Akan tetapi, kakinya menyapu udara kosong.
Mata David membulat saat menyadari lawan tandingnya telah berpindah dari posisi semula. Sudut mata David melihat sekelebat gerakan, menyadari Lock telah berada di sisi kirinya, menunduk dan bersiap mendaratkan sebuah pukulan.
Setelah berteman sekian lama dengan Lock, David tahu beberapa hal mengenai kemampuan pemuda tersebut, termasuk cara bertarung liciknya. Tetapi, hari itu David mempelajari sesuatu yang baru mengenai Lock Easton, dan semakin yakin saat ia menepis pukulan Lock.
Kekuatan serangan Lock meningkat dengan drastis, membuat David menggertakkan gigi. Bahkan lengan David langsung kesemutan sesudahnya. Tinggal di pertambangan neraka itu rupanya memberikan dampak besar bagi Lock Easton, bukan hanya dari segi penampilan fisik, tetapi juga dari segi kekuatan tubuhnya.
Lock tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ia dapatkan saat David terkejut. Ia menyeringai licik, mengangkat lututnya yang diselimuti ‘C
Gadis berambut ikal itu berteriak dengan wajah merah.“Aku tidak mengambilnya!”“Amirue Annete, berhenti berteriak-teriak,” tukas Petarung Senior wanita yang David kenali bernama Rosalie. “Kau membuat semua orang melihatmu, padahal kami memintamu untuk mengikuti arahan kami baik-baik.”Rue menatap Rosalie dengan mata yang mulai memerah. Rosalie mendongakkan kepalanya dengan ekspresi menghina. “Serius!? Mengapa kalian, anak-anak dari gelombang ini gemar sekali membiarkan diri dikendalikan oleh ‘Caera’?”Tatapan Rosalie secara terang-terangan mengarah pada podium tempat David berdiri. Namun, David tahu Rosalie tidak sedang menatapnya, melainkan pada sosok pemuda Golongan Putih yang berdiri di belakang David bersama dengan Damen.“Ck! Kita tidak punya banyak waktu,” kata seorang pria dari Divisi Keamanan, bersedekap dengan tatapan jemu. “Amirue, ayo.”Tangan pri
Will terkenal sebagai pribadi yang bertolak belakang dengan Aro, Jendral Besar Divisi Petarung. Bila Aro dikatakan tegas dan bijaksana, maka Will adalah pribadi yang gampang terpengaruh dan suka seenaknya sendiri. Hampir sebagian besar Petarung Inti pasti akan berusaha menghindar dari pria berambut putih itu, diantaranya termasuk Damen.“Petarung Rosalie melakukan itu atas perintahku,” kata Will dengan satu alis terangkat naik. Hidungnya mengerut, seakan ada aroma busuk di depannya. “Jadi, mengapa kau menghentikannya, Petarung Damen?”“Karena apa yang dilakukan Petarung Rosalie sama sekali tidak masuk akal, Wakil Jendral.” jawab Damen singkat.Will menunggu Damen melanjutkan ucapannya sembari mengetuk-ngetukan jemarinya di pegangan kursi beledunya, namun mulut Damen tertutup rapat tanpa ada tanda-tanda ia akan menjelaskan lebih lanjut. Duduk di sebelah Will, Rosalie, yang sudah seperti cacing kepanasan, akhirnya tidak dapat me
Sepeninggal Damen, suasana hening terjadi untuk beberapa saat. Rosalie tampak gelisah. “Nah, bagaimana?” tanya wanita itu.Will melirik Soren. “Bagaimana pendapatmu, Petarung Soren?” Nada suaranya terdengar sedikit melunak saat ia berbicara dengan pemuda tersebut, yang membuat Rosalie sedikit tersentak.Soren memang dikenal sebagai salah seorang jenius yang sangat langka. Apalagi dengan kenyataan bahwa ia adalah golongan Emas dengan atribut Logam, salah satu atribut langka. Paragon Rizt adalah salah satu orang yang memiliki atribut yang sama, dan Soren dalam sekejap menjadi pemuda yang menarik perhatian Paragon tersebut.“Perkataan Petarung Damen benar,” jawab Soren yang masih terus membaca. Sinar matahari menyinari wajahnya yang rupawan; Aura pemuda itu menguar tidak normal, itu adalah Aura yang keluar bahkan tanpa disadari oleh penggunanya, membuat Rosalie sukar memalingkan wajah darinya. “Memanggil Divisi Keamanan unt
Di dalam ruang istirahat nomor 2, para calon Petarung sedang berdiskusi dengan bersemangat.“Bom Caera di Ruangan Sentral!”“Itu ‘kan ruangan yang sering digunakan oleh Petarung Inti dan Jendral Aro? Untuk apa meletakkan Bom Caera disana?”“Aku sudah curiga ada sesuatu yang aneh tengah terjadi! Lihat, para calon Petarung yang bertugas di Divisi Keamanan pun tidak muncul.”“Yang lebih penting, untuk apa gadis dari grup Binatang Buas itu mengambil Bom tersebut?”“Hah! Siapa yang peduli? Gadis itu sinting!”“Tidakkah ada yang berpikir apa yang dilakukan Petarung Damen aneh? Untuk apa dia..”“Ssst! Pelankan suaramu, kita masih ada di ruang tunggu. Imp Pengintai masih bekerja.”Beberapa calon Petarung yang berkumpul di ruang tunggu nomor 2 tersebut serempak menoleh ke sekitar, mencari-cari Imp Pengintai – yang jelas merupakan tindakan sia
Ruang pertemuan merupakan aula besar dengan lantai dan dinding marmer yang dapat memuat hampir seluruh Petarung. Itu tempat tertutup, bahkan Imp Pengawas pun tidak diperbolehkan memasukinya. Calon Petarung hanya boleh memasuki ruangan tersebut jika diundang – yang mana itu sangatlah jarang.David mengedarkan pandang saat memasuki aula besar. Seperti dugaannya, banyak Petarung Inti dan Senior tidak ada; bahkan Petarung-pun jumlahnya tidak banyak. Aula terasa sepi karena hanya ada seperempat Petarung yang hadir; mereka berdiri di sisi yang berbeda dengan para calon Petarung.[Para Petarung dan calon Petarung diharapkan untuk segera menempati kursi masing-masing.]David menoleh kesana kemari dan memaki dalam hati saat menyadari dia tidak melihat sosok Lock Easton. Tepat saat David duduk, seseorang menepuk pundaknya. Ia menoleh untuk mendapati sosok seorang pemuda ramping yang tampak semakin gagah setelah sekian lama waktu berlalu.“Embry.”
Semua Petarung sadar dengan cepat siapa pemilik Aura tersebut. Suasana hening terasa mencekam. Walaupun semua orang yang hadir di dalam ruangan terkejut dan bertanya-tanya mengapa orang tersebut menghadiri rapat tersebut, tidak ada satupun yang berani bertanya – walaupun dengan berbisik – karena mereka tahu sosok itu mungkin saja mendengar.Rizt adalah Paragon yang paling sering datang mengunjungi area latihan, sehingga tidak mengejutkan melihatnya menghadiri pertemuan. Hanya saja, situasi saat itu sudah menegangkan bahkan tanpa kehadiran sesosok Paragon, apalagi Paragon Rizt yang dikenal terkuat diantara ketiga Paragon.“Kurasa aku datang di saat yang tepat, bukan begitu, eh, Wakil Jendral Will?”Will tersadar dari keterkejutannya. Ia buru-buru berdiri lebih tegak dan membungkuk rendah kepada Rizt, yang berhenti tepat di sampingnya. Setelah menjentikkan jari, sebuah kursi besar muncul di sebelah Will. Paragon Rizt menjatuhkan dirinya den
“Membawa benda mencurigakan..?”Nada suara Rue terdengar ngeri.Will melirik seseorang dan sedikit menganggukkan kepalanya. Seorang pemuda dari calon Petarung berjalan mendekati Rue dengan langkah tegap. David mengenalinya sebagai Tamma.Tamma memberi hormat kepada Paragon Rizt dan Will sebelum mendongakkan kepalanya dan memberikan laporan. Setelah mendengar laporan Tamma, Rue berseru keras."Itu bohong!” pekiknya marah. Tangan Rue terulur, menunjuk Tamma. “Aku tidak melakukan apapun! Aku bahkan tidak bertemu dengannya sama sekali! Bagaimana bisa ia berkata melihatku menyembunyikan Bom Caera!?”“Aku tidak bilang kau menyembunyikan Bom Caera,” kata Tamma sinis. “Aku hanya yakin melihatmu menyembunyikan sesuatu saat melihatku!”“Tapi, aku tidak…!”“Ini bukan tempat untuk kalian saling berargumen!” bentak Will, menginterupsi dengan mata berkilat. “
Lock tidak menyangka reaksi yang ia dapatkan akan semeriah tersebut. Bahkan Iophel-pun bersemengat.[Uwow! Lihat ke arah jam 3, Manusia! Orang itu terlihat itu seperti ikan! Kau tahu, kan, yang mulutnya terus membuka menutup itu? Oooh! Yang itu seperti banteng! Di sebelahnya seperti… kenapa ada kakek-kakek disitu?]Dari antara semua orang yang berada di dalam ruangan, reaksi Paragon Rizt adalah yang paling menarik untuk disaksikan. Kakek itu terbelalak dengan mulut terkatup rapat dan wajah merah. Ia setengah bangkit berdiri, seolah menahan diri untuk tidak segera berlari melintasi ruangan dan menendang Lock.Itu reaksi yang wajar menilik dari situasinya.Beberapa saat yang lalu, setelah Lock meninggalkan Tamma yang berbicara sembunyi-sembunyi di dalam toilet, ia pergi ke taman yang berbatasan dengan bangunan Ruang Sentral. Ruang Sentral merupakan ruangan yang paling sering digunakan oleh Jendral Besar Aro ataupun Paragon Rizt sehingga temp