Home / Romansa / The Devil's Mistress / The Man that Never Left

Share

The Man that Never Left

last update Last Updated: 2021-06-20 20:11:35

Berharap dunia berubah menjadi tempat yang lebih baik adalah tidak mungkin. Satu-satunya cara untuk tetap menikmati menjadi penghuni bumi ini adalah dengan beradaptasi.

Itulah yang Milly lakukan untuk terus berjalan, melewati hari demi hari.

Bersabar dalam perannya saat ini. Baginya, inilah saat terbaik selama ia hidup menjadi pribadi dewasa. Memiliki teman, sahabat dan juga pekerjaan yang tetap.

Tabungannya kian bertambah, sementara Maxer mulai mengajarinya cara mengenal masakan lebih baik. Jika uangnya cukup nanti, Milly ingin membuka warung kecil-kecilan, di mana dirinya bisa mengeksplorasi kemampuannya.

Maxer tidak pernah mengetahui niat dan keinginan Milly yang terpendam. Yang pria itu lihat, Milly memiliki insting yang cukup canggih dalam rasa dan bumbu.  

Seakan memiliki indera keenam dalam segi masakan, Milly mengenali dengan baik mana yang masih kurang dari tiap masakan.

Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Besok adalah h

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • The Devil's Mistress   Back to Jetro

    Milly memang tidak memiliki alasan lagi untuk menghindar. Namun entah kenapa, tidak peduli betapa kuat rasa bencinya pada Jetro, Milly tidak sanggup berkata tidak dan mengiyakan tawaran Jetro untuk kembali padanya.Mengingat kondisi Maxer yang terluka, Milly tidak ada pilihan lain. Tinggal dengan Jetro mungkin saat ini adalah pilihan yang paling bijak.Sebelum mengajak Jetro bicara, Milly menyempatkan untuk mendiskusikan dengan Maxer lebih dulu. Sahabatnya mulai pulih secara bertahap. Jetro memindahkan Maxer ke rumah sakit yang lebih mahal dan menurutnya terbaik pada hari ketiga. Bagi Milly itu makin tidak masuk akal.Semua keroyalan Jetro padanya memang tidak pernah bisa dijelaskan. Sepertinya, sumber penghasilan pria yang kini bersedia menerimanya kembali itu tidak pernah surut.Dengan pelan-pelan, Milly menjelaskan situasinya saat ini. Maxer menatap Milly dengan wajah cemas.“Aku tidak pernah berada di ujung maut, Mill. Malam itu sangat me

    Last Updated : 2021-06-20
  • The Devil's Mistress   No Judgemental

    Apartemen yang Milly pilih adalah dekat dengan pusat kota Bandung. Maxer sudah ada di kamar dan sedang bersama dengan perawat. Rosco ada di ruang tamu dan menunggu hingga, mungkin, Milly keluar dan mengatakan semua baik-baik saja.Dengan langkah gontai, Milly meletakkan tas kecilnya dan menuju ke wastafel. Mencuci muka dengan air dingin adalah cara terbaik untuk menyegarkan tubuh dengan singkat.Usai merapikan diri dan memeriksa yang Jetro sediakan untuknya, Milly melenggang keluar, menuju ruang tamu. Rosco bangun dari sofa dan menatapnya seperti bertanya.“Semua sudah sesuai dan terima kasih Pak atas bantuannya,” ucap Milly sopan.Rosco adalah pria baik yang pernah memberinya kesempatan untuk bekerja. Hingga detik ini pun, Milly masih segan dan menghormatinya. Ada wibawa yang sulit dijelaskan pada sosok Rosco. Milly merasakan kehangatan sikapnya yang seperti seorang ayah pada anak perempuan. Pria itu tersenyum tipis.“Jaga diri d

    Last Updated : 2021-06-21
  • The Devil's Mistress   Half Human

    Sepeninggal Rosco, Milly masih tertegun di ruang tamu dengan benak yang menyimpan pertanyaan menumpuk.Pembicaraan yang berkualitas walau singkat dengan Rosco, memberi pandangan baru pada Milly. Tidak mengubah kekesalan dan kejengkelannya pada Jetro, tapi sedikit memberikan kelonggaran akan sikap defensifnya selama ini.Pintu kamar Maxer terbuka dan perawat wanita yang bernama Trey keluar. Seketika Milly gugup saat ingat akan jati diri perawat tersebut.Trey memiringkan kepalanya seperti menilai Milly dan mengerjapkan mata indahnya yang berwarna cokelat.“Apakah kamu yang Rosco ceritakan tadi?” tanyanya dengan suara jernih dan aksen yang asing.Milly meremas ujung kaosnya dan mengangguk.“I-iya. Salam kenal, aku Milly,” sapanya dengan kikuk.Trey mendekat dan mengendus Milly seperti seekor anjing sedang mengenali bau. Milly merapatkan tubuhnya di sandaran sofa. Lututnya gemetar dan dengan napas tertahan, Milly

    Last Updated : 2021-06-21
  • The Devil's Mistress   The Story of Jetro Six

    Denting piano yang mengalun dengan nada tinggi dan cepat, mendadak menukik tajam dan memelankan tempo menjadi lantunan syahdu yang menghanyutkan pendengarnya. Jetro dengan lincah terus menekan tuts piano seperti sedang menari dengan jemarinya.Selera musiknya memang luar biasa bagus dan dari emosi yang tersalurkan melalui insting yang tepat, Jetro menghasilkan pertunjukan yang tidak kalah istimewa dengan pemain piano professional.Minerva adalah pendengar dan penonton setianya. Jarang ada yang mengetahui, jika Minerva adalah pengasuh Jetro sejak remaja dulu.Menyimpan rapat-rapat akan masa lalunya yang tidak indah, Jetro menjadi pribadi yang selalu menutup diri dari orang asing. Ibunya adalah manusia biasa yang terlanjur jatuh cinta pada pesona Asmodeus. Salah satu iblis neraka yang mencoba mencari kesenangan di dunia manusia. Lahir dan menjadi putra kesayangan, ternyata memicu kesialan yang terus membayangi hidupnya hingga sekarang.Jetro bukanlah satu-s

    Last Updated : 2021-06-22
  • The Devil's Mistress   Simply Not Ordinary

    Trey mengibaskan ekornya dan mengendus beberapa kali ke arah luar apartemen yang ada di lantai sepuluh tersebut. Pintu menuju balkoni memang terbuka, tapi Milly tidak mencium apa pun di luar sana. Milly tidak paham, apa yang mampu membuat Trey gelisah dan waspada.“Trey …,” panggil Milly dengan pelan.Trey terdiam sebentar sementara kupingnya mencuat tegak. Rambutnya yang dipotong pendek setelinga turut bergerak saat Trey menoleh.“Ada seseorang yang ada di bawah dan itu …,” Trey berhenti kembali. Setelah terdiam sesaat, mendadak Trey menggeram dan menyeringai kesal.“Manusia yang menyerang Maxer ada di sana!” cetus Trey yakin dan makin melangkah ke balkoni dengan sikap panik.“Cukup, Trey! Hubungi, Jetro dan jangan tempuh resiko sendiri!” tahan Milly mulai cemas.Trey melongok ke bawah dan dengan wujud manusia rubah, hidungnya bergerak cepat seperti mencari dan memastikan manusia

    Last Updated : 2021-06-23
  • The Devil's Mistress   Something Beneath the Hate

    Orang yang telah Jetro bunuh itu masih tergeletak di lantai parkiran dan tidak ada satu pun yang mempedulikan. Masing-masing pengunjung yang datang dan pergi hanya menyapa Jetro dengan sikap normal, seperti tidak terjadi apa-apa!Bagaimana dia bisa hidup dan menerima uluran tangan dari makhluk kegelapan seperti Jetro? Sementara ia menghindari sosok yang berusaha mencelakainya dan Maxer, Milly kini justru terjebak dengan pembunuh berdarah dingin. Sungguh ironis sekali.Lima menit kemudian, Milly yang mulai terisak dan tergugu dalam rasa takut yang mencekam, menangkap sosok yang Virgo muncul!Hatinya makin terbelenggu oleh rasa terror yang menyiksa. Ia mengingat dengan jelas, bagaimana Virgo pernah mengancam pernah akan melukai dirinya.Dengan ringan, Virgo menenteng dua jenazah tanpa beban serta melemparkan ke atas truk kecil yang ia bawa. Setelah bicara dengan Jetro sebentar, Virgo melangkah kembali untuk pergi. Milly mengikuti dengan pandangan dan Virgo

    Last Updated : 2021-06-23
  • The Devil's Mistress   Should I Running from Him?

    Matanya masih bengkak saat Milly menyapa Maxer pagi itu. Sahabatnya mulai bisa bergerak dan beraktivitas seperti biasa walau masih dengan gerakan perlahan. Jahitan dari ujung pundak kiri hingga ke kanan itu seperti menceritakan, bagaimana kejinya percobaan pembunuhan yang Maxer alami.“Kamu nangis lagi,” ucap Maxer lirih seraya memakai kemeja tanpa bantuan siapa pun.Hanya baju dengan model kemeja yang bisa Maxer pakai tanpa meregangkan ototnya.Milly mengancingkan kemeja dan tidak menjawab lontaran kalimat dari Maxer.“Mill …,” panggil Maxer.Matanya sendu dan menatap Milly dengan wajah prihatin. Wanita yang menjadi satu-satunya saudara tanpa ikatan darah itu tersenyum lembut.“Cuman kesel aja sama situasi kita sekarang. Nggak tahu siapa yang punya niat jelek, sampe tega mau bunuh kita berdua.”Jawaban Milly tidak Maxer percayai begitu saja. Namun pria itu paham ada sesuatu yang terjadi pada

    Last Updated : 2021-06-23
  • The Devil's Mistress   Mourning in Deepest Regret

    Milly dan Jetro menghadiri pesta yang ternyata jebakan untuk membunuh pria yang selama ini menjadi musuh para pebisnis kotor. Mereka sengkokol dan mencoba merebut sumber kekuatan Jetro, yang Milly sendiri baru ketahui! “Tuan Six, terima kasih sudah memenuhi undangan kami malam ini!” sapa pria yang ternyata menjadi pemimpin penyerangan tersebut. “Lancey! Seharusnya kubunuh kau sedari dulu!” desis Jetro dengan geram. Milly yang mundur dan ketakutan akan wujud Jetro yang kini sepenuhnya tampil sebagai iblis keturunan Asmodeus, mencoba menguasai diri. “Jangan jauh-jauh, Milly!” bentak Jetro. Dengan terpaksa dan gemetar, wanita itu kembali mendekat. “Milly Berliana. Diakah wanita yang diinginkan oleh semua pria?” ucap Lancey sembari membuka kain penutup wajahnya. Milly memekik kecil melihat wujud Lancey yang tidak jauh beda dari Jetro. Kulitnya merah dan tanduk kecil mencuat dari dahinya. “Apa maumu, Setan Kecil?!” bentak Je

    Last Updated : 2021-06-23

Latest chapter

  • The Devil's Mistress   The Devil Mistress

    Kapal pesiar yang sedang menyelenggarakan pesta pernikahan Virgo dan Joya itu tampak dihadiri oleh ratusan, bahkan mungkin ribuan tamu. Semua tampil dengan baju mahal dan elegan. Masing-masing tidak menyembunyikan diri dari wujud aslinya. Para siluman, manusia keturunan iblis, dan juga makhluk unik lainnya menunjukkan diri mereka yang sesungguhnya. Milly duduk dengan mempelai wanita, Joya, Gen, Trey dan Minerva juga Greta. Wanita tambun yang terlihat mulai bisa berbaikan dengan Jetro dan Virgo itu, terlihat ingin mengenal Milly lebih dekat lagi. Hidangan mewah terhidang terus menerus tanpa berhenti. Sementara minuman yang mahal, seperti sampanye dan wine, juga mengalir non-stop. Virgo menyalami satu persatu kawan lama yang sudah lama tidak ia temui. Mereka sangat terkejut ketika melihat Virgo akhirnya menjatuhkan pilihan pada seorang wanita cantik yang sangat eksotis. Ketika pembawa acara mengumumkan mengenai sambutan dari mempelai wanita, Mil

  • The Devil's Mistress   Jetro Six is Back

    Pagi itu, Milly terbangun dan jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Tidak biasanya ia terbangun lambat.Ia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan beringsut turun. Setelah mengingat ingin segera memeriksa kondisi Jetro, ia bergegas menuju kamar mandi.Tadi malam, Milly sempat menengok sebentar sebelum tidur. Betapa batu permata ajaib itu memang bereaksi sangat cepat pada Jetro. Tubuh pria yang tadinya mengalami sakit parah dan tinggal kulit yang membalut tulang, kini mulai mengubah Jetro kembali seperti sebelumnya.Sangat mengesankan!Harapan Milly, semoga pagi ini Jetro sudah pulih seutuhnya. Setelah berganti baju, Milly merapikan tempat tidur. Meski Frey selalu membongkar dan merapikan kembali, tapi Milly tetap merapikan setiap harinya.Sebelum keluar dari kamar, ia mematutkan diri di depan kaca. Pantulan bayangan yang di depannya, membuat Milly tersenyum.Baju terusan sederhana dan sedikit longgar ini, dengan kancing kecil dari

  • The Devil's Mistress   One Life Replace Another

    Ketika memasuki ruangan yang tampak terang itu, Milly melihat semua hadir. Bahkan pilot dan sopir Jetro yang tidak pernah nimbrung juga ada di sana.Virgo memberi isyarat pada Minerva untuk mendekat. Jetro dalam posisi duduk menatap Milly dengan wajah pucat. Matanya cekung dan tulang pipinya tampak tirus.Pria gagah yang pernah Milly kenal berubah menjadi mayat hidup, yang tinggal tulang belulang berbalut kulit.Minerva dan Virgo berdiri berhadapan, sementara saling berpegangan tangan. Entah apa yang mereka gumamkan, tapi Milly mendengar dengung halus seperti mantra terlontar dari semuanya. Trey memberikan tabung kaca yang berisi Blood Diamond sebesar bola kelereng itu, lalu memberikan pada Frey.Sementara dalam hati ia terus bertanya dan menebak rentetan pengembalian batu ke dalam tubuh Jetro. Frey mengambil batu tersebut lalu mendekati Jetro yang tersenyum tipis kepadanya.Tidak pernah Milly duga sebelumnya, jika proses tersebut akan begitu memil

  • The Devil's Mistress   Roller Coaster Life

    Setelah kembali ke pulau pribadi Jetro, Milly hanya duduk termenung dengan wajah melamun. Koper dan semua benda miliknya yang baru saja Maxer letakkan di kamarnya belum tersentuh sedikit pun.‘Kenapa aku menjalani kehidupan ini?’ batin Milly masih tidak mengerti bisa terjebak dalam kehidupan seperti ini.Pikirannya kembali terbayang saat merunut semua perjalanan hidupnya dari pertama bertemu mereka semua.Waktu remaja, bukan ini yang ia cita-citakan untuk terjadi. Bahkan ketika menjalani profesi sebagai pelacur pun, Milly tidak pernah memiliki imajinasi akan berada dalam lingkungan para siluman, monster, bahkan iblis.“Aku adalah manusia yang tidak pernah menginginkan hal besar terjadi dalam hidupku. Aku bukan wanita serakah. Tapi kenapa alur hidup bisa sedemikian rumit?” gumam Milly pada dirinya sendiri.Wajah cantiknya menengadah dan memandang langit-langit kamarnya.Pertama kali ia datang tiba di kamar ini, dirinya

  • The Devil's Mistress   Damn Soul Rest in Regret

    Milly memandang wajah Prana sepuasnya. Mungkin ada sekitar satu jam ia membiarkan dirinya menangis serta mengenang masa lalu mereka.Tidak terpikir dirinya akan menjadi malaikat maut, penjemput jiwa bagi Prana.Tidak juga terbayang jika Prana menyerahkan nyawanya dengan sukarela, tanpa perlawanan.Benarkah masih ada bentuk cinta yang masih sedemikian tulus dan segila ini? Memberikan nyawa demi yang dicintai?Akhirnya pintu terkuak dan Joya masuk lebih dulu.“Mill,” panggil siluman ular yang telah menjadi sahabatnya itu pelan. Joya terlihat prihatin dan tegang.Wanita yang dipanggil namanya menoleh dan kembali menangis. Joya berlari mendekat, lalu bersimpuh di hadapan Milly.“Aku tidak perlu menjadi pembunuhnya secara langsung, Joy. Dia menyerahkan nyawanya tanpa perlawanan,” adunya Milly seperti ingin meluapkan sesal yang menghimpit dadanya.Joya memeluk Milly dan mengusap punggung dengan lembut.

  • The Devil's Mistress   Every Creature Deserve

    Makan malam yang mungkin menjadi akhir dari hidup Sybil atau Prana, dipenuhi keheningan dan isak tangis pelan yang terlontar dari Milly.“Jadi hatimu lebih memilih Jetro ….” Prana seperti berkata pada dirinya sendiri.Milly masih membisu dalam sedu sedan.“Seharusnya aku sadar dan tidak memaksakan kehendakmu. Maafkan aku, Mill. Telah membuat hidupmu seperti di neraka dunia.” Prana menitikkan air mata pertama dan menatap Milly dengan kesedihan juga penyesalan mendera.“Di luar semua kekejian yang telah kulakukan padamu, satu hal yang ingin aku kembali katakan padamu, Mill Berliana. Aku sangat mencintaimu melebihi nyawaku sendiri. Seandainya untuk membuktikan seberapa besar perasaan ini harus menyerahkan napasku, aku rela.”Milly menutup wajah dengan kedua tangannya.Dengan gerakan perlahan, Prana meraih sendok dan garpu, lalu kembali menyuap makan malam. Kunyahan itu diiringi derai air matanya.

  • The Devil's Mistress   Birthday Bloody Surprise

    Semua makanan telah terhidang. Sementara menunggu Gen yang sedang mandi, Milly yang terlebih dulu selesai menata piring dibantu oleh Made.“Mbok, kalo mau ikut makan sekalian yuk?”Made buru-buru meminta maaf.“Saya malah nggak enak, karena lupa beli kue ulang tahun buat bapak. Kayaknya, saya pamit duluan deh, Bu,” cetus Made terlihat sungkan.Milly membeku sementara berdiri memegang sendok dan garpu yang akan dia susun.“Ulang tahun Prana?” ulang Milly dengan ekspresi kaget.“Iya. Ibu lupa ya?” goda Made dengan senyum jenaka.“I-iya. Ya udah nggak apa-apa. Kita rayakan dengan makan malam yang ini aja,” tukas Milly dengan senyum kikuk. Rasa bersalah memenuhi benak Milly dan ia menjadi makin salah tingkah. Sesekali ia melirik ke arah makanan dan tampak bingung sekaligus gugup.Tegakah hatinya melakukan ini pada hari ulang tahun Prana? Hari perayaan kelahiran, akan menja

  • The Devil's Mistress   Pretend Not Hurt

    Suasana villa seperti biasa tampak sepi. Milly meminta Gen menemani dirinya dan setelah masuk ke dalam, Made menyapa mereka dengan ramah.Ada beberapa pegawai lain yang sedang membersihkan kolam renang dan juga taman di tengah villa. Milly melemparkan sapaan seperti biasa.“Kamu tunggu aku di sini, masuk aja ke kamar. Nggak dikunci,” ucap Milly.Gen menatap Milly dengan pandangan yang agak khawatir.“Hati-hati,” peringatnya.“Aku akan baik-baik aja.” Milly tersenyum kecut dan mengangguk.Setelah menarik napas, ia melangkah ke arah bangunan utama di mana Prana berada. Mobil merah sport ada di garasi, ini menunjukkan jika Prana ada di rumah .Ketika ia menggeser pintu sliding itu, Prana segera menoleh dari arah meja bar yang jadi satu dengan ruang bersantai mereka.“Milly,” sambut Prana sedikit kaget karena Milly kembali dua hari kemudian. Sebelumnya, ia meminta tiga hari untuk meng

  • The Devil's Mistress   I will Choose

    Mendung mengelayuti langit Bali sejak pagi. Hampir keseluruhan langit gelap melingkupi pulau dewata. Prana berdiri menatap ke luar sementara penampilannya kusut. Jendela kamarnya berembun, seperti mata cokelatnya.Pria tampan yang termenung sendiri itu terlihat putus asa. Tidak ada sinar di matanya. Raut wajahnya semendung langit, tanpa cahaya. Entah sudah berapa lama, Prana membiarkan dirinya tersiksa dalam deraan kasih tak sampai.Kilasan peristiwa buruk bergantian mengisi benaknya. Hingga momen bertemu Milly untuk pertama kalinya di halte, Prana masih bisa merasakan debar hatinya yang jatuh cinta pada pandangan perdana. Gadis itu tampil dalam wujud menawan, begitu mempesona. Pipinya yang bersemu merah karena terkena panas, justru menambah kecantikannya.Mata lentik dan bibir mungil penuh yang terbentuk dalam lengkung sempurna itu sangat pas menghiasi wajah ovalnya. Kulit putih halus menawan, tanpa cacat dan noda. Milly adalah makhluk paling sempurna bagi Pran

DMCA.com Protection Status