Beranda / Fantasi / The Lunar / KAMI TELAH DATANG

Share

KAMI TELAH DATANG

Penulis: Ontelicious
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-24 00:44:57

Tidak ada pilihan lagi bagi Selena sekarang. Hanya dalam hitungan detik, pintu gereja akan terbuka. Di sisinya ada Henry yang berdiri dengan tegap, memakai setelan jas yang sangat rapi. Raut wajahnya sedih dan tidak ada senyuman ceria seperti biasa. Bukan hanya Henry, Selena pun merasakan hal yang sama.

Pintu di depannya masih tertutup rapat. Sayup-sayup Selena bisa mendengar suara kidung nyanyian dari paduan suara di dalam sana. Ia memejamkan mata sebentar dan berharap ini hanya mimpi. Ini tidak nyata. Semua hanya mimpi buruk dari ketakutannya selama ini. Akan tetapi, setelah matanya terbuka, ia tetap melihat hal yang sama di hadapannya. Yaitu, sebuah pintu kembar yang besar dan tinggi masih tertutup rapat.

“Elle … masih ada waktu untuk berubah pikiran,” bisik Henry pada mempelai perempuan yang sedang menggandeng lengannya bersama sebuket bunga mawar hitam.

“Kumohon jangan mengatakan hal itu lagi, Henry. Itu tidak mungkin untukku membat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
yahhh telattt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • The Lunar   MANTRA TERKUTUK

    Tidak ada yang bisa bergerak sekarang, baik Rain maupun yang lainnya. Mereka membeku ketika melihat Arion yang melangkah tenang menuju keluar gereja. Tidak ada yang tahu apakah upacara pernikahan sudah terjadi atau belum. Yang jelas dari ekspresi tenang Arion menunjukkan bahwa semuanya berjalan baik-baik saja.Rain mengepalkan tangannya ketika melihat Selena yang tak berdaya di belakang lelaki itu. Ingin sekali ia menyerang Arion secara membabi buta, akan tetapi kakinya masih saja terasa berat untuk melangkah. Bahkan bergerak saja dia tak bisa.“Selena,” lirih Rain dengan suara berbisik.Seperti mendengar panggilan dari Rain. Selena mengangkat wajahnya dan menatap nanar sang kekasih hati. Ia menggigit bibir bawah dengan kening mengernyit dan meringis. Bibirnya berucap satu kata nama Rain meski tak keluar suara apapun.“Apa tujuan kalian kesini ingin membawa mempelai perempuanku?” tanya Arion dengan tenang.“Serahkan Se

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-24
  • The Lunar   BELATI PENYIHIR

    “Apa yang kau katakan?” tanya Rain yang mulai gelisah dengan kalimat bocoran dari Erika.Erika mendekati Rain. Menarik mundur lelaki itu agar menjauh dari Arion lalu ia sendiri menunduk untuk melihat wajah lelaki yang sekarang tersungkur ke tanah. “Arion … kau masih hidup?” tanya Erika dengan suara pelan.“Apa maksudmu, Erika?!” tuntut Rain yang ingin penjelasan lebih banyak. Ia belum bisa mencerna sepenuhnya maksud dari penyihir itu.Erika mengabaikan pertanyaan Rain hingga lelaki itu mengumpat kata fuck di belakangnya. Ia terus fokus pada Arion tanpa menyentuh lelaki itu. Ia hanya mengawasi mata Arion yang terpejam dengan lebam di mana-mana.“Arion,” panggilnya lagi dengan lirih.Arion membuka mata perlahan. Dia langsung melihat Erika yang begitu mencemaskannya. Namun, bukannya merasa terharu karena penyihir itu masih peduli, Arion malah bersikap menyebalkan. Ia berdecak sebal sambil berkata,

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-24
  • The Lunar   JANGAN ADA KEMATIAN

    Semuanya menatap Erika dengan raut wajah tak percaya. Apa yang dikatakan Erika bisa mereka simpulkan bahwa sekarang penyihir itu bersiap mengorbankan dirinya sendiri.John tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Dirinya dan Arion langsung mendekati Erika dan membujuk gadis muda itu agar tidak melakukan hal bodoh seperti itu.“Erika, jangan lakukan itu!” kata John dengan wajah cemas. Dia menurunkan nada suaranya agar Erika bisa merasa aman sekarang. “Kita bisa bicarakan hal ini baik-baik.”Erika menatap John dengan mata berkaca-kaca. Ia menggelengkan kepalanya. “Aku yang membuat masalah ini, maka harus aku yang menyelesaikan semuanya.”“Erika!” seru Arion yang begitu ketakutan. Sorot mata yang sebelumnya begitu angkuh sekarang penuh dengan perasaan takut dan cemas. Melihat ujung belati sudah siap menancap jantung penyihir itu, Arion mengambil ancang-ancang untuk mengambil alih pisau tersebut.“Apa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • The Lunar   KESEPAKATAN DALAM GEREJA

    Dalam gereja, semuanya duduk dengan tenang dan tanpa suara. Mereka bukan sedang melangsungkan pernikahan melainkan ingin membicarakan hal yang sangat serius.Di depan dekat altar yang seharusnya akan dijadikan tempat Arion dan Selena mengikrarkan janji suci, sekarang sudah duduk tiga orang dengan tiga belati di hadapan mereka. Arion, Selena dan Erika. Mereka memiliki satu belati yang diletakkan di atas meja.Sementara itu ada John yang bersilang tangan di dada menghadap mereka bertiga dengan ekspresi serius. Ia tak ingin bersikap lebih lembut sekarang. Tidak mungkin ada yang mendengarnya membujuk dengan kalimat lembut.“Apa maksudmu melakukan ini?” ketus Arion menatap John yang keningnya terus mengernyit dalam.“Kalian bertiga sudah memiliki pisau di depan kalian. Kalau kalian memang sangat ingin bunuh diri, silakan! Aku akan berusaha mengerti dan tak peduli pada keputusan bodoh itu!” kata John.Arion berdecih lalu tertawa s

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • The Lunar   NORMAL

    Beberapa hari kemudian. Semua berjalan seperti biasa. Selena sudah tidak memiliki kutukan yang mengikatnya lagi. Ia bisa hidup dengan tenang bersama kekasih dan saudara-saudaranya. Sementara Arion tetap menjadi guru di SMA Valley dengan alasan dia akan mengambil hati Selena secara natural tanpa ada sihir atau apapun namanya.Semua kembali normal bagi Selena, namun tidak bagi Henry. Ia masih kehilangan Syilea yang melupakan kenangan tentang dirinya. Meski Arion sudah melenyapkan semua kemampuan sihirnya, tetap saja ingatan Syilea tidak kembali lagi.“Ini sangat aneh!” gerutu Henry ketika dia duduk dalam ruang guru saat jam pelajaran berakhir dan seluruh murid pulang ke rumah masing-masing.Henry menemui Arion yang begitu normal seperti manusia. Ia menjadi guru yang sangat baik. Sekarang saja dia sedang sibuk menilai tes para muridnya dan bersedia lembur di sekolah.“Apa? Tentang pacarmu?” tanya Arion dengan tenang dan terus mencoret

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • The Lunar   PENJAHAT CANTIK

    Selena dan Rain memutuskan untuk pergi ke pusat kota sekarang. Sesuai dengan keinginan mereka yang akan merenovasi rumah Rain agar layak huni, maka mereka harus membeli beberapa bahan dan perlengkapan rumah tangga di sebuah toko. Sambil mengendarai mobil terbaru milik Rain, lelaki itu mengemudi dengan kecepatan sedang.“Bagaimana kalau kita menambah beberapa lampu hias untuk di teras rumah?” usul Selena sambil memegang pulpen dan buku catatan kecil di tangannya.Di sampingnya, Rain memegang setir mobil dan menatap lurus ke depan sambil menganggukkan kepala tanda setuju. “Boleh. Seperti sedang natal, benar ‘kan?”Selena mengekeh dan menjawab, “Sebenarnya itu adalah suatu tanda dari pemilik rumah bahwa dia tipikal orang yang ramah dan hangat.”“Memangnya seperti itu?” tanya Rain ragu.Selena mengangguk mantap. “Dulu … beratus-ratus tahun yang lalu, orang-orang akan memasang pelita di

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • The Lunar   PENJAHAT, PAHLAWAN DAN KORBAN

    Arion sudah sampai di depan rumah keluarga Walter. Sekarang dia bisa sesuka hati keluar masuk rumah tersebut tanpa harus meninggalkan dendam satu sama lain. John mendidik anak-anaknya untuk memiliki hati yang lapang agar bisa memaafkan apapun yang sudah terjadi. Berdamai dengan masa lalu dan mencoba hidup tenang untuk hari ini dan seterusnya.Arion masuk melewati pintu utama yang terbuka lalu berhenti ketika melihat Bianca yang duduk di kursi ruang tamu sambil meringis kesakitan memegang pipinya.“Apa yang terjadi denganmu, gadis nakal?” tanya Arion mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar dan memilih mendekati Bianca.“Aku dan Henry sedang melakukan misi penting,” jawab Bianca dengan tenang dan terus memegang pipinya yang biru.“Apa yang kalian mainkan?” tanya Arion serius.“Aku menjadi penjahat dan Henry menjadi pahlawan.”“Lalu, siapa korbannya?”“Siapa lagi kalau b

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • The Lunar   HAVING SEX

    Tak pernah Henry segugup ini sebelumnya. Pertanyaan Syilea membuatnya tak bisa berpikir apapun kecuali dugaan kalau gadis itu mulai mengingat dirinya. Ia tak bisa menyembunyikan senyumnya yang langsung merekah. Lalu dengan nada suara penuh harap ia bertanya, “Kamu mengingatku?”“Hanya orang terdekatku saja yang memanggilku Lea,” jelas gadis itu dengan suara tenang.Seketika harapan Henry bahwa gadis itu mengingatnya langsung sirna detik itu juga. Bahunya yang tadinya begitu bidang dan tegap menjadi turun dan lesu. Tentu saja itu membuat Syilea menjadi bingung.“Ada apa?” tanya Syilea heran.“Tidak apa-apa. Sepertinya aku harus pulang sekarang. Ini sudah sore dan sebentar lagi orang tuamu akan datang.”“Kamu tahu kalau setiap jam lima orang tuaku pulang?”Henry mengangguk mantap dan bangga. “Aku bahkan tahu apa yang kamu sukai dan yang kamu benci,” tuturnya.Seketi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25

Bab terbaru

  • The Lunar   AKHIR BAHAGIA. SAMPAI JUMPA

    Setelah musim panas berakhir, maka masuklah musim paling syahdu yaitu musim gugur. Sisa hawa panas memang masih ada, namun angin pun sudah mulai berembus. Selena memakai kaos tipis yang dilapisi dengan mantel panjang berwarna merah favoritnya, Ia tampak begitu sangat cantik malam ini. Terlebih jeans panjang dengan sepatu ankle boot hitam membuatnya menjadi tampak sempurna.Sama seperti Selena, Bianca dan Erika pun juga memakai outfit yang sama meski beda warna dan hiasan baju lainnya. Mereka semua sudah siap untuk pergi ke festival musim gugur bersama dengan pasangan masing-masing.“Aku tidak memiliki pasangan. Lalu, nanti sama siapa setelah di sana?” tanya Erika kebingungan.“Jangan cemas. Kamu bisa bersamaku, Bianca atau Syilea.” Selena mencoba menenangkan Erika.“Aku tidak ingin mengganggu kesenangan kalian,” tolak Erika dengan segan.“Ah, begini saja … bagaimana kalau kita tidak usah berpencar? K

  • The Lunar   BERKAT LANGIT DAN BUMI

    Syilea sangat terkejut dengan serangan ciuman dari Henry. Pupil matanya membulat sempurna tatkala sebuah memori ingatan melemparkannya ke suatu tempat yang aneh. Di mana ia melihat dirinya dan Henry yang sedang berciuman di ruang tamu rumahnya, pernyataan cinta dari Henry, hadiah bunga dan jalan-jalan malam di festival hingga akhirnya ia melihat seorang vampir yang berdiri di hadapannya dengan seringai menyeramkan beserta taring tajam.Jantung Syilea berdentam dengan sangat cepat ketika dia potongan memori ingatannya kembali seperti puzzle yang mulai tersusun hingga membentuk gambar sempurna.Satu detik … Dua detik … Tiga detik … Empat detik … Lima detik.Seketika pandangan Syilea menjadi samar bersamaan dengan Henry yang menarik mundur wajahnya. Dengan tatapan sayu, Syilea menatap Henry yang dikenalnya sebagai kekasihnya, bukan orang asing lagi.“Henry,” bisik Syilea dengan lirih.“Apa kamu sudah ingat

  • The Lunar   ENERGI BERCINTA

    Keesokan harinya, Selena sudah bersiap menuju sekolah dijemput Rain seperti biasa. Seperti yang dikatakan Arion tadi malam, mulai hari ini dia tidak akan muncul lagi di hadapannya. Perpisahan tadi malam sudah cukup menguras emosinya hingga membuat Selena merasakan seperti ada duri tertancap di hatinya.“Kenapa aku merasa tidak rela untuk kehilangannya?” gumam Selena sambil berjalan menuju anak tangga.“Elle … berangkat dengan Rain?” tanya Bianca yang tiba-tiba saja berjalan di sisinya.“Ya.” Selena menjawab singkat.“Ada apa denganmu? Wajahmu terlihat linglung,” heran adiknya.“Bia … apa kamu tahu kalau Arion pergi?” tanya Selena akhirnya pada Bianca.“Iya, tau. Ayah sudah menceritakan pada kami semua tadi malam saat kamu dan dia pergi jalan-jalan,” jawab Bianca.“Kenapa kamu tidak sedih?”“Buat apa? Dia kan hanya pergi untuk

  • The Lunar   CIUMAN PERPISAHAN

    Masih di bar khusus para vampir. Selena tidak meminum apapun, ia hanya melihat Arion yang sudah menghabiskan empat gelas kecil berisi darah manusia.“Sepertinya kamu sudah terlalu lama menahan ini semua,” sindir Selena pada Arion yang meletakkan gelas terakhir di atas meja.“Maafkan aku. Tidak mudah untuk membuang kebiasaan,” jawab Arion yang memberi kode pada bartender untuk mengisi gelasnya lagi.“Setidaknya sekarang kamu sudah bersahabat dengan kata maaf,” jawab Selena tersenyum. “Setelah ini, kamu ingin membawaku kemana lagi?”“Pantai,” jawab Arion.Selena mengernyit dan bingung. “Pantai?” ulangnya.“Bukankan kamu sangat suka melihat laut?” tanya Arion.Selena mengangguk. Ia tak membantah tebakan Arion. “Ya. Aku suka.”“Laut akan terlihat indah bila dilihat saat malam hari,” lanjut Arion lalu kembali minum.&ld

  • The Lunar   SELENA - ARION (1)

    Para gadis sudah tiba di rumah saat pukul delapan malam. Saat itulah mereka melihat para lelaki berkumpul di ruang keluarga. Ada John, Arion, Stefan, Henry dan Matt. Mereka tengah berbincang santai dan sesekali terdengar tawa karena joke yang dilontarkan oleh Arion.Selena tersenyum ketika melihat bagaimana Arion yang berdiri di depan mereka semua sambil membawakan sebuah lelucon seolah sedang melakukan stand up, lalu terdengar suara tawa Henry yang paling keras.“Hai, girls … sudah selesai bersenang-senangnya?” tanya Matt ketika sadar dengan kehadiran Bianca, Selena dan Erika.Bianca menghampiri Matt dan langsung duduk di pangkuan lelaki itu tanpa malu dilihat oleh John dan Stefan. Lagipula mereka adalah keluarga, bersikap romantis di depan keluarga bukan hal yang aneh, kan?“Ya … itu tadi adalah shopping paling menyenangkan,” ungkap Bianca dengan penuh semangat yang menggebu-gebu. Ia lalu melemparkan pandangan pada

  • The Lunar   ERIKA WALTER

    Sambungan via telepon handphone antara Henry dan Syilea ….“Kenapa kamu baru tiba di rumah?” tanya Henry setelah teleponnya baru diangkat oleh gadis tersebut dan Syilea mengatakan bahwa dia baru saja sampai rumah.“Aku harus pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan ibu sebentar,” jawab Syilea jujur.Henry mengangguk paham. “Seharusnya kamu tidak perlu menolak tawaranku ketika ingin mengantarkanmu pulang,” sesalnya lagi.“Tidak apa-apa. Aku tidak ingin merepotkanmu. Kita hanya teman dan seharusnya aku harus tahu batasan,” jelas Syilea dengan bijaksana.“Kalau begitu … bagaimana jika seandainya kita bukan hanya sekedar teman?” pancing Henry.“Ma-maksudmu?” gagap Syilea mendengar hal yang bisa langsung dia asumsikan tentang hal lebih dari teman.“Ya, maksudku … seperti hubungan yang lebih dekat,” jawab Henry pelan. Dia sendiri merasa

  • The Lunar   MAKE OVER

    Selena membawa Erika ke kamar yang akan ditinggali oleh gadis penyihir itu. Sengaja ia memilihkan kamar dengan kasur baru dengan alasan khusus untuk manusia.“Karena kamu membutuhkan tidur yang nyenyak daripada kami,” kata Selena saat mendapati Erika yang begitu sungkan.“Terima kasih,” ucap Erika dengan tulus.“Tapi … apa kamu tidak takut tinggal serumah dengan banyak vampir?” tanya Selena ragu.Erika hanya tersenyum penuh arti. “Bahkan sebelumnya aku pernah serumah dengan vampir yang sangat bengis dan haus darah manusia.”Selena mengerti siapa yang dimaksud oleh Erika. Tentu saja dia adalah Arion. Mereka memang pernah serumah dan bahkan bercinta karena memiliki hubungan khusus.Erika mulai mengeluarkan beberapa pakaiannya yang usang dan lusuh lalu membuka lemari. Selena mengernyit melihat pakaian penyihir itu. Baru dia sadari ada sesuatu yang memprihatinkan sekarang.“Erik

  • The Lunar   PENGHUNI BARU

    Rain dan Selena hari ini pulang sekolah sambil berjalan kaki. Ini sesuai permintaan Selena yang katanya rindu berjalan-jalan di tengah hutan sambil menuju rumahnya sendiri. John sudah menyampaikan pesan lewat Arion yang datang ke sekolah untuk menyuruh semua anaknya pulang ke rumah tepat waktu. Tidak ada yang boleh mampir ke suatu tempat apalagi pacaran kata Arion tadi. Dan tentu saja mendapat dengusan sebal dari Selena dan Bianca.“Memangnya ayah kenapa menyuruh kita langsung pulang?” tanya Selena pada Rain. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan satu sama lain.Rain mengedikkan bahu. “Aku tidak tahu. Mungkin ayah kalian ingin mengumumkan sesuatu mungkin.”“Apa ayah akan menikah lagi?” tanya Selena dengan tatapan tak percaya.“Masa? Bukankah ayah kalian tidak dekat dengan siapapun juga,” heran Rain yang kurang percaya dengan kesimpulan tak masuk akal dari Selena.“Selama ini ayah paling pint

  • The Lunar   COSPLAY VAMPIRE

    Keesokan harinya John dan Arion akhirnya memutuskan untuk menemui Stefan di kediamannya. Sebuah rumah kecil dengan dinding kayu di tengah hutan. Pagar kayu setinggi pinggang orang dewasa dan ada pohon di depannya. Bisa ditebak bahwa pohon tersebut adalah pohon cokelat yang tumbuh dengan suburnya. Stefan sengaja membangun rumah di samping pepohonan cokelat agar bisa bertahan hidup.Melihat kehadiran Arion dan John yang datang bersama-sama awalnya membuat Stefan sedikit kaget, namun pada akhirnya ia tersenyum dan mempersilakan dua anak adopsinya masuk ke dalam.Arion memerhatikan sekitar rumah yang begitu hangat meski tak terlalu besar. Beda dengan rumahnya yang mewah dan besar namun terasa dingin.Stefan memberikan dua gelas cokelat hitam panas pada dua lelaki yang dia sayangi. Lelaki tua itu tersenyum bijaksana dan terlihat jelas bagaimana ia senang melihat kehadiran kakak beradik itu. Melihat keakuran yang akhirnya terjalin di antara keduanya. Stefan benar-bena

DMCA.com Protection Status