Beranda / Romansa / The Prosecutor Secret Lust / Ch.18 Tragedi Traumatis

Share

Ch.18 Tragedi Traumatis

Penulis: Rein_Angg
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-06 21:06:44

Di sebuah rumah mewah, di perumahan elite tengah kota Los Angeles, ada dua orang wanita sedang berbincang. Salah satu darinya adalah Jessica Mendoza yang sudah membuat siang Hanae tadi seperti di neraka.

Wanita satu lagi terlihat sudah memiliki kulit yang mengalami proses penuaan. Keriput mulai membayangi kening serta sudut mata, meski jelas ada pengaruh botox untuk memperlambat kerutan itu.

“Aunty Gladys, tadi siang Xavion memarahiku.” Jessica mengadu dengan bibir cemberut.

Yang bernama Gladys tertawa kecil, “Kenapa putraku memarahimu? Bukankah kamu datang untuk memberitahu undangan penting? Untuk mengajaknya pergi bersama?”

Oh, ternyata Jessica sedang berbicara dengan ibunya Xavion. Tentu saja, keluarga mereka sudah bersahabat sejak tiga dekade lalu. Sangat wajar jika Jessica mengadu pada wanita yang melahirkan jaksa temperamen tersebut.

“Ada seorang karyawan baru. Aku tidak ingat namanya, tidak perlu ingat juga, tidak penting!” desis Jessica, lalu meneguk anggur merah di dalam gel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.19 Kacamata Seribu Dollar

    Tempat pertama yang didatangi oleh Xavion adalah toko kacamata. Tak jauh dari kantor kejaksaan tempatnya bekerja. Sering melewatinya bila melintas hendak menuju pusat kota. “Pilih model mana pun yang mau kamu,” ucapnya setelah petugas selesai memeriksa ukuran minus di mata sang gadis cantik.Tak mau senang berlebihan. Bersama Xavion adalah definisi ditinggikan ke langit, lalu dijatuhkan hingga menembus lantai beton, masuk sampai ke kerak bumi. Mata Hanae memandangi sekian banyak kacamata dalam etalase mewah. Sesekali melihat banderol harga yang tertera dan kepalanya menjadi pusing seketika. Kemarin bersama Ezra, mereka hanya datang ke optik biasa saja. Tidak paham kenapa Xavion membawanya kemari? Kenapa harus di tempat yang mahal seperti ini?Sejak tadi ia tahu pramuniaga lain berbisik. Mungkin mempertanyakan kenapa gadis sekotor dirinya bisa masuk ke optik mewah seperti ini?Melirik pada Xavion. Yang dilirik sedang sibuk membalas pesan di layar ponsel. Mungkin sebuah pesan penting

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.20 Memori Kelam Mengerikan

    Xavion mengamuk, selalu saja mengamuk. Kali ini ia mengomel perkara tas dari Ezra. Sesumbar akan membelikan yang lebih mahal karena mengira Hanae diam akibat terus memikirkan tas Kate Spade. Akan tetapi, kalau Xavion yang sedang menyombongkan diri entah kenapa justru terlihat keren meski wajahnya jadi lebih menyebalkan dari biasa. Hanae tetap terdiam, kali ini menggeleng. “Kamu ini kenapa tidak bicara? Lidahmu hilang separuh? Apa susahnya bersuara?” bentak Xavion. Menelan salivanya satu kali, Hanae kemudian berkata gugup, “Ta-tadi kamu ... tadi kamu bilang aku jangan bicara apa-apa lagi?” Mendadak, kaki Xavion menginjak pedal rem. Selain karena memang di depan adalah lampu merah. Akan tetapi, ia sangat kesal. “Haaa!” pekik Hanae terkejut hingga jantung berdebar kencang saat tubuhnya nyaris terlempar menubruk dashboard. Untung saja memakai sabuk pengaman. Xavion menjadikan matanya satu garis, memandang jengah. “Maksudku tadi itu jangan banyak mengoceh lagi soal kacamata! B

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.21 Apakah Mereka Akan Berkelahi?

    Keesokan hari, Hanae datang kerja dengan menggunakan sebuah tas Gucci berwarna hitam-cokelat yang sangat indah, memukau pula. Terlalu memukau karena kemudian disandingkan dengan baju lusuh yang ia kenakan.“Kasihan sekali, kamu memang hanya mampu membeli barang palsu!” ejek Fanty saat melewati meja Hanae dan melihat tas baru mengkilat. “Gucci yang palsu saja terlihat tidak cocok denganmu! Paling cocok memang tasmu yang bolong kemarin!”Sekali hinaan tentu tidak cukup bagi Fanty. Ia kembali menyuarakan adegan merundung yang dilakukan penuh kesadaran. "Aku terkadang berpikir apa kamu tidur di kolong jembatan? Kenapa pakaianmu sama sekali tidak ada yang bagus?""Daripada membeli tas Gucci palsu seperti itu, lebih baik kamu membeli baju. Paling tidak wajahmu yang jelek dan kusam itu bisa sedikit tertolong jika bajumu tidak kumal bau lemari nenek-nenek seperti itu! Hahaha!"Yang diejek hanya tersenyum biasa, tidak ingin melawan atau memperpanjang masalah. Peduli apa dituduh tas palsu semen

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.22 Perdebatan Dua Jaksa Pt.1

    Xavion memasuki ruangan. Tatap langsung tertuju pada Ezra yang sedang berdiri di depan meja Hanae. Kemudian, ia menyorot lebih tajam pada paper bag. Yakin kalau di dalamnya ada tas Kate Spade yang semalam sudah dihempas kembali ke security.“Apa Officer Jackson tidak mengatakan padamu bahwa Hanae tidak mau menerimanya?” Suara berat, tegas, mengintimidasi menguar di udara. Hanae menahan engah. Wajah Xavion seperti hendak memakan Ezra detik itu juga. Ia ganti memandang pada pria yang kemarin membantunya membereskan berkas berceceran. Membantunya lolos pula dari bully-an Fanty dan Deasy.Merasa bersalah sangat pada Ezra. Ia perhatikan bagaimana sahabat Xavion tersebut tetap tenang meski menghadapi sorot mata serta suara intimidasi dari bosnya.“Lain kali kalau mau memberi sesuatu pada anak buahku, tanya terlebih dahulu!” desis Xavion sambil memberikan seringai sinis. “Hmm,” gumam Ezra, tersenyum datar dan membalas tatap tajam sahabatnya dengan tatap yang juga datar. Ia tidak tampak ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.23 Perdebatan Dua Jaksa Pt.2

    Xavion mendengkus, “Are you fucking crazy? Apa kata orang kalau aku menamparnya? Kamu ingin aku diusir dari gedung ini, hah? Dia menjambak Hanae dan aku sudah menghentikannya, apa Hanae tidak menceritakan ini padamu?”Wajah tampan Ezra mengangguk. “Ya, dia sudah menceritakannya. Tapi, kamu meninggalkan dia untuk membereskan sekian banyak berkas seorang diri. Dia ditertawakan orang-orang yang lewat. Apa kamu tidak merasa kasihan padanya?”“Kamu sendiri kenapa merasa kasihan padanya? Kamu tidak pernah terlihat peduli pada wanita mana pun. Kamu juga tidak terlihat peduli pada petugas kebersihan atau security yang sudah tua merana hidupnya!” desis Xavion tersenyum malas. “Kenapa tiba-tiba sedemikian peduli pada Hanae? Apa ada sesuatu antara kamu dan dia yang tidak aku ketahui?” tuduhnya, menatap lebih dalam lagi.Hati Ezra bergemuruh mendengar pertanyaan itu. Apa ada sesuatu antara dia dan Hanae yang tidak diketahui oleh Xavion? Ya, tentu saja ada. Sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.23 Menuju Camping Ground

    Sontak wajah Xavion melongo dan ia bisa merasakan ada gejolak panas di dalam dada. Sejak tadi menuduh sahabatnya jatuh cinta. Setelah diiyakan kenapa mengamuk sendiri?Xavion memang adalah makhluk yang aneh!“The fuck? Siapa bilang kamu boleh mengencani dia, hah! Dia anak buahku! Dia sedang magang untuk bisa lulus kuliah! Kalau kamu mengencani dia, nanti kerjanya tidak beres! Aku akan memberi ulasan yang sangat buruk sehingga dia tidak bisa lulus!” ancam Tuan Muda Young dengan ekspresi teramat serius,Chaiden menghela kasar, lalu menggeleng. “Aku pikir kalian berdua sudah gila! Kalau kalian memperebutkan Kendall Jenner, aku akan merasa wajar. Tapi, gadis di luar itu, siapa tadi namanya? Hanggar? Handal? Aku bahkan tidak mengingat namanya!”“HANAE!” seru Xavion dan Ezra bersamaan. Seruan yang sangat kencang dengan tatap kesal pada Chaiden. “Iya, iya, Hanae! Goddamn, Guys! Apa-apaan! Kenapa kalian sekarang jadi marah padaku! Aku tidak bersalah di sini!” sahut Chaiden makin terbelalak d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.24 Ditinggal Pelayan Setia

    “Apa maksudmu berhenti bekerja, hah?” Xavion menatap kesal pada pelayan yang sudah bekerja padanya selama 10 tahun terakhir. “Apa kamu sudah bicara pada ibuku mengenai ini?”Seorang wanita berdarah Mexico mengangguk. “Saya sudah berbicara pada Nyonya Gladys kemarin, dan beliau mengerti keputusan saya ini memang harus diambil. Ibu saya sakit di desa, dan dia tidak bisa lagi bangun dari ranjang. Seseorang harus ada di sana untuk menjaganya.”“Fuck!” desis Xavion menggeleng, mengusap bagian bawah wajahnya bersama napas terengah. “Apa kamu tahu susahnya mencari pelayan yang bisa dipercaya sekarang ini, Maria? Aku bisa saja mencari pelayan baru, tapi bagaimana kalau dia ternyata pencuri! Atau, bagaimana kalau dia ternyata kiriman musuh untuk memata-mataiku!”“Kamu sudah bekerja pada keluargaku sejak aku masih kuliah1 ibuku menaruhmu di sini untuk menjadi pelayanku karena kami mempercayaimu, goddamn it!” protesnya masih berharap sang pelayan tidak akan berhenti bekerja dan pulang kampung.W

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.25 Tiga Ranjang Siap Pakai

    Di lokasi camping ground bernama Yellow Valley rombongan kejaksaan sudah sampai dan semua turun dari atas bus. Fanty yang didapuk oleh panitia sebagai pembagi kamar mulai menjalankan rencana busuknya dengan penuh semangat.“Jorge, Matt, dan Clark, kalian ada di kamar 07!” seru Fanty, lalu memberi kunci pada salah satu teman lelakinya.“Aku, Deasy, dan Margie akan berada di kamar nomor 09!” Hanae berdiri seorang diri sambil memanggul tas ransel di punggung serta tas Gucci dari Xavion yang ia peluk di depan dadanya. Menunggu kamar nomor berapa yang akan dia dapatkan dan dengan siapa yang menjadi teman sekamar.“Hanae Liason Tan! Kamu ada di kamar nomor 02!” senyum Fanty, lalu memberikan kunci kamar pada sang junior. Senyum penuh kelicikan tiada tara. Deasy dan yang bernama Margie menahan tawa di belakang Fanty. Keduanya sungguh ingin terbahak saat Hanae dengan polosnya melangkah maju dan menerima kunci tersebut.“Aku sekamar dengan siapa?” tanya gadis panti asuhan itu dengan polos.Fa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11

Bab terbaru

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.64 Gosip Kematian Ayah Xavion

    Menjelang waktu acara tahunan untuk memperingati berpulangnya Billy Young, keluarga Mendoza selalu hadir turut mendoakan sahabat mereka yang terpaksa mengembuskan napas terkahir secara tragis.“Setiap har ini tiba, Xavion biasanya mabuk. Aku akan merawat dia saat mabuk. Sebagai calon istrinya, aku harus bisa merawat dia, bukan?” kekeh Jessica sedang berkendara bersama kedua orang tuanya. Di dalam mobil mewah itu keluarga Mendoza tengah menuju kediaman Gladys Young. Wanita berusia di atas setengah abad menanggapi ucapan putrinya. “Sejak dulu kamu hanya bisa jatuh cinta dengan satu pria, yaitu Xavion. Kamu menghabiskan seluruh usia dan masa mudamu untuk mengejarnya. Mommy harap kali ini kamu benar-benar bahagia.”“Tentu saja dia bahagia, Eve. Putri kecil kita akhirnya akan menikahi pangeran impian. Gladys sudah mengatakan pada kita kalau Xavion pasti akan mau menikahi Jessica. Lambat laun pasti dia akan jatuh cinta padanya. Hanya tinggal tunggu waktu.”“Aku yakin kamu benar, Jorge,” a

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.63 Lelaki Pertama Untuknya

    Dengan dada kembang kempis dan suara gemetar, Kelinci Kecil berkata, “Kenapa kamu mengulang semua kejadian dini hari tadi? Kamu sengaja ingin membuatku malu?”Xavion tertegun, “Jadi, itu semua benar? Aku tidak sedang berhalusinasi karena mabuk?""Apa maksudmu? Tentu saja semua itu benar terjadi! Apa kamu sudah lupa bagaimana kamu terus menyentuhku meski aku sudah memintamu untuk berhenti?” Hanae mengerang dengan sorot protes dan gamang. Lalu, satu kalimat pertanyaan terlontar dari bibir Tuan Jaksa, “Kalau kamu ingin aku berhenti, kalau kamu tidak menikmati semua yang terjadi di antara kita tadi malam, kenapa aku mengingat menyentuh liang kewanitaanmu yang sudah basah?”Dan Hanae tak bisa menjawab. Mati kutu! Jangan ditanya bagaimana panasnya paras manis sang gadis. Tentu saja wanita sepolos dia akan merasa sangat malu saat liang kewanitaannya dibahas, bukan?Di antara engah serta dentuman jantung dalam dada, lelaki itu kembali bergumam sendiri. “Jadi, kamu memang masih sungguh perawa

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.62 Reka Adegan Semalam

    Xavion mendengkus kasar. Kepala yang pengar dipijit-pijit. Ucapan ibunya seperti antara nyata dan tidak. Tanpa sadar bergumam sendiri, “Am I still fucking drunk?”“Tidak, kamu tidak sedang mabuk!” jawab Gladys dengan nada kesal. “Mommy serius ingin berbicara denganmu mengenai jodoh. Usiamu sudah 30 tahun lebih dan kamu sama sekali tidak memikirkan untuk berumah tangga!”“Yeah, well, berumah tangga bagiku tidak ada gunanya saat ini. Aku lebih suka fokus ke pekerjaan dan Mommy tahu itu!” sahut Xavion, mengusap matanya berkali-kali, lalu memandangi jendela kamarnya yang diterpa mentari pagi. Gladys kembali berucap tegas, “Dengan tidak memiliki istri, kamu sama saja memberi jalan seluas-luasnya bagi para wanita materialistis penggali emas untuk mendekatimu, memanfaatkanmu, lalu menghancurkanmu!”Embusan kasar meluncur dari bibir Xavion yang masih beraroma alkohol. Ceramah ini sudah entah berapa ratus bahkan ribu kali dia dengar sejak masih baru duduk di bangku sekolah menengah atas. “Po

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.61 Perjodohan Untuk Xavion

    Hanae mengangguk ketakutan, “A-aku ... iya, aku masih perawan! Aku tidak pernah punya pacar sebelum ini! Aku belum pernah bercinta dengan siapa pun!”“Kamu bohong!” Xavion kembali membentak lagi. Kali ini, ia keluarkan tangannya dari balik celana dalam Hanae, lalu kedua telapak menghantam dinding di sisi kanan-kiri telinga wanita tersebut.Suara Tuan Muda Young menggelegar, “Aku akan menyakitimu kalau kamu berbohong! Jawab yang jujur! Apa benar kamu masih perawan!” ancamnya melotot, menakutkan.Hanae kembali mengangguk dengan ketakutan. Apa yang mau dia jawab karena kenyataannya memang dia masih perawan. “Aku ... aku ti-tidak ... aku tidak berbohong!”“Kamu sungguh tidak punya pacar sebelum ini?” engah Xavion masih menatap melotot.“I-iya ....”“Belum pernah ada yang menyentuhmu?”Hanae menggeleng.“Belum ada yang pernah melihatmu telanjang?”Lagi, wanita itu menggeleng.Xavion makin tersengal hebat. Perlahan, ia lepaskan kurungannya dari tubuh Hanae. Suara berat beraroma alkohol ker

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.60 Kamu Masih Perawan?

    “Pl-please ... kamu sedang mabuk. Kamu ... auuhhh ... mmmhhh!” pekik Hanae menahan keinginan untuk menjerit sangat kencang.Ia reflek merapatkan dua paha saat jari tengah Xavion mulai bergerak pelan mengusap inti tubuh, butiran kecil yang mengandung jutaan syaraf nikmat. Sebuah G sp ot bagi wanita mana pun. Hanya saja, semakin ia merapatkan kakinya semakin lelaki itu bersemangat untuk terus membuat aliran darahnya mengalir lebih deras dari biasa. Semakin paha Hanae merapat, semakin jari Xavion bergerak lincah di tengah kewanitaan. Tak mau berhenti bergerak, terus mengusap dan menekan-nekan. Satu desahan meluncur dari bibir Hanae tanpa bisa ia tahan dan kendalikan. Di mana kemudian sang gadis cepat menggigit bibirnya karena malu telah mengeluarkan suara seperti itu.Xavion tertawa mengejek, "Sudah kubilang, kamu akan menikmatinya. ini baru jariku, belum anggota tubuhku yang lain, Little Rabbit!"“Xa-Xavion! H-hentikan ... please?” rintih Hanae didera rasa nikmat dan pikiran bahwa di

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.59 Sedang Ingin Bercinta

    Hanae mengerang tertahan ketika jari tengah Xavion yang besar dan panjang menelisik masuk ke celah di kewanitaannya. “Please ... ja-jangan, jangan ...,” engahnya berusaha menghentikan semua sentuhan mendebarkan luar biasa tersebut. Mengucapnya dengan engah hebat, mencoba untuk menahan segala sensasi panas mendebarkan yang tengah menjalari tubuhnya dini hari ini. Wajah Xavion terus terbenam di antara leher dan pundak. Bibir lelaki itu kian basah menjelajahi kulit putih mulus hingga ke telinga, juga tengkuk.Dan bersamaan dengan semua embusan panas napasnya, bersamaan dengan permintaan Hanae untuk berhenti, jari Xavion justru bergerak lebih intim.Ia tekan ke bawah jari tengahnya hingga terasa mengenai sebuah butiran kecil di antara dua dinding lembut yang lembab, hangat.“Kamu sungguh menggairahkan, Little Rabbit!” desah Xavion. “Sudah lama aku ingin melihatmu telanjang lagi,” kekeh lelaki setengah mabuk tersebut.Kagetlah Hanae. “Lagi? Lagi, bagaimana?Memang ya kamu pernah melihatku

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 58 Hentakan di Atas Sofa

    Xavion terkekeh cuek mendengar ancaman sahabatnya. Ia hanya melirik sekilas, lalu membuang tatap ke angkasa, “Kamu pikir aku peduli dengan semua ucapanmu? Teruslah menggonggong dan kafilah tetap berlalu!” Ia merengkuh tepian jas, merapikan penampilan, lalu mulai berjalan. “Keluarlah dari ruanganku, karena aku juga mau pulang. Chaiden mengajakku bersenang-senang di klub malam untuk melupakan kejadian persidangan kemarin.” “Kejadian di mana saksimu dibantai oleh pengacaranya Maurice Zambrota? Kamu akan menemukan cara untuk membalasnya. You always do,” tukas Ezra. “Hmm, thanks,” gumam Xavion, mulai membuka pintu dan melangkah keluar dari kantornya. Unik memang persahabatan keduanya. Sedetik lalu mereka saling menaikkan nada bicara karena Hanae, detik berikutnya mereka saling bercerita dan mendukung dalam masalah pekerjaan. “Ingat untuk memakai pengaman, Xavion! Klub malam dengan Chaiden selalu berakhir dengan kamu meniduri wanita asing!” seru Ezra tertawa renyah. Tuan Muda Y

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 57 Jangan Sakiti Dia

    Di kantor kejaksaan, dua orang lelaki sedang berbincang dingin. Mereka sama-sama berdiri di depan kaca jendela ruang kerja Xavion, menatap ke tengah jalan, bagian depan gedung tersebut. “Kenapa kamu tidak mengatakan pada orang-orang kalau kamu yang membelikan tas Gucci itu? Kamu bisa saja membuat Jessica dan Fanty bungkam, tapi kamu tidak melakukannya.” Ezra memandang sahabatnya dengan kekecewaan. “Apa kamu tidak punya rasa kasihan dengan Hanae?” “Kalau aku tidak punya rasa kasihan, aku tidak akan menyuruh semua bubar dan pergi. Aku tidak akan mengancam fanty pindah ke gudang. Aku juga tidak akan mengancam Jessica untuk menutup semua pintu keluargaku,” sahut Xavion sambil menyeringai, tetap menatap ke luar jendela. “Lalu, kenapa kamu tidak mengatakan kalau kamu yang membelikan tas Gucci itu?” Tuan Muda Young terkekeh ketus. “Aku punya reputasi untuk dijaga. Kalau orang tahu aku membelikan tas itu, mereka akan bergosip. Aku tidak suka dijadikan bahan gosip.” “Mau sampai kap

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch. 56 Mengatur Perjodohan

    Pergi dari kantor Xavion dengan kesal, sekarang Jessica sudah ada di rumah masa kecil sang jaksa. “Aunty Gladys, aku mulai berpikir kalau wanita miskin dan jelek itu meracuni otak putramu.” Ibunda Xavion yang sedang ada di dapur mencicipi kue buatan pelayannya. Mata sipit Gladys menoleh dan memandang terkejut. “Meracuni otak Xavion bagaimana?” Lalu, ia mengajak Jessica pergi ke ruang tamu khusus keluarga agar pembicaraan mereka tidak didengar oleh pelayan dan menjadi gosip nasional. Sepanjang jalan menuju ruang tamu tersebut Jessica terus berkeluh kesah dengan resah. “Wanita brengsek itu pencuri, Aunty. Namanya Hanae. Dia adalah orang miskin. Bajunya itu seperti baju nenek-nenek!” “Setiap aku melihatnya sejak pertama, aku tahu kalau dia datang dari tingkat kemiskinan yang paling bawah! Dan maksudku sangat-sangat palint bawah!” dengkusnya menggeleng kesal. Gladys mempersilakan wanita yang dianggapnya sebagai putri sendiri itu untuk duduk. Dengan suara lembut keibuan, ia bertan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status