Arc dari Vol I berakhir disini ya, dilanjutkan dengan Arc dari Volume berikutnya yg semakin seru lagi nantinya. Spoiler dikit 🤭, Kemungkinan akan banyak action berikutnya. Btw, Terimakasih buat para pembaca setia ceritaku ini, dan terus dukung biar aku tambah semangat lagi buatnya hehe. 💕
Hari itu, ditengah-tengah suasana hiruk pikuk para pedagang setempat ditengah hari yg terik dan sungguh menyilaukan mata. Sebuah tenda kecil yg jauh dari kata ramai rupanya sedang didatangi pengunjung satu-satunya yg mencoba untuk mengintip masuk kesana,"Hei, kenapa kau malah masuk ketempat kumuh ini sih? Seharusnya kita itu mendatangi toko yg satunya, bukan yg ini!""Ah sudahlah berhenti mengomel. Toh dua-duanya sama menjual barang yg kita butuhkan saat ini bukan?!""Dan lagi aku tidak mau berdesak-desakan disana, terlebih ditengah-tengah cuaca seperti ini ..."Didalam, keduanya sedikit berkeliling mengamati segala perlengkapan dengan model lampau yg terpasang acak dipapan kayu diatas kepalanya saat itu. Barisan dari pedang-pedang yg telah usang yg masih tidak laku terjual, hampir terisi memenuhi rak-rak kayu dari tenda kecil tersebut."Sepertinya aku tau kenapa tempat ini tidak didatangi satu pembeli manapun diluar sana ... Lihat saja dari harga yg tertera disana! Bukankah orang-or
Masih ditempat yg sama, tapi kali ini dengan suasana hati yg jauh lebih berbeda dari sebelumnya."Maafkan kami! T-tolong maafkan kecerobohan kami padamu tuan!!""E-eh apa yg kalian lakukan?! Ayolah tolong ... J-jangan seperti ini padaku. Sudah kubilang bukan, bahwa yg tadi itu adalah salahku!""Jadi tolong cepatlah bangun-"Ucapan sang Capt buru-buru dibantahkan oleh seruan dari salah satu kakak beradik didepannya saat itu,"Tidak! Anda tidak salah kok tuan pembeli! Menyerang secara mendadak satu-satunya pembeli yg ingin datang ketempat kumuh ini ... Tidak lain merupakan sebuah kesalahan yg tidak bisa dimaafkan oleh kami sendiri!""K-kakak tertua benar! Kami benar-benar memohon pengampunan dari anda tuan pembeli ...!"T-tuan pembeli? Astaga panggilan yg sungguh memalukan sekali!Mendengar itu Yuran hanya bisa menghela napasnya, sesekali ia menepuk jidatnya sedikit frustasi disana. Sejujurnya ia tidak bisa berkata-kata kembali. Apalagi sekedar unt
"Ah begitu rupanya, jadi dik petualang ini orang baru didistrik ini ya? Dan sekarang tuan pembeli ini ingin membeli alat-alat perlengkapan untuk awal petualang baru tuan didistrik kami kan?""B-benar nyonya ... " Jawab Yuran kaku terduduk saling berhadapan satu sama lain dengan wanita lansia tersebut, Setelah kesalahpahaman yg terjadi padanya sebelumnya, dengan penuh keramahan-tamahan pihak pemilik dari tempat ini segera mengajak Yuran untuk sekedar mengobrol disebuah ruangan kecil yg berada dibawah tanah saat ini.Ini merupakan pertama kalinya Yuran mengalami hal tersebut, sungguh unik tapi nyata ...Karna tak disangka dibalik tenda kecil tersebut. Justru memiliki ruangan rahasia yg menurutnya cukup besar untuk ditinggali 1 keluarga didalam sana, dan lagi walaupun dijaman ini masih tidak adanya teknologi canggih seperti kipas maupun AC (Air Conditioner) entah kenapa udara disini tidak terasa pengap ataupun sesak sama sekali. Melainkan udaranya justru terasa sejuk dan dingin entah ke
("Huh? Para penyihir putih katamu!? B-bentuk kosakata apa lagi itu? siapa yg sedang kau maksud disini sih?!")Yuran sedikit kebingungan dan langsung segera menyela pembicaraannya, saat tiba-tiba sebuah kata baru muncul ditengah-tengah pembicaraan keduanya saat ini. Tapi dengan nada suara santainya sang Dewi itu menjawab dengan diikuti gurauan kecil diujung sana,("Hm? Bukankah aku sudah pernah menjelaskannya padamu ya Capt? Atau mungkin tidak ya~? Tapi seingatku sudah pernah kujelaskan deh haha!")("Aish sialan kau ini ya, kapan kau pernah menjelaskan informasi itu sebelumnya huh!? Akulah yg selalu bertanya lebih dulu padamu, disaat kau selalu mengabaikanku disini!")Saat Yuran meluapkan semua emosinya pada wanita itu, tanpa sadar wajahnya berubah disana. Ia langsung mengerenyitkan dahinya seorang menahan kesal saat dirinya masih berkomunikasi dengan sang Dewi itu disana,Yg sontak saja langsung membuat wanita lansia sipemilik tenda ini sedikit khawatir melihatnya,"Ada apa dik petual
Hingga siang hari pun berganti menjadi malam hari, suara jangkrik yg diiringi sayup-sayup suara dari binatang liar dari arah hutan dibelakang penginapan dimana Yuran menetap disana.Tapi walaupun malam semakin larut, terlihat didalam kamar sang Captain saat ini masih menunjukkan aktivitas dari pemilik kamar disana dengan masih menyalanya lampu minyak yg berada ditengah-tengah ruangan kecil disana.Yuran masih terduduk menyender dibawah ranjang kayunya dengan beberapa lembar kertas dari gulungan perkamen berserakan dilantai dekat kakinya saat itu, serta ditangannya saat ini tengah membaca sebuah buku tebal dengan ukiran tangkai kayu asli yg saling menyebar membentuk sebuah pola lingkaran yg tampak menghiasi sebuah pohon beringin bercahaya didalamnya.Tak pula juga dengan tambahan dari 4 batu permata menghiasi ujung dari garis buku usang tersebut. Tidak ada judul mengenai buku apa yg tengah ia baca saat itu, hanya saja buku tersebut diberikan sebag
Tapi anehnya tidak ada yg berubah terutama 3 berlogo icon bulat dari data status "Kemampuan Skillnya" yg berwarna【 Hitam 】Pola garis Bintang hitam dengan 2 mata elang ditengahnya), 【 Putih 】Asap putih berbentuk seperti tetesan air, dan【 kuning 】Logo tambah dengan 3 bintang Sparkles diluarnya.Ketiga login itu masih tidak bisa ia buka dengan status masih terkunci, dan saat Yuran bertanya tentang mengapa itu masih tidak terbuka pada sang Dewi. Lagi-lagi dengan nada sedikit mengejek seperti biasanya ia mengatakan kalau itu karna pengaruh dari levelnya yg masih dibawah angka mencukupi untuk bisa membuka pengaturan disana.Dan kesialannya tidak sampai disitu saja, untuk bisa memasuki sebuah Dungeon yg sangat terkenal dikalangan para petualang didistrik ini, Yuran harus lebih dulu mencapai Level 10. Terlebih lagi dia tidak bisa memasukinya sendiri, dibutuhkan sebuah guild/kelompok yg minimal terdiri dari 5 orang untuk kemudian ia bisa mendaftarkan dirinya untuk
"Sial! A-aku lupa untuk mengecek peningkatan statusnya sebelumnya ... Tapi dari kapan siklus perubahan ini dimulai? A-apa jangan2 ini sudah berlangsung sejak semalaman!!?" Serunya dan dengan sigap ia menangkupkan telapak tangannya kedahi Yuran saat itu juga.Dengan bantuan dari sihir apinya wanita itu mengalirkan sebuah sihir berwarna hitam dari jari jemarinya disana. Warna sihir hitam pekat yg terus menjalar seperti aliran listrik dan menyebar diarea pembuluh darah Yuran hingga yg semula tersumbat karna efek dari pembekuan pada seluruh pembuluh darahnya saat ini,Hingga sekitar kurang dari 15 menitan akhirnya sang Dewi Athena berhasil menormalkan kembali aliran darah pada tubuh sang Capt yg sebelumnya mengalami pembekuan sementara, wajah yg semula putih pucat seperti orang yg sedang gerkena hipotermia. Kini perlahan-lahan berubah normal seperti sedia kala.Darah sudah mengalir disekujur tubuhnya segera mengembalikan suhu tubuhnya menjadi hangat kembali, dengan denyut nadi yg juga berd
Terkepung tidak mampu untuk bergerak, tapi walaupun begitu aku tidak akan sedikitpun berniat untuk mengendurkan tingkat kewaspadaan, serta rasa semangatku untuk terus bertahan ditengah-tengah kondisi tidak menguntungkanku sama sekali.Karna sesi latihan pagi ini memfokuskanku untuk mengasah kemampuan dari Skill【 Matrial Arts 】ku yg masih berstatus lemah saat ini, walaupun sebelumnya aku sudah sedikitnya menunjukan peningkatan kekuatannya. Tapi nyatanya itu semua masih jauh dari kata sempurna dimata orang menyebalkan ini!"Yg kau lakukan masih belum cukup Capt! Daya serangmu lemah tak bertenaga sekali! Jika kau memang tidak bisa menyerang lebih dulu, setidaknya fokuslah pada sisi pertahananmu saat ini!" Ucap sang Dewi yg mengamati Yuran dari atas sebuah dahan pohon tak jauh dibelakangnya saat ini.Tak lupa ia duduk dengan posisi anggunnya, menyilangkan sebelah kakinya yg secara tidak langsung menampilkan kedua kaki jenjangnya yg menggantung diatas sana. Jika Yuran pria mungkin saja ia
"Kalau kaian sudah selesai, segera kembali ke posisi masing-masing. Bos akan segera tiba kurang dari 1 setengah jam lagi, Jadi diam dan jangan membicarakan hal yg akan memicu kemarahannya?" Ujarnya, dan tepat sebelum wanita itu menghilang dibalik pintu. Ia kembali berkata dengan ekspresi wajah datarnya,"Satu lagi kau Aidil, hari ini kau yg akan menjaga bocah setengah sekarat itu. Pastikan dia masih bernafas sampai esok pagi, atau kau yg akan kubuat tidak bernapas lagi."Ucapan sekilas tapi meninggalkan bekas pada kedua pria itu, yg serentak bulu kuduknya ikut berdiri setelah mendengar kata-kata penuh ancaman yg keluar dari mulut wanita bernama "Risa Pisauleth" tersebut."Aghh! Yg benar saja ... Kenapa aku harus terjebak diantara orang-orang gila ini!" Tapi tidak dengan pria bernama Aidil yg hanya menghela napasnya, memijit pelan pangkal hidungnya yg terasa pusing. Mendengar keluhannya itu, sontak saja langsung membuat kedua rekan lainnya tidak bisa menahan tawanya disana.Terlebih di
Potion ketiga dan keempat yg sama2 memiliki bentuk botol bulat cembung, dengan penyumbat seperti spon coklat dengan diikat tali rami tambahan pada penutup atasnya.【 Potion of Fire Breath 】,【 Potion of Ice Blade 】. Berbeda dari sebelumnya, kedua ramuan ini justru merupakan ramuan berjenis serangan hingga bahkan mampu menciptakan sebuah ledakan api yg sangat besar. Ataupun salah satunya merupakan sebuah serangan dari puluhan pedang yg terbuat dari es, Jika seseorang menyemburkannya langsung kearah lawan mereka.Tapi walaupun begitu ramuan sihir ini bersifat instan dan hanya bisa digunakan sekali disetiap 1 botol pemakaiannya, Bukankah semua khasiat itu terdengar sangat menarik?Apalagi untuk orang yg tidak mahir dalam menggunakan pedangnya, karna selama ini yg bisa ia lakukan hanya berupa serangan langsung. Baik itu menggunakan seni beladirinya ataupun menggunakan senjatanya dahulu.Dan Sekedar info saja Yuran membeli kedua potion tersebut masing2 hingga 4 botol lebih. Walaupun ia masi
"Cih! Keluar kau jalang sialan! Sipelacur wanita GreenEarth, Zizi Lishabeto!" Tepat setelah teriakan penuh kebencian dari pria demi human itu, tak lama seorang wanita mulai muncul dari kejauhan. Tepatnya dari arah belakang mereka saat itu dengan diikuti suara tawanya,"Wah-wah kupikir ada anjing liar yg sedang bermain dengan keponakan lucuku itu, hingga tanpa sadar ia kehilangan jalan pulangnya. Tapi lihat apa yg sedang kutemukan disini?" Wanita muda itu tampak berdiri dengan santainya, sambil ditemani beberapa kesatria dengan anak panah mereka tepat dikedua sisinya disana. Bisa terlihat juga 2 pedang berwarna hijau sedang melayang-layang diatas kepalanya disana,"Rupanya hanya 3 ekor anjing kampung yg sedang tersesat diwilayah kami ya hahaha!" Ledek wanita tersebut yg juga langsung disahutinya kembali."Benarkah? Kupikir bukan hanya kami seorang yg tersesat disini, melainkan bocah kecil itu juga~ Tapi jangan khawatir, sekarang keponakanmu itu sedang berada ditangan yg tepat ..."Me
"Huuu ... Ibu, ayah ... Kalian ada dimana!? D-disini menyeramkan sekali hiks... Nenek tolong aku!!"Dengan ekspresi wajah semakin ketakutannya, bocah itu pun kembali menangis sejadi-jadinya. Berteriak memanggil-manggil nama kakak serta anggota keluarganya, yg masih tidak kunjung datang kepadanya. Berjalan tidak tentu arah, hanya bisa mengikuti kemana kakinya melangkah saat ini. Berjalan semakin dalam masuk kearah hutan lebat yang tidak bisa bocah itu kenali lagi. Dimana dia sekarang? Dan kenapa dia bisa berakhir ditempat itu?Tidak ada lagi yang bisa ia mintai pertolongan, menangis pun sudah percuma sekarang. Bocah itu sudah benar-benar jauh dari jejak kakak maupun orang tuanya saat ini. Dengan kata lain, ia sudah tersesat sekarang. Siapapun tolong aku! Hingga tak lama terdengar didekatnya saat itu juga, suara berupa auman yg ia ketahui kalau itu berasal dari seekor monster iblis diarea hutan dibelakangnya saat itu. Yg juga diikuti suara kicauan dari beberapa burung-burung yg mulai b
3 jam sebelum penculikan itu terjadi ...Siang itu disuatu rumah hunian besar bergaya alami, dengan didominasi warna coklat pada struktur bangunan yg sepenuhnya terbuat dari kayu-kayu pohon yg kokoh disetiap sudutnya. Tak lupa juga warna pendukung abu-abu yg berfungsi sebagai garis penghias dibagian luar dari rumah yg terletak ditengah2 sebuah hutan disana.Hingga tak lama disela-sela ketenangannya tersebut, seorang bocah perempuan tengah berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki. Menuruni beberapa anak tangga dengan riangnya,"Ayo-ayo cepat kejar Kin! Yg lambat akan diberi hukuman loh~!" Serunya yg juga langsung disahuti suara lelaki dari dalam rumah tersebut, "Ayolah kin, ini bukan waktunya untuk kita bermain... Atau Nenek akan memarahiku lagi, jika aku belum mengerjakan semua tugas yg telah ia berikan hari ini ...!" Jawabnya sambil menenteng sepasang sendal kayu ditangan kirinya,Tapi bukannya berniat untuk mengikuti laju dari bocah perempuan yg masih berlari beberapa meter didep
"Hmmm!! Hmm!!" Suara jeritan dari salah satu sandranya yg tampak berusaha untuk berontak, melepaskan tali yg tengah mengikat tubuhnya saat itu juga. Walaupun mulut dari keduanya sudah tersumpal kain, tapi tidak membuat orang itu menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi yg sedang menimpa mereka."Untuk itu kau atur saja nanti deh bagaimana baiknya. Mau kau pisahkan satu-satu, atau kau juga boleh menaruhnya sekaligus disatu tempat. Pokoknya aku tidak peduli~" Jawab pria bertopi koboi dengan malasnya. Tapi tak lama kemudian ia segera menoleh kebelakang. Menatap tajam kearah anak buahnya disana, "Tapi ingat tetap waspada dan perketat lagi keamanannya menjadi dua kali lipat, khusus pada malam ini. Apa kalian mengerti?!" "Baik boss!" Jawabnya serentak sebelum salah satu dari anak buahnya tersebut mulai menghilang dibalik pintu masuk. Dan dua lainnya langsung bersiaga disudut ruangan,Dan pria bertopi koboi itu kemudian berjalan mendekat kearah 2 sandranya yg sudah tertelungkup tida
Hingga tak lama bisa terlihat ekspresi sipenjual yg mulai berubah panik saat ia melihat Yuran yg hanya diam mengepalkan tangannya, tidak merespon kembali ucapannya barusan. Setelah rasa keengganan untuk mengakui kondisi dari barang yg ia jajalkan dilapaknya saat itu, terbilang memanglah tidak layak untuk dijual kembali. Dan sekali lagi ia mencoba untuk mempertahankan egonya,Karna bagaimana juga ia ingin bisa membawa hasil yg bagus untuk ia berikan pada keluarga kecilnya."...69 koin Will! Aku tidak bisa lagi menurunkan harganya nona ... A-atau, lebih baik nona pergi saja dari lapakku ini! Jika memang tidak sanggup untuk membelinya ..." Serunya yg tiba-tiba saja mulai meninggikan suaranya, membentak Yuran tepat disampingnya saat itu.Yg seketika langsung merubah raut wajahnya semakin muram mendengarnya,Orang ini benar-benar ...!!Dan tanpa banyak bicara lagi Yuran mulai membalikan badannya, segera menjauh dari lapak sipenjual pakaian loak tersebut. "E-eh!!!?" Pekiknya kaget melihat
Dan selagi ia menunggu disana Yuran sesekali tampak menghampiri toko-toko lain yg ada didekatnya saat itu, untuk sekedar menghilangkan rasa jenuhnya. Terlebih toko yg ia datangi saat ini merupakan penjual dari pakaian-pakaian yg memiliki desain yg sangat unik, adapun warna dari coraknya yg terbilang sangatlah ketinggalan jaman untuk seukuran manusia yg datang dari dunia penuh teknologi yg sangatlah maju."Ah maaf permisi tuan, berapa harga untuk pakaian yg ada disana?"Melihat kehadiran Yuran kelapaknya, sontak saja membuat sipenjual pakaian itu langsung bersemangat melihatnya."Oh! Apakah nona tertarik ingin membeli kaos hitam berlengan panjang yg ada disana!? Tidak mahal kok, hanya seharga 100 koin Will saja!"Wow 100 koin Will katanya tadi!? I-itu berarti senilai hampir 100 koin Perak?? Yg benar aja! Apa dia sengaja ingin memeras petualang baru sepertiku?! Omel Yuran yg menggerutu diam2 didalam hatinya."Wah kenapa mahal sekali tuan? 50 Koin Will, aku akan langsung mengambilnya. At
[[ Kabar Surat Terbaru - GreenNews Harian! ]]Itulah barisan kata pertama pada highlight tulisan pembuka artikel diawal berita. Yg barusaja diterbitkan dan diedarkan kepada penduduk kerajaan. Tapi yg menjadi pusat perhatian bukanlah berada pada halaman surat pertama pada lembar berita tersebut, melainkan semua perhatian langsung terpusat pada lembar halaman terakhirnya. Tepatnya berada dibawah kolom kedua, dibagian kanan atas surat kabar. Yg sering kali merupakan halaman untuk memberikan informasi dari sang jurnalis, mengenai daftar dari pencarian orang atau yg biasa disebut dengan "Buron". Yg saat itu tengah dicari keberadaanya oleh pihak keamanan internal kerajaan setempat.Dan inilah informasi detailnya,...{{ Selamat Pagi, Salam sejahtera untuk semua penduduk Kerajaan Crimson dimanapun kalian berada. Semoga dewa Zeus selalu melindungi kita semua dari nilai-nilai penyimpangan sosial, serta selalu menjunjung tinggi nilai keadilan. Pagi ini secara mengejutkan laporan datang dari s