Share

Sang Pesaing

Silvester Morran menikmati makan malamnya yang mewah di sebuah restoran pusat kota Washington. Pelayan-pelayan yang cantik jelita telah melayani dirinya dengan baik. Ia memang memesan khusus agar dilayani oleh mereka.

Dari tempatnya berada, terlihat dengan jelas hampir seluruh Washington DC. Dalam benaknya, Morran berpikir apakah suatu saat kota ini akan jatuh ke tangannya.

Bukan hanya kota ini, tapi juga seluruh Amerika Serikat.

Mungkin saja.

Telepon Morran bergetar. Ia melihat identitas penelepon di layarnya.

“Tidak ada yang bisa dibicarakan.” Jawab Morran sebelum orang di sana sempat berbicara.

Ia lalu mematikan teleponnya dan melanjutkan makan malam sambil menikmati pemandangan Washington DC.

Morran tidak menyadari apa yang terjadi. Ia juga tidak menyadari kedatangan sebuah sosok. Bahkan Morran juga tidak tahu kenapa suasana di sekitarnya menjadi gelap. Yang ia tahu adalah mendadak dadanya terasa sesak. Dan ia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status