Aktivitas di rumah Hans seperti biasa tidak ada kegiatan yang terlalu melelahkan. Satria sedang berada di halaman belakang untuk mengurus tanaman sayuran yang sengaja di tanam untuk persediaan makanan. Satria terkejut tiba-tiba ada seorang pria memanjat pagar rumah yang tingginya tiga meter.
"Kamu siapa?" Satria setengah berbisik karena tidak ingin mengundang manusia terinfeksi datang.Pria itu sudah sampai di halaman belakang, di balik tembok para manusia terinfeksi berusaha untuk memanjat tembok pagar yang tinggi. Terdengar suara geraman dari manusia terinfeksi, membuat bulu kuduk Satria merinding. "Nama saya Jack." Terlihat pria tinggi, berkulit putih, berambut pirang, bola mata berwarna biru seperti bukan berkembangsaan negara Mayapada. Dengan memakai kaos dan celana pendek jeans."Apa niat kamu ke sini?" Satria bertanya dengan penuh waspada, karena takut pria yang di depannya memiliki niat buruk."Saya dikejar-kejar Zombie, saya hanya berusaha mHans masuk ke dalam rumah yang disusul dari belakang oleh Ronald, Eva dan Satria."Dicky..." Hans memanggil anak kesayangannya, berlutut dan memeluk denga erat, seakan bertahun-tahun telah lama berpisah."Saya senang papa kembali ke rumah dengan selamat." Dicky memeluk erat Hans merasa legah karena bisa kembali dengan selamat."Terima kasih sayang." Mengecup kening Dicky dengan penuh kasih sayang."Tante Sati mana?" Sati tidak menyambut kedatangan Hans, membuat bertanya-tanya kemana perginya dan sedang terjadi apa di rumah."Tante ada di belakang pa." Menjawab keberadaan Sati yang masih tetap duduk di ruang belakang untuk mengawasi John.Hans bersama dengan lainnya berjalan menuju ke ruang belakang, Hans merasa sangat heran ada sesosok pria asing terlihat yang duduk di sofa tepat berada di hadapan Sati. Berjalan terus menghampiri dan tidak sabar memanggil nama Sati sambil berjalan."Sati...""Hans." Sati berbalik badan ketika mendengar suara Ha
Siang terasa terik dengan panas tidak bersahabat, aroma tidak enak yang mengudara keseluruh penjuru menjadi hiasan di setiap hari yang tidak dapat untuk dihilangkan. Belum ada hujan turun kembali ke bumi semenjak hujan turun di saat terjadi pertama kali peristiwa infeksi. Pintu kamar Dicky terbuka, John dan Dicky mengotak atik komputer. Sati yang ingin bergabung dengan Hans, Ronald, Eva di balkon, mengubah langkah menjadi ke arah kamar Dicky. Sati masuk dan memperhatikan Jack yang membuka email di komputer."Kenapa bisa terbuka komputernya?" Sati merasa bingung karena sumber energi listrik sudah padam sejak lama."Eh Sati, tadi saya periksa ternyata ada energi cadangan yang tersisa." Jack menjelaskan kepada Sati yang sedang memperhatikan."Apa yang sedang kamu kerjakan Jack?""Saya mengirim email kepada keluarga saya." mengklik send yang menandakan mengirim."Apakah ada jawaban?""Untuk saat ini belum ada jawaban.""Kling!" Tiba-tiba suara em
Sabtu, 16 Desember 2016, Malam berwarna gelap pekat, tidakada bintang menyinari perlahan malam yang menyeramkan. Seakan menyambut duka perlahan yang tidak diketahui oleh siapa-siapa yang menyaksikan. Semua masih dalam keadaan teratur, berjalan seperti malam-malam sebelumnya. Anak-anak kecil baru pulang mengaji dari mesjid, begitu juga dengan orang dewasa yang baru pulang dari selesai sholat di mesjid. Provinsi yang damai dengan bereligius yang tinggi serta menjujung adab dan moral tingkah laku. Adat istiadat yang masih dilestarikan dan tidak dapat diganggu gugat oleh suku yang lainnya.Pukul 08.30 malam bumi berguncang dengan sangat kuatnya, kecepatan tercatat di alat Seismograf sebesar tujuh skala Richter dengan pusat gempa di dasar laut dengan jarak 15 km. Di mana jarak 20 km dari bibir pantai. Bumi seolah memprotes beban umat manusia yang telah lama ditanggung, rasanya ingin memuntahkan semua isi yang ada di perut bumi. Semua orang berhamburan berlari keluar rumah da
Sati terduduk di bangku taman berada di halaman belakang, berjemur diri di bawah sinar matahari dan meregangkan tulang-tulang tubuh. Terus-terusan menatap langit yang entah kapan akan berubah menjadi warna kebiruan, untuk kembali normal seperti dahulu. Rasanya lebih parah dari pada pencemaran udara yang terjadi puluhan tahun yang lalu, mungkin merah akan semangkin pekat menjadi merah darah dalam kesedihan yang mendalam. Semua orang yang selamat di rumah Hans sedang sibuk di dalam rumah melakukan aktivitas ringan seperti biasa. Sati hanya sendirian di halaman belakang, merenungi setiap jalan yang kini telah dan akan dilewati.Sesosok wanita disiplin dan tangguh mengamati Sati yang sedang merenungi nasib, seorang wanita yang berdiri di atap salah satu rumah tetangga Hans. Tatapan tajam tidak bisa dipungkiri seolah ingin menerkam mangsa di dalam pengawasan. Tiba-tiba wanita itu berlari dari satu bangunan ke bangunan bergerak sangat cepat, dalam sekejap mata sesosok wanita sudah be
Atmosfer merupakan penunjang kehidupan makhluk hidup di bumi yang membatasi ruang angkasa dengan keadaan dalam bumi, terdiri dari gas-gas yang menyusun satu kesatuan saling bekerjasama untuk pendukung kehidupan. Atmosfer mempunyai fungsi melindungi bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh karena tertarik gaya gravitasi bumi, seperti meteor atau komet. Mengatur proses penerimaan panas dari matahari yang berlebihan dengan cara menyerap serta memantulkan panas yang dipancarkan matahari. Menjaga temperatur suhu bumi. Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dari lapisan ozon. Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, seperti oksigen dan hidrogen yang diperlukan tumbuhan dan hewan. Gas-gas yang berperan ada di atmosfer yaitu Nitrogen 78%, Oksigen 21%, Argon 0,9%, Karbon dioksida 0,03%, Neon, Helium, Kripton, Hidrogen, Xenon, dan ozon 0,7% . Bumi memiliki kubah bumi yang melindungi dan terletak di luar atmosfer. Setiap planet mem
Pesawat mengalami turbulence dan sulit dikendalikan, Aliran udara berantakan dan menyebabkan pesawat terperangkap di udara. Tekanan udara yang lebih tinggi dari biasanya membuat mesin gagal berfungsi hingga mesin mengalami mati. Sayap pesawat miring sebelah karena mendapat tekanan udara yang terlalu kuat pada sebelah bagian badan pesawat. Lagi-lagi pesawat menjadi tidak terkendali."Kapten mesin tidak berfungsi dengan baik, mesin mati kapten.""Ya Tuhan.... Naik.... Naik...." Kapten masih berharap pesawat yang dikendalikan bisa naik, sangat berbahaya di daerah pegunungan terbang dalam posisi rendah."Tidak bisa kapten.""Ya Tuhan..... Ya Tuhan...." Kapten terus menyebut nama Tuhan dengan pengharapan Tuhan membantu untuk menyelamatkan semua nyawa yang ada di pesawat.Sementara di kabin pesawat para penumpang sangat cemas atau kondisi pesawat yang terombang ambing di udara dengan keras, suara teriakan refleks sangat keras memenuhi seisi pesawat.
Langit di ujung laut barat memperlihatkan kemerahannya, bukan senja penutup hari yang akan tenggelam ketika malam tiba. Tapi lebih sebuah pertanda yang akan merenggut segalanya, senja yang tidak pernah selesai. Lautan menjadi sebuah misteri dari sebuah nada yang melenakan. Dengan berbagai hewan dan mikro organisme tempat habitat yang menjalankan fungsi kehidupan. Burung camar berlarian di atas pantai, seolah kebebasan tersendiri ketika laut sangat bersahabat.Lima belas kilometer dari lepas bibir pantai berdiri dengan angkuh tergagah gunung api purba, yang merupakan induk dari beberap gunung yang ada di sampingnya dengan jarak beberapa kilometer. Gunung-gunung yang berada di tengah laut berdiri sendiri tanpa da tumbuhan dan hewan yang berada di pulau yang sama, karena enggan untuk hidup dan beradaptasi dengan lingkungan gunung. Hanya satu-satunya makhluk hidup yang disebut dengan mikro organisme yang dapat bertahan hidup pada lingkungan gunung berapi
Sati tersadar sepenuhnya dengan fikiran yang tidak tenang, mencari arti yang dilihat tentang gambaran gunung api purba. Gambar yang terletak di dalam komputer yang berwarna merah, hijau dan orange. Berada di laboratorium yang tidak diketahui tempatnya, dengan teknologi sangat canggih. Bukan teknologi di tahun 2018 atau pun di tahun yang sebelumnya.“Saya rasa untuk disaat ini belum ada teknologi secanggih yang seperti saya lihat tadi, kecuali organisasi yang itu. Apa mereka yang dibalik ini semua? Tapi apa tujuan mereka pada negara ini?” Sati bergumam dengan dirinya sendiri, teringat pada satu organisasi yang selalu membuat masalah secara tersembunyi. Sati berdialog dengan diri sendiri mencari jawaban atas pertanyaan yang terlalu banyak.Malam semangkin larut, udara menjadi lebih dingin dari pada sore hari. Hewan malam tidak henti-hentinya menimbulkan suara dari aktivitas yang dilakukan untuk bertahan hidup. Tidak ada aktivitas manusia lagi yang mengh