Home / Fantasi / The Lunar / FEARLESS

Share

FEARLESS

Author: Ontelicious
last update Last Updated: 2021-07-26 22:42:25

"Aku sudah berjanji akan melindungimu dan mengawasimu. Maka dari itu, biarkan aku menepati janjiku itu."

***

Selena berlari secepat mungkin yang dia bisa. Melewati pepohonan yang berlumut pada bagian batangnya dan batu-batu besar. Tanpa alas kaki, dia menginjak ranting dan kerikil kecil di bawah guyuran hujan. Rambutnya menjadi basah hingga beberapa kali dia harus menyibak dari wajahnya agar matanya tetap terfokus pada apa yang ada di depannya. Tak ingin dia menabrak sesuatu meski matanya setajam elang. 

“Kejar dia!” teriak orang-orang di belakang Selena. Tangan mereka masing-masing membawa obor.

Mata Selena membelalak saat menoleh ke belakang tanpa menghentikan laju langkah kakinya. Ketakutannya begitu besar ketika melihat api di obor tersebut.

Teruslah berlari, Selena … jangan berpaling ke belakang! Buat mereka terus mengejarmu!

Selena terus membatin dan tidak sabar ingin mencapai tujuannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • The Lunar   TAKE ME BACK

    "Keinginan untuk hidup bersamamu jauh lebih besar dari apapun juga."***Seperti mengalami mimpi terburuk sepanjang sejarah hidup mereka. Empat lelaki yang memakai baju seragam berwarna hitam dilapisi jas yang warnanya senada itu tampak membelalak kaget saat melihat taring tajam dan mengkilap di antara bibir mungil Selena."Si–siapa kamu?" tanya asisten boss dengan suara bergetar dan menjulurkan pisaunya seolah mengancam Selena agar jangan mendekat."Kalian sudah salah memilih target," desis Selena.Mata gadis itu masih menyala merah."A–apa kamu seorang vampire?" tanya salah satu dari mereka.Selena berpalin

    Last Updated : 2021-07-27
  • The Lunar   KISS ON YOU

    "Ciuman yang selama ini hanya bisa kubayangkan dan kusangka menjadi angan-angan. Akhirnya terwujud juga."***Matt seolah mati pikir untuk hal yang lain. Dalam kepalanya terus menampilkan wajah Selena yang dingin, tersenyum dan tertawa. Namun, saat dia membayangkan wajah Selena yang kesakitan membuat tangannya gemetar ketakutan.Selena lebih berharga dari apapun yang ada di dunia ini bagi Matt. Takkan dia membiarkan gadis itu merasa sedih apalagi kesakitan. Sumpahnya saat menjadikan Selena makhluk abadi adalah menjaganya sampai kapan pun dengan segenap jiwa raganya."Elle … bertahanlah! Aku akan datang!" kata Matt tanpa melihat kiri dan kanan saat melompat dari satu dahan pohon ke pohon lainnya. Dia juga berlari secepat yang dia bisa agar tidak m

    Last Updated : 2021-07-27
  • The Lunar   PLEASE, FORGIVE ME

    "Mimpiku selalu tentangmu ... meski aku tak memikirkanmu, tetap saja alam bawah sadarku membuatku selalu mengenangmu."***Di sebuah rumah sederhana yang memiliki pekarangan indah karena ditumbuhi beraneka ragam bunga-bunga. Selena kecil sedang berdiri di atas tumpukan kayu yang dikumpulkan oleh ayahnya. Di tangannya memegang sebuah biola beserta busur, dia siap memberikan persembahan permainannya sore itu."Ayah, seharusnya Elle kita cukup berdiri di bawah saja. Jangan di atas seperti itu. Bagaimana kalau dia jatuh?" protes wanita cantik berambut coklat bergelombang seraya membawa dua gelas teh dan biskuit.Sang ayah hanya tersenyum dan mengambil segelas teh di atas nampan yang dipegang istrinya. "Tenang saja, Bu … dia takkan jatuh ke tanah kare

    Last Updated : 2021-07-27
  • The Lunar   OUTRAGED (18+)

    "Apabila aku tak dapat memilikimu seutuhnya, maka biarkan kau tetap berada di jagad khayalku agar kubisa memelukmu dengan erat di sana." *** Matt mendorong seorang gadis ke dinding lalu memerangkapnya dengan dua tangan, sehingga tak ada jalan keluar untuk gadis tersebut. Bukannya ketakutan, gadis itu hanya menggigit bibir bawahnya dan tersenyum menggoda. Lantas, Matt langsung diserang gadis yang begitu agresif itu di bagian bibir. Mereka berkenalan baru dua jam yang lalu di depan sebuah toko barang antik. Matt yang baru saja berburu darah hewan di hutan merasa belum cukup terpuaskan dahaganya kecuali langsung menghisap zat feromon gadis muda. Berciuman dengan Selena membuat Matt kehausan luar biasa. Bukan Matt yang menghisap energi Selena, melainkan sebaliknya. Demi keselamatan gadis itu, Matt rela menghabiskan energinya untuk Selena. “Hahh ….” Gadis itu menjambak rambut Matt dengan gemas saat bagian dadanya sudah disentuh uj

    Last Updated : 2021-07-28
  • The Lunar   UNREQUITED LOVE

    “Ini tentang cinta pertama. Dia yang membantuku untuk tetap hidup hingga sekarang.”***Bianca berjalan sembari memegang keranjang penuh dengan buah-buahan. Sudut bibirnya tak berhenti mengembang karena berhasil mendapatkan buah-buah segar yang berjatuhan di kebun kakeknya. Hujan deras tadi malam sudah membuat apel-apel merah tersebut jatuh sebelum dipetik. Meski begitu, apel tersebut tetap manis karena Bianca sudah mencobanya.“Akhirnya kakek bisa makan pie apel,” ucap Bianca senang.Karena terlalu fokus dengan sekeranjang apel yang dipeluknya, dia tak melihat ada sebuah mobil melaju dengan kencang menuju ke arahnya.Diiiiin! Bunyi klakson mobil membuat Bianca tersentak kaget dan menjatuhkan keranjang hingga apel-apel berserakan di jalan. Terlambat untuknya menghindar, mobil tersebut langsung menabrak tubuh ringkih Bianca hingga ia terlempar beberapa meter.Mobil itu berhenti sebentar dan mencengker

    Last Updated : 2021-07-28
  • The Lunar   KEEP BEING A VIRGIN (18+)

    Bel pintu di rumah Syilea berbunyi. Gadis yang baru saja selesai memasukkan nampan kue ke dalam oven itu langsung keluar dan membuka pintu. Masih menggunakan apron, dia tersenyum lebar saat melihat Henry berdiri di balik pintu. Lelaki tampan dengan coat hitam panjang itu membawa seikat bunga mawar merah di tangan kanannya. Sementara tangan kirinya melambai. “Hai, apa kabar?” Syilea tersipu dan mengangguk. Sejujurnya sudah dua hari mereka tidak bertemu. Di sekolah juga tidak nampak ada Henry sementara saat Syilea menghubunginya, tak ada jawaban sama sekali dari pacarnya. “Silakan masuk,” ucap Syilea. “Bunganya belum diterima,” kata Henry mengulurkan bunga di tangannya. Syilea segera menerima bunga mawar itu. “Terima kasih,” ucapnya tulus. “Sama-sama.” Henry masuk ke dalam. Melepaskan coat yang terpasang di badannya dan menggantungkan pada stand hanger dekat pintu. Dia sudah tidak merasa asing lagi deng

    Last Updated : 2021-07-28
  • The Lunar   NIGHT AND SEA

    "Ciuman darimu menyelamatkan hidupku, terima kasih."***Langkah kaki Selena terseret ketika dia harus masuk ke kamar John yang sudah berganti menjadi kamar rawat untuk Rain. Hatinya selalu tak sanggup setiap melihat Rain yang belum juga membuka mata. Dirinya merindukan tatapan lembut lelaki itu.Di depan pintu, Selena berdiri memerhatikan Rain yang tak bergerak sama sekali kecuali dadanya yang naik turun karena jantung yang masih berfungsi. Setidaknya itu membuat ia lega karena lelaki itu masih bernapas hingga detik ini.“Elle,” panggil Henry yang sudah berdiri di sampingnya.Selena menoleh pada Henry yang masih mengenakan mantelnya. Adik lelakinya baru saja pulang dari rumah Syilea, sudah pasti.“Hai,” sapa Selena berusaha tersenyum meski jelas kalau itu terlalu dipaksakan.Henry menatap Rain yang tak berdaya. Sejujurnya dia sendiri sangat iba pada lelaki itu. Terlebih bagaimana Selena yang

    Last Updated : 2021-07-29
  • The Lunar   HUTAN KEMATIAN

    Dahulu kala, entah berapa ratus tahun yang lalu. Terdapat sebuah hutan mengerikan yang mampu melenyapkan siapa saja yang masuk ke dalamnya. Hutan yang dinamakan Froprain itu tak pernah disapa oleh cahaya matahari. Bukan karena dedaunan yang rindang hingga menggelapkan hutan tersebut, melainkan karena hujan yang tak pernah berhenti.Terdapat sebuah kastil di tengah hutan tersebut. Kastil gelap yang mengerikan. Dianggap sebagai rumah bagi mereka yang putus asa kemudian mati secara perlahan di dalam sana. Tak semua orang bisa mencapai kastil itu kecuali seseorang yang memiliki kekuatan hebat, karena tak semua orang bisa selamat sebelum mencapai tempat mengerikan itu.Henry bergidik ngeri mendengar cerita John tentang hutan kematian. Ia duduk di antara Matt dan Selena di ruang keluarga dengan perapian yang menyala. Tak ada Bianca karena gadis itu pergi entah ke mana.“Menurutmu hutan itu benar-benar ada?” tanya Henry dengan ragu pada Matt.“

    Last Updated : 2021-07-29

Latest chapter

  • The Lunar   AKHIR BAHAGIA. SAMPAI JUMPA

    Setelah musim panas berakhir, maka masuklah musim paling syahdu yaitu musim gugur. Sisa hawa panas memang masih ada, namun angin pun sudah mulai berembus. Selena memakai kaos tipis yang dilapisi dengan mantel panjang berwarna merah favoritnya, Ia tampak begitu sangat cantik malam ini. Terlebih jeans panjang dengan sepatu ankle boot hitam membuatnya menjadi tampak sempurna.Sama seperti Selena, Bianca dan Erika pun juga memakai outfit yang sama meski beda warna dan hiasan baju lainnya. Mereka semua sudah siap untuk pergi ke festival musim gugur bersama dengan pasangan masing-masing.“Aku tidak memiliki pasangan. Lalu, nanti sama siapa setelah di sana?” tanya Erika kebingungan.“Jangan cemas. Kamu bisa bersamaku, Bianca atau Syilea.” Selena mencoba menenangkan Erika.“Aku tidak ingin mengganggu kesenangan kalian,” tolak Erika dengan segan.“Ah, begini saja … bagaimana kalau kita tidak usah berpencar? K

  • The Lunar   BERKAT LANGIT DAN BUMI

    Syilea sangat terkejut dengan serangan ciuman dari Henry. Pupil matanya membulat sempurna tatkala sebuah memori ingatan melemparkannya ke suatu tempat yang aneh. Di mana ia melihat dirinya dan Henry yang sedang berciuman di ruang tamu rumahnya, pernyataan cinta dari Henry, hadiah bunga dan jalan-jalan malam di festival hingga akhirnya ia melihat seorang vampir yang berdiri di hadapannya dengan seringai menyeramkan beserta taring tajam.Jantung Syilea berdentam dengan sangat cepat ketika dia potongan memori ingatannya kembali seperti puzzle yang mulai tersusun hingga membentuk gambar sempurna.Satu detik … Dua detik … Tiga detik … Empat detik … Lima detik.Seketika pandangan Syilea menjadi samar bersamaan dengan Henry yang menarik mundur wajahnya. Dengan tatapan sayu, Syilea menatap Henry yang dikenalnya sebagai kekasihnya, bukan orang asing lagi.“Henry,” bisik Syilea dengan lirih.“Apa kamu sudah ingat

  • The Lunar   ENERGI BERCINTA

    Keesokan harinya, Selena sudah bersiap menuju sekolah dijemput Rain seperti biasa. Seperti yang dikatakan Arion tadi malam, mulai hari ini dia tidak akan muncul lagi di hadapannya. Perpisahan tadi malam sudah cukup menguras emosinya hingga membuat Selena merasakan seperti ada duri tertancap di hatinya.“Kenapa aku merasa tidak rela untuk kehilangannya?” gumam Selena sambil berjalan menuju anak tangga.“Elle … berangkat dengan Rain?” tanya Bianca yang tiba-tiba saja berjalan di sisinya.“Ya.” Selena menjawab singkat.“Ada apa denganmu? Wajahmu terlihat linglung,” heran adiknya.“Bia … apa kamu tahu kalau Arion pergi?” tanya Selena akhirnya pada Bianca.“Iya, tau. Ayah sudah menceritakan pada kami semua tadi malam saat kamu dan dia pergi jalan-jalan,” jawab Bianca.“Kenapa kamu tidak sedih?”“Buat apa? Dia kan hanya pergi untuk

  • The Lunar   CIUMAN PERPISAHAN

    Masih di bar khusus para vampir. Selena tidak meminum apapun, ia hanya melihat Arion yang sudah menghabiskan empat gelas kecil berisi darah manusia.“Sepertinya kamu sudah terlalu lama menahan ini semua,” sindir Selena pada Arion yang meletakkan gelas terakhir di atas meja.“Maafkan aku. Tidak mudah untuk membuang kebiasaan,” jawab Arion yang memberi kode pada bartender untuk mengisi gelasnya lagi.“Setidaknya sekarang kamu sudah bersahabat dengan kata maaf,” jawab Selena tersenyum. “Setelah ini, kamu ingin membawaku kemana lagi?”“Pantai,” jawab Arion.Selena mengernyit dan bingung. “Pantai?” ulangnya.“Bukankan kamu sangat suka melihat laut?” tanya Arion.Selena mengangguk. Ia tak membantah tebakan Arion. “Ya. Aku suka.”“Laut akan terlihat indah bila dilihat saat malam hari,” lanjut Arion lalu kembali minum.&ld

  • The Lunar   SELENA - ARION (1)

    Para gadis sudah tiba di rumah saat pukul delapan malam. Saat itulah mereka melihat para lelaki berkumpul di ruang keluarga. Ada John, Arion, Stefan, Henry dan Matt. Mereka tengah berbincang santai dan sesekali terdengar tawa karena joke yang dilontarkan oleh Arion.Selena tersenyum ketika melihat bagaimana Arion yang berdiri di depan mereka semua sambil membawakan sebuah lelucon seolah sedang melakukan stand up, lalu terdengar suara tawa Henry yang paling keras.“Hai, girls … sudah selesai bersenang-senangnya?” tanya Matt ketika sadar dengan kehadiran Bianca, Selena dan Erika.Bianca menghampiri Matt dan langsung duduk di pangkuan lelaki itu tanpa malu dilihat oleh John dan Stefan. Lagipula mereka adalah keluarga, bersikap romantis di depan keluarga bukan hal yang aneh, kan?“Ya … itu tadi adalah shopping paling menyenangkan,” ungkap Bianca dengan penuh semangat yang menggebu-gebu. Ia lalu melemparkan pandangan pada

  • The Lunar   ERIKA WALTER

    Sambungan via telepon handphone antara Henry dan Syilea ….“Kenapa kamu baru tiba di rumah?” tanya Henry setelah teleponnya baru diangkat oleh gadis tersebut dan Syilea mengatakan bahwa dia baru saja sampai rumah.“Aku harus pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan ibu sebentar,” jawab Syilea jujur.Henry mengangguk paham. “Seharusnya kamu tidak perlu menolak tawaranku ketika ingin mengantarkanmu pulang,” sesalnya lagi.“Tidak apa-apa. Aku tidak ingin merepotkanmu. Kita hanya teman dan seharusnya aku harus tahu batasan,” jelas Syilea dengan bijaksana.“Kalau begitu … bagaimana jika seandainya kita bukan hanya sekedar teman?” pancing Henry.“Ma-maksudmu?” gagap Syilea mendengar hal yang bisa langsung dia asumsikan tentang hal lebih dari teman.“Ya, maksudku … seperti hubungan yang lebih dekat,” jawab Henry pelan. Dia sendiri merasa

  • The Lunar   MAKE OVER

    Selena membawa Erika ke kamar yang akan ditinggali oleh gadis penyihir itu. Sengaja ia memilihkan kamar dengan kasur baru dengan alasan khusus untuk manusia.“Karena kamu membutuhkan tidur yang nyenyak daripada kami,” kata Selena saat mendapati Erika yang begitu sungkan.“Terima kasih,” ucap Erika dengan tulus.“Tapi … apa kamu tidak takut tinggal serumah dengan banyak vampir?” tanya Selena ragu.Erika hanya tersenyum penuh arti. “Bahkan sebelumnya aku pernah serumah dengan vampir yang sangat bengis dan haus darah manusia.”Selena mengerti siapa yang dimaksud oleh Erika. Tentu saja dia adalah Arion. Mereka memang pernah serumah dan bahkan bercinta karena memiliki hubungan khusus.Erika mulai mengeluarkan beberapa pakaiannya yang usang dan lusuh lalu membuka lemari. Selena mengernyit melihat pakaian penyihir itu. Baru dia sadari ada sesuatu yang memprihatinkan sekarang.“Erik

  • The Lunar   PENGHUNI BARU

    Rain dan Selena hari ini pulang sekolah sambil berjalan kaki. Ini sesuai permintaan Selena yang katanya rindu berjalan-jalan di tengah hutan sambil menuju rumahnya sendiri. John sudah menyampaikan pesan lewat Arion yang datang ke sekolah untuk menyuruh semua anaknya pulang ke rumah tepat waktu. Tidak ada yang boleh mampir ke suatu tempat apalagi pacaran kata Arion tadi. Dan tentu saja mendapat dengusan sebal dari Selena dan Bianca.“Memangnya ayah kenapa menyuruh kita langsung pulang?” tanya Selena pada Rain. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan satu sama lain.Rain mengedikkan bahu. “Aku tidak tahu. Mungkin ayah kalian ingin mengumumkan sesuatu mungkin.”“Apa ayah akan menikah lagi?” tanya Selena dengan tatapan tak percaya.“Masa? Bukankah ayah kalian tidak dekat dengan siapapun juga,” heran Rain yang kurang percaya dengan kesimpulan tak masuk akal dari Selena.“Selama ini ayah paling pint

  • The Lunar   COSPLAY VAMPIRE

    Keesokan harinya John dan Arion akhirnya memutuskan untuk menemui Stefan di kediamannya. Sebuah rumah kecil dengan dinding kayu di tengah hutan. Pagar kayu setinggi pinggang orang dewasa dan ada pohon di depannya. Bisa ditebak bahwa pohon tersebut adalah pohon cokelat yang tumbuh dengan suburnya. Stefan sengaja membangun rumah di samping pepohonan cokelat agar bisa bertahan hidup.Melihat kehadiran Arion dan John yang datang bersama-sama awalnya membuat Stefan sedikit kaget, namun pada akhirnya ia tersenyum dan mempersilakan dua anak adopsinya masuk ke dalam.Arion memerhatikan sekitar rumah yang begitu hangat meski tak terlalu besar. Beda dengan rumahnya yang mewah dan besar namun terasa dingin.Stefan memberikan dua gelas cokelat hitam panas pada dua lelaki yang dia sayangi. Lelaki tua itu tersenyum bijaksana dan terlihat jelas bagaimana ia senang melihat kehadiran kakak beradik itu. Melihat keakuran yang akhirnya terjalin di antara keduanya. Stefan benar-bena

DMCA.com Protection Status