1 bulan berlalu sejak hari perayaan. Setelah gaun rancangannya dikenakan oleh Nyonya Smirth, ada banyak pesanan yang membanjiri perusahaan mereka. Bagaimanapun, Nyonya Smirt adalah seorang ratu fashion, sang nyonya mengatakan di sebuah wawancara tentang siapa yang telah merancang gaunnya. Ada banyak nona muda yang menginginkan agar Fallin Ma yang merancang gaun mereka.
Karir Fallin Ma sebagai seorang Desainer Fasion bersinar dalam waktu singkat. Hal ini tentu saja, diam-diam membuat seseorang merasa iri melihat keberhasilannya itu. Meskipun dia masih bersikap ramah padanya. Diam-diam dia merasa kesal karena dialah yang mengajarinya dan menbawanya. Namun, Fallin Ma justru merebut segala yang telah dia miliki.
Saat ini, perusahaan sedang mengadakan rapat untuk memilih perwakilan untuk bertanggung jawab dalam acara Fashion bulan ini. Biasanya, Elisa Fu yang bertanggung jawab sebagai desainer utama. Kali ini, keputusannya telah berbeda. S
Mark Jung mengambil kain ditangan Fallin Ma. Tatapannya menatap lurus ke arahnya. Tubuh Elisa Fu gemetar merasakan kemarahan dari pria itu. "Mark Jung, aku-"Mark Jung berjalan menuju gaun-gaun yang digantung. Ia memeriksa setiap gaun dan menemukan gaun berwarna kuning yang sama dengan warna kain ini. Direktur Jung mengambilnya. Tangannya menelusuri gaun itu."Apa kau mencoba berbuat cara licik untuk menjatuhkan Fallin Ma?""Tidak. Apa maksudmu?" Elisa Fu berusaha bersikap tenang.Mark Jung berbalik ke arah Elisa Fu. " Kau sengaja menghancurkan gaun yang asli dan justru menggantinya dengan gaun berkualitas rendah bukan?""Tidak, aku justru yang memperbaikinya. Fallin Ma tidak bisa membedakan kain berkualitas-""Jangan berbohong!"Elisa Fu hanya diam, tidak menjawab. Ia tidak ingin dibenci dengan mengungkapkan rencana liciknya ini. Namun, tanpa mengucapkannya, Mark Jung telah mencurigainya.&nbs
Para model mulai berjalan di atas catwalk. Semua orang memandang ke arah para model. Setelah semua model keuar memamerkan gaun-gaun rancangannya. Kini Disainer utama keluar dan tersenyum ke arah orang-orang yang melihatnya. Fallin Ma memandang ke arah sekitar mencari keberadaan Mark Jung. Ia sedikit kecewa karena Mark Jung tidak melihat pertunjukkannya. Meskipun begitu Fallin Ma melakukan yang terbaik untuk menjawab setiap pertanyaan yang ditujukan padanya. Diantara para penonton, ada seorang Desainer ternama yang mengawasinya. Senyum terukir saat dia melihat Fallin Ma yang berbicara dengan tenang dan penuh percaya diri. Hal itulah yang menarik bagi Disainer Hong. Awalnya, dia mengagumi gaun rancangannya yang dibuat untuk Nyonya Smirth. Tidak pernah disangka olehnya bahwa gaun indah yang digunakan oleh ratu fashion ternyata dibuat oleh seorang Desainer baru. Meskipun baru, tetapi Fallin Ma telah menunjukkan bakatnya. *** "Aku h
Fallin Ma berulang kali menekan bel, tetapi pintu masih belum juga terbuka. Ia mengambil ponselnya dan kembali menghubungi Elisa Fu. Namun hanya operator yang membalas panggilannya. Fallin Ma kemudian memutuskan untuk menunggunya di dalam. Ia menekan kata sandi yang masih dia ingat dengan baik. Saat itu dia melihat sepatu seorang pria disana. Fallin Ma merasa familiar dengan sepatu itu. Ini mirip dengan milik Mark Jung. Apakah Mark Jung juga ada disini? Mungkin terjadi sesuatu pada Elisa Fu hingga membuat Mark Jung lebih memilih bersamanya dibandingkan untuk menghadiri fashion show pertamanya. Ada rasa nyeri di dadanya saat ini. "Tidak, tidak seharusnya aku merasa tidak senang karena hal seperti ini." Fallin Ma melangkah masuk dan memanggil saudaranya . Namun, tidak ada jawaban. Di sekitar ruang tamu juga tidak ada seorangpun. Ia terus berjalan hingga tanpa sadar kakinya melangkah ke kamarnya. Suara aneh terdengar dari kamar. Fallin Ma, awalnya berpikir u
"Apa yang kau katakan?""Aku ingin mengundurkan diri dari perusahaan.""Fallin Ma, kau pasti bercandakan?""Aku serius.""Fallin Ma, jika kau meninggalkan psrusahaan ini, kemana kau akan pergi? Selain aku dan Elisa, sulit bagimu untuk mendapatkan bantuan bertahan di kota ini.""Sepertinya, kau begitu berbangga diri karena hal itu" Diam-diam Falin Ma mencibirnya dalam hati"Kau tidak perlu khawatir. Aku telah mendapatkan pekerjaan di Perusahaan milik Desainer Hong.""Apa?""Aku juga akan mengganti semua uang yang telah kau keluarkan untukku. Aku pergi! Permisi!" 
3 Bulan Kemudian"Waktunya telah tiba!" Senyuman terukir dibibir Tuan kecil ini.Tok tok tok"Tuan Muda Halbert, apakah anda butuh bantuan saya untuk bersiap?""Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri. Kau tunggu saja bersama papa. Aku akan segera keluar." Halbert Gao menanggapi dengan dingin."Baiklah, Tuan Muda." Ye Meyleen meninggalkan rumangan.Sudah 1 tahun berlalu, tetapi Halbert Gao masih saja bersikap dingin pada Ye Meyleen. Hal ini membuat wanita itu merasa kecewa. Selama ini, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membangun hubungan kembali dengan anak asuhnya itu. Namun, semua sia-sia.Halbert Gao masih saja mempertahankan tembok yang
Sudah lama sejak dia tidak bertemu dengan mantan suaminya. Tatapan mata yang dingin masihlah sama seperti di masa lalu. Seorang gadis cantik berada di belakang Edzar Gao.Wanita cantik dan berbudi luhur berusaha menenangkan pria yang diselimuti awan gelap. "Fallin Ma, apa kau mencoba untuk memanfaatkan putraku? Kau telah membuangnya di masa lalu, bagaimana bisa kau tidak tahu malu untuk mendekatinya lagi demi mendapat dukungan keluarga Gao?""Papa, jangan bicara kasar seperti itu pada mama! Akulah yang mendekati mama!""Tuan Besar Gao, saya tidak ada niatan seperti itu. Jika anda tidak menyukainya maka saya akan pergi.""Mama,"panggil Halbert Gao, tangannya kembali menggenggam tangannya.Fallin Ma melepaskan tangannya dengan
Fallin Ma memandang anak laki-laki yang tertidur di sofa. Dia menghela nafas berat, ada apa dengan anak ini? Kenapa dia masih datang meskipun diabaikan. Anak ini begitu keras kepala sama seperti papanya. Fallin Ma memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya, untuk membangunkannya. Halbert Gao terbangun, tatapannya masih kosong. “Kembalilah pulang dan jangan datang la—““Mama, apa aku masih bermimpi?” Halbert Gao tiba-tiba memeluknya. Fallin Ma terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba itu.“Akhirnya mama menemuiku aku sangat bahagia. Ini adalah mimpi terindah dalam hidupku.”Fallin Ma justru mendorong tubuh kecilnya untuk melepaskan pelukannya. Dia tidak ingin menerima ketulusan dari putranya ini. Lebih tepatnya, dia tidak dapat mempercayai sebuah ketulusan.“Buka matamu, Tuan Muda Gao. Kembalilah ke rumah. Jangan datang lagi untuk menemuiku. Tolong, jangan buat aku berada dalam ma
Seberapa keraspun Fallin Ma memaksa untuk Halbert Gao menjauh darinya, anak itu tetap saja datang padanya. Bahkan menunggunya di depan pintu apartemennya. Fallin Ma merasa kesal sekaligus tersentuh dengan kegigihan anak itu. Namun, dia tidak bisa bersamanya. “Tuan Muda Gao, saya mohon untuk tidak membuat saya dalam kesulitan. Bisakah kau menghubungi Tuan Besar Gao untuk membawamu pulang.” Fallin Ma masih menunjukkan sikap dinginnya. “Tidak. Aku tidak akan meninggalkan mama. Biarkan aku berada disisi mama. Aku tidak akan membiarkan mama kesepian.” “Kesepian? Aku tidak merasa seperti itu.” “Mama, kau tidak bisa menutupinya dariku. Aku tahu bahwa mama merasa kekosongankan? Banyaknya masalah yang menekan mama dan membuat mama berusaha untuk tetap kuat. “ “Tuan Muda Gao, apa kau memandangku sebagai wanita lemah seperti itu? Aku .... “ Tangan kecilnya menggenggam tangan lentik yang lebih besar