Hideki masih berdiri terdiam di tempatnya, ia hanya menatap Ixy dengan tatapan tajam tanpa berkomentar untuk beberapa saat. Ixy kemudian berjalan mendekati Hideki, lalu berdiri agak dekat dengannya, terdiam dan terpaku sebentar.Ixy lalu bertanya, "Apakah aku boleh bergabung ke dalam klub tari balet ini?"Tentu saja Hideki langsung tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya setelah mendengar pertanyaan dari gadis itu.Hideki lalu bertanya kepadanya, "Kau, jika dilihat-lihat, tubuhmu sangat proporsional sekali untuk seorang penari balet wanita, kau pasti menjaga makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulutmu, agar bisa mendapatkan tubuh seindah dan selentur itu. Wajahmu juga sangat cantik, aku bisa berkata bahwa kau masih sangat muda, nona, sebentar… Aku belum tahu namamu. Jadi, siapakah dirimu, nona?"Ixy masih menatap Hideki dengan sorot mata yang tajam, lalu menjawab, "Namaku adalah Ixy. Aku masih berusia enam belas tahun, apa aku terlalu muda untuk masuk ke dalam klub tari balet in
Setelah menari cukup lama sebagai Giselle, Ixy akhirnya menyelesaikan perannya tersebut. Setelah selesai dengan seluruh adegan dan gerakan tari balet dalam Giselle tadi, ia kemudian berdiri tegak, lalu menoleh ke arah Hideki yang sudah memperhatikannya sejak tadi, lalu menatapnya dengan tatapan yang seolah memohon.Ia lalu bertanya, "Hideki, maafkan aku. Kau tidak menerimaku di sini, namun, aku tidak ingin lagi kembali ke panti asuhan itu. Aku hanya ingin menari, dan menjadi penari profesional. Aku akan memulai dari awal lagi."Mendengar Ixy yang seperti memohon kepadanya, Hideki lalu berjalan mendekatinya, dan berdiri di hadapannya, kemudian berkata, "Baiklah, nona Ixy. Aku akui bahwa aku sudah memperhatikanmu sejak dari tadi, dan Giselle yang kau bawakan baru saja itu… Sebenarnya menarik perhatianku. Nona Ixy, bagaimana jika kau masuk ke dalam klub kami sebagai pemula terlebih dahulu? Mungkin setelah itu, kau bisa berkembang lebih banyak."Mendengar Hideki yang kali ini akhirnya men
Ixy yang sedang menatap Hideki dengan ekspresi wajah yang masih juga datar, kemudian membalas, "Aku tidak ingin ke rumahmu. Aku hanya ingin berjalan-jalan."Mendengar balasan dari Ixy, wajah Hideki langsung memerah. Ia tersipu malu namun bukan karena ia suka pada gadis itu, namun ia malu karena sudah menuduh Ixy yang ia pikir ingin tinggal di rumahnya."Astaga, maafkan aku. Baiklah, baiklah," ucap Hideki dengan lembut kali ini, dan ia mulai meneruskan langkahnya lagi untuk berjalan pulang.Sepanjang perjalanan, Ixy dan Hideki sama sekali tidak berbicara. Gadis itu bahkan terlihat masih berjalan di belakangnya dengan sangat santai, hingga Hideki tampak kesal, kemudian ia menghentikan lagi langkahnya dan menoleh ke belakang.Ia lalu berkata, dengan wajahnya yang memerah, "Kau… Jangan berjalan di belakangku, Ixy! Orang akan mengira bahwa kau sedang mengikutiku! Berjalanlah di sampingku!"Ia tampak sedikit tersipu malu, karena ada beberapa orang yang melihat cara berjalan mereka berdua… S
Setelah mendengar jawaban tersebut, Rae langsung berjalan mendekati Ixy, berdiri di hadapannya kemudian, ia meraih tangan gadis itu dan berbisik, "Kita sebaiknya segera kembali ke panti asuhan, Ixy. Tempat ini tidak baik untukmu, kau juga baru mengenal tuan Hideki. Kau akan sangat merepotkan tuan Hideki nanti. Ikutlah denganku dan kita akan bicara."Rae kemudian membantu Ixy untuk berdiri, dan menggandengnya, lalu Rae berjalan keluar dari rumah Hideki sambil agak memaksa gadsi itu untuk ikut keluar dari rumah milik Hideki saat itu juga.Setelah mereka berdua sudah berada di luar rumah, Rae lalu berkata kepada Hideki, "Maafkan aku, tuan Hideki. Anak ini memang… Mungkin bosan dengan suasana panti asuhan. Ia belum pernah sama sekali keluar dari panti asuhan, dan yang ia lakukan seharian hanyalah menari balet. Maafkan aku, aku dan pengasuh lainnya, Naoki, akan segera mendidiknya. Maafkan aku, tuan."Mendengar kata 'Naoki', Hideki langsung menatap Rae dengan raut wajah yang senang, lalu me
Setelah kejadian itu, Ixy masih berdiri terdiam di tempatnya. Hujan mulai turun dengan deras, dan ia mulai menitikkan air mata, lalu menundukkan kepala, sambil menatap ke arah tanah yang sudah basah oleh hujan.Ia lalu bergumam, "Ayah… Ibu… Kalian mengapa meninggalkanku secepat itu…"Badannya tiba-tiba terasa sangat lemas, ia lalu terjatuh berlutut di atas tanah. Ia juga mulai menangis tersedu-sedu. Tiba-tiba, seseorang berdiri di sampingnya dan tampak sedang memegang sebuah payung di atas kepalanya, sehingga hujan tidak lagi membasahi tubuhnya.Ia sepertinya tersadar bahwa ada seseorang di sampingnya dan sedang memegang payung untuknya, kemudian berdiri, dan menoleh ke samping, lalu menatap orang tersebut, dan dengan wajah datar, ia berkata pelan, "Hideki."Ternyata orang tersebut adalah Hideki yang terlihat berdiri dan memegang payung untuknya, sementara dirinya sendiri jadi basah kuyup akibat hujan, dan ia hanya mempunyai satu buah payung yang ia pegang, untuk melindungi Ixy dari a
"Aku mengerti, Naoki, namun, kita sudah terlalu lama menunggu. Aku rasa sudah hampir waktunya untuk memberitahukan seluruhnya kepada Ixy. Kita… Benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Naoki. Ah iya aku lupa, seseorang dari gedung teater yang bernama Hideki, menitipkan salam untukmu," ucap Rae pelan, dengan wajah yang sedih.Naoki hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya pertanda ia sendiri sedang kebingungan menghadapi situasi ini, namun mendengar kata 'Hideki', Naoki lalu bergumam dalam hatinya, "Hideki? Junior Hideki?"Dengan sedikit keraguan, Rae kemudian berkata lagi, "Naoki, sebaiknya aku kembali ke dunia penyihir, aku rasa Yvoxy pasti bisa memberikan…. Nasihat sedikit untukku."Rae lalu membuka portal menuju ke dunia penyihir dan dengan cepat ia masuk ke dalamnya, juga dengan cepat, portal itu menghilang. Ia langsung mengubah fisiknya lagi dari Claire menjadi Rae begitu ia tiba di dalam Gedung Axell, tepatnya ruang pribadinya sendiri.Ia langsung berlari menuju pintu dan ke
Setelah kejadian tadi, situasi di lorong itu langsung sunyi senyap. Ixy sendiri kini berjalan menyusuri lorong sebelumnya, untuk menuju kembali ke kamarnya.Rae dan Naoki yang mengintipnya sejak dari tadi dari kejauhan, kemudian memutuskan untuk berpisah. Naoki sendiri berjalan ke arah yang berlawanan dengan Rae yang kini berjalan menuju ke kamarnya sendiri.Setelah berada tepat di depan pintu kamarnya, Rae lalu mengambil nafas dalam-dalam, kemudian membuang nafasnya tadi perlahan-lahan, dan memberanikan diri untuk membuka pintu kamar itu, namun, tiba-tiba dari dalam kamar, pintu itu malah dibuka terlebih dahulu oleh Ixy, dan Rae langsung terkejut dengan aksi cepat gadis tersebut.Mereka berdua kini saling berhadapan. Ixy menatap Rae dengan ekspresi wajah yang datar, sementara Rae, menatap Ixy dengan raut wajah yang penuh kepanikan."Ixy… Ah, begini, aku akan menceritakan semua, aku… Aku," ucap Rae dengan terbata-bata, namun, perkataannya itu langsung disanggah oleh Ixy yang tiba-tiba
Para gadis penari balet yang baru saja tiba di ruang latihan, justru menatap Ixy dengan tatapan sinis, termasuk di antara mereka adalah Hana dan Kayora.Krea lalu tersenyum licik setelah melihat sikap para gadis penari balet itu kepada Ixy, kemudian ia berjalan sedikit dan berhenti di tengah-tengah antara Ixy dan para gadis penari balet itu.Ia kemudian menoleh ke belakang dan menatap Ixy dengan senyuman liciknya, lalu berkata, "Ixy? Namamu Ixy? Lihatlah kawan, entah apa yang sudah merasuki Hideki sehingga ia menjadikan dia sebagai salah satu dari kita, tanpa diberi ujian selama tujuh hari berturut-turut! Bukankah aneh, seorang gadis penari balet pemula, tiba-tiba saja diterima oleh pemimpin klub tari balet ini, tanpa ujian fisik yang panjang, sedangkan kita semua, harus melewati banyak tahapan ujian selama tujuh hari berturut-turut! Jadi, apa yang sudah dilakukan Ixy kepada pemimpin kita, Hideki? Atau jangan-jangan ia menjual dirinya kepada pemilik gedung teater sehingga pemilik gedu