Home / Romansa / The Devil's Mistress / Sore Heart in Beaten Fate

Share

Sore Heart in Beaten Fate

last update Last Updated: 2021-06-15 22:07:39

Siapa yang mengatakan jika dalam hidup, cobaan akan ada akhirnya?

Itu tidak berlaku dalam takdir seorang Milly Berliana.

Siapa yang dapat menjamin, keinginan dan niat yang kuat mampu mengalahkan segala rintangan? Merebut peluang dan menggapai hidup yang lebih baik?

Bukan itu yang terjadi dalam hari-hari Milly selama ini.

Di jembatan inilah, Milly berdiri dengan koper yang mulai rusak rodanya dan tersendat. Menatap ke bawah, mengamati arus sungai yang terlihat deras dan terjal. Batu besar yang mencuat, menghasilkan riak berputar yang mengerikan.

Milly menelan ludahnya dengan pikiran yang kalut dan hati kebas.

Perasaannya seperti tidak mampu lagi melahirkan kalimat positif yang menguatkan. Seluruh harapan dan tekadnya luruh dalam kekecewaan bertubi-tubi.

Apakah ini yang disebut karma? Untuk masa lalunya menjadi seorang pelacur?

Wanita itu memejamkan mata dan mencoba mencari alasan tepat untuk tidak mengakhiri hidupnya saat ini. A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • The Devil's Mistress   The Other End is Full of Hope

    Membuka diri terhadap uluran tangan Maxer pada awalnya cukup sulit.Selain karena pengalaman dengan masa lalu dan juga hal yang ia lakukan terakhir kali dengan Prana, walau Milly sukarela, meninggalkan bekas pahit.Pria dengan kepribadian yang unik itu mengajaknya tinggal di sebuah rumah kecil yang lumayan layak untuk tempat persinggahan sementara. Rumah tipe 36 tersebut memang jauh dari kata rapi, tapi Milly tidak keberatan.Dalam sekejap, ia membereskan semuanya dan kini tampak berbeda jauh.“Kata jorok yang kamu bilang kemarin, ternyata deskripsinya beneran sesuai!” keluh Milly sembari mengulurkan kantung sampah berikutnya pada Maxer.“Aku jarang di rumah. Kebanyakan tidur di mess karyawan. Pulang kalo pas libur aja, gimana nggak jorok?” kelit Maxer.“Alasan! Masak sampe kamu nggak sempet sortir semua ini?!”Maxer akhirnya memilih menghindar dan malas berdebat. Toh rumahnya sudah rapi dalam sulap

    Last Updated : 2021-06-16
  • The Devil's Mistress   Smoke, Cigarette and Whiskey

    Aditi menyambut Milly dengan pelukan hangat. Setelah tidak pernah bertemu dalam tujuh tahun terakhir, teman dekat waktu sekolah menengah tersebut masih belum berubah. Tetap tenang, santai dan rokok tidak pernah lekang dari bibirnya. Mengelola sebuah bar dan menjadi manager, cukup memberikan Aditi akses yang leluasa untuk membantu Milly mendapatkan pekerjaan. Dengan gaya khas Aditi, Milly diperkenalkan pada semua karyawan dan pegawainya. Temannya juga membawa Milly berkeliling untuk mengetahui apa saja yang ada di bar tersebut. Musik country yang selalu mengalun, Milly kenali sebagai cita rasa musik Aditi yang tidak pernah berubah. Enam buah meja bilyar yang sepertinya tidak pernah sepi tersebut, juga mencirikan tentang sahabatnya. Milly menduga jika Aditi yang telah mengkonsep tempat ini. “Kita akan menikmati hari pertamamu, lupakan tentang kerja!” ajak Aditi seraya meminta dua gelas whiskey dan mengambil tempat paling ujung yang jauh dari keramaian.

    Last Updated : 2021-06-16
  • The Devil's Mistress   Not Even Half Pretty

    Milly menyesali kenapa dia membiarkan hatinya terjerat dalam sentuhan Jetro. Kini satu hal yang masih mengganjal dan kadang muncul dalam renung malamnya adalah pria tampan setengah iblis tersebut.Tidak pernah menyadari bahwa dirinya adalah wanita yang sebetulnya layak dan bisa merebut hati sang pria tampan tersebut, Milly mencoba merendahkan diri dan mencoba melupakan hasrat konyolnya.Mencoba realistis dan menghadapi hidup yang jelas tidak semanis kisah Hollywood yang selalu berakhir dengan ‘happy ending’.Dirinya pergi dengan alasan yang tepat. Merengkuh kebebasan.Tapi, kenapa setelah ia berhasil menjauh, hidupnya seperti kesepian? Milly seperti kehilangan sesuatu yang begitu berharga.Melupakan tujuan awal saat memutuskan untuk melepaskan diri dari jerat pernikahan palsu, kini Milly menginginkan ada ketidak sengajaan yang membuatnya mendapat kesempatan kedua.Ironis sekali bukan?Setiap menatap wajahnya di cermin, Mil

    Last Updated : 2021-06-17
  • The Devil's Mistress   Nobody Feel Her, Like He Does

    Setiap hujan, Milly mengingat kenangan masa kecilnya. Semangkuk mie ayam hangat adalah hal yang paling ia dambakan.Kini di antara hujan deras dan genangan air yang mulai memenuhi halaman parkir barnya, Milly merindukan semua kesederhanaan yang pernah menjadi bagian dari hidupnya dulu.Bukan kebersamaan dengan keluarga tercintanya yang menjadi kerinduan Milly, melainkan rasa damai yang tidak lagi ia rasakan lagi sekarang.Jetro keliru! Bukan ayah dan adiknya yang membuat Milly hidup dalam beban yang begitu berat. Namun sebagai manusia yang selalu ingin berhasil tanpa mengandalkan fisiknya saja, Milly seperti terperangkap pada kehidupan yang salah.Hujan mulai mereda. Derai airnya berkurang dan hanya gerimis ringan yang memungkinkan untuk Milly bisa bergegas pulang.Temannya akan menjemput sebentar lagi, mungkin menunggu di halte depan lebih mudah untuk Maxer dan tidak perlu masuk ke halaman yang penuh dengan kendaraan roda empat tersebut. Sementara

    Last Updated : 2021-06-18
  • The Devil's Mistress   Self Questioning

    Karakter seseorang memang selalu tersimpan rapi. Tidak ada yang menyangka jika di balik segala hal yang kita lihat dari seseorang, masih banyak yang terkubur dalam-dalam di jiwanya. Butuh mengupas satu persatu lapisan untuk benar-benar mengenal seseorang dengan sesungguhnya.Ketika melihat penolakan Milly malam itu, Prana merasakan desakan posesif yang mengelegak. Bukan hanya Jetro yang menjadi incaran mata gelapnya. Maxer juga menjadi sasaran kecemburuan buta. Betapa kecantikan Milly berbuah menjadi petaka bagi orang di sekelilingnya.Masih menangis sesekali, Milly tiba di rumah dengan perasaan gelisah.Dirinya tidak paham sama sekali akan bahaya yang saat ini mengancam. Bukan Jetro saja yang seharusnya dia khawatirkan. Prana mungkin juga memiliki potensi yang sama.“Aku nggak tahu apa yang terjadi, Mill. Tapi apa pun itu tadi, kamu benar-benar mengejutkan!” Maxer melempar kunci di atas meja dan menghempaskan diri di sofa. Milly duduk memeluk

    Last Updated : 2021-06-18
  • The Devil's Mistress   My Dying Friend

    Kembali bekerja pada malam berikutnya, Milly memasang sikap siaga dan was-was. Aditi yang baru datang mengernyitkan dahinya. Temannya terlihat sesekali menebarkan pandangannya dengan gelisah.“Hai, Mill. So far so good?” sapa Aditi. Milly menoleh dan tersenyum lega.Suara Aditi yang sedikit serak dan mirip lelaki itu sempat membuat jantungnya terpacu cepat sebentar.“Ya semua baik, aku pikir kamu siapa.” Milly menuangkan minum untuk Aditi yang duduk di kursi bar.“Siapa memangnya? Ada yang ganggu kamu?” tanya Aditi khawatir. Milly tidak ingin melibatkan Aditi dalam drama hidupnya, dengan cepat kepala menggeleng.Aditi tidak mempercayai begitu saja, tapi memilih untuk tidak mengulik jauh lagi. Mungkin butuh waktu bagi Milly mempercayai dirinya lebih baik.“Trust me, Girl, life is full of shit things.” Aditi meneguk minumannya dan menepuk meja marmer itu pelan.“Talk to me when you&r

    Last Updated : 2021-06-18
  • The Devil's Mistress   Rainbow Over the Storm

    Seandainya hidup adalah sebuah roda yang penuh dengan labirin tematik sebagai lambang bentuk ujian, maka suatu saat akan bergulir pada titik yang sama.Sayangnya, hidup setiap manusia akan bergulir maju dan menjalani berbagai kehidupan yang berbeda. Tidak terdesain sama dan selalu tidak terduga. Kadang cobaan yang datang menjadi pengalaman baru dan setengah mati kita harus menyikapi untuk mampu bertahan.Dari semua ketakutan pada berbagai hal, yang Milly antisipasi untuk tidak pernah terjadi lagi adalah tidak memiliki tempat tinggal dan mengelandang. Memiliki kesempatan libur dari pekerjaannya hari ini, ia menyempatkan diri untuk memeriksa tabungan dan juga berencana untuk mengunjungi makam ayah dan Martin, adiknya.Ada rasa lega yang ia rasakan ketika sedikit demi sedikit angka tabungan bertambah. Tidak selamanya dia harus tinggal bersama Maxer. Walau pria itu mengatakan jangan pergi, tapi Milly harus memiliki cadangan untuk bersiap pada kondisi yang terburuk.

    Last Updated : 2021-06-19
  • The Devil's Mistress   I See You from My Hidden Place

    Tidak ada yang berubah di pulau pribadi Jetro. Semua berjalan seperti biasa. Terlihat membosankan dan monoton sejak Milly meninggalkan tempat itu. Virgo masih belum membuka diri dan memilih sibuk dengan hal-hal yang, menurut Jetro, memuakkan.Tanpa mempedulikan kehadiran Jetro, Virgo terus menggali lubang di tanah dan menanam satu persatu bunga yang baru ia potong dari tanaman lainnya. Bertanam dan berkebun adalah aktivitas yang Virgo tekuni untuk melepas emosi yang kadang menguasainya.“Aku sudah menemukan Milly,” ucap Jetro dengan nada datar.Virgo menoleh sebentar dan kembali memusatkan perhatiannya pada pekerjaan saat ini.“Bagus.”Jawaban singkat itu terdengar menjengkelkan. Jetro melihat, rasanya sia-sia meminta Virgo mengendurkan kemarahannya pada Milly.Jika saja, Jetro berhasil membawa Milly kembali dan meminta maaf, mungkin Virgo akan luluh. Sayangnya, kesempatan itu sangat mustahil untuk ia dapatkan. Wanita

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • The Devil's Mistress   The Devil Mistress

    Kapal pesiar yang sedang menyelenggarakan pesta pernikahan Virgo dan Joya itu tampak dihadiri oleh ratusan, bahkan mungkin ribuan tamu. Semua tampil dengan baju mahal dan elegan. Masing-masing tidak menyembunyikan diri dari wujud aslinya. Para siluman, manusia keturunan iblis, dan juga makhluk unik lainnya menunjukkan diri mereka yang sesungguhnya. Milly duduk dengan mempelai wanita, Joya, Gen, Trey dan Minerva juga Greta. Wanita tambun yang terlihat mulai bisa berbaikan dengan Jetro dan Virgo itu, terlihat ingin mengenal Milly lebih dekat lagi. Hidangan mewah terhidang terus menerus tanpa berhenti. Sementara minuman yang mahal, seperti sampanye dan wine, juga mengalir non-stop. Virgo menyalami satu persatu kawan lama yang sudah lama tidak ia temui. Mereka sangat terkejut ketika melihat Virgo akhirnya menjatuhkan pilihan pada seorang wanita cantik yang sangat eksotis. Ketika pembawa acara mengumumkan mengenai sambutan dari mempelai wanita, Mil

  • The Devil's Mistress   Jetro Six is Back

    Pagi itu, Milly terbangun dan jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Tidak biasanya ia terbangun lambat.Ia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan beringsut turun. Setelah mengingat ingin segera memeriksa kondisi Jetro, ia bergegas menuju kamar mandi.Tadi malam, Milly sempat menengok sebentar sebelum tidur. Betapa batu permata ajaib itu memang bereaksi sangat cepat pada Jetro. Tubuh pria yang tadinya mengalami sakit parah dan tinggal kulit yang membalut tulang, kini mulai mengubah Jetro kembali seperti sebelumnya.Sangat mengesankan!Harapan Milly, semoga pagi ini Jetro sudah pulih seutuhnya. Setelah berganti baju, Milly merapikan tempat tidur. Meski Frey selalu membongkar dan merapikan kembali, tapi Milly tetap merapikan setiap harinya.Sebelum keluar dari kamar, ia mematutkan diri di depan kaca. Pantulan bayangan yang di depannya, membuat Milly tersenyum.Baju terusan sederhana dan sedikit longgar ini, dengan kancing kecil dari

  • The Devil's Mistress   One Life Replace Another

    Ketika memasuki ruangan yang tampak terang itu, Milly melihat semua hadir. Bahkan pilot dan sopir Jetro yang tidak pernah nimbrung juga ada di sana.Virgo memberi isyarat pada Minerva untuk mendekat. Jetro dalam posisi duduk menatap Milly dengan wajah pucat. Matanya cekung dan tulang pipinya tampak tirus.Pria gagah yang pernah Milly kenal berubah menjadi mayat hidup, yang tinggal tulang belulang berbalut kulit.Minerva dan Virgo berdiri berhadapan, sementara saling berpegangan tangan. Entah apa yang mereka gumamkan, tapi Milly mendengar dengung halus seperti mantra terlontar dari semuanya. Trey memberikan tabung kaca yang berisi Blood Diamond sebesar bola kelereng itu, lalu memberikan pada Frey.Sementara dalam hati ia terus bertanya dan menebak rentetan pengembalian batu ke dalam tubuh Jetro. Frey mengambil batu tersebut lalu mendekati Jetro yang tersenyum tipis kepadanya.Tidak pernah Milly duga sebelumnya, jika proses tersebut akan begitu memil

  • The Devil's Mistress   Roller Coaster Life

    Setelah kembali ke pulau pribadi Jetro, Milly hanya duduk termenung dengan wajah melamun. Koper dan semua benda miliknya yang baru saja Maxer letakkan di kamarnya belum tersentuh sedikit pun.‘Kenapa aku menjalani kehidupan ini?’ batin Milly masih tidak mengerti bisa terjebak dalam kehidupan seperti ini.Pikirannya kembali terbayang saat merunut semua perjalanan hidupnya dari pertama bertemu mereka semua.Waktu remaja, bukan ini yang ia cita-citakan untuk terjadi. Bahkan ketika menjalani profesi sebagai pelacur pun, Milly tidak pernah memiliki imajinasi akan berada dalam lingkungan para siluman, monster, bahkan iblis.“Aku adalah manusia yang tidak pernah menginginkan hal besar terjadi dalam hidupku. Aku bukan wanita serakah. Tapi kenapa alur hidup bisa sedemikian rumit?” gumam Milly pada dirinya sendiri.Wajah cantiknya menengadah dan memandang langit-langit kamarnya.Pertama kali ia datang tiba di kamar ini, dirinya

  • The Devil's Mistress   Damn Soul Rest in Regret

    Milly memandang wajah Prana sepuasnya. Mungkin ada sekitar satu jam ia membiarkan dirinya menangis serta mengenang masa lalu mereka.Tidak terpikir dirinya akan menjadi malaikat maut, penjemput jiwa bagi Prana.Tidak juga terbayang jika Prana menyerahkan nyawanya dengan sukarela, tanpa perlawanan.Benarkah masih ada bentuk cinta yang masih sedemikian tulus dan segila ini? Memberikan nyawa demi yang dicintai?Akhirnya pintu terkuak dan Joya masuk lebih dulu.“Mill,” panggil siluman ular yang telah menjadi sahabatnya itu pelan. Joya terlihat prihatin dan tegang.Wanita yang dipanggil namanya menoleh dan kembali menangis. Joya berlari mendekat, lalu bersimpuh di hadapan Milly.“Aku tidak perlu menjadi pembunuhnya secara langsung, Joy. Dia menyerahkan nyawanya tanpa perlawanan,” adunya Milly seperti ingin meluapkan sesal yang menghimpit dadanya.Joya memeluk Milly dan mengusap punggung dengan lembut.

  • The Devil's Mistress   Every Creature Deserve

    Makan malam yang mungkin menjadi akhir dari hidup Sybil atau Prana, dipenuhi keheningan dan isak tangis pelan yang terlontar dari Milly.“Jadi hatimu lebih memilih Jetro ….” Prana seperti berkata pada dirinya sendiri.Milly masih membisu dalam sedu sedan.“Seharusnya aku sadar dan tidak memaksakan kehendakmu. Maafkan aku, Mill. Telah membuat hidupmu seperti di neraka dunia.” Prana menitikkan air mata pertama dan menatap Milly dengan kesedihan juga penyesalan mendera.“Di luar semua kekejian yang telah kulakukan padamu, satu hal yang ingin aku kembali katakan padamu, Mill Berliana. Aku sangat mencintaimu melebihi nyawaku sendiri. Seandainya untuk membuktikan seberapa besar perasaan ini harus menyerahkan napasku, aku rela.”Milly menutup wajah dengan kedua tangannya.Dengan gerakan perlahan, Prana meraih sendok dan garpu, lalu kembali menyuap makan malam. Kunyahan itu diiringi derai air matanya.

  • The Devil's Mistress   Birthday Bloody Surprise

    Semua makanan telah terhidang. Sementara menunggu Gen yang sedang mandi, Milly yang terlebih dulu selesai menata piring dibantu oleh Made.“Mbok, kalo mau ikut makan sekalian yuk?”Made buru-buru meminta maaf.“Saya malah nggak enak, karena lupa beli kue ulang tahun buat bapak. Kayaknya, saya pamit duluan deh, Bu,” cetus Made terlihat sungkan.Milly membeku sementara berdiri memegang sendok dan garpu yang akan dia susun.“Ulang tahun Prana?” ulang Milly dengan ekspresi kaget.“Iya. Ibu lupa ya?” goda Made dengan senyum jenaka.“I-iya. Ya udah nggak apa-apa. Kita rayakan dengan makan malam yang ini aja,” tukas Milly dengan senyum kikuk. Rasa bersalah memenuhi benak Milly dan ia menjadi makin salah tingkah. Sesekali ia melirik ke arah makanan dan tampak bingung sekaligus gugup.Tegakah hatinya melakukan ini pada hari ulang tahun Prana? Hari perayaan kelahiran, akan menja

  • The Devil's Mistress   Pretend Not Hurt

    Suasana villa seperti biasa tampak sepi. Milly meminta Gen menemani dirinya dan setelah masuk ke dalam, Made menyapa mereka dengan ramah.Ada beberapa pegawai lain yang sedang membersihkan kolam renang dan juga taman di tengah villa. Milly melemparkan sapaan seperti biasa.“Kamu tunggu aku di sini, masuk aja ke kamar. Nggak dikunci,” ucap Milly.Gen menatap Milly dengan pandangan yang agak khawatir.“Hati-hati,” peringatnya.“Aku akan baik-baik aja.” Milly tersenyum kecut dan mengangguk.Setelah menarik napas, ia melangkah ke arah bangunan utama di mana Prana berada. Mobil merah sport ada di garasi, ini menunjukkan jika Prana ada di rumah .Ketika ia menggeser pintu sliding itu, Prana segera menoleh dari arah meja bar yang jadi satu dengan ruang bersantai mereka.“Milly,” sambut Prana sedikit kaget karena Milly kembali dua hari kemudian. Sebelumnya, ia meminta tiga hari untuk meng

  • The Devil's Mistress   I will Choose

    Mendung mengelayuti langit Bali sejak pagi. Hampir keseluruhan langit gelap melingkupi pulau dewata. Prana berdiri menatap ke luar sementara penampilannya kusut. Jendela kamarnya berembun, seperti mata cokelatnya.Pria tampan yang termenung sendiri itu terlihat putus asa. Tidak ada sinar di matanya. Raut wajahnya semendung langit, tanpa cahaya. Entah sudah berapa lama, Prana membiarkan dirinya tersiksa dalam deraan kasih tak sampai.Kilasan peristiwa buruk bergantian mengisi benaknya. Hingga momen bertemu Milly untuk pertama kalinya di halte, Prana masih bisa merasakan debar hatinya yang jatuh cinta pada pandangan perdana. Gadis itu tampil dalam wujud menawan, begitu mempesona. Pipinya yang bersemu merah karena terkena panas, justru menambah kecantikannya.Mata lentik dan bibir mungil penuh yang terbentuk dalam lengkung sempurna itu sangat pas menghiasi wajah ovalnya. Kulit putih halus menawan, tanpa cacat dan noda. Milly adalah makhluk paling sempurna bagi Pran

DMCA.com Protection Status