Share

Ceasefire of Two Biggest Clans

Penulis: Theresia Rini S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-27 06:00:31

Ketika kita bertemu dengan orang baru, terkadang asumsi muncul dan itu belum sepenuhnya benar. Itu yang Panther rasakan. Morret dan Pixen adalah dua manusia yang sempat ia remehkan dalam kemampuannya bertempur.

Ternyata di balik karakter yang beda dan terkesan nyentrik, dua orang tersebut memiliki ketangkasan yang mumpuni. Morret adalah pemain pedang yang sangat handal dan Pixen adalah penembak ulung dan juga menguasai teknologi dengan baik.

Keduanya menguasai martial arts dan sesuai dengan gaya konyol mereka, membunuh musuh bisa dilakukan dengan gaya jenaka dan klasik.

Roth seketika jatuh cinta pada perkumpulan tersebut. Tidak sulit baginya berbaur karena gaya Roth yang menurut Panther memang setipe dengan mereka. Nina tersenyum geli dengan sebutan tersebut.

Setelah memastikan misi dan visi mereka dipahami seutuhnya oleh Morret dan Pixen, Nina bermaksud untuk berpamitan keesokan harinya menuju Norwegia bersama dengan Panther.

“Tunggu dulu, N

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Land of Heroes

    Nina berangkat bersama Panther dengan pesawat milik Elba. Roth memeluk Nina dengan erat dan membisikkan kata yang membuat Nina terharu.“Kembalilah dengan selamat dan kita hidup seperti dulu lagi.”Ketika mereka tiba di tempat yang Nina maksud, keduanya terhenyak. Markas yang ada di Norwegia memang lebih besar dan luas dibandingkan Inggris. Tapi yang membuat mereka terpana, kondisi lembah itu porak poranda dan penuh dengan tenda daraurat. Nina dan Panther bertanya-tanya tentang apa yang telah terjadi. Mayat bergelimpangan dan hanya tertumpuk tanpa sempat mereka kuburkan.Setelah melewati beberapa orang yang menginterogasi mereka dengan cukup kasar, akhirnya Nina menemui Asmund, pemimpin mereka.Pelukan Asmund sangat erat dan akhirnya pria yang terbilang cukup besar itu tersedu. Isakannya sangat keras dan Nina sangat tersentuh.“Mereka menyerang kami selama tiga hari penuh dan kami kalang kabut menghadapi mereka tanpa persiapan. Ha

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Holy Trip 1, Rome

    Inilah perasaan yang terberat bagi Nina selama meninggalkan sebuah tempat. Asmund mengingatkan dirinya akan sebuah ketulusan seorang manusia yang paling lemah di antara ras lainnya. Bersama dengan Asmund, Nina masih bisa merasakan nikmatnya hidup menjadi manusia tanpa kekuatan ajaib yang hampir semua temannya miliki.Setelah berhasil membuat janji dengan pimpinan tertinggi umat Katholik di seluruh dunia, Paus, Nina segera menuju Vatikan pada pagi harinya.Rupanya, untuk menemui Paus tidak semudah itu. Nina harus menunggu hingga dua hari ke depan sesuai dengan jadwal padat yang tertera di papan kantor gereja.Sambil menelan kecewa, Nina memilih untuk berkeliling Roma dan mencari tahu tentang pergerakan bawah tanah yang sempat ia dengar dari Coque. Nina hanya mendapat satu nama dari Coque. Roxer adalah orang yang paling tepat untuk ia temui.Mengunjungi club malam yang sangat sepi dan tampak suram, sempat membuat Nina ragu. Ia tidak yakin jika tempat terseb

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Holy Trip 2, Tibet

    Menuju Tibet sendiri kali ini, hanya ditemani oleh pilot Elba, Nick, dan juga pramugari cantik, Kezia. Keduanya menjadi dekat dengan Nina dan sedikit-sedikit memahami misi mereka selama ini. Ketika Nick mengubah kemudi menjadi otomatis, ia menemani Nina yang sedang mengobrol dengan Kezia.“Tibet menjadi favoritku untuk wilayah selatan hingga detik ini!” seru Nick sembari menuangkan sampanye ke gelasnya.“Sejak kapan kalian bekerja untuk Elba?” tanya Nina.“Kezia sudah hampir lima tahun, aku delapan tahun akhir bulan ini,” sahut Nick. Nina berdecak kagum akan kesetiaan mereka.“Misteri apa yang ada di Tibet, Nona Averin?” tanya Kezia. Nina melihat ke arah Kezia dan tersenyum.“Kau bukan manusia tanpa isi bukan, Kezia?” selidik Nina. Wanita itu tertawa dan mengibaskan tangan dengan jengah.“Hanya sedikit bekal yang Tuan Mustafa pernah ajarkan padaku. Nick paling beruntung karena ia selalu menemani perjalanannya. Walau dalam empat tahun terakhir Nick

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-28
  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Holy Trip 3, Mekkah

    Mengarungi benua di dunia memberikan sudut pandang yang baru pada Nina. Dirinya baru menyadari jika apa yang terjadi sekarang ini, sangat sulit membedakan antara baik dan buruk. Manusia terbagi menjadi beberapa karakter dan hidup dalam gap yang sangat jauh.Bagaikan bumi dan langit, Nina melihat jika ada bagian di mana manusia hidup dalam kesusahan dan terancam kelaparan, sementara sisi yang lain menjalani kehidupan yang penuh kemewahan dan menguasai ekonomi dunia.Di mana belas kasihan yang dulu selalu menjadi dasar kehidupan manusia? Pemerintah yang pernah menjanjikan kehidupan makmur bagi rakyatnya berakhir menjadi tikus negara yang mengeruk keuntungan selagi bisa.Nina tiba di kota Madinah dan hatinya tersentuh oleh ribuan orang yang berbaju putih menuju kota Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Mereka berasal dari berbagai negara dengan aneka suku dan warna kulit yang berbeda. Namun hanya satu tujuan mereka, menyembah Sang PenciptaNya, Allah Swt.Nina du

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-28
  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Sabotage

    Suara adzan yang berkumandang begitu keras membangunkan Nina dengan tergagap. Ia lupa jika hotel tempat dirinya menginap dekat dengan masjid. Dengan mata setengah mengantuk ia memeriksa ponsel. Panggilan tidak terjawab sebanyak enam kali dari Elba dan lima kali dari Roth juga Panther.Nina segera merasakan ada yang tidak beres.Ada berbagai macam hiburan yang sedang berlangsung di restoran bawah dan Nina terus menuju ke resepsionis. Setelah membayar semua tagihan, muncul dari jauh Nick dan Kezia yang menyeret koper kecil mereka.“Kita menuju Mesir, kapten!” ucap Nina.“Siap, Boss!” jawab Nick sembari memasang kacamata hitamnya. Ketiganya melenggang menuju ke luar.***Nina merasakan guncangan yang keras dan berpikir jika itu turbulence ringan yang biasa mereka rasakan ketika berada di angkasa. Tapi udara begitu cerah dan kepulan asap terlihat dari arah ekor pesawat.“Ada seseorang yang merusak mesin kiri!” teriak Kezia yang muncul dari ruang

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Ring A bell

    Elba menjemput Nina dan dirinya terlihat tidak mampu menahan kesedihan yang begitu mendalam ketika melihat kondisi kedua pegawainya yang harus menemui ajal begitu cepat.“Aku terlambat, El!” rintih Nina dengan hati pilu. Elba merengkuh bahu Nina seperti mencari sandaran untuk berpegang. Coque mengangkat tubuh satu persatu dengan hati-hati dan cermat. Tiga murid Karmuzu yang juga turut dengan mereka membantu mengevakuasi mayat untuk dibawa kembali ke Mesir.“Menurutmu siapa yang tega menyabotase pesawat kami?” tanya Nina dengan mata sayu.Elba menggelengkan kepala lemah.“Kondisi pesawat sudah berupa puing-puing. Kami tidak bisa mengidentifikasikan lagi. Tapi yang pasti ini bukan yang terakhir,” jawab Elba.“Merpola memberitahu tentang kecelakaan ini pada Panther. Tapi ketika aku mencoba menghubungimu, tidak ada jawaban. Begitu juga dengan Panther dan Roth.” Kalimat Elba semakin menambah beban sesal pa

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Broken Arrow

    Setelah mengokohkan pasukan pengikut Karmuzu, Nina, Elba dan Coque berangkat menuju Iran untuk Elba mengunjungi makam ayahnya.Ada rasa sesal yang mengelayuti jiwanya. Selama ini, hatinya dipenuhi dendam yang tidak kunjung padam sedikit pun. Merasa ditolak dan diusir dengan tidak hormat, Elba langsung memberikan penilaian pada ayahnya tanpa menimbang dan mencari tahu.Ketika bertemu dengan pamannya, Mousa, Elba menghabiskan waktu yang lebih leluasa dengan pamannya tersebut. Ada banyak cerita yang terungkap selama kepergian Elba beberapa waktu ini.“Abdul adalah kakakku yang sangat keras kepala dan sulit menerima pandangan baru dalam hidupnya. Tapi, El, Abdul mendidikmu dengan sangat keras demi keberhasilan hidup. Dia mengusirmu tapi kemudian hidup dalam penyesalan. Ia tidak pernah memaafkan dirinya atas apa yang dilakukan terhadapmu,” ucap Mousa dengan haru.Elba menatap liuk lilin aroma terapi yang ada di teras istana. Matanya berkaca-kaca dan hatinya ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-30
  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Monterey Knew Everything

    Keluarga Elba meratapai kepergian satu-satunya putra mereka dengan raungan yang memilukan. Mousa sendiri tidak memiliki seorang putra. Sebagai satu-satunya pangeran yang tertinggal, Elba sangat berharga bagi mereka. Jika Elba atau salah satu dari mereka tidak mendapatkan keturunan laki-laki, maka tampuk kepemimpinan akan jatuh ke tangan keluarga sepupu mereka dan Mousa tidak menginginkan hal tersebut.Nina juga merasakan kegilaannya memuncak. Ia menyendiri dan tidak habis-habisnya menyesali semua ini.“Kenapa harus Elba yang Abigail ambil, Coq?!” isak Nina dalam kamar yang keluarga kerajaan sediakan untuk mereka.Coque menelan cairan mulutnya dengan gusar. Dalam hati ia tidak berharap untuk menjadi sandera Abigail, apalagi dirinya yang tidak memiliki kekuatan dan pengalaman menghadapi monster tersebut.Kejadian terakhir ketika menghadapi Abigail, monster itu hampir merenggut nyawanya. Coque sangat mengingat momen tersebut sebagai peristiwa ter

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-30

Bab terbaru

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Young Heroes Were Born

    Menjalani kehidupan kampus dan menjadi manusia terdidik membuat kualitas diri Abigail terbentuk dengan sangat baik.Satu tahun berlalu, remaja yang telah beralih menjadi wanita dewasa muda itu tampak berkembang menjadi pribadi yang memiliki mental kuat, kokoh dan juga tidak cengeng.Delapan belas tahun sudah usianya sekarang. Abigail terlihat secantik kakaknya, Nina.Kulitnya yang halus seperti warna peach di musim semi dengan rambut kemerahan dan mata biru, membuatnya kadang menjadi pusat perhatian.Pada tahun kedua, Abigail mendapat pendampingan dari senior dan tanpa diduga, Conradlah yang terpilih menjadi pendampingnya.Claire yang tergila-gila pada Conrad dengan tulus dan tidak kehilangan antusiasnya mendukung penuh Abigail untuk mendekati.“Kau sinting, Claire!” omel Abigail dengan gelengan kepala tidak berhenti.Rambutnya yang panjang telah ia potong sebahu dan Abigail makin terlihat menawan, tegap dan

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   The Bliss

    Luke melempar bola basket tersebut dan dengan tepat masuk ke dalam keranjang. Tepuk tangan penonton memenuhi di lapangan outdoor kampus. Luke sudah menjadi idola baru sejak awal semester. Baru dua lalu, Luke dinobatkan sebagai pria paling seksi dan itu ditolak mentah-mentah oleh Abigail dan Claire.“Kau pernah menciumku, Abe! Akui saja!” cetus Luke dengan mimik kesal.“Ya! Sebagai latihan dan untuk memenangkan taruhan dengan Claire!” kedua teman wanitanya tos dan terkekeh.Luke mengomel dan jengkel karena dua sahabatnya adalah manusia yang tidak mengakui ketampanannya.“Oh, lihatlah dia! Conrad Siltra! Sangat dewasa, menarik dan cerdas. Kualitas unggul dari seorang pria!” puji Claire dengan ekspresi terpesona tingkat tinggi.Luke dan Abigail menunjukkan mimik tidak setuju.“Angkuh, sombong dan kaku! Itu yang tepat!” bantah Abigail.Kali ini Luke sepakat.“Kalian tidak tahu p

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Whatever Happen, Just Move Forward

    Elba menenteng dua koper milik Abigail ke dalam bagasi mobil dan juga kardus yang berisi semua keperluan yang dibutuhkan selama tinggal di asrama universitas nanti.Hari ini mereka mengantar Abigail ke Montana University untuk mulai kehidupan baru sebagai mahasiswi fakultas kedokteran.Panther duduk di belakang kemudi dan mereka un berangkat.“Tidak seharusnya kalian mengantarku semua!” gerutu Abigail malu.Coque tidak mengacuhkan karena sibuk memeriksa catatan yang ada dalam jurnalnya. Semua yang Abigail butuhkan Coque periksa kembali dengan teliti dan cermat.“Kita harus mampir di supermarket sebentar karena belum ada krim repellent untuk anti nyamuk!” seru Coque menutup jurnalnya dan memasukkan ke dalam saku kemeja.“Buat apa repellent anti nyamuk?” tanya Roth heran.“Di asrama nanti mustahil mereka menjaga kebersihan seperti kita, Roth! Abigail bisa terkena demam berdarah!&rd

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Life After Extinction

    Claire dan Luke tidak lagi bertanya atau meragukan keseluruhan kisah hidup Abigail yang sebenarnya mereka sudah dengar desas desisnya sejak kecil dulu sebagai keturunan dari makhluk kegelapan.Tapi semenjak tragedi Belial menimpa seluruh dunia, keduanya tidak menyangka bahwa sahabat mereka yang selama ini dikenal adalah tokoh utama yang berperan bersama iblisnya dalam musibah tersebut.Sebagai remaja yang ternyata menganut paham terbuka dan modern, Claire dan Luke hanya mendukung Abigail sepenuhnya hingga tidak lagi mengalami trauma terhadap apa yang pernah ia lihat di medan perang.Bukan itu saja, seluruh pengalaman pahit Abigail juga perlu diterima dengan nalar dan logika yang cerdas supaya mental tidak terpukul. Disitulah peran kedua remaja dalam hidup Abigail.Sementara itu, Elba telah memeriksa dengan teliti bersama Roth untuk kekuatan adik dari Nina tersebut secara maksimal.Berbagai macam tes dilakukan untuk mengetahui apakah k

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   I Want My Sister Back!

    Ungkapan paling tepat untuk situasi dunia saat ini adalah mati suri.Hampir sebagian besar perekonomian lumpuh dan kehilangan kemampuan untuk meraih level stabil. Bangkit dari keterpurukan adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.Semua orang merasa berkepentingan untuk dibantu dan melupakan esensi dari berjuang bersama. Ketakutan yang masih mengukung dan meninggalkan trauma dalam hidup mereka, membuat masing-masing pribadi memilih untuk mempersiapkan diri jika ada kejadian berikutnya.Kecurigaan satu sama lain dan buruk sangka selalu terjadi.Setelah pasca serangan Belial yang sempat mengugah para penyintas untuk saling bahu membahu, tiba-tiba saja bisa berubah. Para manusia saling menarik diri dan jika itu dilihat secara menyeluruh, pemerintah pun seakan bersikap yang sama.Pemimpin negara kehilangan kemampuan mereka untuk mengarahkan rakyat yang semakin memilih cara sendiri untuk bertahan hidup.Hilangnya kepercayaan mereka pada para

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Summary 2

    Karmuzu mengatakan belum waktunya dan akan tiba saat yang tepat untuk mereka melanjutkan perjalanan ke gunung Sinai. Di sisi lain, Lucifer tidak pernah mampu menemukan di mana Nina Averin berada. Tidak peduli seberapa kuat Raja Iblis itu mencari dengan menyebarkan pasukannya, hasilnya tetap nihil. Rasa heran mulai menguasai diri Lucifer. Siapakah Nina sebenarnya?Abigail tiba pada situasi menjadi remaja yang penuh gejolak dan pemberontakan. Mengancam akan kabur jika tidak dipenuhi permintaannya. Mereka akhirnya mengikuti tuntutan Abigail untuk kembali ke Roger Pass, Montana.Walaupun Nina menentang, Oliver bersikukuh memutuskan untuk memenuhi permintaan Abigail dan kelimanya terbang kembali ke Amerika Serikat.Suatu malam, Oliver bermimpi aneh. Ketika ia menceritakan tentang mimpinya, semua terhenyak. Seseorang yang sangat misterius, mirip dengan sosok malaikat, memberitahu jika Lucifer sesungguhnya memiliki dua putri. Putri sulungnya adalah kunci untuk mengalah

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Summary 1

    Besar di panti asuhan, Nina Averin terdidik menjadi sosok manusia yang sangat ahli menyamar dan mempertahankan diri. Mengalami masa kecil menggenaskan, Nina bahkan diperkosa saat masih berusia sepuluh tahun.Nina menjadi mesin pembunuh yang telah menjalani tugas ratusan kali. Gadis itu sejak kecil dituntut untuk mematikan emosi juga perasaannya. Hingga pada saat berusia 23 tahun dia memutuskan untuk melarikan diri.Alasan utama Nina melarikan diri karena lelah menjalani kehidupan sebagai pembantai dan kebebasannya terkungkung. Berbeda dengan semua teman yang menjalani profesi dengannya, Nina sudah menunjukkan bakat pemberontak sejak kecil.Bertemu dengan sosok Ben yang sebetulnya adalah Alter Fidelis yang menyamar, Nina mendapat bekal juga tertolong saat terjepit. Namun hari berikutnya, Nina kembali mati-matian menghadapi sindikat yang berusaha membunuhnya. Nina terluka parah.Pada titik terendahnya, Nina memutuskan untuk mengakhiri hidup, namun ia keburu

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Bad Ending with No Lights

    Bau anyir yang bercampur busuk jenazah menguar di sepanjang lembah Norwegia. Entah bagaimana mereka akan membereskan semua kekacauan ini.Semua masih terlalu berduka dan terpukul akan kepergian Nina.Abigail yang dalam perawatan Sky dan Pixen, belum sepenuhnya pulih. Secara fisik remaja itu baik-baik saja, tapi memori yang terekam dalam benaknya sulit untuk kembali.Bagi Abigail, semua baik-baik saja. Tidak ada yang salah.Berkali-kali pula, dia menanyakan mengenai di mana kakaknya dan semua belum bisa menjawab dengan fakta yang sesungguhnya. Mereka mengalihkan dengan topik yang lain dan Roth mulai tidak nyaman menyembunyikan terus menerus.“Aku seperti menelan racun pahit,” cetus Roth dengan mata lekat menatap Abigail yang sedang menjalani fisioterapi dengan Sky.Fisiknya masih terkadang lemah dan Abigail butuh menghilangkan semua racun yang selama ini bersarang di tubuhnya.Beberapa kali remaja itu muntah cairan hitam me

  • The Huntress Trilogy #1 Daughters of Lucifer   Lucifer Returning

    Lembah Norwegia menjadi saksi tentang sebuah pengorbanan yang tulus dan bukti nyata dari kasih seorang kakak pada adiknya.Abigail yang terkapar di samping Belial, perlahan kembali ke wujud manusia dan luka yang ada di tubuh remaja itu, sembuh dengan sendirinya. Elba melepas jubah dan berjalan mendekat, lalu menutupi tubuh Abigail yang telanjang.Roth mengambil alih dan memberi isyarat pada Elba untuk mendekati Nina, kekasihnya.Pria itu terlihat gemetar, menyentuh tubuh yang masih menelungkup dan tombak masih tertancap di perutnya. Saat membalikkan badan Nina dan mencabut tombak surgawi, Elba tergugu. Mata Nina masih terbuka dan menatap tanpa cahaya.Jarinya menutup dengan ucapan yang mengalun begitu pilu. Tidak pernah terbayang akan mengalami hal yang terjadi saat ini. Siapa yang dapat menyangka, jika Nina benar-benar membutikan ucapannya dulu? Siapa yang bisa menduga, cinta yang Nina miliki begitu besar?Pelukan itu tidak mampu menyingkirkan luk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status