Share

Bab 49. Wanita Kesayangan

Rosene kaget. Matanya membulat. Gerakan Aaron sangat cepat sampai-sampai Rosene tidak bisa menghalangi apa yang dilakukan Aaron terhadap dirinya.

"Kau .... mana boleh begitu. Itu sama dengan mencuri," kesal Rosene. Sebelah alis Aaron terangkat.

"Mencuri?" Bagaimana dengan ini?" Tangan yang memegang tengkuk bergerak turun menyentuh bagian dada. Rosene melotot.

"Hentikan. Ini masih siang." Rosene berdiri, ia sampai harus mendorong dada bidang itu agar terlepas jari jeratan tangan Aaron. Ia beralih ke sofa yang disampingnya.

"Apa artinya kau akan memberikan saat malam nanti?"

"Aku tidak bilang begitu." Rosene semakin kesal. Ada juga manusia seperti Aaron. Tidak pernah puas berhubungan sekali. Padahal semalam sudah. Tetapi, masih ingin lagi. Kalau terus dituruti, hasrat manusia tidak ada habisnya 'kan.

"Sudahlah, bukan kau yang memberi keputusan. Tapi aku. Aku ingin nanti malam." Aaron menaikkan satu kaki pada kaki lainnya. "Ingat, tidak ada penolakan!" Aaron menegaskan.

"Terserah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status