Beranda / Fantasi / The Lunar / GURU TAMPAN

Share

GURU TAMPAN

Penulis: Ontelicious
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-01 00:21:02

Selena melangkah sendirian di koridor sekolah dengan pikiran melayang kemana-mana. Ini adalah pertama kalinya dia bertengkar dengan lelaki hingga membuat dirinya tidak fokus untuk melakukan apapun.

“Kenapa rasanya sangat berbeda ketika bertengkar dengan saudara dan pacar. Saat bersama Matt dan Henry, aku tidak pernah kepikiran sampai seperti ini. Tapi … kalau bertengar dengan Rain membuat hatiku sesak. Huh!” gerutu Selena dengan tangan memegang tali tas ranselnya.

Memikirkan Rain selama perjalanan membuatnya tidak fokus bahwa sekarang di depannya sudah berdiri Arion yang siap menyambutnya dengan senyuman.

“Selamat pagi, Selena,” sapa Arion dengan ramahnya.

Selena terlonjak kaget dan refleks mundur ke belakang. Ia menatap Arion yang tampak bersahabat. Di tangan lelaki itu memegang satu tas yang bisa ditebak isinya adalah buku-buku dan peralatan mengajar lainnya. Penampilan lelaki itu memang layaknya seorang guru, begitu rapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Lunar   BURUNG GAGAK (1)

    “Selena sudah berangkat lebih awal?” tanya John yang menyetir mobil untuk mengantarkan Bianca dan Henry menuju sekolah.Henry duduk di samping John sementara Bianca sendirian di belakang sambil memasang sarung tangan kulitnya. Ia masih saja menggunakan sarung tangan itu demi terhindar dari kontak fisik dari lawan jenis. Semenjak dia bersama dengan Matt, Bianca tidak pernah lagi memburu pria.“Ya … sepertinya dia ingin menjemput Rain,” jawab Henry yang fokus pada jalanan di depan.Ayahnya hanya mengangguk dan tak menjawab. Tak lama Bianca mulai berceletuk.“Bukankah seharusnya Rain mengabaikan Selena?”Henry memutar badannya dan melihat Bianca yang memberikan senyum tanpa dosa kepadanya.“Kenapa dia harus mengabaikan Selena?” tanya Henry dengan mata menyipit.“Kenapa kamu bertanya seolah tidak tahu apa-apa?” singgung Bianca.Sekarang Henry mengerti. Ia memi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-01
  • The Lunar   BURUNG GAGAK (2)

    Syilea masih berada dalam kamar sambil rebahan dengan satu majalah di tangannya. Sebenarnya dia ingin ke sekolah hari ini, akan tetapi ibunya jelas melarang dan memintanya untuk istirahat sehari lagi. Meski berat hati, Syilea akhirnya setuju dan mengalah untuk tidak melihat SMA Valley hari ini.Sambil mendengarkan musik yang dimainkan dengan volume sedang, ia terus membolak balikkan lembaran majalah. Bosan, tentu saja. Tapi, dia tak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada kegiatan lain kecuali duduk atau rebahan di atas tempat tidurnya.Saat sedang fokus menatap majalah yang menampilkan foto-foto para gadis kurus dengan kaki jenjang dan pakaian indah, Syilea dikejutkan oleh sesuatu.Tuk! Tuk! Tuk! Sumber suara berasal dari jendela kacanya yang tertutup rapat.Syilea melihat ke arah jendela dengan pandangan heran. Ia menyibak selimut yang menutupi bagian paha hingga ke jari kakinya lalu turun dari tempat tidur.“Apa itu?” gumam Syilea yang berja

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-01
  • The Lunar   BURUNG GAGAK (3)

    Syilea merasa dirinya tidak aman berada di rumah sendirian. Kejadian burung gagak hitam yang menjadi tamu tak diundang itu membuat hatinya sedikit cemas kalau nanti akan terjadi hal aneh lagi.Dengan bergegas dan terburu-buru, Syilea meraih jaketnya dan berjalan menuju pintu keluar. Dia sudah memutuskan untuk pergi ke toko buku sekarang demi menyelamatkan dirinya yang ketakutan.Sepatu sneakers sudah mengambil alih posisi sandal rumah yang sejak tadi dipakainya. Tak lupa mengunci pintu, ia langsung pergi ke tempat yang tidak membuatnya sendirian.Lima menit sudah Syilea berjalan dengan langkah besar. Sesekali dia menoleh ke belakang dan merasa ada yang tengah mengikutinya.Itu hanya perasaanku saja. Tidak mungkin akan terjadi hal buruk ketika aku berada di luar seperti sekarang. Aku harus teriak kalau ada hal yang aneh, batin Syilea sembari menenangkan hatinya.“Lea!” panggil seseorang tiba-tiba saja dari belakangnya.Ti

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • The Lunar   NAMAKU ERIKA

    John duduk berhadapan dengan Stefan di sebuah rumah kecil berdinding kayu. Memakan waktu dua jam untuk menghampiri rumah yang terletak di dalam hutan, kota tetangga. John mendapatkan alamat Stefan saat dirinya mencoba berinteraksi lewat telepati dengan lelaki tua itu tdai malam. Dan sekarang di sini lah dia berada, ruang tamu kecil dengan dua kursi dan satu meja kecil persegi.“Apa yang membawamu kemari?” tanya Stefan dengan suara berat yang khas.“Kupikir Arion tidak akan melepaskanku begitu saja. Setelah dia mencoba membunuhku sekarang dia membuat masalah lain,” jawab John dengan nada lelah.Tentu saja pikiran John sangat lelah. Semenjak kehadiran Arion di Breavork, kehidupannya yang damai dan tenang sebelumnya menjadi penuh dengan masalah. Tidak ada dalam satu hari pun ketenangan yang dia rasakan. Arion benar-benar berniat menghancurkan keluarganya.“Masalah apalagi yang dibuatnya?” tanya Stefan tenang.&ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • The Lunar   AKU PENYIHIR

    Setelah mendengar saran dari Stefan, John langsung mengobrak abrik ruang kerjanya. Buku-buku begitu berantakan di lantai. Setelah membuka satu buku, dia membuka buku lainnya untuk mencari sesuatu, informasi tentang para penyihir.Dahulu kala vampir, manusia dan penyihir hidup berdampingan. Penuh kedamaian dan tidak ada perselisihan awalnya. Hingga pada akhirnya ketika sifat serakah manusia mulai menjadi dominan, maka terpecahlah tiga bangsa tersebut.“Semoga ada artikel yang memuat tentang penyihir bernama Erika itu. Aku harus menemukannya sebelum Arion semakin menjadi-jadi,” gumam John yang terus membuka lembaran demi lembaran kertas usang.Di waktu bersamaan, dia mendengar suara pintu yang terbuka. John mencium aroma wangi yang bisa ditebak milik siapa bau tersebut, ia mengernyit kemudian langsung bergegas keluar untuk menemui makhluk tersebut.Selena berjalan dengan tenang menuju tangga. Ia ingin langsung ke kamarnya setelah tadi menenangka

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • The Lunar   KAFEIN

    “Harus memahami sebelum mempelajari,” bisik Selena ketika di tangannya sudah memegang satu buku yang mereka cari. Sebenarnya di dalam buku tersebut tidak menyebutkan satu nama penyihir pun, akan tetapi ada beberapa petunjuk yang bisa mereka dapatkan.Selena tercenung sesaat, kembali lagi dia memikirkan cerita John tentang penyihir yang harus mereka temukan. Hanya itu satu-satunya cara untuk mematahkan mantra yang diucapkan Arion pada dirinya. Selena tak ingin menjadi istri vampir yang memang terlihat sangat keren dan seksi itu.“Ayah … lihat!” Selena langsung menunjuk salah satu nama desa yang dikatakan sebagai tempat tinggal para penyihir sesepuh. Ia membawa buku tersebut pada ayahnya dengan hati yang dipenuhi harapan.John membaca sebaris kalimat yang tertulis, ia lalu tersenyum dan menatap Selena. “Kita akan ke sana setelah yang lain pulang sekolah.”Selena mengangguk antusias. Ia tak ingin membuang-buang wakt

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-03
  • The Lunar   KAMAR TIDUR RAIN

    Selena menundukkan kepalanya, menatap baju yang dipakainya apakah sudah cocok untuk bertemu dengan Rain dalam rangka permintaan maaf untuk ke sekian kalinya. Cropped top yang berpadu dengan rok pensil berwarna hitam sudah menjadi pilihan yang menurutnya sangat tepat di musim panas ini. Ia tak perlu khawatir tersengat matahari karena dia bukan vampir tempo dulu yang akan terbakar hanya karena cahaya menyilaukan itu.“Huh … oke, aku siap! Aku tidak akan putus dengannya,” gumam Selena setelah memastikan sekali lagi rambutnya yang rapi.Ia bergegas keluar kamar dan ingin ke rumah Rain untuk bertemu lalu bicara secara serius. Saat di depan ruang kerja John, ia melihat ayahnya sibuk merapikan buku-buku yang tadinya sangat berserakan di mana-mana. Ia memutar haluan dan melangkah hingga ambang pintu ruang kerja John.“Hai, Ayah,” sapa Selena.John berpaling pada Selena dan melihat putrinya yang sudah sangat cantik dengan penampilan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-03
  • The Lunar   PUTUS

    Selena duduk di teras rumah Rain, sendirian sambil menatap tanah tanpa ekspresi. Dia menunggu Rain pulang ke rumah, tak ingin membiarkan kecurigaannya berlarut lalu membakar dirinya sendiri.Sudah tiga puluh menit Selena menunggu, akhirnya Rain muncul bersama seorang lelaki yang pernah Selena lihat. Kalau tidak salah, Selena pernah melihat lelaki itu di pusat kota, dia berjualan bermacam-macam lampu.Selena berdiri ketika melihat Rain yang turun langsung mendekatinya dengan wajah heran.“Selena, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Rain yang sudah berdiri di depan Selena.Selena tidak langsung menjawab, ia melihat lelaki tua itu menurunkan satu persatu kotak yang bisa ditebak isinya adalah lampu. Rupanya Rain ke pusat kota untuk membeli alat penerangan tersebut. Niat lelaki itu yang ingin memperbaiki rumahnya menjadi layak huni ternyata tidak main-main.“Selena,” panggil Rain lagi karena merasa diabaikan oleh kekasihnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-03

Bab terbaru

  • The Lunar   AKHIR BAHAGIA. SAMPAI JUMPA

    Setelah musim panas berakhir, maka masuklah musim paling syahdu yaitu musim gugur. Sisa hawa panas memang masih ada, namun angin pun sudah mulai berembus. Selena memakai kaos tipis yang dilapisi dengan mantel panjang berwarna merah favoritnya, Ia tampak begitu sangat cantik malam ini. Terlebih jeans panjang dengan sepatu ankle boot hitam membuatnya menjadi tampak sempurna.Sama seperti Selena, Bianca dan Erika pun juga memakai outfit yang sama meski beda warna dan hiasan baju lainnya. Mereka semua sudah siap untuk pergi ke festival musim gugur bersama dengan pasangan masing-masing.“Aku tidak memiliki pasangan. Lalu, nanti sama siapa setelah di sana?” tanya Erika kebingungan.“Jangan cemas. Kamu bisa bersamaku, Bianca atau Syilea.” Selena mencoba menenangkan Erika.“Aku tidak ingin mengganggu kesenangan kalian,” tolak Erika dengan segan.“Ah, begini saja … bagaimana kalau kita tidak usah berpencar? K

  • The Lunar   BERKAT LANGIT DAN BUMI

    Syilea sangat terkejut dengan serangan ciuman dari Henry. Pupil matanya membulat sempurna tatkala sebuah memori ingatan melemparkannya ke suatu tempat yang aneh. Di mana ia melihat dirinya dan Henry yang sedang berciuman di ruang tamu rumahnya, pernyataan cinta dari Henry, hadiah bunga dan jalan-jalan malam di festival hingga akhirnya ia melihat seorang vampir yang berdiri di hadapannya dengan seringai menyeramkan beserta taring tajam.Jantung Syilea berdentam dengan sangat cepat ketika dia potongan memori ingatannya kembali seperti puzzle yang mulai tersusun hingga membentuk gambar sempurna.Satu detik … Dua detik … Tiga detik … Empat detik … Lima detik.Seketika pandangan Syilea menjadi samar bersamaan dengan Henry yang menarik mundur wajahnya. Dengan tatapan sayu, Syilea menatap Henry yang dikenalnya sebagai kekasihnya, bukan orang asing lagi.“Henry,” bisik Syilea dengan lirih.“Apa kamu sudah ingat

  • The Lunar   ENERGI BERCINTA

    Keesokan harinya, Selena sudah bersiap menuju sekolah dijemput Rain seperti biasa. Seperti yang dikatakan Arion tadi malam, mulai hari ini dia tidak akan muncul lagi di hadapannya. Perpisahan tadi malam sudah cukup menguras emosinya hingga membuat Selena merasakan seperti ada duri tertancap di hatinya.“Kenapa aku merasa tidak rela untuk kehilangannya?” gumam Selena sambil berjalan menuju anak tangga.“Elle … berangkat dengan Rain?” tanya Bianca yang tiba-tiba saja berjalan di sisinya.“Ya.” Selena menjawab singkat.“Ada apa denganmu? Wajahmu terlihat linglung,” heran adiknya.“Bia … apa kamu tahu kalau Arion pergi?” tanya Selena akhirnya pada Bianca.“Iya, tau. Ayah sudah menceritakan pada kami semua tadi malam saat kamu dan dia pergi jalan-jalan,” jawab Bianca.“Kenapa kamu tidak sedih?”“Buat apa? Dia kan hanya pergi untuk

  • The Lunar   CIUMAN PERPISAHAN

    Masih di bar khusus para vampir. Selena tidak meminum apapun, ia hanya melihat Arion yang sudah menghabiskan empat gelas kecil berisi darah manusia.“Sepertinya kamu sudah terlalu lama menahan ini semua,” sindir Selena pada Arion yang meletakkan gelas terakhir di atas meja.“Maafkan aku. Tidak mudah untuk membuang kebiasaan,” jawab Arion yang memberi kode pada bartender untuk mengisi gelasnya lagi.“Setidaknya sekarang kamu sudah bersahabat dengan kata maaf,” jawab Selena tersenyum. “Setelah ini, kamu ingin membawaku kemana lagi?”“Pantai,” jawab Arion.Selena mengernyit dan bingung. “Pantai?” ulangnya.“Bukankan kamu sangat suka melihat laut?” tanya Arion.Selena mengangguk. Ia tak membantah tebakan Arion. “Ya. Aku suka.”“Laut akan terlihat indah bila dilihat saat malam hari,” lanjut Arion lalu kembali minum.&ld

  • The Lunar   SELENA - ARION (1)

    Para gadis sudah tiba di rumah saat pukul delapan malam. Saat itulah mereka melihat para lelaki berkumpul di ruang keluarga. Ada John, Arion, Stefan, Henry dan Matt. Mereka tengah berbincang santai dan sesekali terdengar tawa karena joke yang dilontarkan oleh Arion.Selena tersenyum ketika melihat bagaimana Arion yang berdiri di depan mereka semua sambil membawakan sebuah lelucon seolah sedang melakukan stand up, lalu terdengar suara tawa Henry yang paling keras.“Hai, girls … sudah selesai bersenang-senangnya?” tanya Matt ketika sadar dengan kehadiran Bianca, Selena dan Erika.Bianca menghampiri Matt dan langsung duduk di pangkuan lelaki itu tanpa malu dilihat oleh John dan Stefan. Lagipula mereka adalah keluarga, bersikap romantis di depan keluarga bukan hal yang aneh, kan?“Ya … itu tadi adalah shopping paling menyenangkan,” ungkap Bianca dengan penuh semangat yang menggebu-gebu. Ia lalu melemparkan pandangan pada

  • The Lunar   ERIKA WALTER

    Sambungan via telepon handphone antara Henry dan Syilea ….“Kenapa kamu baru tiba di rumah?” tanya Henry setelah teleponnya baru diangkat oleh gadis tersebut dan Syilea mengatakan bahwa dia baru saja sampai rumah.“Aku harus pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan ibu sebentar,” jawab Syilea jujur.Henry mengangguk paham. “Seharusnya kamu tidak perlu menolak tawaranku ketika ingin mengantarkanmu pulang,” sesalnya lagi.“Tidak apa-apa. Aku tidak ingin merepotkanmu. Kita hanya teman dan seharusnya aku harus tahu batasan,” jelas Syilea dengan bijaksana.“Kalau begitu … bagaimana jika seandainya kita bukan hanya sekedar teman?” pancing Henry.“Ma-maksudmu?” gagap Syilea mendengar hal yang bisa langsung dia asumsikan tentang hal lebih dari teman.“Ya, maksudku … seperti hubungan yang lebih dekat,” jawab Henry pelan. Dia sendiri merasa

  • The Lunar   MAKE OVER

    Selena membawa Erika ke kamar yang akan ditinggali oleh gadis penyihir itu. Sengaja ia memilihkan kamar dengan kasur baru dengan alasan khusus untuk manusia.“Karena kamu membutuhkan tidur yang nyenyak daripada kami,” kata Selena saat mendapati Erika yang begitu sungkan.“Terima kasih,” ucap Erika dengan tulus.“Tapi … apa kamu tidak takut tinggal serumah dengan banyak vampir?” tanya Selena ragu.Erika hanya tersenyum penuh arti. “Bahkan sebelumnya aku pernah serumah dengan vampir yang sangat bengis dan haus darah manusia.”Selena mengerti siapa yang dimaksud oleh Erika. Tentu saja dia adalah Arion. Mereka memang pernah serumah dan bahkan bercinta karena memiliki hubungan khusus.Erika mulai mengeluarkan beberapa pakaiannya yang usang dan lusuh lalu membuka lemari. Selena mengernyit melihat pakaian penyihir itu. Baru dia sadari ada sesuatu yang memprihatinkan sekarang.“Erik

  • The Lunar   PENGHUNI BARU

    Rain dan Selena hari ini pulang sekolah sambil berjalan kaki. Ini sesuai permintaan Selena yang katanya rindu berjalan-jalan di tengah hutan sambil menuju rumahnya sendiri. John sudah menyampaikan pesan lewat Arion yang datang ke sekolah untuk menyuruh semua anaknya pulang ke rumah tepat waktu. Tidak ada yang boleh mampir ke suatu tempat apalagi pacaran kata Arion tadi. Dan tentu saja mendapat dengusan sebal dari Selena dan Bianca.“Memangnya ayah kenapa menyuruh kita langsung pulang?” tanya Selena pada Rain. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan satu sama lain.Rain mengedikkan bahu. “Aku tidak tahu. Mungkin ayah kalian ingin mengumumkan sesuatu mungkin.”“Apa ayah akan menikah lagi?” tanya Selena dengan tatapan tak percaya.“Masa? Bukankah ayah kalian tidak dekat dengan siapapun juga,” heran Rain yang kurang percaya dengan kesimpulan tak masuk akal dari Selena.“Selama ini ayah paling pint

  • The Lunar   COSPLAY VAMPIRE

    Keesokan harinya John dan Arion akhirnya memutuskan untuk menemui Stefan di kediamannya. Sebuah rumah kecil dengan dinding kayu di tengah hutan. Pagar kayu setinggi pinggang orang dewasa dan ada pohon di depannya. Bisa ditebak bahwa pohon tersebut adalah pohon cokelat yang tumbuh dengan suburnya. Stefan sengaja membangun rumah di samping pepohonan cokelat agar bisa bertahan hidup.Melihat kehadiran Arion dan John yang datang bersama-sama awalnya membuat Stefan sedikit kaget, namun pada akhirnya ia tersenyum dan mempersilakan dua anak adopsinya masuk ke dalam.Arion memerhatikan sekitar rumah yang begitu hangat meski tak terlalu besar. Beda dengan rumahnya yang mewah dan besar namun terasa dingin.Stefan memberikan dua gelas cokelat hitam panas pada dua lelaki yang dia sayangi. Lelaki tua itu tersenyum bijaksana dan terlihat jelas bagaimana ia senang melihat kehadiran kakak beradik itu. Melihat keakuran yang akhirnya terjalin di antara keduanya. Stefan benar-bena

DMCA.com Protection Status