Setelah Sarah mendegarkan cerita dari penjaga toko dia berkata “Baik bibi aku akan mengingatkan Henry tentang apa yang bibi sampaikan tadi, aku tunggu kuenya ya, aku pergi dulu”, kemudian Sarah meninggalkan toko tersebut, penjaga toko kemudian berkata “Sepertinya aku pernah mendegar nama Henry, cuman dimana ya, apa cuma perasaaanku saja”. Saat Sarah sedang menuju jalan pulang dia melewati kediaman Henry dan mendengar suara pertarungan, kemudian mampir sebentar untuk melihat Henry yang sedang berlatih bersama Tia untuk kompetisi besok, saat Sarah sedang asik melihat Henry, dia dikagetkan oleh Jason yang berkata “Apa Nona tidak ingin menyapa Tuan Muda?”, Sarah yang kaget kemudian berkata “Tidak paman, aku tidak ingin menganggu latihan Henry, aku hanya mampir sebentar untuk melihatnya saja”, “Apa Nona ingin saya buatkan camilan atau minuman?”, tanya Jason, “Tidak paman, aku sudah ingin pulang karena sudah pergi terlalu l
Setelah itu Ninia kembali berkata “Semenjak saat itu dia bertekad untuk membuat tempat pelatihan khusus untuk melayani keluarga Frans, setiap tahunnya dia menerima banyak sekali orang berbakat yang ingin menjadi pelayan karena mereka berasal dari kelas bawah, Jason tidak melihat seseorang dari kelasnya, jika orang itu mempunyai bakat dia bahkan mau menerimanya meski dia seorang budak, seperti itulah besarnya kesetiaan Jason kepada Frans agar kejadian yang sama tidak terulang lagi”. Karena penasaran Sarah kembali bertanya “Apa ibu tahu pertama kali mereka berdua bertemu dan apa yang membuat paman Jason sangat setia kepada paman Frans, dari semua kepala pelayan yang ada mungkin paman Jason adalah yang paling setia kepada majikannya”, setelah itu Ninia bercerita tentang sebuah kisah “Dulu kota ini tepat nya di kawasan daerah bawah yang terdapat keluarga Baron,Baronet dan Viscout terdapat seorang pembunuh kejam yang hanya mengincar keluarga bangsawan, tapi
Frans yang jengkel dengan perkataan itu langsung mengeluarkan rantai cahaya yang melilit leher orang tersebut dan berkata “Oh benarkah? Apa kamu berniat menyusul ayahmu yang kerjaannya menyiksa seorang budak seperti sebuah mainan, lilitan rantai tersebut yang membuat orang disekitar menjadi takut dan membuat Jason tercengan dengan heran, tidak lama setelah itu datang raja yang saat itu dia masih seorang putra mahkota atau pangeran, saat dia datang dan langsung berkata kepada Frans “Frans kamu tidak boleh membunuh orang disini, itu akan menambah pekerjaanku nantinya”, “Oh maaf yang mulia, saya terbawa suasana”, ujar Frans sambil tersenyum lalu melepaskan orang tersebut sehingga dia jatuh dari ketinggian dan membuat kakinya patah, orang tersebut berteriak dan berkata kepada pangeran “Yang mulia lihatlah yang dilakukannya, anda harus bersikap adil dan menjatuhi bocah itu dengan hukuman mati”, pangeran kemudian menjawab “Oh itu tidak perlu
Setelah itu Sarah menjawab “Apakah dia mau mengajariku ibu?, seorang kesatria sihir harus memiliki kemampuan seperti itu”, lalu Ninia membalas “Ibu akan minta kepada Frans, soalnya kepribadian Ria sedikit unik, dia hanya menuruti perintah Frans”, “Terima kasih ibu”, ujar Sarah sambil tersenyum, “Sudah mandi sana, lalu makan malam dan kamu harus tidur untuk menyemangati Henry besok”, ujar Ninia sambil menunjuk kearah kamar mandi, “Baik ibu, aku juga tidak sabar untuk hari esok”, jawab Sarah sambil tersenyum kemudian dia pergi menuju arah kamar mandi. Sementara itu dikediaman Henry saat ini dia baru saja selesai berlatih bersama Tia, saat dia ingin masuk kedalam rumah Jason berkata kepadanya “Tuan Muda, saran saya gunakan teknik yang baru anda kuasai saat berhadapan dengan lawan yang kuat, saya yakin pasti ada lawan yang setara dengan Tuan Muda dalam kompetisi sihir itu”, kemudian Henry membalas sambil tersenyum &
Setelah mendengar perkataan Henry, Diana kemudian tersenyum dan berkata “Kamu tidak perlu menang sayang, ibu hanya ingin kamu bersenang-senang saat mengikuti kompetisinya, kamu pasti akan menemukan teman disana”, kemudian Frans menambahkan “Itu benar Henry, kami hanya ingin melihatmu bersenang-senang saja, ingin pesan ayah Henry, kamu tidak boleh sedikitpun meremehkan lawanmu, seperti apapun dia kamu tidak boleh meremehkannya”, “Baik ayah, ibu, aku pasti akan melakukannya”, “Maaf Henry ibu tidak bisa datang untuk mendukungmu, ibu pasti akan berdoa yang terbaik untukmu”, ujar Diana dengan sedih, Henry kemudian berkata sambil menggenggam tangan Diana “Tidak apa-apa ibu, ibu tidak khawatir dengan hal itu, ibu harus terus beristirahat agar kesehatan ibu terus membaik”, Diana langsung memeluk Henry dan berkata “Kamu anak yang baik sekali Henry, ibu bahagia sekali memiliki dirimu”, Frans kemudian menambahkan “Ay
Henry yang terkejut dengan perkataan Tia kemudian kembali bertanya “Tia, apakah semua pelayan yang ada dirumah itu orang-orang yang lewat tes ditempat pelatihan, termasuk pelayan wanita yang selalu membantu menyiapkan kepeluanku?”, “Tentu saja Tuan Muda, mereka terlihat ramah dan lembut hanya kepada anggota keluarga saja, jika kepada musuh mereka adalah pembunuh yang handal”, jawab Tia sambil tersenyum, “Eh, tapi mereka terlihat sangat baik dan selalu tersenyum kepadaku, aku tidak menyangka mereka ahli bertarung”, ujar Henry dengan heran, “Itu karena kakek tidak ingin kejadian yang sama terjadi lagi Tuan Muda, kakek sangat menyesal atas kejadian yang menimpa Nona Diana, dia bahkan saat itu ingin bunuh karena menganggap dirinya tidak berguna, akan tetapi Tuan Frans berkata “Karena kamulah aku masih melihat Diana di dunia ini, jika kamu tidak ada disana waktu itu, mungkin aku tidak akan melihat Diana hidup didunia ini lagi”,setelah
Tia melihat 2 orang gadis kecil yang tidak lain adalah Sarah dan Ophelia saling bertengkar satu sama lain, “Hei kenapa kamu ada disini”, ujar Sarah, “Terserah aku mau berada dimana, aku ingin menyemangati Henry”, balas Ophelia, “Aku saja sudah cukup untuk menyemangati Henry, kamu pulang saja sana”, ujar Sarah, lalu mereka saling memandang satu sama lain dengan wajah kesal, saat itu juga Tia berkata “Nona Ophelia, Nona Sarah, apa yang kalian lakukan disini, dimana pengawal kalian”, mereka kemudian menoleh kearah suara Tia, saat Ophelia ingin berkata tiba-tiba Sarah langsung memotongnya dengan berkata “Tia, dimana Henry, aku ingin memberikan sesuatu untuknya”, saat itu juga Henry keluar dari dalam kereta dan berkata “Oh halo Sarah, Lia, apa kalian menungguku?”, “Henry kamu cocok sekali dengan pakaian itu, kamu sangat tampan”, ujar Sarah, lalu Sarah memeluk tangan kanan Henry, setelah itu dia kembali be
Kemudian Billy berkata “Sudahlah Frank, dia mungkin akan berbicara jika diberi sedikit pelajaran”, lalu Billy mengepalkan tangannya untuk bersiap memukul anak yang memiliki mata ruby tersebut, saat sudah melancarkan pukulan, tiba-tiba tangan berhenti seolah ada yang memegang tangannya, saat dia menoleh ternyata itu Henry yang memegang tangannya, Billy kemudian berkata “Hei lepaskan, apa masalahmu, aku tidak punya urusan denganmu”, Henry menjawab “Oh begitukah, tapi aku tidak suka dengan hal yang kau lakukan ini”, “Apa yang kalian tunggu singkirkan penganggu ini”, ujar Billy kepada pengawalnya, lalu pengawal tersebut mulai ingin menyerang Henry dari belakang, tiba-tiba terdengar beberapa suara patah dari tulang tangan, suara tersebut berasal dari pelayan Billy yang sudah dilumpuhkan oleh 2 orang pengawal Henry, Billy yang melihat 5 orang pengawalnya kalah dan meringis kesakitan karena 2 pengawal Henry yang langsung menyerang mereka deng
Saat Gauce sibuk menggoda Tia, tiba-tiba dari arah belakang muncul suara wanita yang berkata “Jika kamu ingin mendekati Tia, dapatkanlah dulu restu dari kakaknya”, saat Gauce menoleh kearah suara tersebut, dia melihat seorang wanita tersenyum dengan menakutkan kearahnya, tiba-tiba Gauce berlari kearah belakang Tia dan berkata dengan gugup “K-kak Ria, kenapa kamu ada disini”, “Oh kamu tidak suka aku berada disini”, ujar Ria sambil membuka jubah yang dia kenakan dan terlihat memakai baju hitam ketat dengan rok pendek, “Oh tidak kak Ria, bahkan aku rindu sekali denganmu karena sudah lama tidak bertemu”, jawab Gauce sambil tersenyum takut, lalu dia kembali berkata sambil menghampiri Charles “Tuan Muda ayo kita ketempat Nona Zelona, ini nomor peserta anda sudah saya ambil”, Charles kemudian melihat kearah Henry sambil memajukan tangan untuk berkenalan dengan Henry, Charles berkata “Halo namaku Charles Viallus, terima kasih