Share

Bab 41. Surat Perjanjian

Rosene tidak menyangka, kalau ia yang akan menyerahkan dirinya sendiri kepada Aaron. Ia pikir semuanya akan terasa mudah, tapi nyatanya tidak. Aaron menyiksanya. Setiap sentuhan yang diberikan Aaron adalah siksaan baginya.

Ini baru pertama kali, jadi terasa sempit. Atau memang milik Aaron yang terlalu besar? Entahlah. Rosene tidak memperhatikan ukurannya. Aaron juga sudah menduga ini.

Rosene betul-betul masih perawan. Ia tidak pernah salah menilai wanita hanya dari segi fisiknya.

"Pelan-pelan, Tuan." Rosene memelas. Suaranya terdengar berat.

Ini menyebalkan! Rosene tidak dapat mengontrol dirinya sampai-sampai suaranya terdengar begitu menjijikkan. Apakah seperti ini rasanya kenikmatan yang diagungkan para manusia di luar sana.

Surga dunia yang banyak dipuja. Ini sungguh gila. Bisa-bisanya dirinya ini menerima begitu saja. Dalam hati ingin sekali menolak. Namun, reaksi tubuhnya malah sebaliknya. Rosene mulai menikmatinya.

Rosene dibuat melayang-layang. Aaron pandai melakukan itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status