Share

Chapter 118. Vampir

15 menit kemudian, resort mewah yang awalnya sangat megah dan luar biasa itu telah hancur porak poranda hingga tak dapat dikenali lagi. Bahkan dindingnya berlubang seolah ada komet berkunjung masuk.

Tubuh Mepenza bersimbah darah dan ia hampir tak mampu bergerak. Pria asing yang menjadi lawan tandingnya berdiri di hadapannya sembari bersandar di pilar marmer yang nyaris roboh.

“Ini pemborosan energi.” kata pria tersebut. Ia berusaha membersihkan bercak-bercak darah pada jubahnya, yang berasal dari darah Mepenza. “Jika kau hendak mengulur waktu, kau tidak perlu menyerangku. Kita bisa duduk-duduk saja sambil mengobrol.”

Mepenza menyadarkan dirinya pada sofa besar yang sudah terbalik dan terbelah dua. “Kau tidak sebodoh tampangmu.”

“Kau jelas tidak sepintar tampangmu,” balas pria asing tersebut. “Bagaimana kau bisa melihat wajahku dengan topeng ini?”

“Jadi, apa kau mau melepas topengmu s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status