Dinira menatap permata berlian yang bertengger manis di tangan kanan di jari manisnya itu. Dia sedang asik sedang menatap permata berlian berukuran sedang yang bertengger di jarinya saat dia sedang duduk mantap di sebuah kursi yang ada pada apartemennya saat itu.
Apartemen yang tadinya dia punya saat dirinya pernah berada di Jakarta sebelum dia pergi study pastry chef di Australia. Dengan duduk di sebuah kursi makan pada bilik meja sedang yang ada di apartemennya dengan secangkir coklat hangat dan juga milk bun yang baru saja dia buat tadi pagi-pagi setelah dia bangun karena keisengannya yang sudah lama tidak pernah baking tersebut.
Dirinya akhirnya pagi tadi mengulik dapur yang ada di apartemen di daerah Kelapa Gading itu dan memulai memanggang sweat cheese milk bun yang dia suka buat dulunya saat sebelum sekolah di Australia.
Hari ini di awal hari di tujuh hari dalam seminggu ini Dinira sudah memiliki schedule y
Siluet cahaya pagi merebak di sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat sebuah kasur quenn size dengan perabotan yang juga melengkapi kehadiran ruangan ini. Inilah ruang apartemen Dinira.Dia baru saja terbangun dari tidurnya tersebut dan membuka kelopak matanya yang sudah terpejam dari malam kemarinnya. Cahaya pagi yang menyeruak lewat jendela yang tirainya masih belum dibuka itupun adalah salah satu teman Dinira di kamar ini.Dia pun melihat kebeberapa penjuru ruangan itu dan menemukan dia sendirian di kamarnya. Yang dia tidak ketahui adalah kemana Stephen, kekasihnya itu berada. Dinira mengingat bahwa kemarin malam dia dan Stephen melakukan ritual mandi bersama dan juga diakhiri oleh permainan di ranjang dan tidur di pelukan hangat tubuh Stephen.Namun dia sekarang malah tidak menemukan dimana Stephen berada, padahal dia kemarin sudah tidur satu kasur dan satu kamar dengan Dinira namun mengapa dia tidak mengetahui kepergian Stephen yang dia sayangi tersebut.
Jalanan Ibu Kota terasa padat di sore hari ini. Dan ini membuat semua pengendara yang sedang mngendarai mobil mau tidak mau harus bersabar untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Dan salah satu pengendara yang berada terjebak di jalanan Ibu Kota Jakarta ini adalah Stephen.Dia sedang berada di dalam mobilnya itu ford hitam series terbaru dan sedang dalam perjalanan pulangnya. Hari ini Stephen berencana untuk kembali tidur di apartemen milik kekasihnya Dinira namun dia belum memberitau ke Dinira.Saat ini dia berada di suatu daerah di Jakarta Selatan karena dia tadi saat sesudah dari toko kue Crumble.by masih harus kembali ke kantornya untuk menentukan jadwal dimulainya pergi ke banyak restaurant untuk dua bulan mendatang yaitu Januari dan Februari.Dan ternyata toko kue milik Deniar, mendapat bagian di bulan Februari dan akan dilakukan review secara mendalam dengan crew bagian reporter oleh ‘Foodie’ In’ nanti saat bulan Januari mendatang.
Dinira terlihat sibuk mempersiapkan launching sekolah pastrynya yang bernama ‘Egg n Flour’.Segala persiapan yang berhubungan dengan online untuk sekolah pastrynya mulai dari website, media sosial dan juga keperluan marketing ads sudah digarap oleh beberapa crew yang dipinjam dari beberapa orang milik majalah ‘Foodie’ In’ yaitu majalah kuliner milik Stephen Stanlee, kekasihnya itu yang juga dibantu oleh beberapa crewnya yang dia sudah buat semenjak hari Senin kemarinnya melalui prosesi interview.Beberapa diantaranya yang pada hari Jum’at sore ini sedang dipersiapkan adalah mengenai kebutuhan untuk launchingnya besok, dan banyak diantaranya yang salah satunya adalah press release yang dia butuhkan untuk memberitakan sekolah pastrynya kepada banyak macam sumber komersil online tentang kuliner yang pastinya dapat membantu sekolah pastrynya dikenal oleh banyak masyarakat luas.Sela
Pertanyaan Stephen di tempat itu masih menggantung, dia barusaja membicarakan tentang toko kue di daerah Sentul yang barusaja dia datangi untuk urusan bisnis kerja mereview restaurant untuk konten majalahnya ‘Foodie’ In’.Dan pertanyaannya itu membuat Dinira mematung. Dia tidak menyangka kekasihnya akan bertemu dengan adiknya dengan skenario yang menjengkelkan menurutnya. Stephen barusaja mengatakan jika dia sedang survey di toko kue milik adiknya, Deniar dan mungkin itu untuk keperluan kerja dengan kontrak yang tidak sebentar. Mengetahui itu, Dinira pun tidak akan tidak memberikan kabar tentang adiknya itu. Dia pun memberitau jika Deniar memang adiknya.“Deniar ? Adikku ? Iya, Stephen. Deniar nama adikku. Aku tidak menyangka kamu dan dia akan bertemu dalam konteks kerja. Deniar tidak bertemu dengan kamu malam saat acara dinner, sehari sebelumnya dia mengatakan dia kedatangan tamu dari sebuah perusahaan adiboga yang mengatakan toko kuenya akan d
Bulir Air mata mengalir begitu saja dari pelupuk mata Dinira saat itu. Dihadapannya sudah terdapat sebuah dua pasangan insan yang saling berdansa di sebuah altar setelah mengucapkan janji manis sehidup semati.Dan siapakah kedua orang tersebut yang membuat Dinira menjadi menangis ini ? dua orang itu adalah dua orang yang Dinira tak pernah menyangka dia akan berakhir di sebuah kursi bagian depan sebuah altar sebagai tertanda keluarga mempelai wanita dan sang pria itu adalah salah satu lelaki yang sebelumnya sudah mengenalnya bahkan sangat, sangatlah dekat.Dan dia adalah Stephen. Iya. Dinira bermimpi bahwa Deniar sedang menikah dengan Stephen. Mereka melupakan sang wanita yang sudah mengenal Stephen terlebih dahulu bahkan tanpa merasa bersalah mereka saling mengecup mesra kedua bibir mereka di atas altar dengan buliran air mata yang deras keluar dari matanya.Karena tak sanggup melihat itu Dinira pun saat itu berlari dari tempat duduknya sedia kala. Dia berlari s
Jejeran para media massa yang merupakan bagian dari peliputan akan launching sekolah pastry ‘Egg n Flour’ dimana terkenal sebagai sekolah pastry milik anak dari salah satu perusahaan peralatan masak digital Sansior.inc oleh Dinira Rossalina sedang meramaikan suasana pembukaan sekolah pastry ini.Beberapa kilatan cahaya kamera yang juga berasal dari beragam media massa ini juga menjadi penanda bahwa sekolah pastry milik Dinira resmi dibuka bersama dengan teman sesama pemilik sekolah pastry ini. Yaitu Ethania, Bima dan juga Karin.Teman-temannya yang juga sesama membentuk sekolah pastry namun dipertanggung jawabkan seluruhnya kepada Dinira karena hanya dialah yang memiliki kemampuan baking dengan lulusan luar negeri pula. Baru saja beberapa menit sekolah pastry ‘Egg n Flour’ ini resmi dibuka dengan memotong tali sebagai tanda peresmian ini menjadikan ‘Egg n Flour’ resmi dibuka dan juga akan aktiv dalam menerima anak didik yang akan mel
Launching sekolah pastry ‘Egg n Flour’ berlangsung dengan meriah dan lancar. Keseluruhan acara berlangsung dengan sempurna. Begitu pula dengan demo baking yang diselesaikan dalam waktu sekitar satu jam hingga jam setengah enam sore. Dan semuanya yang adalah sususan acara dari launching ‘Egg n Flour’ kali ini sudah terselesaikan dengan baik. Karena hari masih menandakan jika masih banyak waktu yang akan berlangsung dari hari itu yaitu jam yang menunjukkan pukul 7 malam. Masih banyak waktu yang akan dilakukan sampai dengan waktu di esok harinya, maka banyak diantara tamu dan juga pelaku dari launching sekolah pastry ini memutuskan untuk mengadakan perayaan di sebuah bar di kawasan Kelapa Gading yang tidak jauh dari ruko pertokoan yang merupakan tempat dari sekolah pastry ‘Egg n Flour’ ini. Beberapa diantaranya yang ikut dalam perayaan itu adalah Dinira dan Stephen serta banyak anak lainnya yaitu ketiga rekan kerj
Cahaya pagi bersinar terang, pantulannya sampai pada sebuah kamar apartemen Dinira yang barusaja terbangun dari tidurnya itu. Dia pun mencoba mengingat apa yang baru terjadi kemarin malam, dan mengingat jika ternyata dia kemarinnya menghabiskan malamnya pada sebuah bar dengan keadaan tidak sadarkan diri karena telah meminum alkohol sehingga dia tidak sadar dengan bagaimana kelanjutan sehari malam kemarinnya. Sesaat dia sadar bahwa dia sekarang sudah berada di atas kasur di apartemennya ini dan mendengar suara keriuhan seseorang yang sedang berada di pantry apartemennya yang sedang memasak dan mendengar suara televisi yang dinyalakan. Kepalanya masih sangat pusing saat itu dan dia juga masih sulit berpikir tentang apa yang barusaja terjadi kemarin malamnya itu. Akhirnya dia pun berusaha duduk di kasurnya menepi dan memakai sandal rumahnya itu. Karena dia tidak tau apa yang terjadi kemarin malamnya, akhirnya dia pun ingin mendatangi Stephen, kekasihnya
Langit yang berubah menjadi petang saat ini menandakan jika kegiatan di sekolah pastry 'Egg n Flour' milik Dinira sudah akan berakhir. Pemiliknya sendiri sekarang ini sedang menyibukkan dirinya untuk membersihkan beberapa ruangan yang tadinya dipakai untuk mengadakan kelas baking.Dia sedang ikut membersihkan beberapa bekas mangkuk dan peralatan baking lainnya yang sudah dicuci untuk ditaruh di salah satu tempat khusus penyimpanan mangkuk-mangkuk tersebut pada sebuah rak stainless steel yang ada di ujung sudut kelas yang diisi oleh beberapa meja kerja para peserta kelas baking itu.Hampir satu jam Dinira berada di sana. Dia sudah mulai kelelahan berada di lantai dua untuk melakukan tugasnya membersihkan beberapa ruangan kelas. Suara seseorang yang tidak lain adalah Ethania, sahabat dan rekan kerjanya itu akhirnya membuat Dinira menyelesaikan pekerjaannya dan memberikannya
Deniar sedang mencoba duduk tenang dan sekuat mungkin membopong tubuhnya untuk duduk di kursi pasca Bunda telah mengatakan beberapa hal yang membuatnya tidak dapat berkutik dari hasil percakapan yang sudah terjadi sebelumnya.Sore hari yang buruk baginya. Bukan karena apa-apa. Namun karena dia sedang tidak enak badan dan mengharapkan pemberian semangat oleh Bunda mengenai hubungan dirinya dengan Stephen. Dan yang terjadi malah sesuatu ucapan Bunda yang membuat hatinya beringas ingin diselamatkan.Dari rasa kesalnya atas Bunda yang mengatakan mengapa dirinya mengatakan jika benar membenci Kakaknya, Dinira di hadapan seluruh anggota keluarga. Bunda seperti menyalahkan keadaan yang sudah terjadi. Jika dia sudah merangkap menjadi kekasih terbaru Stephen mengingat jika Stephen adalah milik Kak Dinira sebelumnya.Tapi, apa
Seorang pria sedang duduk di atas kursi nyaman dan empuk di ruang pribadi kerjanya. Dia sedang membaca beberapa dokumen penting yang ada di depannya. Sebuah dokumen yang antara lainnya adalah sebuah tanda tangan pengesahan yang dibuat dari pihak dalam majalahnya. Berisi konten pengerjaan majalah kuliner 'Foodie'In' selama tiga bulan kedepannya. Dokumen pertama dari beberapa dokumen ini yang memerlukan tanda tangan dari pihak CEO majalah 'Foodie'In' adalah pengesahan kerangka kerja tiga bulan mendatang ini menjadi awal pertama pekerjaan yang Stephen sedang lakukan di pagi Senin ini.Di bawah sebuah dokumen berisi tanda tangan pengesahan kerangka kerja. Masih ada beberapa dokumen lainnya. Yang terdari dari dokumen berisi banyak iklan yang perlu disahkan oleh Stephen agar bisa beredar di majalah kulinernya. Sampai dengan isi dari apa saja kerangka pekerjaan yang nanti akan d
Seluruh anggota keluarga Ayah Adigunawan sedang berada di ruang keluarga. Mereka membicarakan mengenai bagaimana keputusan mereka atas kelanjutan hubungan antara Stephen dan Deniar serta Dinira dan Nico.Sayangnya mereka memilih agar berbicara dengan suara yang tidak keras, sehingga mereka duduk mendekat di lantai yang beralaskan karpet dekat dengan meja kaca yang berada di tengah-tengah sofa.Rupanya semua anggota keluarga tidak ingin salah satu diantara dua pasangan itu mendengar segala obrolan mereka.Yang menyangkut diskusi mengenai bagaimana keluarga bisa memberi persetujuan atau tidak dan banyak hal lainnya yaitu mengenai apa yang harus dilakukan oleh kedua pasangan itu dari sebuah tragedi yang menimpa kedua pasangan ini.Kali ini diskusi dimulai dari Om Frans yang saat itu menanyakan kepada kedua Orangtua kedua anak wanitanya yang memiliki masalah meng
Tampak tilas keadaan saat ini. Sudah lebih dari satu jam keluarga besar Adigunawan berada di Kediaman Kerinci pada Minggu siang ini.Beberapa diantaranya yaitu para tetua dan sepupu sedang berada di lantai pantry dan di balkon menyantap makanan yang sudah disajikan oleh Bunda dan juga potluck dari beberapa sanak keluarga lainnya.Sedangkan para anak-anak kecil keponakan Deniar dan Dinira sedang berada di lantai ruang keluarga paling atas. Mereka memulai bermain banyak mcam hal di sana, dari mainan yang mereka bawa dari rumah mereka.Para lelaki yang nantinya akan menjadi pihak yang bertugas menjelaskan akan hubungan mereka berempat itu masih menyembunyikan kedatangan mereka dengan ikut bermain dengan para keponakan.Namun tidak berselang lama, Stephen telah dipanggil oleh pihak keluarga. Meninggalkan Nico di lantai ruang keluarga paling atas.
Matahari tampak sudah terbit sampai langit teratas. Menandakan jika hari sudahlah siang. Tepat pada jam dua belas siang ini keempat manusia yang barusaja menyelesaikan diskusi mereka akan pembicaraan penting yang beralaskan seputar hubungan baru diantara mereka yang sudah saling terjalin, sudah diakhiri.Dengan pembicaraan akhir dari Stephen yang akhirnya menerima masukan dari Nico, dimana Stephen enggan untuk menjelaskan masa lalu yang terjadi dan memiliki tapak tilas dengan keadaan hubungan antara Stephen dengan Deniar dan Nico dengan Dinira.Nico menawarkan mengatakan jika dia akan menjelaskan siapa dirinya dan Stephen di masa lalunya. Jika mereka adalah teman sepantaran satu sekolah saat remaja.Walaupun nantinya semua pihak keluarga Ayah Adigunawan memang akan mengatakan alasan mengapa Stephen tengah meninggalkan Dinira dan memiliki hubungan dengan Deniar.
Pagi hari ini Deniar dan Stephen akan pergi langsung menuju ke Kediaman Orangtua Deniar di Kerinci. Mereka memutuskan berangkat pada jam tepat sembilan pagi. Berhubung daerah Apartment Stephen dan juga rumah Kedua Orangtua Deniar berdekatan dan tidak terlalu jauh.Kemarin sorenya Deniar menerima pesan dari Bunda. Yang berpesan kepada anak bungsunya itu jika Bunda ingin Stephen dan Deniar bisa datang lebih pagi dari jadwal datang seluruh anggota keluarganya.Hal ini sudah didiskusikan dengan Dinira juga. Yang memberi ide jika antara Dinira, Deniar dan Stephen serta Nico harus saling berbicara untuk saling memutuskan apa saja informasi yang akan disampaikan nantinya kepada anggota keluarga besar Adigunawan.Dan akhirnya Deniar dan Stephen mengiyakan ajakan dari Bunda karena mereka juga masih memerlukan persiapan dengan bercakap dengan Bunda. Mereka membutuhkan menyesu
Di Sabtu siang ini rumah kediaman kerinci kali ini terlihat tenang dan sepi. Hanya ada Bunda dan Dinira saja yang menempatinya. Sedangkan dua anggota keluarga lainnya, yaitu Ayah dan Deniar sedang tidak ada di rumah.Ayah sendiri sedang pergi dengan urusan lainnya yaitu pertemuan dan gathering kecil-kecilan sesama semua pebisnis yang ikut serta ke ajang event kemarin Jum'at. Sedangkan Deniar sudah dibawa Stephen kemarin malam untuk menginap di Apartment miliknya.Sabtu siang ini Dinira memilih untuk berada di dalam kamarnya, mengerti jika Bunda juga lebih memilih agar beliau ada di dalam kamarnya. Bersantai melewati weekend ini.Di dalam kamarnya, Dinira barusaja selesai mandi pagi. Sesudah dia sarapan dengan Bunda berdua saja menggunakan pancake yang dia buat sebagai menu sarapan.Dinira berencana untuk menont
Pagi hari kali ini sangat hangat. Namun udara sejuk yang mendampinginya membuat siapa saja akan betah berada di atas kasur seharian penuh. Iya, sekarang adalah hari weekend tiba.Tepat hari Sabtu pagi ini Deniar tau dia sudah ada di salah satu kamar yang cukup asing baginya. Dia sedang berada di kamar Apartment milik Stephen. Kekasih tercintanya. Yang kemarin malam mengajak dia untuk menginap di Apartment milik Stephen.Deniar melihat jika kekasihnya itu belum bangun dari tidurnya dan masih ada di sebelahnya. Sedangkan dirinya barusaja terbangun di kala itu. Melihat jam yang menempel di dinding kamar Stephen. Menunjukkan pukul enam pagi.Akhirnya Deniar bangun dari tidurnya dan pergi ke dalam kamar mandi yang ada di bagian luar kamar Stephen. Kamar mandi tamu, berbeda dari kamar mandi milik Stephen di dalam kamarnya.Dia pun pergi mandi setelah dia mengambil