Home / Romansa / The Prosecutor Secret Lust / Ch.22 Perdebatan Dua Jaksa Pt.1

Share

Ch.22 Perdebatan Dua Jaksa Pt.1

Author: Rein_Angg
last update Last Updated: 2025-03-11 18:41:26

Xavion memasuki ruangan. Tatap langsung tertuju pada Ezra yang sedang berdiri di depan meja Hanae. Kemudian, ia menyorot lebih tajam pada paper bag. Yakin kalau di dalamnya ada tas Kate Spade yang semalam sudah dihempas kembali ke security.

“Apa Officer Jackson tidak mengatakan padamu bahwa Hanae tidak mau menerimanya?” Suara berat, tegas, mengintimidasi menguar di udara.

Hanae menahan engah. Wajah Xavion seperti hendak memakan Ezra detik itu juga. Ia ganti memandang pada pria yang kemarin membantunya membereskan berkas berceceran. Membantunya lolos pula dari bully-an Fanty dan Deasy.

Merasa bersalah sangat pada Ezra. Ia perhatikan bagaimana sahabat Xavion tersebut tetap tenang meski menghadapi sorot mata serta suara intimidasi dari bosnya.

“Lain kali kalau mau memberi sesuatu pada anak buahku, tanya terlebih dahulu!” desis Xavion sambil memberikan seringai sinis.

“Hmm,” gumam Ezra, tersenyum datar dan membalas tatap tajam sahabatnya dengan tatap yang juga datar. Ia tidak tampak ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.23 Perdebatan Dua Jaksa Pt.2

    Xavion mendengkus, “Are you fucking crazy? Apa kata orang kalau aku menamparnya? Kamu ingin aku diusir dari gedung ini, hah? Dia menjambak Hanae dan aku sudah menghentikannya, apa Hanae tidak menceritakan ini padamu?”Wajah tampan Ezra mengangguk. “Ya, dia sudah menceritakannya. Tapi, kamu meninggalkan dia untuk membereskan sekian banyak berkas seorang diri. Dia ditertawakan orang-orang yang lewat. Apa kamu tidak merasa kasihan padanya?”“Kamu sendiri kenapa merasa kasihan padanya? Kamu tidak pernah terlihat peduli pada wanita mana pun. Kamu juga tidak terlihat peduli pada petugas kebersihan atau security yang sudah tua merana hidupnya!” desis Xavion tersenyum malas. “Kenapa tiba-tiba sedemikian peduli pada Hanae? Apa ada sesuatu antara kamu dan dia yang tidak aku ketahui?” tuduhnya, menatap lebih dalam lagi.Hati Ezra bergemuruh mendengar pertanyaan itu. Apa ada sesuatu antara dia dan Hanae yang tidak diketahui oleh Xavion? Ya, tentu saja ada. Sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh

    Last Updated : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.23 Menuju Camping Ground

    Sontak wajah Xavion melongo dan ia bisa merasakan ada gejolak panas di dalam dada. Sejak tadi menuduh sahabatnya jatuh cinta. Setelah diiyakan kenapa mengamuk sendiri?Xavion memang adalah makhluk yang aneh!“The fuck? Siapa bilang kamu boleh mengencani dia, hah! Dia anak buahku! Dia sedang magang untuk bisa lulus kuliah! Kalau kamu mengencani dia, nanti kerjanya tidak beres! Aku akan memberi ulasan yang sangat buruk sehingga dia tidak bisa lulus!” ancam Tuan Muda Young dengan ekspresi teramat serius,Chaiden menghela kasar, lalu menggeleng. “Aku pikir kalian berdua sudah gila! Kalau kalian memperebutkan Kendall Jenner, aku akan merasa wajar. Tapi, gadis di luar itu, siapa tadi namanya? Hanggar? Handal? Aku bahkan tidak mengingat namanya!”“HANAE!” seru Xavion dan Ezra bersamaan. Seruan yang sangat kencang dengan tatap kesal pada Chaiden. “Iya, iya, Hanae! Goddamn, Guys! Apa-apaan! Kenapa kalian sekarang jadi marah padaku! Aku tidak bersalah di sini!” sahut Chaiden makin terbelalak d

    Last Updated : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.24 Ditinggal Pelayan Setia

    “Apa maksudmu berhenti bekerja, hah?” Xavion menatap kesal pada pelayan yang sudah bekerja padanya selama 10 tahun terakhir. “Apa kamu sudah bicara pada ibuku mengenai ini?”Seorang wanita berdarah Mexico mengangguk. “Saya sudah berbicara pada Nyonya Gladys kemarin, dan beliau mengerti keputusan saya ini memang harus diambil. Ibu saya sakit di desa, dan dia tidak bisa lagi bangun dari ranjang. Seseorang harus ada di sana untuk menjaganya.”“Fuck!” desis Xavion menggeleng, mengusap bagian bawah wajahnya bersama napas terengah. “Apa kamu tahu susahnya mencari pelayan yang bisa dipercaya sekarang ini, Maria? Aku bisa saja mencari pelayan baru, tapi bagaimana kalau dia ternyata pencuri! Atau, bagaimana kalau dia ternyata kiriman musuh untuk memata-mataiku!”“Kamu sudah bekerja pada keluargaku sejak aku masih kuliah1 ibuku menaruhmu di sini untuk menjadi pelayanku karena kami mempercayaimu, goddamn it!” protesnya masih berharap sang pelayan tidak akan berhenti bekerja dan pulang kampung.W

    Last Updated : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.25 Tiga Ranjang Siap Pakai

    Di lokasi camping ground bernama Yellow Valley rombongan kejaksaan sudah sampai dan semua turun dari atas bus. Fanty yang didapuk oleh panitia sebagai pembagi kamar mulai menjalankan rencana busuknya dengan penuh semangat.“Jorge, Matt, dan Clark, kalian ada di kamar 07!” seru Fanty, lalu memberi kunci pada salah satu teman lelakinya.“Aku, Deasy, dan Margie akan berada di kamar nomor 09!” Hanae berdiri seorang diri sambil memanggul tas ransel di punggung serta tas Gucci dari Xavion yang ia peluk di depan dadanya. Menunggu kamar nomor berapa yang akan dia dapatkan dan dengan siapa yang menjadi teman sekamar.“Hanae Liason Tan! Kamu ada di kamar nomor 02!” senyum Fanty, lalu memberikan kunci kamar pada sang junior. Senyum penuh kelicikan tiada tara. Deasy dan yang bernama Margie menahan tawa di belakang Fanty. Keduanya sungguh ingin terbahak saat Hanae dengan polosnya melangkah maju dan menerima kunci tersebut.“Aku sekamar dengan siapa?” tanya gadis panti asuhan itu dengan polos.Fa

    Last Updated : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.26 Kabin 02 dan Pintu Kamar Mandi yang Rusak

    Suara angin yang mendorong ranting pohon hingga mengenai kaca jendela membuatnya terbangun. Terkejut karena hari sudah mulai gelap, ia segera melirik jam tangan. ‘Oh, syukurlah! Masih dua jam lagi sebelum persiapan api unggun!’ ucapnya lega sambil menggosok mata yang mengantuk.Merasa gerah dengan keringat di bis, ia memutuskan untuk menyegarkan diri sebelum mengikuti acara api unggun. Kaki berkulit seputih susu dan mulus itu turun dari atas ranjang. Ia berjalan menuju tas ransel berwarna merah bulukan di atas meja. Mengambil sebuah handuk, pakaian dalam, serta pakaian ganti, langkahnya kini bergerak menuju kamar mandi.“Eh, kenapa pintunya rusak begini?” engah Hanae saat pintu kamar mandi yang berbahan kayu dan terlihat lapuk sedemikian sulit untuk ditutup.Tidak usah dikunci, menutup sempurna saja susah. Ada celah sekitar 10 sentimeter antara pinggir pintu dengan pinggir kusen. “Hmm, untung aku di kamar ini sendirian. Coba ada teman lain sungguh aku akan malu karena pasti mereka b

    Last Updated : 2025-03-11
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.27 Khayalan Xavion

    Terkadang, penasaran membawa kita ke dunia yang tidak seharusnya kita lihat. Xavion terlalu penasaran siapa yang sedang mandi di dalam kamar mandinya. Berpikir sejak pertama, siapa yang dengan berani ada di kamar tidur yang seharusnya menjadi tempat dia untuk beristirahat, sebuah privacy. Kaki gagah berotot diayun ke depan ranjang, di mana ia kemudian berhadapan langsung dengan kamar mandi. Sejak pertama tidak tahu kalau ternyata pintu ruangan tersebut terbuka dengan celah sekitar 10 sentimeter. Pemandangan yang ia lihat ....Seorang wanita berkulit seputih susu. Demi segala terang di dunia ini, mata Xavion silau dengan kemilau kulit basah milik Hanae. Tak ada cela apa pun meski hanya setitik di sana. Di balik guyuran air hangat yang membasahi tiap jengkal raga molek tersebut, semua terlihat dengan jelas betapa mulus lembaran kulit pembungkus tubuh sang karyawan magang.Bibirnya digigit ketika Hanae mengusap tengkuk, gerakan itu kenapa terlihat sungguh menggairahkan baginya? Seola

    Last Updated : 2025-03-12
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.28 Kembali ke Kamar Asli

    Hanae selesai mandi, rambut basahnya sedang disisir sambil ia duduk di kursi depan meja rias. Melirik jam tangan, kurang setengah jam lagi sudah harus sampai di lapangan untuk persiapan acara api unggun. “Hah!” pekik Hanae sontak menoleh ke belakang dan melihat Xavion masuk ke dalam kabin sambil memanggul tas ransel di punggung gagah.Biasanya melihat Xavion memakai jas lengan panjang. Kali ini, ia bisa melihat lelaki itu hanya memakai kaos berkerah lengan pendek. Cukup takjub mata Hanae melihat betapa ternyata badan bosnya sungguh bulky, berotot dan berisi. Lengan Xavion nampak besar berundak-undak mulai dari pundak hingga ke siku. Lalu, mulai dari siku sampai pergelangan ada urat-urat kekar yang membayang hingga ke pergelangan tangan.“The fuck you’re doing here?” desis Tuan Young. Sandiwara yang bagus, seolah dia terkejut dan bertanya kenapa Hanae ada di kabinnya.“Aku ... ini kabinku. Aku diberi kunci nomor 02,” jawab Hanae. Ia mengambil kunci di sebelah bedak murahan dan memper

    Last Updated : 2025-03-12
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.29 Little Rabbit

    Xavion dan Hanae menemui Fanty di ruang panitia. Ketika dia terlihat melangkah memasuki ruangan, semua yang tadinya sedang bersenda gurau dan bergosip riang sontak terdiam. Tak ada satu pun yang berbicara, wajah menjadi tegang. Tuan Muda Young selalu memiliki aura menyeramkannya tersendiri yang membuat seluruh karyawan di lantai dua sontak tegang jika dia datang. Apalagi, datang dengan wajah penuh jengkel seperti saat ini.Di belakangnya ada Hanae. Berjalan seperti anak kecil yang menunduk ketakutan. Sejak keluar dari kabin 02 hingga sampai di ruang pertemuan ini terus menerus mendengar bosnya mengomel. Iya, Xavion itu jengkel sendiri kenapa bisa ada wanita -yang menurutnya sangat bodoh- seperti Hanae. Mau saja dikerjai berkali-kali dan terima tanpa ada keinginan untuk melawan.Xavion tak paham bahwa bagi orang miskin yang berasal dari panti asuhan adalah lebih baik diam saja dan tak melawan. Mereka tumbuh tanpa orang tua atau pun keluarga. Tak ada yang melindungi, tak ada yang memp

    Last Updated : 2025-03-12

Latest chapter

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.64 Gosip Kematian Ayah Xavion

    Menjelang waktu acara tahunan untuk memperingati berpulangnya Billy Young, keluarga Mendoza selalu hadir turut mendoakan sahabat mereka yang terpaksa mengembuskan napas terkahir secara tragis.“Setiap har ini tiba, Xavion biasanya mabuk. Aku akan merawat dia saat mabuk. Sebagai calon istrinya, aku harus bisa merawat dia, bukan?” kekeh Jessica sedang berkendara bersama kedua orang tuanya. Di dalam mobil mewah itu keluarga Mendoza tengah menuju kediaman Gladys Young. Wanita berusia di atas setengah abad menanggapi ucapan putrinya. “Sejak dulu kamu hanya bisa jatuh cinta dengan satu pria, yaitu Xavion. Kamu menghabiskan seluruh usia dan masa mudamu untuk mengejarnya. Mommy harap kali ini kamu benar-benar bahagia.”“Tentu saja dia bahagia, Eve. Putri kecil kita akhirnya akan menikahi pangeran impian. Gladys sudah mengatakan pada kita kalau Xavion pasti akan mau menikahi Jessica. Lambat laun pasti dia akan jatuh cinta padanya. Hanya tinggal tunggu waktu.”“Aku yakin kamu benar, Jorge,” a

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.63 Lelaki Pertama Untuknya

    Dengan dada kembang kempis dan suara gemetar, Kelinci Kecil berkata, “Kenapa kamu mengulang semua kejadian dini hari tadi? Kamu sengaja ingin membuatku malu?”Xavion tertegun, “Jadi, itu semua benar? Aku tidak sedang berhalusinasi karena mabuk?""Apa maksudmu? Tentu saja semua itu benar terjadi! Apa kamu sudah lupa bagaimana kamu terus menyentuhku meski aku sudah memintamu untuk berhenti?” Hanae mengerang dengan sorot protes dan gamang. Lalu, satu kalimat pertanyaan terlontar dari bibir Tuan Jaksa, “Kalau kamu ingin aku berhenti, kalau kamu tidak menikmati semua yang terjadi di antara kita tadi malam, kenapa aku mengingat menyentuh liang kewanitaanmu yang sudah basah?”Dan Hanae tak bisa menjawab. Mati kutu! Jangan ditanya bagaimana panasnya paras manis sang gadis. Tentu saja wanita sepolos dia akan merasa sangat malu saat liang kewanitaannya dibahas, bukan?Di antara engah serta dentuman jantung dalam dada, lelaki itu kembali bergumam sendiri. “Jadi, kamu memang masih sungguh perawa

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.62 Reka Adegan Semalam

    Xavion mendengkus kasar. Kepala yang pengar dipijit-pijit. Ucapan ibunya seperti antara nyata dan tidak. Tanpa sadar bergumam sendiri, “Am I still fucking drunk?”“Tidak, kamu tidak sedang mabuk!” jawab Gladys dengan nada kesal. “Mommy serius ingin berbicara denganmu mengenai jodoh. Usiamu sudah 30 tahun lebih dan kamu sama sekali tidak memikirkan untuk berumah tangga!”“Yeah, well, berumah tangga bagiku tidak ada gunanya saat ini. Aku lebih suka fokus ke pekerjaan dan Mommy tahu itu!” sahut Xavion, mengusap matanya berkali-kali, lalu memandangi jendela kamarnya yang diterpa mentari pagi. Gladys kembali berucap tegas, “Dengan tidak memiliki istri, kamu sama saja memberi jalan seluas-luasnya bagi para wanita materialistis penggali emas untuk mendekatimu, memanfaatkanmu, lalu menghancurkanmu!”Embusan kasar meluncur dari bibir Xavion yang masih beraroma alkohol. Ceramah ini sudah entah berapa ratus bahkan ribu kali dia dengar sejak masih baru duduk di bangku sekolah menengah atas. “Po

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.61 Perjodohan Untuk Xavion

    Hanae mengangguk ketakutan, “A-aku ... iya, aku masih perawan! Aku tidak pernah punya pacar sebelum ini! Aku belum pernah bercinta dengan siapa pun!”“Kamu bohong!” Xavion kembali membentak lagi. Kali ini, ia keluarkan tangannya dari balik celana dalam Hanae, lalu kedua telapak menghantam dinding di sisi kanan-kiri telinga wanita tersebut.Suara Tuan Muda Young menggelegar, “Aku akan menyakitimu kalau kamu berbohong! Jawab yang jujur! Apa benar kamu masih perawan!” ancamnya melotot, menakutkan.Hanae kembali mengangguk dengan ketakutan. Apa yang mau dia jawab karena kenyataannya memang dia masih perawan. “Aku ... aku ti-tidak ... aku tidak berbohong!”“Kamu sungguh tidak punya pacar sebelum ini?” engah Xavion masih menatap melotot.“I-iya ....”“Belum pernah ada yang menyentuhmu?”Hanae menggeleng.“Belum ada yang pernah melihatmu telanjang?”Lagi, wanita itu menggeleng.Xavion makin tersengal hebat. Perlahan, ia lepaskan kurungannya dari tubuh Hanae. Suara berat beraroma alkohol ker

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.60 Kamu Masih Perawan?

    “Pl-please ... kamu sedang mabuk. Kamu ... auuhhh ... mmmhhh!” pekik Hanae menahan keinginan untuk menjerit sangat kencang.Ia reflek merapatkan dua paha saat jari tengah Xavion mulai bergerak pelan mengusap inti tubuh, butiran kecil yang mengandung jutaan syaraf nikmat. Sebuah G sp ot bagi wanita mana pun. Hanya saja, semakin ia merapatkan kakinya semakin lelaki itu bersemangat untuk terus membuat aliran darahnya mengalir lebih deras dari biasa. Semakin paha Hanae merapat, semakin jari Xavion bergerak lincah di tengah kewanitaan. Tak mau berhenti bergerak, terus mengusap dan menekan-nekan. Satu desahan meluncur dari bibir Hanae tanpa bisa ia tahan dan kendalikan. Di mana kemudian sang gadis cepat menggigit bibirnya karena malu telah mengeluarkan suara seperti itu.Xavion tertawa mengejek, "Sudah kubilang, kamu akan menikmatinya. ini baru jariku, belum anggota tubuhku yang lain, Little Rabbit!"“Xa-Xavion! H-hentikan ... please?” rintih Hanae didera rasa nikmat dan pikiran bahwa di

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.59 Sedang Ingin Bercinta

    Hanae mengerang tertahan ketika jari tengah Xavion yang besar dan panjang menelisik masuk ke celah di kewanitaannya. “Please ... ja-jangan, jangan ...,” engahnya berusaha menghentikan semua sentuhan mendebarkan luar biasa tersebut. Mengucapnya dengan engah hebat, mencoba untuk menahan segala sensasi panas mendebarkan yang tengah menjalari tubuhnya dini hari ini. Wajah Xavion terus terbenam di antara leher dan pundak. Bibir lelaki itu kian basah menjelajahi kulit putih mulus hingga ke telinga, juga tengkuk.Dan bersamaan dengan semua embusan panas napasnya, bersamaan dengan permintaan Hanae untuk berhenti, jari Xavion justru bergerak lebih intim.Ia tekan ke bawah jari tengahnya hingga terasa mengenai sebuah butiran kecil di antara dua dinding lembut yang lembab, hangat.“Kamu sungguh menggairahkan, Little Rabbit!” desah Xavion. “Sudah lama aku ingin melihatmu telanjang lagi,” kekeh lelaki setengah mabuk tersebut.Kagetlah Hanae. “Lagi? Lagi, bagaimana?Memang ya kamu pernah melihatku

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 58 Hentakan di Atas Sofa

    Xavion terkekeh cuek mendengar ancaman sahabatnya. Ia hanya melirik sekilas, lalu membuang tatap ke angkasa, “Kamu pikir aku peduli dengan semua ucapanmu? Teruslah menggonggong dan kafilah tetap berlalu!” Ia merengkuh tepian jas, merapikan penampilan, lalu mulai berjalan. “Keluarlah dari ruanganku, karena aku juga mau pulang. Chaiden mengajakku bersenang-senang di klub malam untuk melupakan kejadian persidangan kemarin.” “Kejadian di mana saksimu dibantai oleh pengacaranya Maurice Zambrota? Kamu akan menemukan cara untuk membalasnya. You always do,” tukas Ezra. “Hmm, thanks,” gumam Xavion, mulai membuka pintu dan melangkah keluar dari kantornya. Unik memang persahabatan keduanya. Sedetik lalu mereka saling menaikkan nada bicara karena Hanae, detik berikutnya mereka saling bercerita dan mendukung dalam masalah pekerjaan. “Ingat untuk memakai pengaman, Xavion! Klub malam dengan Chaiden selalu berakhir dengan kamu meniduri wanita asing!” seru Ezra tertawa renyah. Tuan Muda Y

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 57 Jangan Sakiti Dia

    Di kantor kejaksaan, dua orang lelaki sedang berbincang dingin. Mereka sama-sama berdiri di depan kaca jendela ruang kerja Xavion, menatap ke tengah jalan, bagian depan gedung tersebut. “Kenapa kamu tidak mengatakan pada orang-orang kalau kamu yang membelikan tas Gucci itu? Kamu bisa saja membuat Jessica dan Fanty bungkam, tapi kamu tidak melakukannya.” Ezra memandang sahabatnya dengan kekecewaan. “Apa kamu tidak punya rasa kasihan dengan Hanae?” “Kalau aku tidak punya rasa kasihan, aku tidak akan menyuruh semua bubar dan pergi. Aku tidak akan mengancam fanty pindah ke gudang. Aku juga tidak akan mengancam Jessica untuk menutup semua pintu keluargaku,” sahut Xavion sambil menyeringai, tetap menatap ke luar jendela. “Lalu, kenapa kamu tidak mengatakan kalau kamu yang membelikan tas Gucci itu?” Tuan Muda Young terkekeh ketus. “Aku punya reputasi untuk dijaga. Kalau orang tahu aku membelikan tas itu, mereka akan bergosip. Aku tidak suka dijadikan bahan gosip.” “Mau sampai kap

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch. 56 Mengatur Perjodohan

    Pergi dari kantor Xavion dengan kesal, sekarang Jessica sudah ada di rumah masa kecil sang jaksa. “Aunty Gladys, aku mulai berpikir kalau wanita miskin dan jelek itu meracuni otak putramu.” Ibunda Xavion yang sedang ada di dapur mencicipi kue buatan pelayannya. Mata sipit Gladys menoleh dan memandang terkejut. “Meracuni otak Xavion bagaimana?” Lalu, ia mengajak Jessica pergi ke ruang tamu khusus keluarga agar pembicaraan mereka tidak didengar oleh pelayan dan menjadi gosip nasional. Sepanjang jalan menuju ruang tamu tersebut Jessica terus berkeluh kesah dengan resah. “Wanita brengsek itu pencuri, Aunty. Namanya Hanae. Dia adalah orang miskin. Bajunya itu seperti baju nenek-nenek!” “Setiap aku melihatnya sejak pertama, aku tahu kalau dia datang dari tingkat kemiskinan yang paling bawah! Dan maksudku sangat-sangat palint bawah!” dengkusnya menggeleng kesal. Gladys mempersilakan wanita yang dianggapnya sebagai putri sendiri itu untuk duduk. Dengan suara lembut keibuan, ia bertan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status