ujar Henry sambil memegang pipi Frida dengan
Dilain tempat Ria dan Frida sedang mampir kesebuah toko yang menjual ramuan herbal untuk mereka sakit yang diamali oleh Frida, setelah mendapatkan ramuan tersebut Ria berkata “Coba buka mulutmu, aku ingin melihat bagian dalamnya”, setelah itu Frida membuka mulutnya dan terlihat sedikit bekas sobekan dipipi bagian dalam Frida, “Tahan ya, mungkin ini akan sedikit perih”, ujar Ria sambil mengoleskan ramuan tersebut di bagian yang tersobek, sambil mengoleskan ramuan, Ria bertanya dengan heran “Kenapa kamu menerima pukulan ini, seharusnya kan kamu bisa menghindarinya?”, setelah Ria selesai mengoleskan ramuan, Frida kemudian menjawab “Rasa sakit ini tidak ada apa-apanya Nona dibandingkan mendengar seseorang yang menghina anda”, “Dasar kamu ini, kamu terlalu serius hanya dengan perkataan orang seperti itu”, ujar Tia sambil memukul sedikit kepala Frida dengan pelan, lalu dia kembali berkata “Tapi syukurlah karena kejadian ini
Setelah itu Frida menjawab sambil tersenyum hangat “Tentu saja Nona Tia, saya adalah anak yang dibuang dan ditidak diinginkan oleh keluarga saya sendiri, setelah Nona Ria menemukan lalu membawa saya kedalam keluarga yang menyambut seorang anak buangan seperti saya dengan sangat hangat, saya sudah memutuskan untuk melindungi keluarga ini dengan segala yang saya miliki”, “Bagus jika memang begitu, tapi kamu sudah tahu kan kalau kami berasal dari keluarga pembunuh yang melayani Tuan Frans dan keluarganya”, tanya Tia sambil menatap mata Frida, Frida kemudia berkata sambil membalas tatapan Ria “Saya sudah tahu tentang hal itu sejak pertama kali bertemu dengan Nona Ria”, “Apakah kamu tidak takut dengan kami? Kamu lihat kan bagaimana aku menyiksa orang tadi? Itu hanya siksaan kecil dari banyak siksaan yang aku punya”, tanya Tia kembali dengan serius, “Saya tidak takut dengan pekerjaan kalian Nona Tia, tapi saya sangat takut jika d
Kemudian Frida berkata sambil menatap Tia “Tapi saya tidak yakin racun yang ada didalam tubuh saya ini bisa berguna untuk melindungi seseorang”, “Kamu tahu Frida? Tubuhmu itu adalah yang diinginkan kak Ria sejak dia masih kecil”, ujar Tia sambil menggenggam tangan Frida, setelah itu Tia kembali berkata “Saat pertama kali kak Ria ingin membuat tubuhnya seperti dirimu, dia sakit selama satu bulan, dia bahkan tidak bisa berjalan sama sekali dan hanya tidur dikasurnya sambil setiap harinya muntah darah, ayah dan ibu sangat khawatir dengan cara yang dia inginkan untuk jadi seorang pembunuh, karena tidak ingin kak Ria menderita dengan cara yang diinginkan akhirnya ayah dan ibu memutuskan untuk membujuk kak Ria mencari cara lain, tapi dia sama sekali tidak mau dan terus melanjutkan cara tersebut, karena kegigihannya dalam mencoba, akhirnya dia bisa memasukkan racun kedalam tangannya dan tidak sakit lagi, setelah saat itu dia terus melanjutkan penelitian yang b
Lalu Yu membuka jalan agar Ria, Tia dan Frida bisa masuk, setelah itu Ria masuk sambil menjulurkan lidahnya untuk mengejek Yu, saat masuk Tia berkata kepada Yu “Yu maafkan sikap kakakku”, “Tidak apa-apa Tia, aku sudah terbiasa dengan sikapnya dari dulu”, jawab Yu sambil tersenyum, lalu mereka semua menuju tempat ganti pakaian. Saat sampai disana mereka semua melepas pakaian dan memakai handuk putih yang menutupi tubuh mereka, “Nona Tia kenapa Nona Yu tadi sangat marah kepada Nona Ria?, tanya Frida sambil memakai handuk, “Sebenarnya Yu berasal dari Arcania juga, tapi karena tubuhnya yang sangat besar, kak Ria sering mengejeknya dan membuatnya marah sampai sekarang, meskipun bekerja ditempat perawatan tubuh Yu itu sangat kuat, dia bahkan bisa mengangkat seekor Horus lalu melemparnya dengan sangat jauh”, jawab Tia, “Ya tentu saja dia bisa melakukan itu, tubuhnya saja lebih besar dari Horus jadi hal itu sudah wajar, ayo cepat kita masuk ak
Lalu Diana membalas “Sepertinya Jason salah menyampaikan pesannya, aku tadi berkata ingin bertemu dengan Frida dan hanya ingin dia bersantai disini bersama kalian, aku sedih sekali setelah mendengar kisahnya dari Jason”, “Dasar kakek itu, dia sudah semakin pikun karena terlalu tua”, ujar Ria, lalu Frida berkata “Terima kasih sudah melakukan ini untuk saya Nona Diana, tapi apakah tidak apa-apa pelayan seperti saya bersantai dengan majikan seperti anda?”, “Meskipun kamu itu pelayan, tapi kamu tetap bagian dari keluarga ini, jadi kamu tidak perlu mempermasalahkan hal tersebut”, jawab Diana sambil tersenyum, kemudian Diana kembali berkata “Jadi kamu tidak perlu sungkan kepadaku dan Frans, jika kamu mengalami masalah bilang saja, kami pasti akan membantu”, “Baik Nona Diana terima kasih, akhrinya saya menemukan alasan saya kenapa dilahirkan kedunia ini dengan tubuh yang aneh”, balas Frida sambil tersenyum, &ldqu
Setelah masuk kedalam, Tina melihat Frans sedang menandatangani salah satu lembaran dari tumpukkan lembaran yang ada diatas meja kerjanya, Frans kemudian bertanya kepada Tina sambil tersenyum “Ada apa Tina? Apa kamu belum makan? Wajahmu pucat sekali, jika kamu ingin makan minta saja koki didapur untuk memasakkan apa yang kamu inginkan, tidak perlu meminta izinku”, “B-bukan itu kakak, ini penting sekali”, jawab Tina dengan gugup, kemudian Frans melihat Tina dan berkata dengan serius “Ada apa? Apa mereka mengancam dirimu?, lalu Tina berkata dengan wajah serius “Tadi saat sedang memindahkan barang-barang kami kedalam kereta, tiba-tiba datang Count Karl Brutus yang tidak lain adalah ayahnya Perl istrinya Dite, dia marah-marah kepada ayah lalu memberi kakak sebuah ancaman, dia berkata “Berani sekali pelayanmu menyeret anak dan cucuku dengan kereta kuda, karena hal itu mereka mengalami luka yang sangat parah, aku ingin pelayan itu kesini dan memin