Jarak antara Mark Jung dan Elisa Fu semakin merenggang. Mark Jung mulai menjaga jarak untuk menghindari kecurigaan, dia hanya berbicara dengan Elisa Fu saat membahas hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan . Bagi Mark Jung misinya saat ini lebih penting dari apapun. Mark Jung mulai semakin dekat dengan Fallin Ma.
Elisa Fu juga berencana menjaga jarak dengan Mark Jung, serta berusaha untuk menerima kedekatan Mark Jung dan Fallin Ma sesuai dengan rencana awal. Hanya saja hatinya tetap terasa nyeri dan marah. Bagaimanapun ini adalah pilihan yang telah dibuat olehnya dan pengorbanan yang harus dia lakukan. Elisa Fu berusaha untuk tetap menunjukkan sikap profesionalisme nya saat bekerja.
Fallin Ma menyadari kerenggangan antara Mark Jung dan Elisa Fu. Meskipun Fallin Ma telah menanyakan kepada keduanya, tetapi keduanya mengelak . Mungkin, lebih baik baginya untuk tidak ikut campur. Siapa tahu, bahwa semua itu hanya pesangkanya.&nb
1 bulan berlalu sejak hari perayaan. Setelah gaun rancangannya dikenakan oleh Nyonya Smirth, ada banyak pesanan yang membanjiri perusahaan mereka. Bagaimanapun, Nyonya Smirt adalah seorang ratu fashion, sang nyonya mengatakan di sebuah wawancara tentang siapa yang telah merancang gaunnya. Ada banyak nona muda yang menginginkan agar Fallin Ma yang merancang gaun mereka. Karir Fallin Ma sebagai seorang Desainer Fasion bersinar dalam waktu singkat. Hal ini tentu saja, diam-diam membuat seseorang merasa iri melihat keberhasilannya itu. Meskipun dia masih bersikap ramah padanya. Diam-diam dia merasa kesal karena dialah yang mengajarinya dan menbawanya. Namun, Fallin Ma justru merebut segala yang telah dia miliki. Saat ini, perusahaan sedang mengadakan rapat untuk memilih perwakilan untuk bertanggung jawab dalam acara Fashion bulan ini. Biasanya, Elisa Fu yang bertanggung jawab sebagai desainer utama. Kali ini, keputusannya telah berbeda. S
Mark Jung mengambil kain ditangan Fallin Ma. Tatapannya menatap lurus ke arahnya. Tubuh Elisa Fu gemetar merasakan kemarahan dari pria itu. "Mark Jung, aku-"Mark Jung berjalan menuju gaun-gaun yang digantung. Ia memeriksa setiap gaun dan menemukan gaun berwarna kuning yang sama dengan warna kain ini. Direktur Jung mengambilnya. Tangannya menelusuri gaun itu."Apa kau mencoba berbuat cara licik untuk menjatuhkan Fallin Ma?""Tidak. Apa maksudmu?" Elisa Fu berusaha bersikap tenang.Mark Jung berbalik ke arah Elisa Fu. " Kau sengaja menghancurkan gaun yang asli dan justru menggantinya dengan gaun berkualitas rendah bukan?""Tidak, aku justru yang memperbaikinya. Fallin Ma tidak bisa membedakan kain berkualitas-""Jangan berbohong!"Elisa Fu hanya diam, tidak menjawab. Ia tidak ingin dibenci dengan mengungkapkan rencana liciknya ini. Namun, tanpa mengucapkannya, Mark Jung telah mencurigainya.&nbs
Para model mulai berjalan di atas catwalk. Semua orang memandang ke arah para model. Setelah semua model keuar memamerkan gaun-gaun rancangannya. Kini Disainer utama keluar dan tersenyum ke arah orang-orang yang melihatnya. Fallin Ma memandang ke arah sekitar mencari keberadaan Mark Jung. Ia sedikit kecewa karena Mark Jung tidak melihat pertunjukkannya. Meskipun begitu Fallin Ma melakukan yang terbaik untuk menjawab setiap pertanyaan yang ditujukan padanya. Diantara para penonton, ada seorang Desainer ternama yang mengawasinya. Senyum terukir saat dia melihat Fallin Ma yang berbicara dengan tenang dan penuh percaya diri. Hal itulah yang menarik bagi Disainer Hong. Awalnya, dia mengagumi gaun rancangannya yang dibuat untuk Nyonya Smirth. Tidak pernah disangka olehnya bahwa gaun indah yang digunakan oleh ratu fashion ternyata dibuat oleh seorang Desainer baru. Meskipun baru, tetapi Fallin Ma telah menunjukkan bakatnya. *** "Aku h
Fallin Ma berulang kali menekan bel, tetapi pintu masih belum juga terbuka. Ia mengambil ponselnya dan kembali menghubungi Elisa Fu. Namun hanya operator yang membalas panggilannya. Fallin Ma kemudian memutuskan untuk menunggunya di dalam. Ia menekan kata sandi yang masih dia ingat dengan baik. Saat itu dia melihat sepatu seorang pria disana. Fallin Ma merasa familiar dengan sepatu itu. Ini mirip dengan milik Mark Jung. Apakah Mark Jung juga ada disini? Mungkin terjadi sesuatu pada Elisa Fu hingga membuat Mark Jung lebih memilih bersamanya dibandingkan untuk menghadiri fashion show pertamanya. Ada rasa nyeri di dadanya saat ini. "Tidak, tidak seharusnya aku merasa tidak senang karena hal seperti ini." Fallin Ma melangkah masuk dan memanggil saudaranya . Namun, tidak ada jawaban. Di sekitar ruang tamu juga tidak ada seorangpun. Ia terus berjalan hingga tanpa sadar kakinya melangkah ke kamarnya. Suara aneh terdengar dari kamar. Fallin Ma, awalnya berpikir u
"Apa yang kau katakan?""Aku ingin mengundurkan diri dari perusahaan.""Fallin Ma, kau pasti bercandakan?""Aku serius.""Fallin Ma, jika kau meninggalkan psrusahaan ini, kemana kau akan pergi? Selain aku dan Elisa, sulit bagimu untuk mendapatkan bantuan bertahan di kota ini.""Sepertinya, kau begitu berbangga diri karena hal itu" Diam-diam Falin Ma mencibirnya dalam hati"Kau tidak perlu khawatir. Aku telah mendapatkan pekerjaan di Perusahaan milik Desainer Hong.""Apa?""Aku juga akan mengganti semua uang yang telah kau keluarkan untukku. Aku pergi! Permisi!" 
3 Bulan Kemudian"Waktunya telah tiba!" Senyuman terukir dibibir Tuan kecil ini.Tok tok tok"Tuan Muda Halbert, apakah anda butuh bantuan saya untuk bersiap?""Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri. Kau tunggu saja bersama papa. Aku akan segera keluar." Halbert Gao menanggapi dengan dingin."Baiklah, Tuan Muda." Ye Meyleen meninggalkan rumangan.Sudah 1 tahun berlalu, tetapi Halbert Gao masih saja bersikap dingin pada Ye Meyleen. Hal ini membuat wanita itu merasa kecewa. Selama ini, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membangun hubungan kembali dengan anak asuhnya itu. Namun, semua sia-sia.Halbert Gao masih saja mempertahankan tembok yang
Sudah lama sejak dia tidak bertemu dengan mantan suaminya. Tatapan mata yang dingin masihlah sama seperti di masa lalu. Seorang gadis cantik berada di belakang Edzar Gao.Wanita cantik dan berbudi luhur berusaha menenangkan pria yang diselimuti awan gelap. "Fallin Ma, apa kau mencoba untuk memanfaatkan putraku? Kau telah membuangnya di masa lalu, bagaimana bisa kau tidak tahu malu untuk mendekatinya lagi demi mendapat dukungan keluarga Gao?""Papa, jangan bicara kasar seperti itu pada mama! Akulah yang mendekati mama!""Tuan Besar Gao, saya tidak ada niatan seperti itu. Jika anda tidak menyukainya maka saya akan pergi.""Mama,"panggil Halbert Gao, tangannya kembali menggenggam tangannya.Fallin Ma melepaskan tangannya dengan
Fallin Ma memandang anak laki-laki yang tertidur di sofa. Dia menghela nafas berat, ada apa dengan anak ini? Kenapa dia masih datang meskipun diabaikan. Anak ini begitu keras kepala sama seperti papanya. Fallin Ma memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya, untuk membangunkannya. Halbert Gao terbangun, tatapannya masih kosong. “Kembalilah pulang dan jangan datang la—““Mama, apa aku masih bermimpi?” Halbert Gao tiba-tiba memeluknya. Fallin Ma terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba itu.“Akhirnya mama menemuiku aku sangat bahagia. Ini adalah mimpi terindah dalam hidupku.”Fallin Ma justru mendorong tubuh kecilnya untuk melepaskan pelukannya. Dia tidak ingin menerima ketulusan dari putranya ini. Lebih tepatnya, dia tidak dapat mempercayai sebuah ketulusan.“Buka matamu, Tuan Muda Gao. Kembalilah ke rumah. Jangan datang lagi untuk menemuiku. Tolong, jangan buat aku berada dalam ma
Beberapa bulan berlalu, saat mereka bertiga menjalani kehidupan yang damai. Tiba-tiba sebuah badai datang dalam keluarga ini. Kejadian yang seharusnya merenggut nyawa salah satu dari mereka.“Berani sekali seseorang ingin melenyapkan putraku!” Edzar Gao mendapat laporan bahwa telah menjadi incaran seseorang. Beruntung orang-orangnya dapat menangkapnya. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai mereka tidak dapat menahannya. “Siksa orang-orang itu sampai mereka m
Edzar Gao mulai merasa cemburu pada Fallin Ma yang lebih memperhatikan Halbert Gao. Alasannya membawa putranya agar mereka bisa menjadi sebuah keluar. Pada akhirnya yang terjadi justru diluar perkiraannya.Fallin Ma bahkan menyiapkan makanan kesukaan Halbert Gao. “Kenapa kau tidak pernah membuat makanan kesukaanku?”“Apa kau mempunyai makanan kesukaan? Aku pikir kau menyukai semua makanan.” Fallin Ma menjawab dengan datar.“Tentu saja aku memilikinya. Haruskah aku membuat daftarnya agar kau percaya?”.“Tidak perlu. Jika kau ingin makan yang kau inginkan maka masaklah sendiri. Aku tidak memaksamu untuk makan jika kau tidak menyukainya.Edzar Gao memilih mengalah dan menikmati makanan itu. Halbert Gao merasakan tatapan tajam dari ayahnya yang memiliki aura gelap yang mencekam. Pria kecil itu justru tersenyum karena bisa mengalahkan papanya. Walau dia merasa kasihan padanya yang berusaha menarik
“Masuklah dulu, kita bicara didalam!”“Apa kau yakin aku boleh masuk?”“Ya, asalkan kau tidak melakukan hal yang aneh.” Edzar Gao masuk ke dalam apartemennya.ruangannya begitu sempit, tidak banyak kursi yang ada di rumah ini. “Apa kau nyaman di tempat seperti ini? Aku memiliki mansion lain, kau bisa tinggal disana.”“Tempat ini cukup baik.
“Terima kasih atas bantuanmu, Tuan Besar Gao.““Apa hanya ucapan terima kasih saja? Aku telah melakukan banyak—““Kau sendirikan yang memaksa untuk melakukan itu? Apa kau mulai mengeluh karena membantuku?”“Bukan seperti itu. Aku—““Apa yang kau inginkan? Aku ingin untuk membayar hutang atas kebaikanmu!” Fallin Ma mengucapkan dengan nada dingin.“Kau bisa lakukan satu hal untukku!” Senyum licik terukir dibibirnya. “Jadilah kekasihku!” .“Apa kau sudah gila? Kau masih bertunangan tapi kau... ““Aku sudah bilang pertunanganku dan Ye Meyleen telah berakhir.”“Publik masih menganggap kalian bertunangan. Namaku akan menjadi sorotan scandal lagi jika seperti itu. ““Aku akan mengumumkan semuanya ke publik. Jika itu yang kau inginkan.”“Tua
Mereka akhirnya dapat kembali ke kota. Edzar Gao menegur saudaranya yang juga terlibat. Fallin Ma juga menegur Halbert Gao. “Jika kau melakukan cara tercela lagi maka aku tidak akan pernah menemuimu lagi.”“Maaf, Ma. Tolong jangan marah. Aku hanya ingin kalian bersama lagi.”“Tidak mungkin untuk bersama lagi. Halbert, kau harus mengerti bahwa sesuatu yang buruk terjadi baik.”
Sejak dia merasakan puding buatan Fallin Ma, dia menginginkan menikmati masakan lain darinya untuk bisa bertahan hidup. Awalnya Fallin Ma menolaknya, “ Aku bukan seorang pelayan, kenapa aku harus menyiapkan makanan untukmu.” Wanita itu menunjukkan sisi angkuhnya, tetapi pada akhirnya dia membuatkan dua porsi dan memberikan satu untuknya. Fallin Ma memberikan sebuah alasan, “ Aku tidak ingin menjadi tersangka karena membiarkan Tuan Besar Gao menjadi kurus dan mati karena kelaparan.” Meskipun disindir seperti itu, Edzar Gao tidak melawan. Mereka mulai sering makan bersama, tetapi Falin Ma tiba-tiba memberikan kesepakatan yang aneh. “Mulai hari ini kita akan bagi tuas. Aku sudah memasak dan sungguh melelahkan untuk melakukan semuanya sendiri sedangkan kau hanya duduk diam tanpa melalukan apapun, jadi lebih baik kau membantuku untuk mencuci peralatan makan.” “Apa? Fallin Ma. Kau memintaku untuk mencuci? Kau sudah terlalu berani
“Kenapa kau tiba-tiba ingin membatal pertunangan ini?” “Itu karena tidak ada harapan untuk hubungan ini. Aku merasa tetekan untuk mengambil peran sebagai seorang nyonya.” “Kalau begitu, kau tidak perlu melakukan pekerjaan yang memberatkan seperti itu. “ “Ini bukan tentang hal itu, aku merasa tertekan dengan segala pandangan orang tentangku yang terus membandingkanku dengan Nona Ma.” “Aku akan membereskan mereka semua, kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.” “Edzard Gao, aku sungguh tidak bisa lagi melanjutkan hal ini. Aku kehilangan kebebasanku dan harus menjalani aturan ketat. Desakan para tetua juga tidak bisa dihindari. Aku tidak ingin lagi terikat dalam tekanan ini.” Edzar Gao terdiam sejenak melihat ekspresi Ye Meyleen yang hampir menangis. Dia memahami beban berat yang harus ditanggungnya. Ye Meyleen adalah salah satu orang paling berharga baginya. Kebahagiaannya adal
Seberapa keraspun Fallin Ma memaksa untuk Halbert Gao menjauh darinya, anak itu tetap saja datang padanya. Bahkan menunggunya di depan pintu apartemennya. Fallin Ma merasa kesal sekaligus tersentuh dengan kegigihan anak itu. Namun, dia tidak bisa bersamanya. “Tuan Muda Gao, saya mohon untuk tidak membuat saya dalam kesulitan. Bisakah kau menghubungi Tuan Besar Gao untuk membawamu pulang.” Fallin Ma masih menunjukkan sikap dinginnya. “Tidak. Aku tidak akan meninggalkan mama. Biarkan aku berada disisi mama. Aku tidak akan membiarkan mama kesepian.” “Kesepian? Aku tidak merasa seperti itu.” “Mama, kau tidak bisa menutupinya dariku. Aku tahu bahwa mama merasa kekosongankan? Banyaknya masalah yang menekan mama dan membuat mama berusaha untuk tetap kuat. “ “Tuan Muda Gao, apa kau memandangku sebagai wanita lemah seperti itu? Aku .... “ Tangan kecilnya menggenggam tangan lentik yang lebih besar
Fallin Ma memandang anak laki-laki yang tertidur di sofa. Dia menghela nafas berat, ada apa dengan anak ini? Kenapa dia masih datang meskipun diabaikan. Anak ini begitu keras kepala sama seperti papanya. Fallin Ma memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya, untuk membangunkannya. Halbert Gao terbangun, tatapannya masih kosong. “Kembalilah pulang dan jangan datang la—““Mama, apa aku masih bermimpi?” Halbert Gao tiba-tiba memeluknya. Fallin Ma terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba itu.“Akhirnya mama menemuiku aku sangat bahagia. Ini adalah mimpi terindah dalam hidupku.”Fallin Ma justru mendorong tubuh kecilnya untuk melepaskan pelukannya. Dia tidak ingin menerima ketulusan dari putranya ini. Lebih tepatnya, dia tidak dapat mempercayai sebuah ketulusan.“Buka matamu, Tuan Muda Gao. Kembalilah ke rumah. Jangan datang lagi untuk menemuiku. Tolong, jangan buat aku berada dalam ma