Ixy hanya bisa bersedih sambil menatap punggung Naoki, dan melihatnya berjalan keluar dari ruang kelas itu dan menutup pintunya.Ixy kemudian menoleh ke arah jendela besar yang berada tepat di sebelahnya, sambil bergumam dalam hatinya, "Apa yang sebenarnya terjadi?"Untuk beberapa saat, Ixy hanya bisa terdiam, berdiri terpaku sambil menatap ke arah luar jendela besar itu. Tiba-tiba, Ixy mendengar suara pintu ruang kelas terbuka, dan ia langsung menoleh ke arah pintu, lalu menatap seseorang yang sudah membuka pintunya tersebut, ah, ternyata Saori.Dengan langkah pelan, Saori kemudian masuk ke dalam ruang kelas dan mulai mendekatinya.Ixy sangat senang melihat Saori yang terlihat baik-baik saja sejak insiden kemarin, bahkan Ixy menyapa Saori, "Ah, kakak Saori! Apakah dirimu sudah lebih baik? Uhm… maafkan aku, kakak…"Saori yang sekarang sudah berdiri tepat di hadapan Ixy, lalu tersenyum kepadanya dan bertanya, "Aku selalu baik-baik saja, Ixy. Bagaimana jika aku memberikanmu sedikit… Nas
Keringat dingin Rae langsung keluar mengalir melewati wajahnya. Ia langsung menoleh ke arah Ixy yang masih berdiri terdiam tanpa mengedipkan matanya sama sekali, dan tampaknya ia bahkan tidak mendengar atau melihat semua yang sudah terjadi.Kedua bola matanya masih berwarna merah, sehingga Rae kemudian mengarahkan tangan kanannya tepat di depan Ixy, dan dengan kekuatan sihirnya, Rae lalu membuat Ixy tertidur, hingga ia menutup kedua matanya.Ixy yang tiba-tiba tertidur karena kekuatan sihir Rae itu, langsung saja tubuhnya lemas, dan ia dengan cepat, menangkap tubuh Ixy, kemudian menggendongnya, dan berjalan keluar dari ruang kelas, menuju ke kamarnya.Setelah sampai di dalam kamar, Rae kemudian berjalan menuju ranjangnya dan membaringkan Ixy perlahan. Setelah itu, Rae lalu menatap Ixy dengan raut wajah yang sedih.Ia lalu bergumam pelan, "Ixy, maafkan aku yang bodoh ini. Aku tidak sadar sama sekali, bahwa Saori adalah Krahe! Sialan…! Bagaimana ini, kepingan-kepingan hati milik Ixy, ap
Di sisi lain, di dalam sebuah gedung tua yang kotor di dunia penyihir, Demona yang kini wujudnya adalah seekor burung gagak hitam raksasa yang menakutkan, terlihat dari kedua bola matanya bahwa ia sedang dipenuhi oleh amarah. Demona sudah lama menatap Krahe yang terlihat sedang berlutut agak jauh di depan dirinya.Dengan kesal, Demona lalu berseru kepada Krahe, "Anak bodoh! Mengapa tidak kau hancurkan kepingan-kepingan perasaan milik anak itu secara langsung ketika penyihir bodoh bernama Rae itu datang dan memergokimu? Apa yang sudah kau pikirkan, Krahe? Aku membesarkanmu sejak kau masih kecil, dan beginilah balasanmu kepadaku! Kau sendiri tahu, bahwa kedua orang tuamu adalah pengikutku, dan mereka berdua telah dibunuh oleh manusia, dan aku berbesar hati membesarkanmu sampai sekarang, tapi apa yang kau lakukan itu, Krahe?!"Krahe sangat ketakutan, bahkan ketakutan tersebut tampak jelas di wajahnya, namun, dengan memberanikan dirinya, ia mulai menjawab, "Ibu, maafkan aku! Aku benar-ben
Rae dan Yvoxy kemudian saling menatap satu sama lain setelah mendengar permintaan wanita muda itu, lalu Rae menoleh ke arahnya, dan bertanya lagi, "Kira-kira… Anakmu itu sekarang sudah berusia berapa tahun, nyonya, maafkan aku sebelumnya memanggilmu nona. Kalau aku boleh tahu, siapa namamu, dan di mana suamimu?"Rae kemudian membantu wanita muda itu untuk berdiri. Wanita muda tersebut kemudian memegang erat kedua tangan Rae, lalu berdiri, dan menjawab, "Nona Rae, maafkan aku, namaku Rosse… Dan anakku berusia empat tahun ketika itu. Rumah kami tiba-tiba diserang oleh para penyihir hitam waktu itu. Aku langsung menggendong anakku dan berlari keluar melalui pintu belakang rumah kami ketika aku melihat para penyihir hitam itu sudah berada di depan pintu rumah kami dan mendobrak pintu itu. Suamiku langsung memintaku untuk berlari secepat mungkin, dan ia akhirnya meninggal karena dengan sengaja melawan para penyihir hitam itu hanya untuk mengulur waktu agar aku dan anakku bisa berlari sejau
Hari demi hari berlalu begitu cepat. Bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun sudah terlewati. Tidak terasa sudah sepuluh tahun berlalu dengan damai sejak Ixy dipisahkan dengan anak-anak lainnya di dalam panti asuhan tersebut, dan sejak Krahe membuang beberapa kepingan-kepingan hati yang ia miliki, ke segala tempat di dalam dunia manusia.Dan sampai sekarang, Rae sama sekali belum bisa menemukannya satu pun, karena yang dapat mendeteksi kepingan-kepingan hati tersebut hanyalah pemiliknya, yakni Ixy.Rae memang berkali-kali, sempat ingin menyerah, namun, ia melihat Ixy yang semakin dewasa dan semakin pandai menari balet, rasanya Rae seperti memiliki sebuah harapan.Walaupun rasanya aneh setiap kali Ixy menari, menurut Rae, namun seluruh gerakan tari balet yang Ixy lakukan, semuanya sempurna. Ia bahkan memberikannya banyak sepatu en pointé setiap kali sepatu milik Ixy rusak. Tampaknya Rae sangat menyayangi Ixy, sudah seperti anaknya sendiri.Rae juga tidak lagi menggunakan sihirnya di d
Mendengar perkataan Naoki tadi, Ixy langsung menjawab, “Kau membiarkanku menari balet sesuka hatiku dan selalu membuatku menjauhi anak-anak lain, begitu juga kakak Claire, melakukan hal yang sama sepertimu. Ada apa dengan kalian berdua? Bukankah kalian sendiri yang membuatku menjadi seambisius ini? Lalu, kapan kau akan membawaku ke gedung teater utama? Kapan? Aku masih ingat, waktu itu, Hana dan Kayora yang masih sangat kecil, sudah kau bawa mereka berdua ke sana, mereka lalu mendapatkan peran besar dan mulai menjadi terkenal, sementara aku yang berada di sini, hanya berlatih, berlatih, dan berlatih! Tidak pernah kalian membiarkan aku untuk menjadi penari profesional!”Setelah itu, ia lalu berlari keluar dari ruang kelas tari balet itu dan membuka pintunya dengan keras, dengan wajahnya terlihat penuh amarah. Naoki hanya bisa terdiam melihat Ixy yang meninggalkan ruang kelas dengan penuh kekesalan di wajahnya.Ia kemudian berlari menuju ke halaman belakang panti asuhan tersebut. Tidak
Ixy… Ternyata tidak tidur sama sekali. Setelah Rae keluar dari kamar, Ixy berjalan menuju pintu dengan langkah yang sangat pelan, kemudian ia berdiri sangat dekat dengan pintu, dan dengan jelas, ia dapat mendengarkan percakapan antara Rae dan Naoki, namun, ia sama sekali tidak berpikir bahwa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh Rae dan Naoki adalah dirinya.Ia berpikir bahwa percakapan tersebut hanyalah percakapan biasa. Setelah tidak mendengar apapun dari luar melalui pintu tersebut, ia kemudian membuka pintu itu secara perlahan, lalu berjalan keluar dari kamar dengan cepat, kemudian mulai berlari menuju ke arah halaman belakang panti asuhan itu.Setelah sampai di halaman belakang panti asuhan, karena tidak ada orang sama sekali, Ixy mulai berjalan menuju ke arah pagar tembok di samping halaman belakang tersebut, kemudian berusaha untuk memanjat pagar tembok yang memang tidak begitu tinggi itu.Setelah berbagai cara ia gunakan, akhirnya perlahan-lahan, ia mulai berhasil memanjat p
Hideki masih berdiri terdiam di tempatnya, ia hanya menatap Ixy dengan tatapan tajam tanpa berkomentar untuk beberapa saat. Ixy kemudian berjalan mendekati Hideki, lalu berdiri agak dekat dengannya, terdiam dan terpaku sebentar.Ixy lalu bertanya, "Apakah aku boleh bergabung ke dalam klub tari balet ini?"Tentu saja Hideki langsung tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya setelah mendengar pertanyaan dari gadis itu.Hideki lalu bertanya kepadanya, "Kau, jika dilihat-lihat, tubuhmu sangat proporsional sekali untuk seorang penari balet wanita, kau pasti menjaga makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulutmu, agar bisa mendapatkan tubuh seindah dan selentur itu. Wajahmu juga sangat cantik, aku bisa berkata bahwa kau masih sangat muda, nona, sebentar… Aku belum tahu namamu. Jadi, siapakah dirimu, nona?"Ixy masih menatap Hideki dengan sorot mata yang tajam, lalu menjawab, "Namaku adalah Ixy. Aku masih berusia enam belas tahun, apa aku terlalu muda untuk masuk ke dalam klub tari balet in
Mereka berdua kemudian berjalan menuju ke ruang utama yang terlihat sudah banyak penyihir yang berkumpul di sana.Rae dan Naoki terlihat berdiri di barisan paling depan dengan wajah yang sangat bahagia, bahkan Rae sampai menitikkan air mata dan berbisik, "Oh, anak itu sudah besar sekarang!"Yvoxy terlihat berdiri di atas altar pernikahan, karena diminta oleh Ixy untuk menikahkan mereka berdua. Hideki sendiri sudah berdiri di depan Yvoxy dan ketika Syerin dan Ixy masuk ke dalam ruang utama itu, kepalanya langsung menoleh ke arah Ixy, lalu menatap istrinya itu dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca."Seekor angsa merah yang cantik," gumamnya dalam hati.Setelah tiba di hadapan Yvoxy, Syerin lalu menyerahkan Ixy kepada Hideki dan ia sendiri langsung berjalan menuju ke barisan di mana Rae dan Naoki berada.Yvoxy langsung saja memulai, "Aku tidak perlu bertanya lagi, kalian berdua pasti akan menjawab iya jika kutanya apakah kalian akan saling mencintai dan apakah kalian akan menerima kek
Di babak ketiga, Ixy yang kali ini berperan sebagai Odile, justru semakin membuat setiap tarian dan adegan yang ia perankan bersama Hideki, semakin terlihat nyata. Seolah dunia adalah milik mereka berdua, dan nyatanya, seluruh mata tertuju hanya pada mereka berdua.Pas de deux yang mereka lakukan bahkan membuat para penonton mulai tegang, karena kuatnya chemistry di antara mereka berdua.Dalam babak keempat, menampilkan akhir yang tragis bagi Odette dan sang pangeran. Tarian yang dibawakan oleh Ixy dan Hideki, membuat beberapa penonton menangis karena akhir ceritanya yang tragis.Setelah pertunjukan The Swan Lake itu selesai dipentaskan dan seluruh pemainnya memberikan hormat kepada para penonton.Seluruh penonton yang hadir langsung saja berdiri dan bertepuk tangan.Pertunjukan yang hebat dengan chemistry yang sungguh menakjubkan di antara Ixy dan Hideki hingga mereka sendiri tenggelam dalam cerita tersebut.Setelah pertunjukan usai dan tirai panggung sudah diturunkan kembali, semua
Setelah beberapa saat, Yvoxy kemudian mendekati Ixy dan berkata pelan, "Aku sejak awal, selalu mengira bahwa kau adalah penyihir, namun setelah Demona berhasil dikalahkan, ternyata selama ini, Ramona-lah yang telah membantumu, Ixy. Maafkan aku sudah mengira kau adalah penyihir sejak awal, ternyata kau sudah terlahir kembali sebagai manusia, dan bukankah ini adalah akhir yang bahagia untukmu?"Lalu Yvoxy menoleh ke arah Rae dan melanjutkan, "Rae, kau harus membereskan seluruh kekacauan yang kau buat di panti asuhan itu! Secepatnya! Yang kau lakukan hanya menari dan bermain-main saja!"Rae langsung tertawa, lalu membalas, "Apa? Aku sudah berhenti menari karena aku sendiri harus menjaga Ixy, nenek sihir tua!"Mendengar itu, Hideki dengan wajah yang memerah, dengan cepat langsung bertanya, "Jika begitu… Bukankah Ixy tidak memiliki tempat tinggal lain selain di panti asuhan itu? Ehm, Ixy… Boleh saja tinggal di rumahku, dengan senang hati!"Naoki langsung menepuk kepala Hideki dengan lemah
Rae langsung saja berlari ke arah Naoki yang sudah kembali seperti sedia kala, dan dengan cepat, ia memeluk Naoki yang baru saja tersadar. Naoki sendiri terlihat kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi."Naoki! Kau baik-baik saja!" seru Rae sambil memeluk Naoki dengan erat.Naoki, walaupun ia masih kebingungan, namun ia tersenyum, kemudian membalas, "Ah, ternyata kau mengkhawatirkanku. Maafkan aku, Rae," ia lalu membalas pelukan Rae dengan erat juga.Yvoxy sendiri terlihat tersenyum sambil memandang sekelilingnya. Semua penyihir akhirnya kembali lagi kepada keluarganya masing-masing, ada yang menangis terharu dan bahkan ada yang saling berpelukan.Keluarga-keluarga penyihir yang tadinya terpecah akibat salah satu dari mereka menjadi penyihir hitam atau terpisah karena diculik oleh Demona dan beberapa penyihir melarikan diri menuju ke Gedung Axell, akhirnya kini bisa bersatu kembali.Krahe yang tadinya tersungkur di atas tanah, kemudian bangkit perlahan dan melihat ibu kandungnya
Ixy menggeram. Ia kali ini memberanikan diri untuk berkata kepada Demona, "Kembalikan Hideki sekarang juga! Bebaskan semua yang ada di sini, dan tebuslah dosamu, Demona!"Mendengar perkataan Ixy barusan, Demona menjadi semakin marah, kemudian berteriak, "Jadi kau ingin kematian yang perlahan? Baiklah. Tangkap gadis itu, dan hancurkan dia!"Para penyihir marionette langsung menyerbu dirinya, namun, tiba-tiba, kabut-kabut hitam mulai mengelilingi tubuh Krahe, dan ia menghilang seketika dari samping Rae.Yvoxy dan Rae tampak terkejut, karena kini, Krahe muncul di hadapan Ixy sambil memasang badan untuknya dari para penyihir marionette yang mulai mencoba untuk mencabik-cabik dirinya.Krahe mulai melakukan perlawanan dengan kekuatan sihir hitamnya, ia mulai menghalau satu per satu para penyihir yang masih di bawah kontrol Demona itu.Sambil melakukan perlawanan, Krahe berkata kepada Ixy, "Maafkan aku sudah membuat kekacauan padamu… Aku akui bahwa aku juga menyukai Hideki, namun, kini aku t
Ixy kemudian melakukan fifth position dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Demona semakin tertawa melihat Ixy yang hendak menari, lalu ia berkata lagi, "Makhluk bodoh mana yang berpikir bahwa tariannya bisa mengalahkanku?""Ixy tidak lagi sendirian, Demona!" seru seseorang dari belakang Ixy.Rae, Yvoxy, Ixy dan Demona langsung mencari-cari asal suara itu, ternyata Hideki yang tiba-tiba muncul dan berdiri agak jauh di belakang Ixy, membuatnya membatalkan niatnya untuk menari. Ia langsung menatap pria itu dengan raut wajah yang sedih."Hideki? Kau adalah manusia, bagaimana caramu masuk ke dalam dunia penyihir?!" tanya Rae."Krahe membawaku ke sini tanpa sengaja," jawab Hideki dengan senyum kecil di wajahnya.Rae langsung menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata Krahe terlihat sedang tersungkur di atas tanah, dan jaraknya agak jauh dari mereka semua. Hideki kemudian berlari mendekati Ixy, dengan menerobos seluruh penyihir yang sedang menari mengelilinginya.Kemudian ia langsung berdiri
Sementara itu di dunia manusia, Hideki yang sedang berlatih di atas panggung, tiba-tiba menghentikan tariannya karena melihat 'Ixy' yang kini berdiri di samping panggung sambil memperhatikan dirinya.Ia tersenyum, kemudian bertanya, "Ixy, apa yang sedang kau lakukan di sini?"Sambil tersenyum juga, 'Ixy' kemudian menjawab, "Aku ingin menari bersamamu, Hideki."Mendengar permintaan itu, Hideki langsung tersenyum dengan sangat lebar. 'Ixy' lalu melakukan fifth position dan mulai menari, kemudian Hideki sendiri juga ikut menari dengan mengikuti alur gerakan yang dibuat oleh 'Ixy'."Hideki, bukankah kau bilang bahwa kau ingin mengisi hatiku yang kosong ini hingga penuh?" tanya 'Ixy' yang masih menari.Mereka berdua lalu mulai melakukan gerakan pas de deux.Sambil mengangkat tubuh 'Ixy', Hideki menjawab, "Apakah kau sudah menemukan jawaban untuk pertanyaanku? Aku ingin sekali bisa mengisi seluruh ruang di dalam hatimu."Gerakan pas de deux hampir selesai, dan 'Ixy' kemudian bertanya lagi,
Sementara itu di dalam dunia penyihir, suasana semakin lama semakin mencekam. Retakan pada benteng pelindung magis semakin terlihat panjang dan banyak.Langit di seluruh penjuru dunia penyihir juga semakin menghitam, bahkan sepertinya Demona sudah semakin kuat, ia bahkan kali ini tidak membutuhkan tubuh fisik lagi, namun ia menjadikan langit di dunia penyihir sebagai tubuhnya.Kedua matanya yang muncul di atas langit dunia penyihir itu membuat seluruh penyihir putih dan netral, semakin takut, bahkan walaupun mereka ada di dalam Gedung Axell.Rae sendiri terlihat sedang berlari di dalam Gedung Axell, tampaknya sedang mencari seseorang. Setelah berlari kesana dan kemari untuk beberapa saat, akhirnya ia menemukan orang tersebut.Seorang wanita yang wajahnya mulai terlihat keriput, sedang menyapu di pojokan salah satu bagian dari Gedung Axell.Rae langsung mendekati wanita itu, kemudian berdiri di dekatnya dan berbisik pelan, "Anakmu, kami sudah menemukan anakmu, Syerin, nyonya Rosse."Se
Para gadis penari balet, termasuk Krea, langsung menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan tatapan sinis. Ixy hanya diam tanpa membalas tatapan sinis dari para gadis penari tersebut. Ia lalu berdiri dan berjalan mendekati Hideki tanpa ada sepatah kata terucap dari bibirnya.Ia kemudian berdiri di hadapan pria itu, dan kali ini ia memulai tariannya dengan first position, dan menari sebagai Odette terlebih dahulu. Entah mengapa, Hideki juga ikut menari bersamanya, namun, dengan sepenuh hati.Krea bahkan memperhatikan Hideki yang sangat fokus sekali menatap Ixy, bahkan senyum di wajah pria itu menandakan ada sebuah perasaan yang sedang disembunyikan olehnya.Entah mengapa, menari berdua bersama Ixy, membuat seluruh gerakan Hideki seperti menyatu dengan seluruh gerakan tari yang sedang dibawakan oleh gadis itu. Ketika sampai pada bagian Odile, Ixy sama sekali tidak menampilkan kesalahan satu pun.Namun, ketika ia hendak melakukan gerakan pas de deux, Krea terlihat sedang mengeluarkan kekua