Setelah itu Frida menjawab sambil tersenyum hangat “Tentu saja Nona Tia, saya adalah anak yang dibuang dan ditidak diinginkan oleh keluarga saya sendiri, setelah Nona Ria menemukan lalu membawa saya kedalam keluarga yang menyambut seorang anak buangan seperti saya dengan sangat hangat, saya sudah memutuskan untuk melindungi keluarga ini dengan segala yang saya miliki”, “Bagus jika memang begitu, tapi kamu sudah tahu kan kalau kami berasal dari keluarga pembunuh yang melayani Tuan Frans dan keluarganya”, tanya Tia sambil menatap mata Frida, Frida kemudia berkata sambil membalas tatapan Ria “Saya sudah tahu tentang hal itu sejak pertama kali bertemu dengan Nona Ria”, “Apakah kamu tidak takut dengan kami? Kamu lihat kan bagaimana aku menyiksa orang tadi? Itu hanya siksaan kecil dari banyak siksaan yang aku punya”, tanya Tia kembali dengan serius, “Saya tidak takut dengan pekerjaan kalian Nona Tia, tapi saya sangat takut jika d
Kemudian Frida berkata sambil menatap Tia “Tapi saya tidak yakin racun yang ada didalam tubuh saya ini bisa berguna untuk melindungi seseorang”, “Kamu tahu Frida? Tubuhmu itu adalah yang diinginkan kak Ria sejak dia masih kecil”, ujar Tia sambil menggenggam tangan Frida, setelah itu Tia kembali berkata “Saat pertama kali kak Ria ingin membuat tubuhnya seperti dirimu, dia sakit selama satu bulan, dia bahkan tidak bisa berjalan sama sekali dan hanya tidur dikasurnya sambil setiap harinya muntah darah, ayah dan ibu sangat khawatir dengan cara yang dia inginkan untuk jadi seorang pembunuh, karena tidak ingin kak Ria menderita dengan cara yang diinginkan akhirnya ayah dan ibu memutuskan untuk membujuk kak Ria mencari cara lain, tapi dia sama sekali tidak mau dan terus melanjutkan cara tersebut, karena kegigihannya dalam mencoba, akhirnya dia bisa memasukkan racun kedalam tangannya dan tidak sakit lagi, setelah saat itu dia terus melanjutkan penelitian yang b
Lalu Yu membuka jalan agar Ria, Tia dan Frida bisa masuk, setelah itu Ria masuk sambil menjulurkan lidahnya untuk mengejek Yu, saat masuk Tia berkata kepada Yu “Yu maafkan sikap kakakku”, “Tidak apa-apa Tia, aku sudah terbiasa dengan sikapnya dari dulu”, jawab Yu sambil tersenyum, lalu mereka semua menuju tempat ganti pakaian. Saat sampai disana mereka semua melepas pakaian dan memakai handuk putih yang menutupi tubuh mereka, “Nona Tia kenapa Nona Yu tadi sangat marah kepada Nona Ria?, tanya Frida sambil memakai handuk, “Sebenarnya Yu berasal dari Arcania juga, tapi karena tubuhnya yang sangat besar, kak Ria sering mengejeknya dan membuatnya marah sampai sekarang, meskipun bekerja ditempat perawatan tubuh Yu itu sangat kuat, dia bahkan bisa mengangkat seekor Horus lalu melemparnya dengan sangat jauh”, jawab Tia, “Ya tentu saja dia bisa melakukan itu, tubuhnya saja lebih besar dari Horus jadi hal itu sudah wajar, ayo cepat kita masuk ak
Lalu Diana membalas “Sepertinya Jason salah menyampaikan pesannya, aku tadi berkata ingin bertemu dengan Frida dan hanya ingin dia bersantai disini bersama kalian, aku sedih sekali setelah mendengar kisahnya dari Jason”, “Dasar kakek itu, dia sudah semakin pikun karena terlalu tua”, ujar Ria, lalu Frida berkata “Terima kasih sudah melakukan ini untuk saya Nona Diana, tapi apakah tidak apa-apa pelayan seperti saya bersantai dengan majikan seperti anda?”, “Meskipun kamu itu pelayan, tapi kamu tetap bagian dari keluarga ini, jadi kamu tidak perlu mempermasalahkan hal tersebut”, jawab Diana sambil tersenyum, kemudian Diana kembali berkata “Jadi kamu tidak perlu sungkan kepadaku dan Frans, jika kamu mengalami masalah bilang saja, kami pasti akan membantu”, “Baik Nona Diana terima kasih, akhrinya saya menemukan alasan saya kenapa dilahirkan kedunia ini dengan tubuh yang aneh”, balas Frida sambil tersenyum, &ldqu
Setelah masuk kedalam, Tina melihat Frans sedang menandatangani salah satu lembaran dari tumpukkan lembaran yang ada diatas meja kerjanya, Frans kemudian bertanya kepada Tina sambil tersenyum “Ada apa Tina? Apa kamu belum makan? Wajahmu pucat sekali, jika kamu ingin makan minta saja koki didapur untuk memasakkan apa yang kamu inginkan, tidak perlu meminta izinku”, “B-bukan itu kakak, ini penting sekali”, jawab Tina dengan gugup, kemudian Frans melihat Tina dan berkata dengan serius “Ada apa? Apa mereka mengancam dirimu?, lalu Tina berkata dengan wajah serius “Tadi saat sedang memindahkan barang-barang kami kedalam kereta, tiba-tiba datang Count Karl Brutus yang tidak lain adalah ayahnya Perl istrinya Dite, dia marah-marah kepada ayah lalu memberi kakak sebuah ancaman, dia berkata “Berani sekali pelayanmu menyeret anak dan cucuku dengan kereta kuda, karena hal itu mereka mengalami luka yang sangat parah, aku ingin pelayan itu kesini dan memin
Frida yang kebingungan dengan percakapan itu kemudian bertanya dengan penasaran “Maaf menyela Tuan Jason, tapi saya tidak mengerti dengan pembicaraan ini”, “Kami akan menceritakannya nanti saat kita diluar nanti”, ujar Ria sambil mengelus kepala Frida, setelah itu Ria kembali berkata kepada Jason “Kami akan bersiap-siap dulu kakek”, “Ingat! Aku tidak ingin kalian membunuh dia, aku ingin kalian membuat dia tetap terus hidup dengan penyesalan sampai dia ingin bunuh diri”, ujar Jason sambil tersenyum jahat, “Baik,baik, kami mengerti dengan hal itu, tenang saja”, jawab Tia, kemudian mereka meninggal ruangan Jason. Saat mereka berada diluar ruangan, mereka berjalan menuju sebuah tangga yang mengarah kebawah tanah yang tidak jauh dari ruangan Jason, kemudian mereka menuruni tangga tersebut sampai akhirnya bertemu sebuah pintu, Tia kemudian mengeluarkan sebuah kunci dari sakunya lalu membuka ruangan tersebut, setelah pintu terbuka
Setelah itu Ria berkata sambil membalas pandangan Tia “Apa kamu ingat saat dia memotong pohon besar yang akan menimpa seorang warga Arcania saat terjadi badai disana”, Tia kemudian membalas dengan tegas “Bagaimana aku bisa lupa dengan hal itu kak, kak Tio membelah pohon itu menjadi potongan kecil hanya dengan sekali tebasan, aku bahkan tidak melihat dia menganyunkan pedangnya, yang kulihat saat itu hanya dia memasukkan pedang panjang dengan bilah kecil yang selalu dia gunakan kedalam sarungnya, lalu pohon tersebut tiba-tiba berubah jadi potongan kecil”, “Hahaha kamu benar, semua yang melihat hal itu hanya terdiam tanpa kata-kata termasuk ayah dan ibu, sejak saat itu dia jadi sangat populer di Arcania sampai membuat Mori iri dan mematahkan pedang tersebut dengan tangannya” jawab Ria sambil tertawa, “Iya benar kakak, tapi Tuan Frans langsung memberikan kak Tio pedang yang sama akan tetapi pedang itu berwarna merah menyala dan tidak bisa dipata
Tiba-tiba Gauce mulai mendekati Frida dan mencium bau disekitar tubuh Frida, setelah itu dia berkata dengan heran “Hmm baumu unik sekali, mirip seperti kak Ria tapi terasa agak berbeda”, tidak lama itu langsung sebuah pukulan mengenai kepala Gauce yang membuatnya berteriak, “Aduh sakit”, lalu Gauce menoleh kearah Tia dan berkata “Apa yang kamu lakukan Tia, itu sakit sekali, kamu memukul kepalaku dengan sekuat tenaga, jika orang biasa pasti kepalanya sudah hancur sekarang”, lalu Tia membalas sambil melihat Guace yang mengusap-usap kepalanya yang barusan dipukul “Apa yang kamu lakukan itu tidak sopan, kami mirip seperti menidos saat mengendus mangsanya, aku hanya menjinakkanmu saja”, saat melihat Gauce dan Tia sedang berdebat, Frida tiba-tiba tertawa kecil dan berkata “Tuan Gauce dan Nona Tia, kalian serasi sekali, aku akan berdoa kepada tuhan semoga kalian selalu bersama selamanya”, setelah itu Frida menoleh kearah Gauce dan
Setelah mendengar perkataan Karl, tiba-tiba tubuh Tia bergetar hebat kemudian Tia berkata kepada Gauce “Gauce, aku tidak tahan lagi”, “Iya,iya baiklah, tapi ingat harus menyisakan beberapa untuk penelitian kak Ria”, jawab Guace sambil tersenyum, “Apa yang kalian bisikkan, apa kalian tidak mendengarku? Cepat berikan pelayan wanita itu, aku janji tidak kasar dengannya”, ujar Karl yang terus melirik tubuh Tia, setelah itu Tia maju mendekati Karl dan sampai tepat didepannya, “Tenang saja, aku pasti tidak akan kasar kepadamu”, ujar Karl yang ingin meraba tubuh Tia dengan tangan, sebelum tangan Karl sampai memegang tubuh Tia, tiba-tiba dia sudah melihat kedua tangannya sudah putus dan terjatuh dilantai, Karl kemudian berteriak sangat keras yang membuat Tia langsung menendang wajahnya dengan sangat keras sampai membuatnya terlempar ketembok, “Dasar sampah”, ujar Tia yang memegang kedua belatinya sambil melihat kearah Karl, “