Dan kini 1 set menu baru yg telah dikatakan sebelumnya bahwa makanan kali ini merupakan ciri khas dari masyarakat yg sudah tinggal jauh lebih lama dikerajaan Crimson ini, dengan kata lain makanan yg sudah diwariskan sejak nenek moyang mereka. Menu utama bernama [ Potato and Sausage Soup/Sup kentang dan sosis ], dan Desertnya [ Honey Cake/Kue Madu). Itulah sedikitnya keterangan yg muncul pada tampilan gim-nya disana,Dan yg menurutnya sangat luar biasa pada menu pagi ini adalah kehadiran dari secangkir minuman hangat [ Callum Flower Green Tea/Teh hijau bunga callum ]. Sebuah teh yg Yuran inginkan sebelumnya, dengan rasa yg unik walaupun memiliki rasa pahit serta beraroma kuat. Tapi yg jelas minuman ini sangat cocok untuk diminum setelah sesi latihan pagi yg sangat menguras jiwa maupun raganya sendiri. Benar-benar menenangkan sekali ... Dan sungguh amat disayangkan kalau ia hanya bisa meminum teh ini setelah ia harus menunggu selama beberapa bulan lamanya. Dikarenakan pengaruh dari e
("Daripada disebut dengan roh Dewi, perilakumu itu hampir serupa dengan Iblis Satan!")("...")Yuran yg menyadari sebuah sihir hitam yg sedang diarahkan padanya, secara perlahan-lahan mulai terasa panas menyentuh kulitnya disana. Tapi bukan Yoo Alvisty Durant jika ia semudah itu takut saat menghadapi ancaman dari semua musuh-musuhnya!"Apa maksud dari ucapanmu yg barusan itu huh!? Atau kau sepertinya ... memang lupa dengan siapa kau berhadapan saat ini ya!" Ujar sang dewi Athena tersebut dengan nada mengancam padanya."Ugh ... Uhuk-uhuk!" Tapi sekuat mungkin Yuran mencoba untuk menahan rasa perihnya itu, bahkan saat ini wanita yg masih terus mengarahkan tangannya padanya. Diikuti wajah yg higam muram, yg bahkan saat ini sudah diselumuti aura kemarahan yg sangat hebat. Menatap lekat-lekat kedua mata abu-abunya disana, begitu juga Yuran yg tampak tidak mau mengalah sama sekali. Mencoba bertahan sekuat mungkin, menahan rasa terbakar dipangkal lehernya.
"Ah t-tunggu sebentar tuan! Sepertinya ada sedikit kekeliruan disini ...!""Tolong jangan tersinggung dengan perilakuku sebelumnya. T-tidak ada yg salah dengan makanan buatan Nona Nina ... makanannya dihidangkan dengan sangat baik dan sempurna sekali dilidahku! H-hanya saja itu ..."Belum selesai Yuran menjelaskan, Gilgo kembali menekankan ucapannya disana."Apa?! Katakan saja langsung anak muda!"Tapi dilain sisi Yuran tampak sangatlah kesulitan untuk sekedar ia menjelaskan keberadaan dari luka yg saat itu membekas dilehernya.Ah sial! ini sangatlah mengganggu, setiap kali aku bersuara!Rasa panas, gatal sekaligus perih yg terus menjalar disekitar area tenggorokan. Lagi-lagi menyulitkannya untuk berbicara disana, yg kemudian Yuran pun kembali terbatuk-batuk didepan mereka."Uhuk-uhuk! Itu, begini .... K-kondisiku hari ini kurang bagus tuan Gilgo. D-dan tadi ... T-tidak sengaja aku menggigit lidahku hingga berdarah ah-haha!" Jelas Yuran dengan suara terbata-bata.Sambil ia menunjukan
"Sial! Darimana kekuatan itu berasal sebenarnya?!!" Ujar batinnya yg terheran-heran,Dan Koook! Kook!,Hingga ditengah-tengah lamunan wanita bergaun hitam disana, tak lama muncul kawanan burung gagak yg semula tengah berterbangan diudara, kini mereka serentak mulai mendekat kepadanya.Saling berkumpul hingga tanpa sadar membentuk sebuah postur tubuh dari sesosok misterius, dengan berpakaian serba hitam yg sudah berdiri dibelakangnya saat itu.Walaupun sekilas telah diketahui bahwa keduanya sama-sama tidak memiliki bayangan satu sama lain, tapi mereka terlihat cocok satu sama lain. Mengingat aura dari keduanya yg sama-sama diselimuti oleh kekuatan hitam pekat dari kegelapan sejatinya disana,"LAMA TIDAK BERJUMPA DENGANMU LAGI MYQUEEN..." Ujar dari sosok misterius yg saat itu bersujud dengan menekukan sebelah kakinya dibelakang tubuh sang Dewi Athena.Suaranya terdengar berat tidak beraturan, bak suara kaset yg kusut menusuk telinga siapapun yg mendengarnya."Ah kau lagi ... Jika kau dat
Pagi hari telah berlalu dan kini Yuran sudah berada disuatu tempat, ditengah-tengah pusat keramaian kota disana.Ya sesuai perjanjian antara dirinya dengan sang pemilik tenda penjual peralatan pedang dan alat-alat berburu sihir lainnya. Kini ia menyempatkan dirinya untuk datang, walaupun masih dengan kondisi fisik yg tidak terlalu bagus. Akibat sang Dewi Athena yg sebelumnya ingin membunuhnya didalam penginapan Gilgo beberapa saat yg lalu,Tapi untunglah kehadiran dari Nina dan tuannya disana mampu menghentikan tindakan gila dari wanita tersebut.Tapi tetap saja rasa benci yg masih memenuhi hatinya saat ini, terlebih dengan rasa perih pada lehernya. Yg seketika membuat luka selebar kepalan tangannya tersebut, sangatlah mengganggu aktivitasnya hari ini.Tapi untunglah ia berhasil menemukan seseorang dilokasi tersebut atau lebih tepatnya seorang pria yg katanya mengaku memiliki tipe [ Job Class = Healer Berseker/Penyembuh Gila ] bernama Adolf Ray.Sesuai dengan arti namanya, orang itu m
Perasaan waspada yg sebelumnya hanya muncul sesaat kini langsung melonjak naik dikala Yuran merasakan adanya energi negatif yg ingin mendekatinya saat itu juga, terlebih dari kedua mata merah muda Adolf yg tampak sedang mengamati lekat-lekat area lehernya saat ini.Tapi Yuran masih diam, tidak bereaksi sama sekali. Tapi pandangannya masih terus mengamati penuh curiga disana,Tidak, kau harus menahan dirimu terlebih dahulu Yuran. Jangan terpancing dan tetap bersikap senormal mungkin ... Ucapnya dalam hati ditengah-tengah pergejolakan hati dan pikirannya yg saat ini tampak saling berlainan disana.Setelah Yuran mengangguk kepalanya tanda setuju, barulah laki-laki muda itu kembali melanjutkannya."Ahh seperti yg sudah saya duga! Kalau Luka anda ini memang jauh lebih parah dari yg terlihat~ ... Ehm! T-tapi jangan khawatir Nona, saya akan segera mengobatinya hingga keakarnya langsung." Ucap pria muda itu dengan nada suara pelan, tapi berat yg hampir bisa terdengar jelas ditelinganya."Hm B
1 setengah jam kemudian...Tepatnya didepan sebuah tenda berwarna kecoklatan yg tampak sedang dijaga letak oleh 2 sosok pria demi human berpakaiannya ala samurai berwarna hijau dan kecoklatan disana. Tak lama tampak keduanya langsung bergerak menghadang seseorang yg saat itu mencoba untuk masuk kedalam tenda dibelakangnya."Berhenti disana! Toko Madam Xiao sementara ditutup dan tidak dibuka hari ini!" Ujar salah atau pria bertelinga anjing tersebut dengan tegasnya, sambil mengarahkan tangan kanannya sebagai simbol untuk orang itu segera menghentikan langkah kakinya disana."Huh? Apa maksudmu?? Aku sudah memiliki janji temu secara langsung dengan pemilik toko ini kemarin. Jadi jangan menghalangiku untuk masuk kedalam-"Belum selesai ia berbicara, kedua pria anjing tersebut langsung segera memblokade area pintu masuk tepat dihadapannya, dengan menggunakan kedua tombak kayu yg saling bersilangan didepannya.Yg sontak saja langsung membuat Yuran menatap tajam kearah mereka, "Apa anda ti
Beberapa saat yg lalu ..."H-hei bagaimana sekarang?""Kalau begitu cukup berikan suratnya saja, dan katakan sesuai perintah dari beliau." Dan keduanya pun mengangguk tanda setuju, ditengah-tengah kebingungan Yuran yg masih bingung melihat kearah pria bertubuh jangkung yg saat itu saling berbisik didepannya."Haloo?? Tuan-tuan sekalian! Jadi bagaimana apa aku bisa masuk kedalam atau tidak huh!?" Tanya Yuran dengan nada sedikit kesal, karna kehadirannya disana dirasa telah diabaikan secara sengaja oleh kedua pria setengah binatang itu. Yg jika ia amati sebelumnya merupakan "orang-orang" dari Madam Rossie, Melihat dari gaya pakaiannya yg memiliki corak warna senada dengan wanita tua itu,Tapi, salah satu pria didepannya lagi-lagi melarangnya setelah tepatnya keduanya secara serentak menundukkan kepalanya."Sayangnya tidak. Kami tetep tidak bisa mengijinkan nona Saber untuk masuk kedalam karna suatu alasan tertentu ... T-tapi sebagai gantinya, kami diperintahkan untuk memberikan surat