Share

Maaf

“Apa aku harus telpon mas Harry, Pa?”

Sudah 15 menit Kasih berada di kamarnya, dan hati Elok jelas tidak bisa tenang. Ada banyak rasa bersalah karena Eloklah yang telah mengambil keputusan bercerai lebih dulu. Bahkan, Elok sudah berkali-kali menolak bujukan Harry dan keluarga Lukito untuk kembali rujuk.

“Telponlah, dan Papa jamin kamu langsung rujuk dengan dia hari ini juga,” ujar Adi sambil terus menatap ujung tangga lantai dua dari ruang keluarga. “Tapi kalau kamu memang nggak keberatan rujuk, silakan.”

“Masuklah ke kamar Kasih,” titah Dianti yang sudah berada di ruang keluarga sekitar lima menit yang lalu, dan mengetahui inti cerita secara singkat. “Nggak usah bicarakan yang berat-berat. Masalah kamu cerai sama Harry, biarkan Kasih memahami itu sesuai dengan usianya. Tanya dia mau apa, mau ke mana, dan pergilah! Mumpung hari minggu.”

“Nah! Kalau mau ke tempat Lex lagi juga nggak papa.”

Satu buah bantal sofa langsung menimpa tubuh Adi setelahnya. Dianti sudah melotot dan memberi sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
sebenarnya korban yg paling terdampak dlm perceraian tuh anak. karena anak dipaksa menerima kenyataan yg g bisa diterima oleh akal sehat si anak.
goodnovel comment avatar
tralala
Sedih ya, tp tetep aja nih pak Adi.. tp mgkn di apt om lex kamu bs lebih tenang :(
goodnovel comment avatar
Amy
huhuhu speechless semoga bisa dilewati dengan baik ya, El
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status