Ixy… Ternyata tidak tidur sama sekali. Setelah Rae keluar dari kamar, Ixy berjalan menuju pintu dengan langkah yang sangat pelan, kemudian ia berdiri sangat dekat dengan pintu, dan dengan jelas, ia dapat mendengarkan percakapan antara Rae dan Naoki, namun, ia sama sekali tidak berpikir bahwa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh Rae dan Naoki adalah dirinya.Ia berpikir bahwa percakapan tersebut hanyalah percakapan biasa. Setelah tidak mendengar apapun dari luar melalui pintu tersebut, ia kemudian membuka pintu itu secara perlahan, lalu berjalan keluar dari kamar dengan cepat, kemudian mulai berlari menuju ke arah halaman belakang panti asuhan itu.Setelah sampai di halaman belakang panti asuhan, karena tidak ada orang sama sekali, Ixy mulai berjalan menuju ke arah pagar tembok di samping halaman belakang tersebut, kemudian berusaha untuk memanjat pagar tembok yang memang tidak begitu tinggi itu.Setelah berbagai cara ia gunakan, akhirnya perlahan-lahan, ia mulai berhasil memanjat p
Hideki masih berdiri terdiam di tempatnya, ia hanya menatap Ixy dengan tatapan tajam tanpa berkomentar untuk beberapa saat. Ixy kemudian berjalan mendekati Hideki, lalu berdiri agak dekat dengannya, terdiam dan terpaku sebentar.Ixy lalu bertanya, "Apakah aku boleh bergabung ke dalam klub tari balet ini?"Tentu saja Hideki langsung tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya setelah mendengar pertanyaan dari gadis itu.Hideki lalu bertanya kepadanya, "Kau, jika dilihat-lihat, tubuhmu sangat proporsional sekali untuk seorang penari balet wanita, kau pasti menjaga makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulutmu, agar bisa mendapatkan tubuh seindah dan selentur itu. Wajahmu juga sangat cantik, aku bisa berkata bahwa kau masih sangat muda, nona, sebentar… Aku belum tahu namamu. Jadi, siapakah dirimu, nona?"Ixy masih menatap Hideki dengan sorot mata yang tajam, lalu menjawab, "Namaku adalah Ixy. Aku masih berusia enam belas tahun, apa aku terlalu muda untuk masuk ke dalam klub tari balet in
Setelah menari cukup lama sebagai Giselle, Ixy akhirnya menyelesaikan perannya tersebut. Setelah selesai dengan seluruh adegan dan gerakan tari balet dalam Giselle tadi, ia kemudian berdiri tegak, lalu menoleh ke arah Hideki yang sudah memperhatikannya sejak tadi, lalu menatapnya dengan tatapan yang seolah memohon.Ia lalu bertanya, "Hideki, maafkan aku. Kau tidak menerimaku di sini, namun, aku tidak ingin lagi kembali ke panti asuhan itu. Aku hanya ingin menari, dan menjadi penari profesional. Aku akan memulai dari awal lagi."Mendengar Ixy yang seperti memohon kepadanya, Hideki lalu berjalan mendekatinya, dan berdiri di hadapannya, kemudian berkata, "Baiklah, nona Ixy. Aku akui bahwa aku sudah memperhatikanmu sejak dari tadi, dan Giselle yang kau bawakan baru saja itu… Sebenarnya menarik perhatianku. Nona Ixy, bagaimana jika kau masuk ke dalam klub kami sebagai pemula terlebih dahulu? Mungkin setelah itu, kau bisa berkembang lebih banyak."Mendengar Hideki yang kali ini akhirnya men
Ixy yang sedang menatap Hideki dengan ekspresi wajah yang masih juga datar, kemudian membalas, "Aku tidak ingin ke rumahmu. Aku hanya ingin berjalan-jalan."Mendengar balasan dari Ixy, wajah Hideki langsung memerah. Ia tersipu malu namun bukan karena ia suka pada gadis itu, namun ia malu karena sudah menuduh Ixy yang ia pikir ingin tinggal di rumahnya."Astaga, maafkan aku. Baiklah, baiklah," ucap Hideki dengan lembut kali ini, dan ia mulai meneruskan langkahnya lagi untuk berjalan pulang.Sepanjang perjalanan, Ixy dan Hideki sama sekali tidak berbicara. Gadis itu bahkan terlihat masih berjalan di belakangnya dengan sangat santai, hingga Hideki tampak kesal, kemudian ia menghentikan lagi langkahnya dan menoleh ke belakang.Ia lalu berkata, dengan wajahnya yang memerah, "Kau… Jangan berjalan di belakangku, Ixy! Orang akan mengira bahwa kau sedang mengikutiku! Berjalanlah di sampingku!"Ia tampak sedikit tersipu malu, karena ada beberapa orang yang melihat cara berjalan mereka berdua… S
Setelah mendengar jawaban tersebut, Rae langsung berjalan mendekati Ixy, berdiri di hadapannya kemudian, ia meraih tangan gadis itu dan berbisik, "Kita sebaiknya segera kembali ke panti asuhan, Ixy. Tempat ini tidak baik untukmu, kau juga baru mengenal tuan Hideki. Kau akan sangat merepotkan tuan Hideki nanti. Ikutlah denganku dan kita akan bicara."Rae kemudian membantu Ixy untuk berdiri, dan menggandengnya, lalu Rae berjalan keluar dari rumah Hideki sambil agak memaksa gadsi itu untuk ikut keluar dari rumah milik Hideki saat itu juga.Setelah mereka berdua sudah berada di luar rumah, Rae lalu berkata kepada Hideki, "Maafkan aku, tuan Hideki. Anak ini memang… Mungkin bosan dengan suasana panti asuhan. Ia belum pernah sama sekali keluar dari panti asuhan, dan yang ia lakukan seharian hanyalah menari balet. Maafkan aku, aku dan pengasuh lainnya, Naoki, akan segera mendidiknya. Maafkan aku, tuan."Mendengar kata 'Naoki', Hideki langsung menatap Rae dengan raut wajah yang senang, lalu me
Setelah kejadian itu, Ixy masih berdiri terdiam di tempatnya. Hujan mulai turun dengan deras, dan ia mulai menitikkan air mata, lalu menundukkan kepala, sambil menatap ke arah tanah yang sudah basah oleh hujan.Ia lalu bergumam, "Ayah… Ibu… Kalian mengapa meninggalkanku secepat itu…"Badannya tiba-tiba terasa sangat lemas, ia lalu terjatuh berlutut di atas tanah. Ia juga mulai menangis tersedu-sedu. Tiba-tiba, seseorang berdiri di sampingnya dan tampak sedang memegang sebuah payung di atas kepalanya, sehingga hujan tidak lagi membasahi tubuhnya.Ia sepertinya tersadar bahwa ada seseorang di sampingnya dan sedang memegang payung untuknya, kemudian berdiri, dan menoleh ke samping, lalu menatap orang tersebut, dan dengan wajah datar, ia berkata pelan, "Hideki."Ternyata orang tersebut adalah Hideki yang terlihat berdiri dan memegang payung untuknya, sementara dirinya sendiri jadi basah kuyup akibat hujan, dan ia hanya mempunyai satu buah payung yang ia pegang, untuk melindungi Ixy dari a
"Aku mengerti, Naoki, namun, kita sudah terlalu lama menunggu. Aku rasa sudah hampir waktunya untuk memberitahukan seluruhnya kepada Ixy. Kita… Benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Naoki. Ah iya aku lupa, seseorang dari gedung teater yang bernama Hideki, menitipkan salam untukmu," ucap Rae pelan, dengan wajah yang sedih.Naoki hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya pertanda ia sendiri sedang kebingungan menghadapi situasi ini, namun mendengar kata 'Hideki', Naoki lalu bergumam dalam hatinya, "Hideki? Junior Hideki?"Dengan sedikit keraguan, Rae kemudian berkata lagi, "Naoki, sebaiknya aku kembali ke dunia penyihir, aku rasa Yvoxy pasti bisa memberikan…. Nasihat sedikit untukku."Rae lalu membuka portal menuju ke dunia penyihir dan dengan cepat ia masuk ke dalamnya, juga dengan cepat, portal itu menghilang. Ia langsung mengubah fisiknya lagi dari Claire menjadi Rae begitu ia tiba di dalam Gedung Axell, tepatnya ruang pribadinya sendiri.Ia langsung berlari menuju pintu dan ke
Setelah kejadian tadi, situasi di lorong itu langsung sunyi senyap. Ixy sendiri kini berjalan menyusuri lorong sebelumnya, untuk menuju kembali ke kamarnya.Rae dan Naoki yang mengintipnya sejak dari tadi dari kejauhan, kemudian memutuskan untuk berpisah. Naoki sendiri berjalan ke arah yang berlawanan dengan Rae yang kini berjalan menuju ke kamarnya sendiri.Setelah berada tepat di depan pintu kamarnya, Rae lalu mengambil nafas dalam-dalam, kemudian membuang nafasnya tadi perlahan-lahan, dan memberanikan diri untuk membuka pintu kamar itu, namun, tiba-tiba dari dalam kamar, pintu itu malah dibuka terlebih dahulu oleh Ixy, dan Rae langsung terkejut dengan aksi cepat gadis tersebut.Mereka berdua kini saling berhadapan. Ixy menatap Rae dengan ekspresi wajah yang datar, sementara Rae, menatap Ixy dengan raut wajah yang penuh kepanikan."Ixy… Ah, begini, aku akan menceritakan semua, aku… Aku," ucap Rae dengan terbata-bata, namun, perkataannya itu langsung disanggah oleh Ixy yang tiba-tiba
Mereka berdua kemudian berjalan menuju ke ruang utama yang terlihat sudah banyak penyihir yang berkumpul di sana.Rae dan Naoki terlihat berdiri di barisan paling depan dengan wajah yang sangat bahagia, bahkan Rae sampai menitikkan air mata dan berbisik, "Oh, anak itu sudah besar sekarang!"Yvoxy terlihat berdiri di atas altar pernikahan, karena diminta oleh Ixy untuk menikahkan mereka berdua. Hideki sendiri sudah berdiri di depan Yvoxy dan ketika Syerin dan Ixy masuk ke dalam ruang utama itu, kepalanya langsung menoleh ke arah Ixy, lalu menatap istrinya itu dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca."Seekor angsa merah yang cantik," gumamnya dalam hati.Setelah tiba di hadapan Yvoxy, Syerin lalu menyerahkan Ixy kepada Hideki dan ia sendiri langsung berjalan menuju ke barisan di mana Rae dan Naoki berada.Yvoxy langsung saja memulai, "Aku tidak perlu bertanya lagi, kalian berdua pasti akan menjawab iya jika kutanya apakah kalian akan saling mencintai dan apakah kalian akan menerima kek
Di babak ketiga, Ixy yang kali ini berperan sebagai Odile, justru semakin membuat setiap tarian dan adegan yang ia perankan bersama Hideki, semakin terlihat nyata. Seolah dunia adalah milik mereka berdua, dan nyatanya, seluruh mata tertuju hanya pada mereka berdua.Pas de deux yang mereka lakukan bahkan membuat para penonton mulai tegang, karena kuatnya chemistry di antara mereka berdua.Dalam babak keempat, menampilkan akhir yang tragis bagi Odette dan sang pangeran. Tarian yang dibawakan oleh Ixy dan Hideki, membuat beberapa penonton menangis karena akhir ceritanya yang tragis.Setelah pertunjukan The Swan Lake itu selesai dipentaskan dan seluruh pemainnya memberikan hormat kepada para penonton.Seluruh penonton yang hadir langsung saja berdiri dan bertepuk tangan.Pertunjukan yang hebat dengan chemistry yang sungguh menakjubkan di antara Ixy dan Hideki hingga mereka sendiri tenggelam dalam cerita tersebut.Setelah pertunjukan usai dan tirai panggung sudah diturunkan kembali, semua
Setelah beberapa saat, Yvoxy kemudian mendekati Ixy dan berkata pelan, "Aku sejak awal, selalu mengira bahwa kau adalah penyihir, namun setelah Demona berhasil dikalahkan, ternyata selama ini, Ramona-lah yang telah membantumu, Ixy. Maafkan aku sudah mengira kau adalah penyihir sejak awal, ternyata kau sudah terlahir kembali sebagai manusia, dan bukankah ini adalah akhir yang bahagia untukmu?"Lalu Yvoxy menoleh ke arah Rae dan melanjutkan, "Rae, kau harus membereskan seluruh kekacauan yang kau buat di panti asuhan itu! Secepatnya! Yang kau lakukan hanya menari dan bermain-main saja!"Rae langsung tertawa, lalu membalas, "Apa? Aku sudah berhenti menari karena aku sendiri harus menjaga Ixy, nenek sihir tua!"Mendengar itu, Hideki dengan wajah yang memerah, dengan cepat langsung bertanya, "Jika begitu… Bukankah Ixy tidak memiliki tempat tinggal lain selain di panti asuhan itu? Ehm, Ixy… Boleh saja tinggal di rumahku, dengan senang hati!"Naoki langsung menepuk kepala Hideki dengan lemah
Rae langsung saja berlari ke arah Naoki yang sudah kembali seperti sedia kala, dan dengan cepat, ia memeluk Naoki yang baru saja tersadar. Naoki sendiri terlihat kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi."Naoki! Kau baik-baik saja!" seru Rae sambil memeluk Naoki dengan erat.Naoki, walaupun ia masih kebingungan, namun ia tersenyum, kemudian membalas, "Ah, ternyata kau mengkhawatirkanku. Maafkan aku, Rae," ia lalu membalas pelukan Rae dengan erat juga.Yvoxy sendiri terlihat tersenyum sambil memandang sekelilingnya. Semua penyihir akhirnya kembali lagi kepada keluarganya masing-masing, ada yang menangis terharu dan bahkan ada yang saling berpelukan.Keluarga-keluarga penyihir yang tadinya terpecah akibat salah satu dari mereka menjadi penyihir hitam atau terpisah karena diculik oleh Demona dan beberapa penyihir melarikan diri menuju ke Gedung Axell, akhirnya kini bisa bersatu kembali.Krahe yang tadinya tersungkur di atas tanah, kemudian bangkit perlahan dan melihat ibu kandungnya
Ixy menggeram. Ia kali ini memberanikan diri untuk berkata kepada Demona, "Kembalikan Hideki sekarang juga! Bebaskan semua yang ada di sini, dan tebuslah dosamu, Demona!"Mendengar perkataan Ixy barusan, Demona menjadi semakin marah, kemudian berteriak, "Jadi kau ingin kematian yang perlahan? Baiklah. Tangkap gadis itu, dan hancurkan dia!"Para penyihir marionette langsung menyerbu dirinya, namun, tiba-tiba, kabut-kabut hitam mulai mengelilingi tubuh Krahe, dan ia menghilang seketika dari samping Rae.Yvoxy dan Rae tampak terkejut, karena kini, Krahe muncul di hadapan Ixy sambil memasang badan untuknya dari para penyihir marionette yang mulai mencoba untuk mencabik-cabik dirinya.Krahe mulai melakukan perlawanan dengan kekuatan sihir hitamnya, ia mulai menghalau satu per satu para penyihir yang masih di bawah kontrol Demona itu.Sambil melakukan perlawanan, Krahe berkata kepada Ixy, "Maafkan aku sudah membuat kekacauan padamu… Aku akui bahwa aku juga menyukai Hideki, namun, kini aku t
Ixy kemudian melakukan fifth position dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Demona semakin tertawa melihat Ixy yang hendak menari, lalu ia berkata lagi, "Makhluk bodoh mana yang berpikir bahwa tariannya bisa mengalahkanku?""Ixy tidak lagi sendirian, Demona!" seru seseorang dari belakang Ixy.Rae, Yvoxy, Ixy dan Demona langsung mencari-cari asal suara itu, ternyata Hideki yang tiba-tiba muncul dan berdiri agak jauh di belakang Ixy, membuatnya membatalkan niatnya untuk menari. Ia langsung menatap pria itu dengan raut wajah yang sedih."Hideki? Kau adalah manusia, bagaimana caramu masuk ke dalam dunia penyihir?!" tanya Rae."Krahe membawaku ke sini tanpa sengaja," jawab Hideki dengan senyum kecil di wajahnya.Rae langsung menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata Krahe terlihat sedang tersungkur di atas tanah, dan jaraknya agak jauh dari mereka semua. Hideki kemudian berlari mendekati Ixy, dengan menerobos seluruh penyihir yang sedang menari mengelilinginya.Kemudian ia langsung berdiri
Sementara itu di dunia manusia, Hideki yang sedang berlatih di atas panggung, tiba-tiba menghentikan tariannya karena melihat 'Ixy' yang kini berdiri di samping panggung sambil memperhatikan dirinya.Ia tersenyum, kemudian bertanya, "Ixy, apa yang sedang kau lakukan di sini?"Sambil tersenyum juga, 'Ixy' kemudian menjawab, "Aku ingin menari bersamamu, Hideki."Mendengar permintaan itu, Hideki langsung tersenyum dengan sangat lebar. 'Ixy' lalu melakukan fifth position dan mulai menari, kemudian Hideki sendiri juga ikut menari dengan mengikuti alur gerakan yang dibuat oleh 'Ixy'."Hideki, bukankah kau bilang bahwa kau ingin mengisi hatiku yang kosong ini hingga penuh?" tanya 'Ixy' yang masih menari.Mereka berdua lalu mulai melakukan gerakan pas de deux.Sambil mengangkat tubuh 'Ixy', Hideki menjawab, "Apakah kau sudah menemukan jawaban untuk pertanyaanku? Aku ingin sekali bisa mengisi seluruh ruang di dalam hatimu."Gerakan pas de deux hampir selesai, dan 'Ixy' kemudian bertanya lagi,
Sementara itu di dalam dunia penyihir, suasana semakin lama semakin mencekam. Retakan pada benteng pelindung magis semakin terlihat panjang dan banyak.Langit di seluruh penjuru dunia penyihir juga semakin menghitam, bahkan sepertinya Demona sudah semakin kuat, ia bahkan kali ini tidak membutuhkan tubuh fisik lagi, namun ia menjadikan langit di dunia penyihir sebagai tubuhnya.Kedua matanya yang muncul di atas langit dunia penyihir itu membuat seluruh penyihir putih dan netral, semakin takut, bahkan walaupun mereka ada di dalam Gedung Axell.Rae sendiri terlihat sedang berlari di dalam Gedung Axell, tampaknya sedang mencari seseorang. Setelah berlari kesana dan kemari untuk beberapa saat, akhirnya ia menemukan orang tersebut.Seorang wanita yang wajahnya mulai terlihat keriput, sedang menyapu di pojokan salah satu bagian dari Gedung Axell.Rae langsung mendekati wanita itu, kemudian berdiri di dekatnya dan berbisik pelan, "Anakmu, kami sudah menemukan anakmu, Syerin, nyonya Rosse."Se
Para gadis penari balet, termasuk Krea, langsung menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan tatapan sinis. Ixy hanya diam tanpa membalas tatapan sinis dari para gadis penari tersebut. Ia lalu berdiri dan berjalan mendekati Hideki tanpa ada sepatah kata terucap dari bibirnya.Ia kemudian berdiri di hadapan pria itu, dan kali ini ia memulai tariannya dengan first position, dan menari sebagai Odette terlebih dahulu. Entah mengapa, Hideki juga ikut menari bersamanya, namun, dengan sepenuh hati.Krea bahkan memperhatikan Hideki yang sangat fokus sekali menatap Ixy, bahkan senyum di wajah pria itu menandakan ada sebuah perasaan yang sedang disembunyikan olehnya.Entah mengapa, menari berdua bersama Ixy, membuat seluruh gerakan Hideki seperti menyatu dengan seluruh gerakan tari yang sedang dibawakan oleh gadis itu. Ketika sampai pada bagian Odile, Ixy sama sekali tidak menampilkan kesalahan satu pun.Namun, ketika ia hendak melakukan gerakan pas de deux, Krea terlihat sedang mengeluarkan kekua